You are on page 1of 14

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTERCAPAIAN

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL DALAM PEMBELAJARAN


SOSIOLOGI SISWA KELAS XII IIS

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh
MARTINUS ARIEF SUDARYONO
NIM F1091131015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTERCAPAIAN
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL DALAM PEMBELAJARAN
SOSIOLOGI SISWA KELAS XII IIS

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh
MARTINUS ARIEF SUDARYONO
NIM F1091131015
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTERCAPAIAN KRITERIA
KETUNTASAN MINIMAL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI
SISWA KELAS XII IIS

Martinus Arief Sudaryono, Rustiyarso, Izhar Salim


Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak
Email : martinusarief19@gmail.com

Abstract
The title of this thesis: ‘The Analysis of The Cause Factors of The Unattainable
Standard Minimum Criteria on Sociology Learning at The Students of Class XII IIS
1 at SMAN 2 Pontianak’. The purpose of this study was to determine the cause
factors of the unattainable standard minimum criteria on sociology learning. The
research was conducted by using qualitative approach with descriptive research
method. The techniques of data collection were observation techniques, interviews
and documentation studies while data collection tools were observation guidelines,
interview guidelines, field notes and documents. The result of study about the cause
factors of the unattainable standard minimum criteria on sociology learning at the
students of class XII IIS 1 at SMAN 2 Pontianak based on the use of curriculum
2013, was collected as follows: (1) the lesson plan factor of sociology learning is the
cause ; the purpose, the method and media which were inappropriate with the actual
plan, (2) the lesson implementation factor of learning sociology learning is the
cause; the students lack of readiness, interest and active as well as the teacher is less
motivating (3) the lesson evaluation factors of sociology learning is not the cause ;
the problem has been presented well from the appropriateness and difficulties of
material, construction and the language used is easy to understand.

Key Words : Unattainable Standard Minimum Criteria, Sociology Learning

Dalam keseluruhan proses pendidikan di dicapai oleh siswa yang biasa disebut dengan
sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
yang paling pokok dan keberhasilan suatu Menurut Juniarsih (2011 : 10), KKM
kegiatan belajar diukur dari hasil belajar yang (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria
sudah mencapai ketuntasan atau belum. paling rendah untuk menyatakan peserta didik
Menurut Hamdani (2011 : 141), mencapai ketuntasan belajar. Salah satu mata
ketuntasan belajar adalah “pencapaian hasil pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa
belajar yang telah ditetapkan dengan ukuran secara tuntas pada jenjang sekolah menengah
atau tingkat pencapaian kompetensi yang atas adalah mata pelajaran sosiologi.
memadai dan dapat dipertanggungjawabkan Mata pelajaran diadakan untuk
sebagai prasyarat penguasaan kompetensi membekali peserta didik agar tumbuh
lebih lanjut. kesadaran dalam diri sebagai mahluk sosial
Ketuntasan belajar dalam pembelajaran yang peduli dan dapat dapat mengatasi
mengindikasikan siswa telah menguasai masalah-masalah sosial serta melakukan
secara tuntas suatu kompetensi dasar mata pemberdayaan terhadap komunitas sosial di
pelajaran. Untuk menentukan siswa sudah lingkungan masyarakat sekitar.
tuntas atau belum hasil belajarnya maka Mengingat pentingnya mata pelajaran
ditentukan capaian minimal yang harus sosiologi sebagai bekal siswa untuk hidup
dimasyarakat, peneliti melakukan pra-riset ke

1
salah satu SMAN di Pontianak yaitu SMAN 2 pelajaran sosiologi berinisial SP
Pontianak untuk mengetahui proses mengemukakan bahwa ada permasalahan
pembelajaran mata pelajaran sosiologi mengenai hasil belajar siswa yang tidak dapat
disekolah tersebut. Saat peneliti melakukan mencapai KKM yang ditentukan.
pra-riset dengan wawancara dengan guru mata

Adapun daftar nilai ulangan harian mata pelajaran sosiologi kelas XII IIS sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas XII IIS Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 di SMAN 2 Pontianak.
Kelas Jumlah Siswa Nilai UH Tuntas Tidak
Tuntas
XII 1 38 69,34 24 14
XII 2 35 73,89 25 10
XII 3 38 73,51 27 11
XII 4 38 73,89 28 10
XII 5 36 72,77 24 12
Sumber : Guru Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XII

Berdasarkan tabel diatas, peneliti indikator penentuan KKM sebagai berikut :


