You are on page 1of 6

PENERAPAN TERAPI KOMPLEMENTER

PENGARUH TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE


(SEFT) TERHADAP INTENSITAS MEROKOK PADA Tn. Q

Disusun Oleh :

HENI SEKAR ARUM

20101440116039

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
2018
ANALISA JURNAL

A. Judul Jurnal
Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (Seft) Terhadap
Intensitas Merokok Pada Siswa
B. Manfaat terapi
Digunakan sebagai salah satu terapi untuk menurunkan intensitas
merokok. Terapi SEFT dapat berpengaruh pada intensitas merokok karena
terapi SEFT mampu menetralisir masalah psikologis yang dipunyai perokok.
Dengan melakukan terapi SEFT, masalah emosi maupun masalah fisik yang
dialami oleh seseorang misalnya pada siswa untuk merubah frekuensi
merokok dan pada wanita yang mengalami dismenore maka nyeri yang
dirasakan akan berkurang. Selain untuk penyembuhan fisik maupun emosi,
SEFT juga dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi dan kedamaian hati.
C. Kontra indikasi

1. Orang yang sedang mengikuti terapi atau program lain yang berkaitan
dengan merokok
2. Untuk penderita tunga rungu dan orang yang belum punya keinginan
untuk berhenti merokok
D. Alat dan Bahan
Jari telunjuk dan jari tengah, tempat yang nyaman dan tenang
E. Setting Lingkungan
Pasien yang akan diterapi di persilahkan duduk di kursi dengan membawa
satu batang rokok yang dinyalakan dan satu kantong plastic. Seorang terapis
berada di depan pasien, ruangan yang digunakan sesuai dengan kenyamanan
pasien yang akan di terapi.
pasien

terapis

F. Terapi pelaksanaan terapi :


1. The set-up
The set-up bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh
kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini untuk menetralisir psikologikal
refersal atau perlawanan psikologis. The set-up terdiri dari 2 aktivitas,
yang pertama adalah mengucapkan kalimat seperti diatas dengan penuh
rasa khusuk, “ikhlas dan pasrah” (sebanyak 3 kali). Dan yang kedua adalah
sambil mengucapkan dengan penuh perasaan, kita menekan dada kita,
tepatnya dibagian “Sore Spot” (titik nyeri = daerah di sekitar dada atas
yang jika di tekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua jari di
bagian “Karate Chop”. Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate
chop sambil mengucapkan kalimat Set-Up seperti di atas, kita melanjtkan
dengan langkah kedua “The Tune -In” (Zainnudin, 2012)
2. The Tune-In
Masalah fisik, kita melakukan Tune-In dengan cara merasakan rasa
sakit yang kita alami, lalu cara mengarahkan pikiran kita ke tempat rasa
sakit, bersama dengan hati dan mulut kita berdoa.
Masalah emosi, kita melakukan “Tune-In” dengan cara memikirkan
sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membengkitkan emosi
negative yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif (marah,
sedih, takut, dsb) hati dan mulut kita berdoa. Bersamaan dengan Tune-In
ini kita melakukan langkah ketiga (Tapping). Pada proses inilah kita
menetralisir emosi negatif atau rasa sakit fisik (Zainnudin, 2012).
3. The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-
titik tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In. Titik-titik ini adalah titik-
titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika kita ketuk
beberapa kali akan berdampak pada tenetralisirnya gangguan emosi atau
rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan
normal dan seimbang kembali (Zainnudin, 2012).
G. Cara pemberian
terapi SEFT diberikan ketukan dibeberapa titik-titik kunci “The Major Energy
Meridians” dan 9 Ganut Procedure (gerakan untuk merangsang otak) selama
9 sesi dalam 3 minggu, yang setiap sesinya membutuhkan waktu 20 menit.
Berikut adalah titi-titik kunci dan 9 gerakan untuk merangsang otak
1. Cr = Crown
Pada titik di bagian atas kepala
2. EB = Eye Brow
Pada titik permulaan alis mata
3. SE = Side of the Eye
Di atas tulang samping mata
4. UE = Under the Eye
2 cm di bawah kelopak mata
5. UN = Under the Nose
Tepat di bawah hidung
6. Ch = Chin
Diantara dagu dan bagian bawah bibir
7. CB = Collar Bone
Di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk
pertama
8. UA = Under the Arm
Dibawah ketiak sejajar dengan puting susu (pria) atau tepat bagian tengah
tali bra (wanita)
9. BN = Bellow Nipple
2,5 cm dibawah puting susu (pria) atau di perbayasan antara tulang dada
dan bagian bawah payudara
10. IH = Inside of Hand
Di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan
11. OH = Outside of Hand
Di bagian luar tangan yang berbatsan dengan telapak tangan
12. Th = Thumb
Ibu jari di samping luar bagian bawah kuku
13. IF = Index Finger
Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku
14. MF = Middle Finger
Jari tengah samping luar bagian bawah kuku
15. RF = Ring Finger
Jari manis di samping luar bagian bawah kuku
16. BF = Baby Finger
Di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku
17. KC = Karete Chop
Disamping telapak tangan, bagian yang kita gunakan untuk mematahkan
balok saat karate
18. GS = Gamut Spot
Dibagian antara perpanjangan tulang jari manis dan tulang jari kelingking

9 Gamut Procedure (gerakan untuk merangsang otak) :


1. Menutup mata
2. Membuka mata
3. Mata di gerakkan dengan kuat ke kanan bawah
4. Mata di gerakkan dengan kuat ke kiri bawah
5. Memutar bola mata searah jarum jam
6. Memutar bola mata berlawanan arah jarum jam
7. Bergumam dengan berirama selama 3 detik
8. Menghitung 1,2,3,4,5
9. Bergumam lagi selama 3 detik

Setelah menyelesaikan 9 Gamut Procedure, langkah terakhir adalah


mengulang lagi tapping dari titik pertama hingga ke-17 (berakhir di karate chop).
Dan diakhiri dengan mengambil nafas panjang dan menghembuskannya, sambil
mengucapkan rasa syukur (Zainnudin, 2012).
Terapi ini selain digunakan untuk orang yang aktif merokok dapat juga
digunakan dalam menghilangkan nyeri desminore pada wanita yang sedang haid.
Nyeri haid muncul akibat kontraksi disritmik miometrium yang menampilkan satu
gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai berat di bagian perut
bawah, bokong, dan nyeri spasmodik di sisi medial paha (Anurogo, Dito,
Wulandari, 2012). Kelebihan terapi SEFT ini adalah terapi aman karena
menggunakan teknik yang aman, mudah, cepat, dan sederhana, bahkan tanpa
resiko, karena tidak menggunakan alat atau jarum dan Terapi ini dilakukan selama
9 sesi dalam 3 minggu, yang setiap sesinya membutuhkan waktu 20 menit.

H. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan komplementer terapi SEFT selama 9 sesi dalam 3
minggu diharapkan klien dapat mengurangi intensitas merokoknya sehingga
tekanan darah pada klien dapat normal.

You might also like