You are on page 1of 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai penerus jalan melalui
suatu rintangan atau penghalang. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu
lintas biasa). Jembatan merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam sistem
jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan pada daerah tersebut.
Pembangunan jembatan harus diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga
pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna
jembatan nantinya.

Keamanan jembatan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam


perancangan jembatan. Beban primer, beban sekunder dan beban khusus harus
diperhitungkan dalam perancangan jembatan agar memiliki kekuatan dalam menopang
beban – beban tersebut.

Pembangunan jembatan sebagai salah satu bentuk bangunan pengaman dalam


melengkapi fungsi jalan secara keseluruhan dalam bidang prasarana transportasi darat.
Fungsi utama bangunan pengaman itu sendiri sebagai bangunan untuk mencegah
terjadinya banjir dan meminimalkan berkurangnya umur rencana jalan itu sendiri.

Jembatan yang terletak di Jl. Rsi Markandya II, Kedewatan - Ubud, Kabupaten
Gianyar, Bali 80571 merupakan jembatan dengan lebar 6 m dengan panjang 24,5 m.
Berdasarkan kondisi lalu lintas pada daerah itu dan setelah melakukan survey dari aspek
sosial, ekonomi dan teknis. Sehingga dibutuhkan pelebaran atau penggantian jembatan
baru.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan ini secara umum bertujuan untuk menciptakan sarana
insfrastruktur jalan yang memadai dikarenakan saat kegiatan survey berlasung, kami

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 1


melihat terjadi kapadatan kendaraan (kemacetan) yang terjadi pada saat itu. Selain itu
jembatan ini merupakan prasarana yang menghubungkan daerah pariwisata di Kabupaten
Gianyar. Dari sanalah kami berpikir untuk melakukan perlebaran jembatan tepatnya di
Jl. Rsi Markandya II, Kedewatan Ubud.

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukan perlebaran jembatan tepatnya di Jl. Rsi Markandya II,
Kedewatan Ubud ini yaitu:
1. Transportasi
Untuk menciptakan sarana infrastruktur jalan yang memadai sehingga para pengguna
trasportasi merasa nyaman saat melewati jembatan tersebut dan bahakan dapat
mengurangi kemacetan.
2. Pariwisata
Jembatan ini merupakan prasarana yang menghubungkan daerah pariwisata di
Kabupaten Gianyar sehingga dapat mendukung perkembangan kawasan tersebut serta
memberi kemudahan dalam mengakses wilayah pariwisata disana.
Kegiatan ini nantinya akan meghasilkan dokumen perencanaan teknis untuk
jembatan diatas yang efisien dan efektif, lengkap dengan gambar dan dokumentasi
lainnya yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, sehingga
dapat digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan fisik untuk jembatan
di atas nantinya.

1.3 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan secara garis besar dapat dibagi sebagai
berikut:
1. Pekerjaan Lapangan
a) Survey Pendahuluan.
b) Survey Topografi.
c) Survey Hidrologi.
d) Penyelidikan Tanah.
2. Analisa dan Perencanaan Teknis.

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 2


a) Analisa Hidrologi.
b) Analisa Mekanika Tanah.
c) Perencanaan Geometrik Jalan.
d) Perencanaan Struktur Bawah Jembatan.
e) Perencanaan Struktur Atas Jembatan.
f) Perencanaan Oprit Jembatan.
g) Perencanaan Bangunan Lengkap.
h) Penyusunan Gambar Teknis.
i) Perhitungan Perkiraan Kuantitas dan Biaya.

Adapun tahapan – tahapan pekerjaan yang akan dilakukan adalah :

1. Tahap Persiapan.
2. Tahap Pengumpulan Data Sekunder dan Survey Pendahuluan.
3. Tahap Survey Lapangan.
4. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis.
5. Tahap Penggambaran.
6. Tahap Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan Biaya.