menjadikan kelas XII IIS 1 sebagai kelas yang (1) Intake Siswa berdasarkan hasil seleksi
diteliti karena terdapat 14 siswa yang tidak PPDB Online Tahun 2015/2016 yang
tuntas dan dengan rata nilai rendah yaitu diarsipkan oleh Kepala Tata Usaha SMAN 2
69,34 sehingga tingginya angka Pontianak menempati peringkat ketiga SMAN
ketidaktercapain kriteria kentuntasan minimal Se-Kota Pontianak dengan rata nilai tertinggi
pada mata pelajaran sosiologi. Peneliti ingin 368.000 dan terendah 276.000 jika diberikan
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan skor: 75 (2) Kompleksitas Indikator
ketidaktercapaian kriteria ketuntasan minimal dikategorikan sedang dengan skor: 70 dan (3)
dikelas tersebut. Daya Dukung Sekolah diberi skor: 80.
Saat peneliti melakukan pra-riset dengan Oleh karena KKM sudah
melakukan observasi hari Rabu tanggal 26 dipertimbangkan dengan baik maka KKM
Juli 2017 pukul 11.00 wib pada pembelajaran yang telah ditetapkan sudah sesuai dengan
sosiologi di kelas XII IIS 1 peneliti pertimbangan ketiga aspek yang telah
menemukan siswa kurang tampak memiliki dijabarkan sehingga bukan nilai KKM yang
kesiapan untuk mengikuti pembelajaran terlalu tinggi sebagai penyebab
seperti buku paket saja tidak dibawa sebagai ketidaktercapain hasil belajar siswa pada mata
bahan bacaan, siswa juga kurang pelajaran sosiologi dalam mencapai KKM
memperhatikan guru yang sedang tetapi disebabkan oleh faktor lain.
menjelaskan materi didepan kelas bahkan Keberhasilan kegiatan belajar dapat
sampai ada 2 orang siswa tertidur. dipengaruhi oleh bagaimana bagaimana suatu
Dalam kegiatan pembelajaran siswa kegiatan pembelajaran direncanakan,
hampir sebagian kurang terlibat aktif lebih dilaksanakan dan dievaluasi. Menurut Anas
banyak didominasi oleh guru yang juga Sudijono (2015 : 29) secara umum ruang
menjelaskan materi menggunakan metode lingkup dari evaluasi pendidikan disekolah
ceramah. dalam pembelajaran mencakup tiga komponen
Adapun nilai KKM yang ditetapkan pada utama, yaitu : perencanaan, pelaksanaan dan
mata pelajaran sosiologi adalah 75 yang sudah evaluasi.
dipertimbangkan dengan baik oleh pihak Untuk mengetahui faktor yang
sekolah berdasarkan dokumen analisis menyebabkan siswa tidak dapat mencapai

2
KKM yang telah ditetapkan maka seharusnya induktif, dan hasil penelitian lebih
dilakukan evaluasi mulai dari perencanaan menekankan makna dari pada generalisasi.
pembelajaran, kegiatan belajar mengajar dan Pendekatan kualitatif adalah prosedur
kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam penelitian yang menghasilkan data-data
pembelajaran sosiologi di kelas XII. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
Perencanaan pembelajaran mata dari orang-orang yang berperilaku yang dapat
pelajaran sosiologi yang tidak direncanakan diamati yang diarahkan pada latar dan
dengan baik pada saat pelaksanaan tentu saja individu secara holistik (utuh). Metode
tidak akan berhasil apa yang hendak dicapai, deskriptif adalah prosedur pemecahan
begitu juga jika sudah direncanakan dengan masalah yang diselidiki dengan
matang tetapi pada saat pelaksanaan tidak menggambarkan / melukiskan keadaan subyek
sesuai maka apa yang hendak dicapai tidak atau obyek penelitian (seseorang, lembaga,
terwujud dengan baik karena kegiatan yang masyarakat dan lain-lain), pada saat sekarang
dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan berdasarkan fakta-fakta yang tampak.
yang telah dibuat. Dalam penelitian ini, peneliti
Jika sudah direncanakan dengan baik dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai sehingga dapat mendekskripsikan secara
dengan yang telah direncanakan tetapi pada menyeluruh faktor yang menjadi penyebab
pelaksanaan kegiatan evaluasi yang kurang ketidaktercapaian KKM dalam pembelajaran
baik, dapat pula menyebabkan apa yang telah sosiologi di kelas XII IIS 1. Data yang didapat
dilakukan dengan baik mulai dari perencanaan berbentuk deskriptif sehingga peneliti
hingga pelaksanaan kegiatan belajar menjadi menggunakan metode deskriptif untuk
gagal oleh karena kegiatan evaluasi kurang menggambarkan fakta-fakta yang tampak
baik sehingga terjadi kekeliruan dalam terkait faktor penyebab ketidaktercapain
melakukan penilaian kompetensi siswa. KKM pembelajaran sosiologi siswa kelas XII
Oleh karena itu, peneliti meneliti proses IIS 1 di SMAN 2 Pontianak.
pembelajaran mata pelajaran sosiologi kelas
XII IIS 1 di SMA Negeri 2 Pontianak mulai HASIL PENELITIAN DAN
dari perencanaan hingga kegiatan evaluasi PEMBAHASAN
yang dilakukan agar dapat mengetahui faktor Hasil Penelitian
penyebab dari ketidaktercapain hasil belajar
siswa dalam mencapai KKM yang telah Faktor Perencanaan Dalam Pembelajaran
ditetapkan dengan mengangkat judul Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XII IIS 1
penelitian “Analisis Faktor Penyebab SMAN 2 Pontianak
Ketidaktercapain Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dalam Pembelajaran Sosiologi di Tujuan
Kelas XII IIS 1 SMA Negeri 2 Pontianak.” Berdasarkan observasi pertama, rabu
tanggal 1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib.
METODE PENELITIAN Tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
Untuk mengumpulkan data dan dicapai adalah siswa memilki kemampuan
menjawab permasalahan dalam penelitian ini, untuk dapat menjelaskan penelitian sosial,
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif mengidentifikasi syarat-syarat untuk
dengan metode deskriptif. Menurut Sugiyono melakukan penelitian, mencontohkan cara
(2012 : 55), Pendekatan kualitatif adalah berpikir dan sikap seorang peneliti. Saat
penelitian yang digunakan untuk meneliti dilakukan post tes MAH tampak terdiam dan
pada kondisi objek yang alamiah, dimana kebingungan menjawab pertanyaan sehingga
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, diberikan kepada siswa lain yang dapat
teknik pengumpul data dilakukan secara menjawab. Sebagian besar siswa dapat
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat mencapai tujuan pembelajaran saat dilakukan
post tes oleh guru.

