You are on page 1of 19

Bahan Tambahan Pangan

Bahan tambahan pangan adalan bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari
bahan baku pangan, tetapi diambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain
pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental (menurut Undang-undang RI nomor 7
tahun 1996 tentang Pangan).

Penggunaan BTP ini diatur oleh perundang-undangan, oleh karena itu perlu dipilih secara benar jika akan digunakan
dalam pangan. Bahan tambahan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dilarang digunakan dalam
pangan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, Bahan tambahan pangan adalah bahan yang
biasanya tidak digunakan sebagai makanan atau minuman dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan,
mempunyai atau tidak mempunyai milai gizi yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud
teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau
pengangkutan makanan, untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi
sifat khas pangan tersebut.

Produsen makanan dianggap melanggar peraturan jika menggunakan bahan tambahan (BT) yang dilarang
penggunaannya dalam pangan dan menggunakan BTP melebihi takaran maksimum yang diizinkan penggunannya
dalam pangan.

Berdasarkan peraturan tersebut di atas, BTP digolongkan ke dalam 11 jenis, sebagai berikut:

1. Pewarna, yaitu BTP yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada pangan.
Contoh pewarna alami :
a. Karamel (gula yang digosongkan)
Yaitu pewarna alami yang berwarna coklat yang dapat mewarnai jem/jeli (200 mg/kg), acar ketimun dalam botol
(300 mg/kg) dan yogurt beraroma (150 mg/kg) dan lain-lain.
b. Beta karoten (ekstrak umbi wortel)
Yaitu pewarna alami berwarna merah – oranye yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim (100 mg/kg), acar
ketimun dalam botol (300 mg/kg) dan lain-lain.
c. Kurkumin (ekstrak umbi kunyit)
Yaitu pewarna alami berwarna kuning – oranye yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim dan sejenisnya (50
mg/kg) dan lain-lain.

2. Pemanis Buatan
Sering ditambahkan kedalam pangan sebagai pengganti gula karena mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
pemanis alami (gula) yaitu:
 Rasanya lebih manis
 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk penderita penyakit
gula (diabetes)
 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut:
 Aspartam,
 Siklamat (hanya untuk pangan berkalori rendah),
 Sakarin (hanya untuk pangan berkalori rendah),
 Sorbitol.

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan sakarin
yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30 – 80 dan 300 kali gula alami.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, sebenarnya sakarin dan siklamat hanya boleh
digunakan dalam pangan yang khusus ditujukan untuk orang yang menderita diabetes atau sedang menjalani diet
kalori.
3. Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak. Pengawet
yang banyak dijual di pasaran dan digunakan mengawetkan berbagai pangan adalah benzoate dan sering digunakan
untuk mengawetkan sari buah, manisan, agar (1 gram/kg), minuman ringan dan kecap 600 mg/kg.

Pengawet yang diizinkan penggunaannya dalam pangan antara lain:


 Asam benzoat
 Asam propionat
 Asam sorbat
 Natrium nitrit
 Kalium sulfit

4. Penyedap Rasa dan Aroma, Penguat Rasa


Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak, dan terdapat
dengan berbagai dipasarkan. Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut mono sodium glutamate
(MSG).

Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, penggunaan MSG dibatasi secukupnya, yang
berarti tidak boleh berlebihan.
Penyedap dan penguat rasa dan aroma yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, diantaranya:
 Asam guanilat,
 Disodium 5’ribonucleotida,
 Kalsium dan natrium 5’ribonucleotida,
 Asam L-Glutamat (MSG),
 Asam inosinat.

5. Pengemulsi, Pemantap dan Pengental


Fungsi dari pengemulsi, pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari lemak dan
air sehingga produk tetap stabil, tidak meleleh, tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta mempunyai tekstur
yang kompak.
Misalnya : untuk es krim, es puter digunakan agar, gom atau karboksimetilselulosa dengan kadar (10 gram/kg).
Untuk yogurt digunakan agar atau karagen dengan kadar (5 gram/kg).

Pengemulsi, pemantap dan pengental yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut:
 Agar,
 Asam alginat,
 Dekstrin,
 Gelatin,
 Gom arab,
 Karagen,
 Lesitin,
 Kaboksimetilselulosa (CMC),
 Pektin,
 Pati asetat.

6. Antioksidan
Adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat proses oksidasi lemak atau
minya yang terdapat dalam pangan. Bahan-bahan yang sering ditambahkan antioksidan adalah lemak dan minyak,
mentega, margarine, daging olahan/awetan, ikan asin dll.
Misalnya : untuk minyak makan digunakan Butilhid roksianisol (BHA) 200 mg/kg, ikan asin digunakan Butil
Hidroksitoluen (BHT) 200 mg/kg.
Antioksidan yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain, sebagai berikut:
 Asam askorbat (garam KPBS Pangalengan, Na dan Ca),
 BHA (butil hidroksi anisol),
 BHT (butil hidroksi toluen),
 Propil galat,
 Tokoferol.

7. Pengatur Keasaman (Pengasam, Penetral dan Pendapar)


Fungsinya adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam, lebih basa, atau menetralkan pangan.
Misalnya : Soda kue mengandung Aluminium ammonium/kalium/natrium sulfat secukupnya.

Pengatur keasaman yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain:


 Alumunium amonium (kalium, natrium sulfat),
 Asam laktat,
 Asam sitrat,
 Kalium dan natrium bikarbonat.

8. Anti Kempal
Biasanya ditambahkan kedalam pangan yang berbentuk tepung atau bubuk. Peranannya di dalam pangan tidak
secara langsung, tetapi terdapat di dalam bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pangan seperti susu bubuk,
tepung terigu, gula pasir dan sebagainya.

Antikempal yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain, sebagai berikut:
 alumunium silikat,
 kalsium alumunium silikat,
 kalsium silikat,
 magnesium karbonat,
 magnesium oksida, dan
 magnesium silikat.