1.4 LOKASI PEKERJAAN


Berdasarkan Peta Lokasi Provinsi Bali, lokasi ruas jalan Rsi Markandya II
Kedewatan -Ubud, terletak di Kabupaten Gianyar Provinsi Bali, merupakan salah satu
jalan penghubung daerah pariwisata yang sedang dikembangkan. Untuk lebih jelasnya
lokasi luas jalan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 3


1.5. Flow chart/ diagram aliran perencanaan jembatan

Start

Study lapangan

- pengukuran bentang
Pengumpulan
data - Data perencanaan

Study kepustakaan

Preliminari

1. Penentuan dimensi trotoar

2. Penentuan dimensi lantai jembatan

3. Penentuan dimensi balok gelagar

Perencanaan elemen
bangunan atas

Analisa pembebanan

tidak
Control element bangunan
atas

ok

finish

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 4


BAB II

MENENTUKAN LOKASI

2.1 GAMBAR PETA LOKASI

GAMBAR 2.1 Peta Lokasi Jembatan

Keterangan gambar:

1. Pada gambar terlihat letak jembatan berada pada pulau Bali, kabupaten gianyar, ubud, Jl.
Rsi Markandya II
2. Pada gambar diatas terdapat lokasi jembatan yang dilingkari merah untuk mempermudah
pencarian lokasi tersebut
3. Gambar diperoleh melalui citra satelit

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 5


4. Cara menggunakan yaitu mengunakan google map lalu pilih pulau bali, kabupaten
gianyar, jalan Rsi Markandya II

2.2 Pemilihan Lokasi Jembatan


Pemilihan lokasi jembatan tergantung dengan kondisi – kondisi lalu lintas. Secara
umum, suatu jembatan untuk melayani arus lalu lintas yang baik kecuali, kalau ada kondisi
– kondisi khusus. Pada pemilihan lokasi jembatan harus dilihat dari tiga aspek, yaitu :

a) Aspek lalu lintas


Mengingat jembatan akan melayani arus lalu lintas dari segala arah, maka muncul
kompleksitas terhadap existing dan rencana, volume lalu lintas, oleh karenanya sangat
diperlukan ketepatan dalam penentuan tipe jembatan yang akan digunakan.

b) Aspek Teknis
Persyaratan teknis yang perlu dipertimbangkan antara lain :
- Penentuan geometri struktur
- Pemilihan posisi utama jembatan dan posisi deck
- Penentuan panjang optimum sesuai dengan syarat hidrolika, arsitektural dan biaya
konstruksi
- Pemilihan elemen – elemen struktur atas dan struktur bawah
- Pendetailan struktur atas
- Pemilihan bahan yang paling tepat untuk struktur jembatan berdasarkan pertimbangan
struktural dan estetika
-
c) Aspek Estetika
Aspek estetika jembatan perkotaan merupakan faktor yang penting pula
dipertimbangkan dalam perencanaan. Kesesuaian estetika dan arsitektural akan
memberikan nilai lebih kepada jembatan yang dibangun ditengah – tengah kota.

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 6


a. Penyelidikan Lokasi
Keseluruhan pekerjaan ini terbagi atas dua bagian yang saling melengkapi satu
sama lain, yaitu :

1) Pekerjaan Kantor (Office Work)


Pekerjaan kantor atau sering disebut desk study meliputi antara :
- Melengkapi pemetaan topografi lokasi jembatan
- Pemetaan geometri di sekitar jembatan pada site plan dengan skala yang sesuai
- Penggambaran layout jembatan pada site plan
- Pengolahan data lapangan

2) Pekerjaan Lapangan (Field Work)


Pekerjaan lapangan meliputi sebagai berikut :
- Penyelidikan Lokasi
Penyelidikan lokasi perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik lokasi nanti,
contohnya keadaan lereng sungai.
- Kondisi Fondasi Setempat
Kondisi fondasi setempat termasuk titik – titik rencana pilar pada potongan melintang
sungai, merupakan faktor – faktor yang diperhatikan dengan seksama.

2.3 Pencapaian Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan jembatan terdapat pada ruas jalan Rsi Markandya II, Kedewatan
– Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Warung Gunung – Gunung Kecana, yang
terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Awal akses jalan menuju jembatan ini yaitu
pada Jl. Raya Kedewatan Ubud kemudian akan menemukan tugu pada tengah pertigaan
jalan menuju ke Jl. Lungsiakan setelah ± 500 m lalu belok ke kiri untuk menuju Jl. Rsi
Markandya I, setelah ± 1,5 km menelusuri Jl. Rsi Markandya I maka lokasi jembatan akan
terlihat yaitu tepat pada Jl. Rsi Markandya II . Lokasi pekerjaan berada di daerah
pegunungan dengan kondisi terrain yang berbukit.
Kondisi jalan menuju lokasi pekerjaan relatif sedang tetapi banyak tanjakan dan
turunan, sehingga masih dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dan kendaraan berat
lainnya dengan kecepatan standar.