3
Berdasarkan observasi kedua, hari kamis Materi
tanggal 2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Berdasarkan observasi pertama, rabu
Tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat 1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Materi
dicapai adalah siswa memilki kemampuan yang disampaikan adalah pengertian
untuk dapat membedakan jenis-jenis penelitian sosial, syarat-syarat dalam
penelitian, menguraikan rancangan dalam penelitian, cara berpikir dan sikap seorang
penelitian dan menentukan topik untuk peneliti.
penelitian. Saat dilakukan post test untuk Berdasarkan observasi kedua, hari Kamis
mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran, 2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Materi
MFI dapat menjawab pertanyaan tetapi yang disampaikan adalah jenis-jenis
dibantu oleh bisikan teman sebangku. penelitian, rancangan penelitian dan cara
Sebagian besar siswa dapat mencapai tujuan menentukan topik penelitian.
pembelajaran saat dilakukan post tes. Berdasarkan observasi ketiga, hari Rabu
Berdasarkan observasi ketiga, hari rabu 8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Materi
tanggal 8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. yang disampaikan adalah macam-macam
Tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat sampel penelitian, syarat-syarat data yang
dicapai adalah siswa memiliki kemampuan digunakan dalam penelitian dan teknik
untuk dapat mengkategorikan macam-macam pengumpulan data penelitian.
sampel dalam penelitian, mengidentifikasi Berdasarkan observasi keempat, hari
syarat-syarat data yang dapat digunakan Kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib.
dalam penelitian dan menjelaskan teknik materi yang disampaikan adalah pengolahan
pengumpulan data dalam penelitian. Saat data dan penulisan laporan penelitian.
dilakukan post tes dengan memberikan Berdasarkan wawancara hari jum’at
beberapa pertanyaan dipapan tulis hampir 17/11/2017 pukul 09.00 wib. Dra.SP
sebagian siswa dikelas dapat menuliskan menuturkan materi yang disampaikan kepada
jawaban dengan baik. sesuai dengan tujuan yang harus dicapai, pun
Berdasarkan observasi keempat, hari dengan apa yang akan diujikan nantinya,
kamis tanggal 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 semua materi yang saya sampaikan saya
wib. Tujuan pembelajaran yang diharapkan sudah cukup menunjang, tetapi kembali
dapat dicapai adalah siswa memiliki kepada siswa belajar atau tidak.
kemampuan untuk dapat mengolah data
penelitian dan merincikan unsur-unsur dalam Metode
penulisan laporan penelitian. Berdasarkan observasi pertama, rabu
Saat dilakukan pos tes beberapa siswa 1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Tampak
mengangkat tangan agar dipilih untuk guru sedang menjelaskan materi dengan
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh menggunakan metode ceramah, sambil
guru. Saat dilakukan post test hampir sebagian menjelaskan materi guru diselingi dengan
besar siswa di kelas dapat menjawab metode tanya jawab yaitu bertanya kepada
pertanyaan tetapi ada juga siswa yang tidak. siswa terkait materi yang telah disampaikan.
Berdasarkan wawancara hari jum’at Kegiatan pembelajaran lebih didominasi
17/11/2017 pukul 09.00 wib. Dra.SP guru hanya saat tanya jawab beberapa siswa
menuturkan tujuan yang ingin dicapai sesuai terlibat dalam mendiskusikan materi
dengan kurikulum, tujuan yang ingin dicapai selebihnya siswa hanya menyimak dan
pada tiap pertemuan banyak agar materi yang sebagian kecil siswa tidak memperhatikan
harus disampaikan lebih cepat selesai dan guru ketika sedang menjelaskan.
dibahas kembali materi yang kurang dipahami Berdasarkan observasi kedua, hari kamis
disisa pertemuan. 2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Guru
menggunakan metode ceramah untuk
menyampaikan materi. Melalui metode
ceramah dan diselingi tanya jawab seperti

4
pertemuan sebelumnya guru lebih banyak guru menuliskan garis-garis besar materi
mendominasi sehingga membuat siswa dengan deskripsi singkat.
menjadi lebih pasif bahkan mengantuk, hanya Berdasarkan observasi ketiga, hari rabu
beberapa siswa saja aktif dalam pembelajaran. 8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Guru
Berdasarkan observasi ketiga, hari rabu menggunakan papan tulis sebagai media ajar.
8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Guru Melalui media papan tulis disajikan poin-poin
menggunakan metode ceramah untuk penting yang perlu untuk dipelajari, masih
menyampaikan materi. Melalui metode terdapat sebagain besar siswa kurang
ceramah dan diselingi tanya jawab seperti memperhatikan materi yang disajikan guru di
pertemuan sebelumnya guru tampak lebih papan tulis.
mendominasi sehingga membuat siswa Berdasarkan observasi keempat, hari
menjadi lebih pasif, hanya beberapa siswa kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib.
saja aktif dalam membahas materi. Papan tulis digunakan guru sebagai media
Berdasarkan observasi keempat, hari untuk menyajikan materi. Melalui media
kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Guru papan tulis dapat tersampaikan poin-poin
menjelaskan materi menggunakan metode penting dari materi dan pada pertemuan ini
ceramah dari awal pembelajaran sampai akhir siswa tampak cukup memperhatikan guru
pembelajaran tetapi setiap setelah yang sedang menjelaskan materi walaupun
menjelaskan tiap sub materi guru memberikan masih terdapat sebagian kecil siswa yang
pertanyaan kepada siswa. Keterlibatan siswa masih kurang memperhatikan.
cukup baik dalam menyimak maupun tanya Berdasarkan wawancara hari jum’at
jawab dan beberapa siswa maju kedepan 17/11/2017 pukul 09.00 wib. Dra.SP
untuk menjawab soal latihan, namun masih mengatakan media yang biasa gunakan papan
ada sebagian kecil siswa yang kurang tulis saja dengan spidol, sesekali
mengikuti pembelajaran seperti sibuk sendiri menggunakan media lain karena keterbatasan
dan tidak memperhatikan guru menjelaskan anggaran untuk menyediakan media lain dan
materi. menurut saya sudah cukup asalkan materi
Berdasarkan wawancara hari jum’at tersampaikan dan praktis.
17/11/2017 pukul 09.00 wib. Dra.SP
mengatakan menggunakan metode ceramah Sumber
karena lebih praktis dan dapat disampaikan Berdasarkan observasi pertama, rabu
semua, untuk mengecek pemahaman siswa, 1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Sumber
menggunakan tanya jawab sehingga menurut ajar yang digunakan oleh guru untuk
saya sudah cukup untuk menunjang. menyampaikan materi berupa buku teks
Sosiologi Bilingual untuk kelas XII dengan
Media nama pengarang Kun Maryati.
Berdasarkan observasi pertama, rabu Berdasarkan observasi kedua, hari Kamis
1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Guru 2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Sumber
menggunakan papan tulis sebagai media ajar. ajar yang digunakan oleh guru untuk
Melalui media papan tulis guru menuliskan menyampaikan materi berupa buku teks
garis-garis besar materi. Penggunaan media Sosiologi Bilingual untuk kelas XII dengan
papan tulis dapat menyajikan materi tetapi nama pengarang Kun Maryati, internet dan
kurang menarik perhatian siswa untuk lingkungan sekitar siswa.
memperhatikan apa yang sedang guru sajikan, Berdasarkan observasi ketiga, hari Rabu
tampak sebagian siswa kurang antusias 8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Sumber
memperhatikan materi yang disampaikan. ajar yang digunakan oleh guru untuk
Berdasarkan observasi kedua, hari Kamis menyampaikan materi adalah buku teks
2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Guru Sosiologi Bilingual untuk kelas XII dengan
menggunakan papan tulis sebagai media ajar. nama pengarang Kun Maryati.
Seperti sebelumnya, melalui media papan tulis

