You are on page 1of 2

1.

Pengertian Mamografi

Mamografi adalah pemeriksaan radiologi dari kelenjar-kelenjar mamae dan saluran-


salurannya dengan menggunakan teknik khusus (soft tissue technique) dengan menggunakan
kontras maupun tanpa kontras dengan menggunakan sinar x-ray dosis rendah.

Penerapan mamografi sebagaimana pengunaan sinar x lainnya, mamografi


menggunakan radiasi ion untuk menghasilkan gambar. Radiolog kemudian menganalisa
gambar untuk menemukan adanya pertumbuhan yang abnormal. Ada beberapa pemeriksaan
penunjang yang dapat memperkuat hasil mamografi yaitu ultrasonik, ductografi, dan
magnetic resonance.

2. Deteksi Dini

Untuk mendeteksi kanker payudara walaupun tidak ada gejala sebagai bagian dari
check up rutin, bila terasa benjolan pada payudara atau kelainan payudara yang lain segera
konsultasi kepada dokter apakah benjolan tersebut jinak atau ganas. Mamografi ini dapat
memperkuat diagnosa dokter dan dapat membantu menentukan lokasi pertumbuhan tumor.

3. Jenis Mamografi

Ada 2 jenis pemeriksaan mamografi, yaitu screening dan diagnostic.

a. Mamografi screening
Pemeriksaan ini dilakukan pada wanita tanpa keluhan apapun disarankan untuk
melakukan pemeriksaan rutin setiap satu atau dua tahun. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan sebelum usia 40 tahun.
b. Mamografi diagnostic
Pemeriksaan ini dilakukan pada wanita yang memiliki gejala misal benjolan,
keluarnya cairan busuk, dll. Mamografi diagnostik bertujuan untuk menentukan
ukuran dan lokasi kelainan secara tepat.
4. Masalah Keperawatan Pre-Mamografi
a. Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis(kanker), perubahan kesehatan
sosial ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian,
pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelemahan,
mengekspresikan kecanggungan peran, perasaan tergantung, tidak adekuat,
kemampuan menolong diri, stimulasi simpatetik.
b. Nyeri (akut) b/d proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan saraf, infiltrasi
sistem suplay saraf, obstruksi jalur saraf, inflamasi), efek samping terapi kanker
ditandai dengan klien mengatakan nyeri, klien sulit tidur, tidak mampu
memusatkan perhatian, ekspresi nyeri, kelemahan.
c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b/d
kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif, ditandai sering
bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan miskonsepsi, tidak akurat dalam
mengikuti instruksi/pencegahan komplikasi.

You might also like