9. Pemutih dan Pematang Tepung


Adalah bahan yang dapat mempercepat proses pemutihan dan sekaligus pematangan tepung sehingga dapat
memperbaiki mutu hasil pemanggangan, misalnya alam pembuatan roti, biscuit dan kue.

Contohnya : untuk tepung digunakan asam askorbat (200 mg/kg) Natrium stearoil-2-laktat digunakan untuk adonan
kue (5 gr/kg bahan kering), roti dan sejenisnya (3,75 gr/kg tepung), serabi (3 gr/kg bahan kering).

Pemutih dan pematang tepung yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain, sebagai berikut:
 asam askorbat,
 natrium stearoil-2-laktilat.

10. Pengeras
Yaitu bahan yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya pangan. Misalnya untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayur dalam kaleng digunakan Kalsium glukonat 800 mg/kg bahan, untuk acar ketimun dalam botol
digunakan 250 mg/kg bahan.

Pengeras yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut:
 kalsium glukonat,
 kalsium klorida,
 kalsium sulfat.

11. Sekuestran
Yaitu bahan yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam pangan, sehingga memantapkan warna, aroma dan
tekstur.
Sekuestran yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut:
 asam fosfat,
 isopropil sitrat,
 kalsium dinatrium edetat (EDTA),
 monokalium fosfat,
 natrium pirofosfat.

Bahan tambahan pangan yang dilarang tetapi sering digunakan oleh produsen makanan, antara lain:
 Boraks: sebagai pengenyal pada bakso dan lontong.
 Formalin: sebagai pengawet pada tahu dan mie basah.
 Rhodamin B: sebagai pewarna merah pada terasi dan kerupuk.
 Methanil Yellow: sebagai pewarna kuning pada tahu dan kerupuk.
 Pemanis Buatan (Siklamat dan Sakarin): Sering digunakan pada produk minuman ringan dan pangan jajanan yang
ditujukan bukan untuk pangan yang khusus ditujukan untuk orang yang menderita diabetes atau sedang menjalani
diet kalori, tetapi dengan maksud menurunkan harga, dapat dijual murah tetapi rasa tetap manis.

Fungsi dan Kegunaan Bahan Kue


Mengenal bahan tambahan pembuatan kue sangat diperlukan bagi pemula, agar tak salah memasukkan
salah satu bahan perlu diketahui fungsi dan kegunaan masing-masing bahan tersebut. Pembahasan
dibawah ini semoga dapat membantu…… disimak ya.
1. BAHAN PENGEMBANG :
- Baking Alpina : Baking Alpina adalah sejenis baking powder yang mengandung soda kue dan maizena.
Kegunaannya yaitu soda akan membuat pengembangan kue secara maksimal sedangkan maizena akan
membuat tekstur kue menjadi lebih lembut dan halus.

- Baking Powder : Baking Powder adalah bahan pengembang yang biasanya


ditambahkan dalam pembuatan cake maupun kue kering. Baking Powder dapat berfungsi sebagai perenyah
dalam kue kering.
- Baking Hercules : Baking Hercules mempunyai kegunaan yang sama dengan baking powder, yang
membedakan adalah baking hercules lebih ekonomis karena harganya yang lebih murah.
- Double Acting : Double Acting adalah bahan pengembang untuk cake dan roti yang memiliki daya kerja
yang kuat sekali dan bekerja dalam dua pengembangan. Pengembangan yang pertama pada waktu
pengadukan, bahan ini akan bereaksi dengan air dan membantu proses pengembangan. Double Acting
bekerja aktif menghasilkan karbondioksida secara terus menerus dan merata keseluruh adonan selama
waktu pemanggangan berlangsung. Ini adalah pengembangan yang kedua.
- Soda Kue : Natrium Bicarbonat atau yang lebih dikenal dengan soda kue adalah salah satu jenis bahan
pengembang yang biasa digunakan dalam pembuatan kue, roti atau makanan yang digoreng seperti
kentucky. Yang membedakan dari baking powder yaitu soda lebih mengembang merata ke samping kalau
baking powder lebih mengembang ke atas.
2. BREAD IMPROVER :

- Baker Bonus : Baker Bonus tergolong improver yang masih alami, karena
sebagian besar komposisinya masih mengandung ragi instant dan tepung terigu. Selain itu penambahan
baker bonus dapat membuat roti leih empuk 1-2 hari. Baker Bonus sangat cocok untuk kebutuhan rumah
tangga.
- Compact : Compact adalah bahan peningkat mutu roti. Dengan menambahkan bahan ini akan membuat
adonan lebih lentur, serat lebih berwarna putih, dan bentuk roti akan lebih besar.
- Lecitem – 500 : Lecitem-500 merupakan campuran antara bread improver dan bread conditioner yang
dapat mempercepat proses fermentasi sekaligus melembutkan dan mengempukkan pada hasil akhirnya.
Dengan adanya zat gluten pada bahan ini sangat berguna apabila tepung yang digunakan mempunyai kadar
yang yang terlalu tinggi.
- S-500 Improver : S-500 adalah jenis improver murni karena asam askorbit yang terkandung didalamnya
cukup tinggi, sehingga dapat menghemat penggunaannya serta berdaya kerja kuat. Tekstur dan serat roti
yang dihasilkan akan lebih halus dan padat.
S-500 lebih tepat digunakan pada pembuatan roti tawar.
- Soft Alpaga : Soft Alpaga merupakan salah satu jenis improver murni yang mempunyai komposisi enzim
dan zat pelunak gluten yang relatif seimbang. Hasil roti tidak saja akan mengembang maksimal dan berserat
halus, tapi keempukannya yang relatif bertahan lama.
Soft Alpaga lebih cocok digunakan untuk pembuatan roti manis.
- Magimix Yellow : Magimix Yellow merupakan salah satu improver yang mempunyai komposisi tepung
terigu, enzim dan zat pelunak gluten sehingga mempercepat proses fermentasi ragi dan memadatkan serat
roti.
Magimix Yellow sangat cocok digunakan oleh konsumen yang menginginkan hasil akhir roti yang besar,
padat dan berserat halus.
3. CAKE EMULSIFIER :

