Professional Documents
Culture Documents
Beragam, apabila dalam setiap kali makan hidangan terdiri dari makanan pokok
+ lauk pauk, sayur, buah atau makanan pokok + lauk pauk +sayur
Tidak Beragam, apabila dalam setiap kali makan hanya terdiri dari 2 atau 1
jenis pangan.
Perubahan berat badan seseorang menggambarkan perubahan konsumsi makanan atau adanya
gangguan kesehatan.
Menimbang berat badan dapat dilakukan dimana saja. Berat badan yang meningkat
menunjukkan asupan yang berlebih atau menderita sakit. Sebaliknya, berat badan yang
menurun menunjukkan asupan yang kurang ataupun menderita sakit. Menimbang berat badan
sebaiknya dilakukan secara teratur setiap bulan sekali.
Berat badan normal dapat diketahui dengan cara membandingkan hasil pengukuran dengan
tabel : BB/umur ataupun IMT( hubungi puskesmas terdekat).
Semua orang baik laki-laki maupun perempuan, sejak usia bayi sampai usia lanjut termasuk
ibu hamil.
Keluarga mampu mengatasi masalah, baik dilakukan sendiri maupun dibantu petugas.
1) Pengertian Kampung
bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
Bagi Provinsi Papua menyebutkan pengertian Kampung atau disebut dengan nama
lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dalam sistim Pemerintahan Nasional dan berada di
Kampung atau desa, menurut definisi secara luas, adalah sebuah penempatan
Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan
Suatu kampung atau kesatuan masyarakat hukum, di mana seluruh keluarga yang
ada di wilayah kampong tersebut, telah mampu berperilaku gizi seimbang, mampu
A. Latar Belakang
manusia masa depan yang berkualitas. Anak yang mengalami masalah gizi pada usia
prevalensi kekurangan gizi yang terdiri dari gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita
program di daerah.
Perbaikan Gizi agar seluruh keluarga menjadi keluarga sadar gizi (KADARZI) yang
merupakan salah satu komponen DESA SIAGA. KADARZI adalah keluarga yang
mengenal masalah gizi dan mampu mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarga.
berikut;
b. Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh kelompok siklus hidup, meliputi :
bayi, balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif serta usia lanjut;
sector.
berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan memecahkan masalah gizi anggota
keluarganya.
Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat,
masalah gizi masih memerlukan perhatian, Menurut data Survey Sosial Ekonomi
mengalami masalah gizi kurang dan 8,8% mengalami masalah gizi berat badan anak
secara teratur (Buchori, 2007). Sementara masalah gizi kurang dan gizi buruk masih
tinggi, ada kecenderungan peningkatan masalah gizi lebih sejak beberapa tahun
bahwa sekitar 12% penduduk dewasa menderita gizi lebih (Depkes RI, 2007).
Gambaran perilaku gizi yang belum baik juga ditunjukkan dengan masih
dilakukan pada tahun 2006 sekitar 50% anak balita tidak dibawa ke posyandu, untuk
itu perilaku sadar gizi yang belum baik adalah masih rendahnya ibu yang menyusui
bayi 0-6 bulan secara ekslusif. WHO mencatat pada ahir-ahir ini jumlah ibu yang
antara lain berhubungan dengan faktor sosial, ekonomi, pemasaran susu formula,
pengetahuan ibu tentang gizi ASI masih kurang dan tekanan kehidupan modern. Oleh
karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI ekslusif selama enam bulan
pertama. Sebab, terbukti menurunkan angka kematian dan kesakitan pada umumnya
dibandingkan dengan menyusui empat bulan dilanjutkan dengan ASI dicampur susu
Memasuki usia sekolah lebih dari sepertiga (36%) anak tergolong pendek,
sebagai indikasi kekurangan gizi menahun. Pada tahun 2003, 11% anak sekolah
menderita GAKY. Disamping itu diperkirakan 10 juta anak menderita anemia gizi besi.
prestasi belajar, yang sangat merugikan generasi mendatang. Pada usia remaja dan
usia produktif, anema gizi merupakan masalah yang paling sering ditemui. Sepertiga
remaja putri dan WUS serta sekitar 50% ibu hamil menderita anemia gizi. Selain itu
kurang energi kronis (KEK) juga ditemui pada sekitar 30 juta kelompok usia produktif.
Kurang gizi pada kelompok ini sangat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh
dan produktivitas. Masa kehamilan sering disebut periode kritis terhadap pertumbuhan
dan perkembangan anak. Gangguan gizi pada masa ini akan menentukan
pertumbuhan dan perkembangan janin dan akan berdampak pada periode berikutnya.
dengan meningkatnya umur harapan hidup. Tanpa disadari sekitar 5 juta lansia
tahun 2009, menunjukkan Persentase bayi dan balita yang ditimbang hanya mencapai
68,85%, BGM 2,95%, gizi buruk 0,02 %, vitamin A 61,98%, Fe3 baru mencapai
71,69%, asi Eksklusif 59,80% serta cakupan penggunaan garam beryodium hanya
Seiring dengan itu, data cakupan program gizi di Kabupaten Pangkep tahun
2009, masih sangat perlu mendapat perhatian khusus dari semua kalangan pemerhati
masalah gizi. Di Kabupaten Pangkep diperoleh cakupan bayi dan balita yang dimbang
62,01%, BGM 6,35%, gizi buruk 0,13 % atau berjumlah 26 orang, cakupan vitamin A
Kab.Pangkep,2009).
2011, menunjukkan masih adanya beberapa kegiatan yang belum mencapai target, di
antaranya cakupan N/S 68,6% dari target 80%, RT yang belum mengkonsumsi garam
beryodium baru sekitar 62,8% (target 77%), Vitamin A Bufas 75,9% (target 90%) dan
Fe3 bumil hanya mencapai 56,8% dari target 74%.(Profil Pusk.Bowong Cindea,2011).
Hal yang juga menjadi dasar penting dalam pembentukan Kampung Kadarzi
Di Rappo Rappo Jawae Kelurahan Bori Appaka adalah dengan mengacu pada hasil
pemetaan Kadarzi pada tahun 2010 di Kelurahan Bori Appaka yang menunjukkan
bahwa kadarzi masih sangat perlu diperhatikan. Indikator menimbang berat badan
secara teratur hanya mencapai 71,5% , ASI eksklusif 49,9%, penggunaan garam
Appaka adalah sebagai berikut, dari 25 rumah tangga , hanya 20% yang telah
mengkonsumsi garam beryodium, dan hanya 14,3% yang memberikan ASI eksklusif
pada bayinya, kemudian yang teratur mengkonsumsi suplemen gizi pada saat
dibutuhkan hanya 20%, sementara indikator yang lain telah cukup baik. Di samping
data hasil pemetaan kadarzi di Rappo Rappo Jawae tersebut, kondisi geografis dan
demografi dari Rappo Rappo Jawae menjadi dasar pertimbangan untuk dijadikan
tentunya diharapkan dapat menjadi contoh pada kampung kampung yang lain untuk
1) Tujuan Umum
dalam mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganya.
2) Tujuan Khusus
berikut :
Kadarzi;
gizi;
Tambahkan komentar
Memuat