5
Berdasarkan observasi keempat, hari bahwa guru memiliki kesiapan yang baik
Kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. dalam mengajar. Tidak hanya itu guru juga
Sumber ajar yang digunakan guru untuk membawa buku sosiologi sebagai sarana
menyampaikan materi adalah buku teks penunjang pembelajaran dan kesiapan fisik
Sosiologi Bilingual untuk kelas XII dengan guru saat mengajar tampak baik.
nama pengarang Kun Maryati. Berdasarkan wawancara hari jum’at
Berdasarkan wawancara hari jum’at 17/11/2017 pukul 09.00 wib. Dra.SP
17/11/2017 pukul 09.00 wib. Dra.SP mengatakan kesiapan untuk mengajar, sudah
menuturkan sumber ajar yang digunakan pernah beberapa kali ikut pelatihan-pelatihan
selain buku-buku baru kurikulum 13 adalah guru dan yang persiapkan sebelum mengajar,
buku KTSP untuk materi-materi yang tidak berupa materi, buku-buku penunjang, segala
ada dibuku kurikulum 13, menurut saya masih alat tulis dan buku administrasi serta kesiapan
kurang baik buku tersebut dan ditambahkan fisik selama mengajar puji Tuhan cukup baik
dengan sumber-sumber belajar lain. kecuali kelas jam-jam terakhir suara habis.

Faktor Pelaksanaan Dalam Pembelajaran Kesiapan Siswa


Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XII IIS 1 Berdasarkan observasi pertama, rabu
SMAN 2 Pontianak 1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. BTP,
MAH, MFI, RW dan DRN tampak hanya
Kesiapan Guru membawa buku catatan saja sebagai persiapan
Berdasarkan observasi pertama, Rabu secara materil untuk mengikuti pembelajaran
1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Guru sosiologi dan kesiapan secara fisik siswa
dengan sigap menjawab pertanyaan dari salah tampak baik selama pembelajaran
seorang siswa yang menandakan bahwa guru berlangsung.
memiliki kesiapan dalam mengajar, guru juga Berdasarkan observasi kedua, hari kamis
menyiap sebuah buku ajar sebagai sarana 2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. MAH, BTP
penunjang pembelajaran menandakan bahwa dan DRN kurang memiliki kesiapan belajar
guru memiliki kesiapan secara materil dalam yang kurang baik secara materil dalam
mengajar dan kesiapan fisik guru juga tampak mengikuti pembelajaran sosiologi karena
dalam keadaan yang baik dalam mengajar. tidak tampak membawa buku paket hanya
Berdasarkan observasi kedua, hari Kamis membawa buku catatan dan alat tulis untuk
2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Guru mengikuti pembelajaran dan kesiapan belajar
tampak memiliki kesiapan untuk mengajar siswa secara fisik tampak baik.
ditandai dengan guru tanggap dalam Berdasarkan observasi ketiga, hari rabu
menjelaskan materi yang ditanyakan siswa 8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. RW kurang
dan secara materil kesiapan yang baik dilihat memiliki kesiapan yang baik untuk mengikuti
dari guru membawa buku penunjang untuk pembelajaran karena hanya membawa buku
mengajar serta secara fisik juga tampak baik. catatan saja dan tidak membawa buku paket
Berdasarkan observasi ketiga, hari rabu untuk dibaca. Namun kesiapan siswa secara
8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Guru fisik tampak baik kecuali DRN.
tampak menyiapkan alat tulis berupa spidol Berdasarkan observasi keempat, hari
dan buku teks Sosiologi yang digunakan kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. RW
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dan MFI tampak kurang memiliki kesiapan
menandakan guru memiliki kesiapan secara secara materil karena hanya membawa buku
materil untuk mengajar dan kesiapan fisik catatan dan alat tulis saja dan kesiapan secara
guru tampak dalam keadaan yang prima. fisik siswa baik karena tidak ada tampak
Berdasarkan observasi keempat, hari siswa yang sedang sakit.
kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Guru Berdasarkan wawancara hari rabu
menjelaskan materi ajar tentang pengolahan 15/11/2017 pukul 12.30 wib dan hari senin
data penelitian dengan lancar menandakan 20/11/2017 pukul 10.00 wib. BTP, DRN,