- Ovalate : Ovalete adalah bahan stabilisator kue yang berbentuk pasta lembut
yang dapat memberikan rasa empuk
dan serat yang halus pada kue dan bolu yang anda hasilkan. Ovalete juga dapat membantu memaksimalkan
pengembangan kue pada saat proses pengocokan. Ovalete juga dilengkapi dengan wangi vanilli.
- SP Ryoto : SP Ryoto adalah emulsifier yang mengandung glycerine yang berguna untuk menstabilkan
adonan pada waktu pengocokan agar tidak mudah turun. Bahan ini mampu mengikat udara dengan
sempurna sehingga dapat menghasilkan serat-serat kue yang halus dan padat.
- TBM : TBM adalah emulsifier serbaguna, karena dapat digunakan untuk ahan pembuatan segala macam
kue. Sangat tepat digunakan untuk rumah tangga dan yang hobby membuat kue.
- Sponge 28 : Sponge 28 terbuat dari gula bit dan gula tebu yang diekstrasi sehingga sehat untuk
dikonsumsi. Kadar gula yang tinggi dalam bahan ini mampu memberikan pengembangan secara maksimal.
Paling tepat digunakan untuk bolu kukus dan bolu panggang.
- Starkies : Starkies adalah emulsifier yang berwarna putih sehingga tepat digunakan untuk anda yang
menginginkan hasil akhir kue yang berwarna cerah/putih.
4. BREAD CONDITIONER :
- Bacom A – 100 : Bacom A-100 termasuk keluarga conditioner. Kandungan bahan ini adalah monogliceride
murni yang mempunyai persenyawaan enzim amilase yang paling besar dari semua jenisnya. Efek
persenyawaan ini berkaitan dengan efek menjaga kesegaran dan daya tahan roti sampai kira-kira 5 hari.

- IF – 100 : IF – 100 adalah bahan pemgempuk dan penghalus untuk roti, donat dan
bakpao. Penambahan bahan ini akan membuat proses fermentasi lebih stabil.
- Supermix Prima : Supermix prima adalah bahan yang digunakan untuk proses adaonan cepat maupun
proses adonan lambat. Kombinasi yang stabil antara lecitin dan enzim amilase mampu menghasilkan roti
yang halus, lembut an putih.
- Ibis Blue : Ibis blue adalah conditioner yang kaya akan lecitin kedelai yang dapat menghasilkan roti yang
sangat lembut dan gurih. Tingginya kandungan lecitin dapat menambahkan umur roti dan keempukan akan
tahan lama.
- Bakerine Plus : Bakerine Plus adalah bahan pelembut untuk semua jenis roti. Selain membuat roti lebih
halus roti akan empuk lebih lama dan volume roti pun akan bertambah.
5. SOFTENER CAKE :

Bentuk Cairan :
- Diva Cake Spftener : Diva cake softener adalah bahan pelembut cake yang berbentuk cairan yang dapat
melembutkan dan menghaluskan pori-pori dan tekstur kue, menghilangkan bau amis serta dapat menambah
umur kue. Merk softemer ini mempunyai beberapa aroma rasa seperti wisjman, vanilli, pandan dan lemon.
- Spontan Cake Softener : Spontan cake softener adalah pelembut cake yang berbentuk cairan. Selain
membuat kue menjadi lebih lembut dan empuk penambahan softener ini dapat menghilangkan bau amis telor
dan menambah umur kue. Tersedia aroma wisjman dan vanilli.

Bentuk Bubuk :
- Marasquin : Marasquin digunakan untuk menghaluskan dan melemaskan cake. Bahan ini erbentuk tepung
yang terbuat dari paduan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang diolah dengan cara tertentu yang dapat
menghasilkan cake yang lembut dan lezat. Marasquin biasa ditambahkan dalma pembuatan cake seperti
spiku atau sponge cake.
- Fruit Powder : Fruit powder adalah bahan pelembut dan pelemas cake yang terbuat dari perpaduan
tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang diolah dengan cara tertentu yang daat menghasilkan cake yang
lembut dan lezat. Sangat cocok digunakan untuk cake buah-buahan krena fruit powder memiliki aroma tuti
fruty.
6. BAHAN PENGAWET :
- Benzoat Natricus : Benzoat natricus atau natrium benzoat adalah pengawet yang umum digunakan di
mayarakat karena bisa digunakan untuk mengawetkan semua jenis makanan dan minuman. Selain itu
benzoat disahkan oleh pemerintah sebagai pengawet makanan.
- Calcium Propionate : Calcium ppropionate adalah pengawet makanan yang biasa digunakan dalam
adonan yang sedikit mengandung air, karena itu lebih cocok untuk roti manis dan roti tawar. Dengan
menggunakan pengawet ini roti akan tahan terhadap jamur.
- Potasium Sorbet : Potasium Sorbet adalah jenis pengawet yang biasa digunakan untuk adonan yang
mengandung banyak air. Potasium berdaya kuat anti busuk yang biasa digunakan sebagai bahan tambahan
pengawet pada buah kalengan.
- Sodium Propionate : Sodium propionate adalah bahan pengawet yang biasa digunakan untuk adonan
yang mengandung cukup banyak air. Pengawet ini sangat cocok digunakan untuk semua jenis cake dan bolu
karena sifatnya yang dapat menghambat tumbuhnya jamur penyebab kue cepat basi.
7. BAHAN PENGKILAP :

- Ovex : Ovex adalah bahan pengkilap roti dan kue kering yang berbentuk bubuk. Ovex
akan mengkilapkan kue kering dan roti melalui proses pembakaran.
- Brillo : Brillo adalah pengkilap kue kering dan roti yang terbentuk seperti jelly. Brillo dapat mengkilapkan
semua jenis roti dan kue kering melalui proses pembakaran.
- Super Glossy : Super glossy adalah bahan pengkilap roti kering dan roti yang dapat memberikan warna
kuning pada permukaan lapisan kue kering dan roti. Super Glossy merupakan lapisan pengkilap yang kering
dan tidak lengket.
- Paletta Netral : Paletta netral adalah bahan pengkilap yang berbentuk jelly putih bening dan tidak beraroma
atau plain. Bahan ini dapat mengkilpakan roti dan buah, caranya bisa dioles atau langsung disiram diatas
buah.
8. BAHAN PERENYAH :