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 7


2.4 Jalan Menuju Lokasi

(a) (b) (c)


Petunjuk Lokasi Jembatan Belokan ke Jl.Rsi Tugu Tengah Pertigaan
Markandya I
Keterangan gambar:

1. Gambar (a) memperlihatkan gambar tiang listrik selain itu gambar itu berfungsi sebagai
acuan/ titik dalam mencari lokasi jembatan dan juga berfungsi sebagai penanda
2. Pada gambar (b) terlihat sebuah jalan, nama jalan terebut adalah jl. Rsi Markandya dimana
jalan tersebut menghubungkan ke lokasi jembatan dan juga gambar tersebut merupakan
tikungan kedua jika berpatokan dari gambar (c) pertigaan tugu
3. Pada gambar (c) merupakan gambar jalan menuju lokasi pertama dimana dijalan tersebut
terdapat pertigaan yang memiliki tugu dengan tujuan agar mempermudah dalam hal
pencarian
4. Gambar (b) dan (c) didapat dari google maps sedangkan gambar (a) didapat dari survey
secara langsung ke lokasi

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 8


2.5 Menentukan Lokasi

Disini kelompok 3 dapat tugas untuk memperlebar ukuran jembatan, jadi untuk
menentukan lokasi jembatan tidak diperlukan karena lokasi jembatan yang digunakan
adalah lokasi awal jembatan. Dan alasan kenapa lebih memilih pada lokasi yang sama
karena lokasi yang lama adalah lokasi yang ideal dan aman karena memiliki jari-jari (R)
tikungan jalan yang cukup aman tidak begitu tajam dibandingkan tikungan yang lainnya
yang berada dilokasi.

2.6 GAMBAR SITUASI LOKASI JEMBATAN

GAMBAR 2.1 Jembatan Dan Lingkungan Sekitar

Keterangan gambar:

1. Terdapat banyak fegetasi yang ada disekitaran jembatan


2. Pinggiran jalan tidak terdapat trotoar bagi pejalan kaki

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 9


3. Gambar diperoleh melalui citra satelit
4. Cara menggunakan yaitu klik pada google maps lalu cari lokasi jembatan kemudian cari
pada google maps yang menampilkan gambaran sekitaran jembatan

GAMBAR 2.2 Jembatan Dan Lingkungan Sekitar

Keterangan gambar:

1. Kondisi cat pada reling jembatan terlihat sudah pudar mencirikan tidak ada perbaikan
yang rutin
2. Trotoar pada pejalan kaki yang ada di jembatan sangat kecil dan membuat pejalan kaki
belum nyaman
3. Gambar diperoleh melalui citra satelit
4. Cara menggunakan yaitu klik pada google maps lalu cari lokasi jembatan kemudian cari
pada google maps yang menampilkan gambaran sekitaran jembatan

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 10


GAMBAR 2.3 Jembatan Dan Lingkungan Sekitar

Keterangan gambar:

1. Kondisi jalan tidak dilengkapi dengan pengaman jalan dan langsung menuju jurang
2. Penerangan jalan juga sangat kurang
3. Gambar diperoleh melalui citra satelit
4. Cara menggunakan yaitu klik pada google maps lalu cari lokasi jembatan kemudian cari
pada google maps yang menampilkan gambaran sekitaran jembatan

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 11


GAMBAR 2.4 Jembatan Dan Lingkungan Sekitar

Keterangan gambar:

1. Terdapat plang nama jalan


2. Dan beberapa tiang listrik sebagai patokan
3. Gambar diperoleh melalui citra satelit
4. Cara menggunakan yaitu klik pada google maps lalu cari lokasi jembatan kemudian cari
pada google maps yang menampilkan gambaran sekitaran jembatan

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 12


GAMBAR 2.5 Jembatan Dan Lingkungan Sekitar

Keterangan gambar:

1. Pada gambar terlihat trotoar dari pasangan batu sikat


2. Tidak terlihatnya aliran sungai yang berarti sungai cukup dalam
3. Sungai tertutup dengan fegetasi yang ada
4. Gambar diperoleh melalui citra satelit
5. Cara menggunakan yaitu klik pada google maps lalu cari lokasi jembatan kemudian cari
pada google maps yang menampilkan gambaran sekitaran jembatan

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 13


GAMBAR 2.6 Jembatan Dan Lingkungan Sekitar

Dari 6 gambar diatas konsdisi jembatan exsisting dan lingkungan sekitar terlihat:

1. Volume kendaraan yang cukup padat di waktu tertentu


2. Lingkungan disekitar jembatan terlihat dipenuhi dengan pepehonan yang cukup tinggi dan
rimbun
3. Kondisi pepohonan yang cukup rimbun menandakan lokasi cukup subur dan mengandung
cukup banyak air
4. Singkapan tidak terlalu terlihat jelas dikarenakan kondisi sungai yang begitu dalam dan
lebat dengan pepohonan
5. Gambar diperoleh melalui citra satelit
6. Cara menggunakan yaitu klik pada google maps lalu cari lokasi jembatan kemudian cari
pada google maps yang menampilkan gambaran sekitaran jembatan

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 14


2.7 Kondisi Iklim
Berdasarkan klasifikasi Schmidt-Ferguson, wilayah kabupaten gianyar mempunyai
sebaran tipe iklim C dan D yang dimana daerah ubud tepatnya di jalan Rsi Markandya II,
Kedewatan – Ubud, Kabupaten Gianyar mempunyai tipe iklim C. Tipe iklim C adalah
perbandingan antara rata-rata bulan kering dan rata-rata bulan basah berkisar 33,3 – 60,0%
dan tipe iklim C berkisar 60,0 – 100%.
Kabupaten gianyar dan Bali pada umumnya termasuk ke dalam daerah monsun
yang di tandai pergantian arah angin permukaan sekitar 6 bulan sekali. Pada musim barat
(Oktober s.d. Maret) cuaca dipengaruhi oleh angin barat,baik yang melalui jawa (Monsun
Pasifik), maupun yang melalui samudra Hindia.
Curah hujan tahunan di kabupaten Gianyar adalah 2.231 mm. Curah hujan rata-rata
bulanan berkisar 5 mm – 541 mm. Dari data tersebut berdasarkan curah hujan wilayah
kecamatan, kecamatan ubud memiliki curah hujan 2.672 mm.

2.8 Kondisi Exsisting Jembatan


Data kondisi jembtan eksisting secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Nama Jembtan : Jembatan Rsi Merkandya II
2. Lokasi : Jl. Rsi Markandya II, Kedewatan – Ubud
3. No Jembatan :-
4. Bentang : 24,5 M
5. Lebar Plat : 7,20 M (1,10 M + 5,00 M + 1,10 M)
6. Ketinggian : 5,80 M Dari Muka Air Sungai Normal
7. Abutment : Pasangan Batu
8. Pilar : Pasangan Batu
9. Gelagar ; Baha Iwf
10. Plat Lantai : Beton Bertulang
11. Kondisi Abutment : Cukup Baik
12. Kondisi Gelagar : Cukup Baik
13. Kondisi Lantai : Cukup Baik
14. Kondisi Aspal : Cukup Baik

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 15


2.9 Kondisi Jalan Eksisting

Data kondisi jalan eksisting secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
 Nama Ruas Jalan : Jl. Rsi Markandya II
 Kelas Jalan : Standar Pedesaan
 No. Ruas Jalan : 171
 Lebar Perkerasan : 5,0 m (rata-rata)
 Jenis Perkerasan : Aspal Beton
 Kondisi Perkerasan : Sedang - Rusak
 Tata Guna Lahan : Aliran Sungai

2.10 Kondisi Geologi dan Quarry

Kondisi Geologi pada lokasi pekerjaan terdiri atas batuan sedimen, serta memiliki
tanah yang cukup subur yang dimana dapat dilihat dari tebing sungai yang ditumbuhi
beberapa tanaman-tanaman serta batas singkapan yang di tumbuhi lumut.

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 16


2.11 GAMBAR LAY OUT

Keterangan Gambar:
1. Terdapat lokasi jembatan, lokasi jalan, dan lokasi sungai
2. Gambar diperoleh malalui aplikasi google eart
3. Cara mendapatkan yaitu belajar melalui youtube
4. Dan diedit menggunakan corel draw

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 17


2.12 Struktur Organisasi

Untuk pelayanan konsultasu secara efisien dan optimal, tim konsultan akan menyusun
struktur organisasi mulai dari tenaga ahli maupun tenaga pendukung. Setelah
mempelajari kebutuhan dan tugas serta tanggung jawab personil yang tercantum
didalam kerangka acuan kerja, tim konsultan mencoba menyusun struktur organisasi
seperti terlihat pada gambar di bawah:

TEAM LEADER

AHLI HIDROLOGI AHLI GEOTEKNIK AHLI GEODESI AHLI JEMBATAN

ASS. AHLI GEOTEKNIK ASS. AHLI GEODESI

2.13 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL


Tugas dan tanggung jawab untuk setiap personil secara umum adalah sebagai berikut :
1. Team Leader
a. Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan ini sehingga dapat dihasilkan pekerjaan sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja yang telah ditetapkan.
b. Bekerjasama dengan Engineer dan staf teknik lainnya yang membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja atau yang diharapkan oleh pemberi kerja.
c. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-gambar kepada
pemberi kerja.
2. Ahli Jembatan
a. Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pengumpulan data dari jenis pekerjaan yang ditanganinya.