6
MAH, MFI dan RW menuturkan mereka Keaktifan Siswa
malas untuk menyiapkan buku dan tidak Berdasarkan observasi pertama, rabu
belajar sebelum mengikuti pembelajaran serta 1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Hanya RW
hanya menyisihkan waktu beberapa menit saja yang mencatat materi yang disampaikan oleh
belajar untuk mempersiapkan diri mengikuti guru pada 20 menit di awal jam pelajaran
ulangan harian. tetapi tidak tampak usaha-usaha yang
dilakukan DRN, MAH, MFI, dan BTP dalam
Minat Siswa mengikuti materi yang sedang dibahas oleh
Berdasarkan observasi pertama, rabu guru.
1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. BTP Berdasarkan observasi kedua, hari kamis
beberapa kali melihat keluar jendela saat guru 2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Dalam
di depan kelas sedang menjelaskan materi, observasi ini tidak ditemukan usaha-usaha
MAH dan RW juga tampak tidak oleh BTP, DRN, MFI, MAH dan RW untuk
memperhatikan guru yang sedang mengajar di terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan
depan kelas dengan bermain HP dilaci meja. pembelajaran sosiologi pertemuan kedua.
Berdasarkan observasi kedua, hari kamis Mereka tampak hanya melihat siswa lain saja
2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Beberapa aktif baik saat mencatat maupun diskusi.
kali RW membaringkan kepalanya diatas Berdasarkan observasi ketiga, hari rabu
meja dan akhirnya tertidur selama kurang 8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. DRN
lebih 10 menit saat guru menjelaskan materi. tampak sedang membaca buku yang dimiliki
BTP dan MAH asik menggambar di buku siswa disebelahnya dan MAH juga tampak
catatan dibanding memperhatikan guru sedang sedang mencari materi yang ada dibuku untuk
menjelaskan materi. dibaca dengan cara mengintip dari belakang
Berdasarkan observasi ketiga, hari rabu buku yang sedang DRN baca. Tampak ada
8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. MAH sedikit usaha siswa untuk terlibat akitf dalam
sedang bermain HP disaat siswa-siswa lain mengikuti pembelajaran.
sedang mencatat materi dan DRN memilih Berdasarkan observasi keempat, hari
sibuk sendiri dengan berbaring sambil asik kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib.
mengobrol dengan teman sebangku MAH meminjam catatan siswa lain untuk
disbanding memperhatikan guru menjelaskan disalin dibuku catatan miliknya, dikarenakan
materi. ada pemeriksaan buku catatan pada setiap
Berdasarkan observasi keempat, hari siswa. BTP, DRN, MFI dan RW juga
kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. MFI meminjam buku catatan siswa lain untuk
asik mencoret-mencoret meja disaat guru disalin pada buku catatan mereka.
menjelaskan materi dan DRN juga tampak Berdasarkan wawancara hari rabu
sedang tertidur untuk beberapa menit, bahkan 15/11/2017 pukul 12.30 wib dan hari senin
sebelum 15 menit pergantian jam pelajaran 20/11/2017 pukul 10.00 wib. BTP, DRN,
MAH mengeluhkan guru yang tidak kunjung MAH, MFI dan RW mengatakan merasa tidak
keluar lebih cepat. banyak usaha yang dilakukan untuk mengikuti
Berdasarkan wawancara hari rabu pembelajaran hanya kadang-kadang saja
15/11/2017 pukul 12.30 wib dan hari senin mencatat materi.
20/11/2017 pukul 10.00 wib. BTP, DRN,
MAH, MFI dan RW mengatakan mereka Pemberian Motivasi
menyukai mata pelajaran selain sosiologi dan Berdasarkan observasi pertama, rabu
ketertarikan terhadap sosiologi biasa-biasa 1/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Guru
saja serta saat sedang tidak memperhatikan sedang memotivasi siswa dengan
guru menjelaskan materi mereka memilih menceritakan pengalamannya beberapa tahun
untuk meyibukkan diri. lalu yang pernah mengajar seorang siswa
kurang mampu tapi memiliki semangat belajar