- Super BS : Super BS adalah bahan perenyah untuk orengan. Dengan menggunakan


bahan tambahan ini gorengan akan lebih kering dan renyah. Untuk hasil yang maksimal gunakan minyak
goreng padat karena minyak jenis ini tidak lengket pada hasil gorengan.
- Emplex : Emplex adalah bahan perenyah untuk kue kering yang berbentuk bubuk. Selain digunakan untuk
kue kering Emplex juga biasa digunakan untuk bahan pengempuk roti. Dengan menggunakan bahan ini
dapat memperpanjang daya tahan roti dan kue kering.
- Sodium SAPP : Sodium SAPP adalah bahan tambahan yang dapat merenyahkan gorengan. Sodium SAPP
atau dengan nama kimia SODIUM PHYROPHOSPHATE biasa digunakan untuk bahan tambahan ayam
goreng dan berbagai macam gorengan.
9. BAHAN PELARUT / PENGENTAL :
- CMC Daicel : CMC atau nama kimianya Carboxil Metthl Calysus Celolose adalah bahan tambahan yang
dapat melarutkan dan mengentalkan zat cair. Bahan ini sangat dibutuhkan dalam pmbuatan sirup buah,
karena dengan menambahkan CMC maka sari buah dan air akan menyatu dan sari buah tidak mengendap
ke bawah. CMC juga dapat digunakan untuk melembutkan es anefo dan es krim.
- CMC Super : CMC super adalah jenis pelarut yang mempunyai daya pengentalan dan pelarut yang cukup
kuat bila dibandingkan dengan CMC DAicel. CMC super biasa digunakan dalam pembuatan es krim karena
dapat memberikan hasik akhir es yang lembut.
10. BAHAN PENGASAM :
- Citroen Zuur : Citroen Zuur biasa disebut juga asam citron atau asam acid bentuknya menyerupai gula
pasir tetapi rasanya asam. Citroen biasa digunakan pada sirup untuk memberikan rasa asam. Bisa juga
menjaga agar sirup tetap cair dan tidak menggumpal. Tentu saja penggunaannya tidak boleh berlebih karena
rasanya yang sangat asam.
11. BAHAN PENAMBAH PROTEIN TEPUNG :
- Dry Gluten : Dry Gluten adalah gluten yang dikeringkan, gluten merupakan protein tepung terigu. Gluten
hanya terdapat dalam gandum, zat dapat membuat roti mengembang dengan baik. Karena alasan itulah
maka tepung terigu mutlak diperlukan dalam pembuatan roti dan kue. Semakin banyak kadar gluten dalam
tepung terigu membuat pengembangan roti lebih tinggi, padat, dan keras. Demikian sebaliknya.
MENGENAL BERBAGAI MACAM BAHAN TAMBAHAN PADA KUE
BAHAN PENGAWET

Ada beberapa pengawet yang kita kenal, yang sering digunakan dalam produksi usaha ataupun untuk keperluan

rumah tangga. Beberapa yang dijual secara resmi adalah

- BENZOAT

- POTASIUM SORBET

- SODIUM PROPIONATE

- CALCIUM PROPIONATE

FUNGSI semua bahan pengawet tersebut sama yaitu memperpanjang daya simpan makanan dan menghambat

tumbuhnya micro organisme yang dapat membuat makanan cepat basi. Berikut ini adalah pengunaan yang tepat

untuk masing – masing jenis makanan :

- BENZOAT biasa digunakan untuk mengawetkan kue-kue basah,sambal, minuman, atau masakan.

- POTASIUM SORBET biasa digunakan untuk mengawetkan makanan yang banyak mengandung air

seperti buah kalengan.

- SODIUM PROPIONATE biasa digunakan untuk mengawetkan semua jenis cake atau bolu.

- CALCIUM PROPIONATE biasa digunakan untuk mengawetkan bahan yang mengandung sedikit air

seperti roti manis dan roti tawar.

CARA PEMAKAIAN semua jenis pengawet rata-rata sama dicampur dengan bahan-bahan kering dari

adonan. Dosis penggunaan sebesar 0,3% dari berat tepung.

Semisal tepung terigu yang anda gunakan adalah 1 kg, maka benzoat yang harus ditambahkan adalah

3 gram (1000X0,3%).

BAHAN PENGEMBANG

Bahan pengembang seringkali disebut orang dengan nama Baking Powder dan Baking Soda. Malahan ada yang

menyebutnya Natrium Bicarbonate, Bicarbonat Natricus, Sodium Bicarbonate. Semua istilah tersebut sebenarnya

mengacu pada satu bahan, yaitu bahan pengembang.Contoh bahan pengembang yang umumnya dijual :

- Baking powder

- Baking Alpina

- Baking Hercules

- VX 2%

- Soda Kue

Perbedaan mendasar antara soda kue dengan baking powder adalah, soda kue mengembang secara merata ke

samping. Sedangkan baking powder, alpina, dan baking herdules mengembang ke atas.

Bahan pengembang ini tidak mutlak perlu dalam proses pembuatan kue atau roti, sebab fungsi utama bahan ini
adalah untuk mengembangkan adonan, hampir sama dengan fungsi telor dan ragi. Penambahan bahan ini hanya

membantu adonan mengembang maksimal. Namun jika berlebihan malah membuat tekstur roti menjadi kasar.

CARA PEMAKAIAN untuk semua jenis bahan pengembang ini relatif sama. Dicampur dulu dengan bahan kering

lainnya. Dosis penggunaan sebesar 0,2% dari berat tepung.

Semisal tepung terigu yang anda gunakan adalah 1 kg, maka VX 2 % yang harus ditambahkan adalah 2 gram

(1000X0,2%).

EMULSIFIER

EMULSIFIER adalah bahan tambahan yang berfungsi sebagai pengembang dan peningkat mutu cake.

Dengan menggunakan emulsifier telor yang dikocok akan cepet naik sehingga anda dapat menghemat waktu. Dan

adonan yang dihasilkan tidak mudah mengempis sebelum di oven. Selain itu dengan mengunakan bahan tambahan

ini kue yang dihasilkan akan lebih empuk dan halus.

Merk emulsifier yang banyak kita jumpai dipasaran adalah

- OVALETTE

- SP RYOTO

- TBM

Ovalette, Sp Ryoto, Starkies, Spontan 88, dan TBM biasa digunakan untuk membuat cake. Sedangkan Sponge 28

sangat cocok digunakan untuk bolu kukus.

CARA PEMAKAIAN semua merk emulsifier ini sama, langsung ditambahkan pada waktu pengocokan telor. Dosis

penggunaan sebesar 2-4% dari berat total adonan.

Tambahkan berat semua bahan-bahan cake dalam resep. Semisal jumlah total adonan adalah 2 kg, maka Ovallete

yang harus ditambahkan adalah 40 – 80 gram (2000X2% ; 2000X4%).

BAHAN PERENYAH

EMPLEX adalah bahan perenyah kue kering. Berbentuk bubuk. Selain itu, emplex juga bisa digunakan untuk roti

tawar maupun roti manis. Keuntungan lainnya, dengan menggunakan bahan ini dapat memperpanjang daya tahan

(shelf life) kue kering atau roti.

CARA PEMAKAIAN : dicampurkan dengan bahan kering lainnya, lalu diaduk sampai rata.

Dosis penggunaan untuk :

kue kering sebesar 0,4-0,8 % dari berat tepung.

roti tawar 0,2-0,4 % dari berat tepung.

roti manis sebesar 0,3-0, 5% dari berat tepung.

SODIUM SAPP adalah bahan perenyah untuk goreng-gorengan. Penggunaan bahan ini akan membuat hasil

gorengan lebih renyah dan kering. Biasanya digunakan untuk membuat tepung kentucky supaya lebih renyah. Untuk
hasil yang maksimal gunakan minyak goreng padat “Frymasta”. Minyak jenis ini tidak lengket pada hasil gorengan.

CARA PEMAKAIAN dicampur langsung dengan bahan-bahan kering. Dosis penggunaan sebesar 0,5% dari berat

tepung.

Semisal tepung terigu yang anda gunakan adalah 1 kg, maka Super BS yang harus ditambahkan adalah 5 gram

(1000X0,5%).

BREAD IMPROVER

Bread improver adalah bahan tambahan yang berfungsi sebagai peningkat mutu roti dan pengempuk.

Dengan mengunakan improver roti yang dihasilkan akan bervolume lebih besar, bertekstur halus dan akan lebih

empuk.

Banyak merk improver yang dijual dipasaran seperti BAKER BONUS, COMPACT, LECITEM, S-500, dan SOFT

ALPAGA. Yang membedakan adalah komposisi bahan dan kegunaan lain.

- BAKER BONUS tergolong improver yang alami karena komposisi campuran dari ragi instant dan

tepung terigu. Baker bonus sangat cocok digunakan untuk keperluan rumah tangga.

- COMPACT selain berfungsi untuk meningkatkan mutu roti juga dapat membuat roti lebih empuk,

berserat halus dan lebih putih.

- LECITEM merupakan kombinasi dari bread improver dan bread conditioner, dengan menggunakan

lecitem dapat mempercepat fermentasi dan meningkatkan mutu roti sehingga roti yang di hasilkan

akan lembut dan empuk.

- S-500 adalah improver murni yang mengandung asam askorbit yang dapat menghemat pemakaian

karena berdaya kerja kuat. Hasil roti yang dihasilkan akan lebih halus dan padat. S-500 cocok

untuk roti tawar.

- SOFT ALPAGA tergolong improver murni yang mempunyai komposisi enzim dan zat pelunak gluten

yang seimbang. Roti yang dihasilkan tidak hanya mengembang maksimal dan berserat halus tapi

keempukannya yang dapat bertahan lama. Soft alpaga cocok digunakan untuk roti manis.

CARA PEMAKAIAN Dicampurkan dengan tepung terigu dan diaduk rata. Dosis penggunaan sebesar 0,5% dari

berat tepung.

Semisal tepung terigu yang anda gunakan adalah 1 kg, maka improver yang harus ditambahkan adalah 5 gram

(1000X0,5%).

SOFTENER/CONDITIONER ( Bahan pelembut )

Softener/conditioner adalah bahan tambahan makanan yang berfungsi melembutkan dan meghaluskan tekstur roti

dan cake. Ada dua jenis softener/conditioner yaitu untuk cake dan roti.

Berbagai merk softener untuk cake yang biasa ada dipasaran adalah DIVA CAKE SOFTENER dan SPONTAN
CAKE SOFTENER keduanya berbentuk cair, sedangkan yang berbentuk tepung ada merkMARASQUIN dan FRUIT

POWDER. Kedua jenis bahan tersebut dapat melembutkan dan melemaskan kue selain itu dapat menambah aroma

kue dan menghilangkan bau amis telor.

Berbagai merk conditioner untuk roti adalah BACOM A100, SUPERMIX PRIMA, IF-100, IBIS BLUE dan MAGIMIX

YELLOW. Kandungan kombinasi lesitin dan enzim amilase yang terdapat dalam erbagai jenis merk tersebut dapat

menghasilkan roti yang lebih empuk dan berserat halus. Selain itu dapat memperpanjang umur roti.

CARA PEMAKAIAN :

softener untuk cake yaitu 5 -10% dari berat telor.

conditioner untuk roti yaitu 0.1 – 0.15% dari berat tepung.