7
yang tinggi dan berprestasi bernama Doni pengerjaan dapat dipahami oleh siswa, begitu
yang sedang berkuliah di WD. juga wawancara hari senin 20/11/2017, BTP,
Berdasarkan observasi kedua, hari kamis MFI dan RW mengatakan bahwa petunjuk
2/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Tidak pengerjaan soal dapat dipahami dan cukup
ditemukan pemberian motivasi oleh guru baik jelas.
pemberian ucapan kalimat-kalimat
penyemangat maupun pujian terhadap siswa Bahasa Soal Ulangan
yang menjawab pertanyaan dengan baik. Bahasa yang digunakan dalam soal
Berdasarkan observasi ketiga, hari rabu ulangan harian yang diujikan kepada siswa
8/11/2017 pukul 11.00-12.30 wib. Modifikasi berdasarkan wawancara hari rabu 15/11/2017.
perilaku dilakukan oleh guru terhadap siswa DRN dan MAH mengatakan sudah jelas dan
lain agar dapat belajar dengan baik seperti mudah dimengerti begitu juga dengan
siswa yang dijadikan contoh untuk ditiru wawancara hari senin 20/11/2017, BTP, MFI
perilaku belajarnya. dan RW mengatakan bahasa yang digunakan
Berdasarkan observasi keempat, hari dalam soal sudah baik, jelas dan mudah
kamis 9/11/2017 pukul 07.00-08.30 wib. Guru dimengerti.
memberikan motivasi kepada siswa agar
percaya diri dan berani mencoba menjawab Pembahasan
latihan-latihan soal yang guru berikan dipapan
tulis. Faktor Perencanaan Dalam Pembelajaran
Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XII IIS 1
Faktor Evaluasi Dalam Pembelajaran SMAN 2 Pontianak
Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XII IIS 1
SMAN 2 Pontianak Tujuan
Menurut Zainal Arifin (2012 : 51) Tujuan
Materi Soal Ulangan pembelajaran, yaitu “target yang harus
Kesesuaian materi dalam soal ulangan dikuasai peserta didik dalam setiap pokok
harian yang diujikan kepada siswa bahasan/topik. Kriteria yang digunakan untuk
berdasarkan wawancara hari rabu 15/11/2017. mengevaluasi tujuan pembelajaran yaitu
DRN dan MAH mengatakan materi dalam keterkaitannya dengan standar kompetensi
soal ulangan sudah sesuai dengan yang telah dari setiap bidang studi/mata pelajaran.”
diajarkan begitu juga dengan wawancara hari Dalam setiap pertemuan memiliki target
senin 20/11/2017, BTP, MFI dan RW untuk dicapai dalam setiap pokok bahasan
menuturkan materi soal ulangan yang materi. Tujuan pembelajaran yang telah
diberikan sesuai dengan yang telah diajarkan. direncanakan kurang sesuai dalam
Berdasarkan wawancara hari rabu pelaksanaannya dan untuk satu pertemuan
15/11/2017. DRN dan MAH mengatakan soal pembelajaran, tujuan yang hendak dicapai
tidak sulit hanya karna tidak belajar menjadi lebih banyak dari yang telah direncanakan
sulit untuk dijawab, begitu juga wawancara dikarenakan ingin mempercepat
hari senin 20/11/2017. BTP MFI dan RW menyelesaikan materi, walaupun begitu
mengatakan soal sepertinya mudah untuk sebagian besar siswa dapat mencapai tujuan
dijawab kalau sebelumnya belajar dengan pembelajaran walaupun tidak semua siswa.
sungguh-sungguh. Hal ini dapat menyebabkan siswa tidak
dapat mencapai kriteria minimal yang telah
Konstruksi Soal Ulangan ditetapkan dikarenakan tidak semua siswa
Penyusunan petunjuk pengerjaan soal dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
ulangan soal harian yang diujikan kepada jumlah yang banyak dalam satu pertemuan
siswa berdasarkan wawancara hari rabu dan tidak sesuai dengan yang telah
15/11/2017. DRN dan MAH mengatakan direncanakan.
penyusunan soal sudah baik karena petunjuk

8
Materi konkret siswa mempelajari bahan pengajaran,
Kosasih (2015 : 148), berpendapat materi contohnya melalui pengamatan langsung,
pembelajaran “memuat fakta, konsep, prinsip, maka semakin banyaklah pengalaman yang
dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin asbtrak
bentuk-bentuk butir-butir sesuai dengan KD siswa memperoleh pengalaman, contohnya
atau rumusan indikator pencapaian hanya mengandalkan bahasa verbal, maka
kompetensi.” semakin sedikit pengalaman belajar yang akan
Materi yang disampaikan oleh guru diperoleh siswa sehingga media pembelajaran
secara praktik tidak sesuai dengan RPP, tetapi turut mempengaruhi keberhasilan dalam hasil
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang belajar siswa.”
diberitahukan oleh guru kepada siswa pada Media pembelajaran yang digunakan
awal kegaiatan pembelajaran sehingga materi guru hanya menggunakan media papan tulis
ajar bukanlah penyebab ketidakberhasilan saja tidak seperti yang direncanakan di RPP
siswa dalam mencapai kriteria minimal yang dengan alasan keterbatasan dana anggaran
telah ditetapkan karena materi yang harus untuk menyediakannya. Media papan tulis
disampaikan sudah sesuai dan cukup terhadap memang dapat menyampaikan materi ajar
kompetensi yang ingin dicapai. tetapi pengalaman belajar yang didapat
kurang konkret jika dibanding menggunakan
Metode media pembelajaran yang dapat diamati dan
Menurut Zainal Arifin (2012 : 51), dilakukan secara langsung, banyak media
Metode pembelajaran, yaitu cara guru sederhana yang menggunakan dana yang tidak
menyampaikan materi pelajaran, seperti mahal seperti gambar untuk diamati.
metode ceramah, tanya jawab, diskusi, Hal ini dapat menjadi penyebab
pemecahan masalah, dan sebagainya. ketidakberhasilan siswa dalam mencapai
Metode yang digunakan oleh guru dalam kriteria minimal yang telah ditetapkan oleh
mengajar tidak sesuai dengan yang telah karena kurang konkret dan menarik perhatian
direncanakan tetapi dapat menyampaikan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
materi ajar sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Sumber
Metode ceramah dan tanya jawab yang Menurut Wina Sanjaya (2012 : 146),
digunakan guru praktis digunakan tetapi Sumber belajar adalah “segala sesuatu yang
kurang bervariasi sehingga kurang menarik dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk
perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran mempelajari bahan dan pengalaman belajar
dan pembelajaran lebih banyak didominasi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai”.
oleh guru, sehingga kurangnya perhatian dan Sumber yang digunakan oleh guru tidak
kesempatan siswa menyebabkan kurang sesuai dengan yang telah direncanakan tetapi
optimalnya kegiatan pembelajaran yang telah sumber ajar tersebut dapat menunjang siswa
dilakukan. untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
Hal ini dapat menjadi penyebab siswa hendak dicapai.
tidak dapat mencapai kriteria minimal yang Sumber ajar sudah sesuai dan cukup
telah ditetapkan karena metode digunakan lengkap membahas materi yang harus
belum menarik perhatian dan kurang dikuasai oleh siswa, ada sedikit kekurangan
menghantarkan siswa untuk aktif. yang belum terbahas dari sumber ajar tersebut
tetapi guru sudah memberi tambahan materi
Media yang tidak terdapat dibuku, sehingga sumber
Wina Sanjaya (2012 : 165), mengatakan, ajar bukanlah penyebab ketidakberhasilan
“peranan media dalam proses mendapatkan siswa dalam mencapai kriteria minimal yang
pengalaman belajar bagi siswa sangat penting, telah ditetapakan.
jika dilukiskan dalam sebuah kerucut yang
dinamakan kerucut pengalaman, semakin

9
Faktor Pelaksanaan Dalam Pembelajaran siswa tidak berhasil mencapai kriteria
Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas XII IIS 1 minimal yang telah ditetapkan.
SMAN 2 Pontianak
Minat Siswa
Kesiapan Guru Menurut Slameto (2013 : 57), Minat
Slameto (2013 : 93), berpendapat bahwa adalah “kecenderungan yang tetap untuk
“dengan persiapan mengajar guru akan memperhatikan dan mengenang beberapa
mantap di depan kelas, perencanaan yang kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
matang dapat menimbulkan inisiatif dan daya akan diperhatikan secara terus menerus yang
kreatif guru waktu mengajar”. disertai rasa senang”.
Kesiapan mengajar guru sudah cukup Kurangnya minat siswa dalam mengikuti
baik karena guru selalu menyiapkan sarana pembelajaran karena pembelajaran sosiologi
penunjang pembelajaran berupa buku paket bukanlah mata pelajaran yang difavoritkan
yang digunakan untuk membahas materi ajar, siswa dan juga dapat dilihat dari kurangnya
jadi tidak hanya mengajar dengan tangan perhatian siswa dalam mengikuti bahasan
kosong saja dan pada saat siswa bertanya guru materi yang sedang dibahas sehingga siswa
juga tanggap saat menjawab materi yang banyak tidak mengikuti bahasan materi dan
belum dipahami oleh siswa. malahan memikirkan hal-hal lain diluar
Selain itu guru juga dalam kondisi pelajaran yang dibahas, yang pada akhirnya
kesehatan yang baik sehingga dapat mengajar siswa banyak tertinggal bahkan tidak
dengan maksimal dapa disimpulkan secara mendapat informasi apa-apa mengenai materi
keseluruhan guru memiliki kesiapan yang sedang dipelajari.
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang Tidak hanya itu bahkan ditemukan siswa
baik. mengeluh selama kegiatan pembelajaran yang
Oleh karena itu hal ini bukanlah salah dapat menggambarkan kurang ketertarikan
satu faktor yang menjadi penyebab mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga hal
ketidakberhasilan siswa dalam mencapai ini menjadi salah satu faktor penyebab siswa
kriteria minimal yang telah ditetapkan. tidak berhasil mencapai kriteria minimal yang
telah ditetapkan.
Kesiapan Siswa
Djamarah (2008 : 35), menyatakan Keaktifan Siswa
kesiapan siswa untuk belajar dapat dilihat Nana Sudjana (2011 : 61), berpendapat
dari, 1) kesiapan fisik, misalnya tubuh tidak keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal :
sakit (jauh dari gangguan lesu dan “turut serta dalam melaksanakan tugas
mengantuk), 2) kesiapan psikis, misalnya belajarnya, bertanya kepada siswa lain atau
hasrat untuk belajar dan dapat berkonsentrasi, kepada guru apabila tidak memahami materi
3) kesiapan materil, misalnya memiliki bahan dan berusaha mencari informasi untuk
untuk dipelajari atau dikerjakan berupa buku memecahkan masalah.”
bacaan dan catatan. Usaha-usaha siswa untuk terlibat dalam
Kesiapan siswa dalam mengikuti mengikuti pembelajaran sedikit sehingga
pembelajaran kurang baik, siswa memiliki pengalaman belajar yang didapat juga sedikit,
waktu belajar yang sedikit, kebanyakan siswa jika dibandingkan dengan siswa yang banyak
tidak belajar sebelum mengikuti pembelajaran melakukan usaha-usaha mengikuti
dan tidak mempersiapkan buku sebagai bahan pembelajaran tentu berbeda pengalaman
bacaan dalam mengikuti pembelajaran belajar siswa yang terlibat aktif tentu lebih
menyebabkan siswa banyak tertinggal baik karena mereka selalu berusaha mengikuti
informasi mengenai materi yang sedang setiap langkah-langkah pembelajaran yang
dibahas saat dalam pembelajaran sehingga hal harus dilakukan untuk mencapai tujuan
ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab pembelajaran.