DRY GLUTEN / PATI TEPUNG

Dry gluten adalah gluten yang dikeringkan. Gluten adalah protein tepung terigu. Zat ini hanya terdapat dalam

gandum, zat yang dapat membuat roti mengembang dengan baik. Karena alasan itulah maka tepung terigu mutlak

diperlukan untuk pembuatan roti & kue. Semakin banyak kadar gluten dalam tepung terigu membuat pengembangan

roti lebih tinggi, padat, dan keras. Demikian sebaliknya.

Tepung terigu yang umumnya dijual dipasaran beserta kadar proteinnya adalah :

- Terigu Kereta Kencana — kadar gluten 13%

- Terigu Gunung Bromo — kadar gluten 11%

- Terigu Roda Biru — kadar gluten 9,5%

Agar roti bisa mengembang dengan baik dan padat berisi maka harus menggunakan tepung terigu dangan kadar

gluten yang tinggi. Berdasarkan alasan inilah kami menyarankan penggunan tepung terigu Kereta Kencana sebagai

terigu untuk membuat roti manis atau roti tawar.

CARA PEMAKAIAN

Ditambahkan ke tepung sesuai dengan kebutuhannya. Campur dan aduk hingga merata.

Semisal anda hendak membuat roti tawar, tetapi terigu yang anda punyai hanya gunung bromo. Kadar gluten gunung

bromo adalah 11% berarti tiap 1 kg terdapat 110 gram (1kgX11%).

Sedangkan kadar gluten kereta kencana adalah 13% (130gram/kg). Maka dry gluten yang harus ditambahkan adalah

20 gram (130-110) untuk setiap 1 kg tepung terigu.

CMC ( Bahan Pelarut dan Pengental )

Cmc digunakan sebagai pengental dan pelarut bahan-bahan cair seperti sirup,selai, atau es ganefo.

Ada 2 macam merk yang biasa dijual dipasaran yaitu CMC SUPER dan CMC DIESEL.

Cmc Super memiliki daya pengentalan dan pelarut yang lebih kuat daripada Cmc Diesel.

Cmc sangat perlu ditambahkan dalam proses pembuatan sirup buah-buahan. Karena sari nanas akan
mengendap di bawah dan air akan di atas apabila tidak diberi bahan tambahan seperti Cmc yang dapat

melarutkan keduanya.

Untuk es krim dan es ganefo cmc dapat berfungsi sebagai pelembut.

CARA PEMAAKAIAN untuk setiap 1 1liter air menambahkan CMC 10 gram.

CUSTARD POWDER

Custard powder adalah bahan khusus untuk membuat custard/fla. Hanya perlu dicampur dengan air dan gula

kemudian dimasak. Dengan custard powder, fla instant ini dapat bertahan relatif lebih lama dibandingkan dengan fla

tradisional. Custard powder ini bisa dibuat menjadi kental untuk isi kue sus/cum-cum atau dibuat setengah kental

untuk topping pudding.

Selain itu, custard powder biasanya digunakan oleh para pembuat cake untuk memberi warna kuning pada cakenya

(menggunakan sedikit telor tetapi kelihatan seperti menggunakan banyak telor).

FRUIT POWDER

Fruit Powder termasuk dalam keluarga softener. Fruit Powder dipergunakan untukmenghaluskan dan

melemaskan cake. Bahan ini berbentuk seperti tepung dan terbuat dari perpaduan tumbuh-tumbuhan dan buah-

buahan yang diolah dengan suatu cara tertentu sehingga menghasilkan tekstur cake yang lembut dan lezat. Fruit

powder cocok untuk dipergunakan pada cake yang mengandung buah-buahan karena mempunyai aroma tutty frutty.

CARA PEMAKAIAN : Dicampurkan dengan bahan-bahan kering lalu aduk hingga merata. Tepung terigu diganti

dengan fruit powder sebesar 20-30%.

Semisal menggunakan 100gr tepung terigu, maka sekarang komposisinya menjadi 70gr tepung terigudan 30gr

(100gr X 30%) fruit powder. Atau 80gr tepung terigu dan 20gr (100gr X 20%) fruit powder

MARASQUIN POWDER

Marasquin termasuk dalam keluarga softener. Marasquin dipergunakan untuk menghaluskan dan melemaskan

cake. Bahan ini berbentuk seperti tepung dan terbuat dari perpaduan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang

diolah dengan suatu cara tertentu sehingga menghasilkan tekstur cake yang lembut dan lezat. Marasquin cocok

untuk dipergunakan pada cake biasa seperti spiku, sponge cake, dll

CARA PEMAKAIAN : Dicampurkan dengan bahan-bahan kering lalu aduk hingga merata. Tepung terigu diganti

dengan marasquin sebesar 20-30%.

Semisal menggunakan 100gr tepung terigu, maka sekarang komposisinya menjadi 70gr tepung terigu dan 30gr

(100gr X 30%) marasquin. Atau 80gr tepung terigu dan 20gr (100gr X 20%) marasquin
BACOM A100

Bacom A100 termasuk dalam keluarga conditioner. Kandungan utama bahan ini adalah monoglicerides murni yang

memiliki persenyawaan ensim amilase yang paling besar dari semua jenisnya. Efek persenyawaan ini berkaitan

dengan efek menjaga kesegaran dan daya tahan roti. Penambahan Bacom A100 ke dalam adonan akan

memaksimalkan daya tahan dan kesegaran roti sampai kira-kira 5 hari.

CARA PEMAKAIAN : Ditambahkan ke dalam adonan setelah mentega ditambahkan. Dosis penggunaan sebesar

0,7-1% dari berat tepung.

Semisal tepung terigu yang anda gunakan adalah 1 kg, maka Bacom A100 yang harus ditambahkan adalah 7 – 10

gram (1000X0,7% ; 1000X1%).

Pengawet, Pemanis, Pewarna…. Mana yang Aman ?


Sep 18, 20103 Commentsby Puji H

Saat ini banyak sekali jenis pengawet makanan yang digunakan pada produk-produk yang kita konsumsi setiap hari. Bagaimanakan caranya agar kita dapat
memilih makanan yang aman dari pengaruh berbahaya bahan pengawet? Pertanyaan itu kadang terlintas pada pikiran kita. Apakah anda sudah mempunyai
jawaban atas pertanyaan tersebut?
Sebelum kita mencari jawaban dari pertanyaan diatas, alangkah baiknya kalau kita mengetahui terlebih dahulu secara general mengenai apa itu bahan tambahan
pangan, jenis-jenis bahan tambahan pangan, bahan tambahan pangan yang boleh dikonsumsi dan bahan tambahan yang tidak boleh dikonsumsi, terutama yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
Let’s check it Out…..
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran makanan yang ditambahkan kedalam bahan pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan. BTP atau Food Additive juga dapat diartikan sebagai bahan yang ditambahkan saat pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu.1
Adapun tujuan dari penambahan BTP secara umum adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan nilai gizi makanan
 Memperbaiki nilai estetika dan sensori makanan
 Memperpanjang umur simpan makanan2
Penggolongan BTP yang diijinkan digunakan dalam pangan Menurut Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/IX/88 adalah sebagai berikut :
 Pewarna
 Pemanis buatan
 Pengawet
 Antioksida
 Antikempal
 Penyedap Rasa dan Aroma
 Pengatur Keasaman
 Pemutih dan Pematang Tepung
 Pengemulsi
 Pengeras
 Sekuestran
Mari Kita bedah satu persatu setiap golongan bahan pengawet diatas :

Pewarna
Pewarna merupakan bahan tambahan pangan pangan yang berfungsi untuk memberi warna pada bahan pangan. Beberapa pewarna alami yang diijinkan dalam
pangan, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772/Menkes/RI/Per/IX/88 diantaranya adalah :
 Karamel, yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jem/jeli (200 mg/kg), acar ketimun dalam botol (300 mg/kg) dan yogurt
beraroma (150 mg/kg)
 Beta-karoten, yaitu pewarna alami berwarna merah orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim (100 mg/kg), keju (600 mg/kg)
 Kurkumin, yaitu pewarna alami yang berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim dan sejenisnya (50 mg/kg)
Ada beberapa pewarna terlarang yang tidak boleh digunakan untuk bahan pangan adalah :
 Metanil Yellow (kuning metanil)
 Rhodamin B (berwarna merah)
Kedua pewarna ini dilarang digunakan dalam bahan pangan walaupun jumlahnya sedikit, karena dapat menyebabkan kanker.

Pemanis buatan
Zat pemanis buatan adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis tersebut, sedang
kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula.
Pemanis buatan yang sering digunakan dalam bahan pangan adalah siklamat dan sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali
gula alami. Menurut menteri Kesehatan No 722/Menkes/RI/Per/IX/88, sebenarnya siklamat hanya boleh digunakan dalam pangan khusus untuk penderita
diabetes yang sedang menjalani diet kalori.
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg – 3 gram/kg bahan, sedangkan batas maksimum penggunaan sakarin adalah 50-300 mg/kg bahan.
Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 0.5 mg/kg berat badan perhari.
Karena banyaknya ragam dari pemanis ini, ulasan lebih detail akan kita lakukan dalam artikel tersendiri

Pengawet
Pengawet biasanya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat proses fermentasi, pengasaman
atau peruraian dari mikroba.
Pengawet yang diijinkan dalam pangan :

No Nama Pengawet Penggunaan dalam Pangan Ukuran Maksimum


yang diijinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam, atau Untuk mengawetkan minuman ringan 600 gr/kg
garam kalium atau natrium benzoat) dan kecap

Sari buah, saus tomat, saus sambal, 1 gr/kg


manisan, jem dan jelly

2 Propionat (dalam bentuk asam, atau Keju olahan 3 gr/kg


garam kalium atau natrium propionat)

3 Nitrit dan Nitrat Untuk mengawetkan daging olahan 125 mg nirit/kg atau
atau yang diawetkan seperti sosis 500 mg nitrat/kg
No Nama Pengawet Penggunaan dalam Pangan Ukuran Maksimum
yang diijinkan

4 Sorbat Untuk mengawetkan margarin 1 gr/kg

5 Sulfit Pekatan sari nenas 500 kg/kg

Menurut menteri Kesehatan No 722/Menkes/RI/Per/IX/88 pengawet yang dilarang adalah Formalin dan Boraks. Formalin sebenarnya merupakan pengawet yang
digunakan untuk mengawetkan mayat dan organ tubuh yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Penyedap Rasa
Salah satu penyedap rasa yang sangat terkenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak, yang terdapat dengan berbagai merk dipasaran. Penyedap
rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut Monosodium Glutamat (MSG). Dalam peraturan menteri Kesehatan No 722/Menkes/RI/Per/IX/88 penggunaan
MSG dibatasi secukupnya, artinya tidak boleh berlebih.

Pengemulsi, Pemantap dan Pengental


Fungsi dari pengemulsi, pemantap dan pengental adalah untuk memantapkan emulsi dari lemak dan air sehingga produk tetap stabil, tidak meleleh, tidak terpisah
antara bagian lemak dan air, serta memiliki tekstur yang kompak.

Nama Pengemulsi, Pemantap, Ukuran Maksimum yang


No Penggunaan Dalam Pangan
dan Pengental diijinkan

Sardine dan sejenisnya 2 gram/kg

Es krim, es puter dan sejenisnya 10 gram/kg


1 Agar
Keju 8 gram/kg

Yogurt 5 gram/kg

Es Krim 30gr/kg

2 Dekstrin Keju 10gr/kg

Kaldu secukupnya

Keju 10 gr/kg
3 Gelatin
Yogurt 5 gr/kg

Es Krim 10 gr/kg

4 Gom Keju 8 gr/kg

Saus Selada 7.5 gr/kg


Nama Pengemulsi, Pemantap, Ukuran Maksimum yang
No Penggunaan Dalam Pangan
dan Pengental diijinkan

Yogurt 5 gr/kg

Sardine 20 gr/kg

5 Karagen Es Krim 10 gr/kg

Yogurt 5 gr/kg

Minuman hasil olahan susu, roti, dan


6 Lecitin Secukupnya
margarine

Sardine 20 gr/kg

7 Karboksimetil selulosa (CMC) Es Krim 10 gr/kg

Keju 5 gr/kg

Es Krim 30 gr/kg
8 Pektin
Yogurt dan sayuran kaleng yang
10 gr/kg
mengandung mentega

Antioksidan
Antioksidan merupakan BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat terjadinya proses oksidasi lemak atau minyak yang
terdapat dalam bahan pangan.