10
Adapun usaha yang dilakukan siswa Konstruksi Soal Ulangan
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran Karzuni (2011 : 13), berpendapat dari
seperti mencatat materi juag dikarenakan segi konstruksi “soal harus menggunakan kata
keterpaksaan akan diperiksa guru sehingga tanya/perintah, ada petunjuk yang jelas
kurangnya keaktifan siswa dalam tentang cara mengerjakan soal dan disajikan
pembelajaran menjadi salah satu faktor dengan jelas dan dapat terbaca.”
penyebab siswa tidak berhasil mencapai Konstruksi soal dalam ulangan harian
kriteria minimal yang telah ditetapkan. yang diujikan sudah disajikan dengan jelas
petunjuk pengerjaannya sehingga tidak
Pemberian Motivasi membingungkan siswa dalam mengerjakan
Menurut De Decce dan Grawford (dalam soal atau kesalahan menjawab soal oleh
Haryu Islamudin, 2012 : 264) “ada empat hal karena kesalahtafsiran terkait perintah
yang dapat dilakukan guru sebagai pengajar pengerjaan soal sehingga hal ini bukanlah
yang berhubungan dengan cara pemeliharaan salah satu faktor penyebab ketidakberhasilan
dan peningkatan motivasi belajar anak didik, siswa mencapai kriteria minimal yang telah
yaitu: menggairahkan anak didik, memberikan ditetapkan.
harapan realistis, memberikan insentif dan
mengarahkan perilaku anak didik. Bahasa Soal Ulangan
Pemberian motivasi oleh guru kepada Menurut Karzuni (2011 : 13) dari segi
siswa sudah dilakukan walaupun tidak bahasa “rumusan kalimat soal harus
disetiap pertemuan guru memberikan komunikatif dan menggunakan bahasa
motivasi. Motivasi yang diberikan guru masih Indonesia yang baik dan benar (baku).”
kurang khususnya kepada siswa yang Bahasa yang digunakan dalam soal
memiliki prestasi akademik yang rendah atau ulangan harian yang diujikan menggunakan
malas sehingga kurangnya dorongan menjadi bahasa Indonesia yang baku sehingga dapat
salah satu faktor penyebab ketidakberhasilan dibaca oleh semua siswa dan sudah
siswa memenuhi kriteria minimal yang telah komunikatif, yang artinya bahasa yang
ditetapkan. digunakan mudah dimengerti dan dipahami
apa yang dimaksudkan oleh pembuat soal
Materi Soal Ulangan dengan apa yang ditangkap oleh siswa yang
Menurut Karzuni (2011 : 37) “kesesuaian diuji sehingga hal ini bukanlah salah satu
antara soal tes dengan kompetensi yang dibuat faktor penyebab ketidakberhasilan hasil
adalah suatu keharusan. Kesesuaian soal belajar siswa mencapai kriteria minimal yang
antara soal dengan kompetensi dasar akan telah ditetapkan.
menciptakan soal yang berkualitas karena soal
akan tepat dijadikan alat ukur kompetensi KESIMPULAN DAN SARAN
siswa.” Kesimpulan
Kesesuaian materi dalam soal ulangan Berdasarkan hasil penelitian dan
harian yang diujikan sudah sesuai dengan pembahasan mengenai Faktor Penyebab
yang telah dipelajari selama kegiatan Ketidaktercapaian Kriteria Ketuntasan
pembelajaran dan tingkat kesulitan soal juga Minimal Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas
sesuai dengan kemampuan siswa hanya saja XII IIS 1 di SMA Negeri 2 Pontianak maka
materi yang diberikan menjadi sulit dijawab dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa
dikarenakan siswa tidak belajar. Jadi ini faktor perencanaan dan pelaksanaan
bukanlah salah satu faktor penyebab merupakan faktor penyebab ketidaktercapain
ketidakberhasilan siswa mencapai kriteria kriteria ketuntasan minimal siswa kelas XII
minimal yang telah ditetapkan. IIS 1 dalam pembelajaran sosiologi dengan
menggunakan kurikulum 2013. Lebih khusus
disimpulkan : (1) faktor perencanaan kurang
baik dilihat dari ketidaksesuaian pelaksanaan

11
tujuan, metode dan media dengan yang konstruksi soal dan bahasa sudah
telah direncanakan sehingga menjadi komunikatif.
faktor penyebab siswa tidak dapat
mencapai KKM, (2) faktor pelaksanaan DAFTAR RUJUKAN
kurang baik dilihat dari kurang kesiapan Arifin, Zainal. (2012). Perencanaan
siswa, minat, keaktifan dan pemberian Pembelajaran: Dari Desain Sampai
motivasi sehingga menjadi faktor Implementasi. Jogjakarta: Pedagogia.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Rahasia
penyebab siswa tidak dapat mencapai
Sukses Belajar. Jakarta: PT. Rineka
KKM, dan (3) faktor evaluasi sudah baik Cipta.
dilihat dari kesesuaian materi dan tingkat Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.
kesulitan sedang, konstruksi dan bahasa Bandung: CV. Pustaka Setia.
soal yang jelas sehingga bukan faktor Islamuddin, Haryu. (2012). Psikologi
penyebab siswa tidak dapat mencapai Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
KKM. Pelajar.
Juniarsih. (2011). Problematika Pencapaian
Saran Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Berdasarkan hasil penelitian dan Mata Pelajaran PAI. Semarang: FTIK-
kesimpulan maka disarankan, (1) dalam IAIN Walisongo.
perencanaan pembelajaran, guru lebih Karzuni. (2011). Analisis Butir Soal Ulangan
mempertimbangkan ketersediaan sarana Akhir Semester. Online :
(lib.unnes.ac.id/11148/diakses tanggal 26
dan prasarana yang akan digunakan serta oktober 2017).
melaksanakan pembelajaran sesuai yang Kosasih. (2015). Strategi Belajar dan
telah direncanakan, (2) dalam pelaksanaan Pembelajaran Implementasi Kurikulum
pembelajaran, guru lebih sering 2013. Bandung: Yrama Widya.
memotivasi siswa khususnya kepada Sanjaya, Wina. (2012). Strategi
siswa yang memiliki prestasi akademik Pembelajaran Berorientasi Standar
rendah dan belum memenuhi kriteria Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
ketuntasan minimal dalam pembelajaran, Prenada Media.
sedangkan siswa sebaiknya lebih giat Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor
belajar, memperhatikan guru dan giat Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.
berusaha terlibat dalam pembelajaran, dan Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. (2015). Pengantar Evaluasi
(3) dalam kegiatan evaluasi, guru tetap
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
selalu mempertahankan penyajian soal Sudjana, Nana. (2011). Dasar-dasar Proses
ulangan harian yang sudah baik dari Belajar. Bandung: Sinar Baru.
kesesuaian materi, tingkat kesulitan, Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

12

You might also like