Bahan Antioksidan yang Diijinkan Dalam Pangan

Ukuran Maksimum yang


No Nama Antioksidan Penggunaan Dalam Pangan
diijinkan

Kaldu 1 gr/kg

1 Askorbat Daging Olahan, Jam, Jelly 500 mg/kg

Ikan Beku 400 mg/kg

Lemak dan minyak makan serta mentega 200 mg/kg


Butil Hidroksianisol
2
(BHA)
Margarin 100 mg/kg

3 Butil Hidroksitoluen Ikan Beku 1 gr


Minyak, Mentega, Margarine 200 mg/kg

Lemak, minyak makan, margarine, dan


4 Propil Galat 100 mg/kg
mentega

5 Tokoferol Pangan Bayi 300 mg/kg

Pengatur Keasaman
Pengatur keasaman yang diijinkan menurut menteri Kesehatan No 722/Menkes/RI/Per/IX/88 adalah sebagai berikut :

Ukuran Maksimum Yang


No Nama Pengatur Keasaman Penggunaan Dalam Pangan
Diijinkan

Aluminium,
1 Soda kue Secukupnya
ammonium/kalium/natrium

Pangan Pelengkap Serelia 15 gr/kg


2 Asam Laktat
Pangan Bayi Kaleng 2 gr/kg

3 Asam Sitrat Coklat dan coklat bubuk 5 gr/kg

Mentega 2 gr/kg
4 Kalium dan Natrium Bikarbonat
Jam/Jelly, Soda Kue, dan
Secukupnya
Pangan Bayi

Anti kempal atau antikerak


Bahan anti kerak dan antikempal yang diijinkan adalah :
Ukuran Maksimum Yang
No Nama Bahan Antikempal Penggunaan Dalam Pangan
Diijinkan

1 Alumunium Siklat susu dan Krim Bubuk 1 gr/kg

Serbuk Garam dengan Rempah dan


20 gr/kg
Merica
2 Kalsium Alumunium Silikat
Gula Bubuk 15 gr/kg

Garam Meja 10 gr/kg

3 Magnesium Karbonat Sama seperti Kalsium Silikat

Magnesium Oksida dan


4 Sama seperti Alumunium Silikat
Magnesium Silikat
Pemutih, pemucat atau pematang tepung
Pemutih, pemucat atau pematang tepung yang diijinkan menurut menteri Kesehatan No 722/Menkes/RI/Per/IX/88 adalah sebagai berikut :

No Nama Penggunaan Dalam Pangan Ukuran Maksimum Yang Diijinkan

1 Asam Askorbat Tepung 200 mg/kg

Adonan kue 5 mg/kg

2 Natrium Steroi-2-laktat Roti dan sejenisnya 3.75 gr/kg tepung

Wafer dan tepung campuran 3 gr/kg bahan kering

Pengeras
Nama Bahan Ukuran Maksimum Yang
No Penggunaan Dalam Pangan
Pengeras Diijinkan

Untuk mengeraskan buah-buahan dan sayuran


800 mg/kg
dalam kaleng
1 Kalsium Glukonat
Jam dan Jelly 250 mg/kg

2 Kalsium Klorida Sama dengan Kalsium Glukonat

3 Kalsium Sulfat Apel dan Sayuran kaleng 260 mg/kg

Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan tekstur pangan atau mencegah perubahan warna
pangan. Beberapa sekuesteran yang diijinkan untukpangan dapat dilihat dibawah ini :

Ukuran Maksimum Yang


No Nama Bahan Sekuestran Penggunaan Dalam Pangan
Diijinkan

Produk Kepiting Kalengan 5 gr/kg


1 Asam Fosfat
Lemak dan Minyak Makan 100 mg/kg

Lemak dan Minyak Makan, serta


2 Isopropil Sitrat 100 mg/kg
Margarine

Udang Kaleng 150 mg/kg


Etilen Diamin Tetra
3
(EDTA)
Jamur Kaleng 200 mg/kg

4 Monokalium Fosfat Kentang Goreng Beku 100 mg/kg


Keputusan Menteri Kesehatan RI No 23/Menkes/SKI/78 tentang Pedoman Cara Produksi Yang Baik Untuk Pangan
Dalam peraturan ini disebutkan antara lain sebagai berikut :
 BTP yang digunakan untuk memproduksi pangan tidak boleh merugikan atau membahayakan kesehatan dan harus memenuhi standar mutu atau persyaratan
yang ditetapkan
 BTP yang standar mutu atau persyaratannya belum ditetapkan oleh Menteri yang digunakan dengan izin khusus Menteri.
 Terhadap BTP yang disebut dalam nomor 1 sebelum digunakan harus dilakukan pemeriksaan secara organoleptik, fisika, kimia, mikrobiologi dan atau biologi
So kita sudah tahu sekarang Bahan Tambahan Pangan yang diijinkan dan Bahan Tambahan Pangan yang membahayakan, semoga kita lebih berhati-hati dalam
pemilihan bahan makanan yang akan kita konsumsi. Waspadai bahaya penggunaan bahan tambahan makanan yang tidak tepat.
Foot Note :
1 Kuswara, Sutrisno. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Bogor. Ebookpangan
2Saparinto, Cahyo. 2006. Bahan Tambahan Pangan.Yogyakarta. Kanisius

You might also like