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 18


b. Membuat perhitungan dan desain dinding penahan tanah, bangunan drainase,
bangunan pelengkap jalan, dan analisa struktur untuk jembatan,.
c. Merencanakan gambar-gambar desain bangunan pada point 2.
d. Bertanggungjawab atas semua hasil pehitungan dan perencanaan kepada Team
Leader dan pemberi kerja.
3. Ahli Geoteknik.
a. Bersama Team Leader menentukan lokasi titik pemboran.
b. Mengkoordinir semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
tanah baik di lapangan maupun di laboratorium serta menyusun rencana
kerjanya.
c. Mengadakan pengujian tanah baik di lapangan maupun di laboratorium baik
untuk jalan oprit maupun untuk jembatan.
d. Melakukan analisa dan evaluasi data geoteknik, termasuk merencanakan dan
merekomendasikan jenis pondasi jalan dan jembatan berikut perhitungannya.
e. Bertanggung jawab atas semua pengujian dan penyelidikan tanah kepada Team
Leader dan pemberi kerja.
4. Ahli Geodesi.
a. Mengendalikan dan mengatur semua personil yang terlibat dalam pelaksanaan
pengukuran dan pemetaan topografi di lapangan.
b. Memeriksa dan menganalisa data lapangan.
c. Membuat perhitungan dan gambar-gambar hasil pengukuran topografi situasi,
potongan memanjang dan melintang.
d. Bertanggung jawab atas hasil perhitungan dan gambar hasil pengukuran
topografi kepada pemberi kerja.
5. Ahli Hidrologi.
a. Mengendalikan dan mengatur semua personil yang mengadakan survey
lapangan.
b. Memeriksa dan menganalisa data lapangan.
c. Membuat perhitungan debit banjir sebagai dasar untuk perencanaan bangunan
drainase dan mengestimasi tinggi muka air di sungai sebagai dasar untuk
perencanaan tinggi jembatan.

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 19


d. Bertanggung jawab atas semua hasil analisa data lapangan dan hasil
perhitungan kepada Team Leader dan pemberi kerja.
6. Estimator
a. Menganalisis pekerjaan
b. Menganalisis kapasitas mesin yang akan digunakan
c. Memilih metode pekerjaan
d. Menetapkan spesifikasi pekerjaan yang akan diterima
e. Mencari perkembangan harga bahan
f. Menetapkan harga pokok
g. Memeberikan alternative harga pada pimpinan

2.14 Hasil

1. Peta Lokasi

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 20


Lokasi jembatan berada pada Jl. RSI Markandya II, Keliki, Tegallalang, Kabupaten
Gianyar, Bali 80561. Tepatnya pada koordinat 828’44,1”S 11515’20,8”E. Dalam
perencanaan ini, jembatan tidak akan dipindahkan (direlokasi) karena kegiatan yang akan
dilakukan yaitu kegiatan pelebaran jembatan, maka posisi jembatan tetap pada posisi
existing jembatan tersebut. Jembatan existing memiliki bentang panjang 24,5 m dan lebar
total 7 m. Dari hasil survey yang dilakukan, ditetapkan ukuran rencana jembatan dengan
bentang panjang 30 m dan lebar total 8 m. Awal akses jalan menuju jembatan ini yaitu pada
Jl. Raya Kedewatan Ubud kemudian akan menemukan tugu pada tengah pertigaan jalan
menuju ke Jl. Lungsiakan setelah ± 500 m lalu belok ke kiri untuk menuju Jl. Rsi
Markandya I, setelah ± 1,5 km menelusuri Jl. Rsi Markandya I maka lokasi jembatan akan
terlihat yaitu tepat pada Jl. Rsi Markandya II . Lokasi pekerjaan berada di daerah
pegunungan dengan kondisi terrain yang berbukit. Kondisi jalan menuju lokasi pekerjaan
relatif sedang tetapi banyak tanjakan dan turunan, sehingga masih dapat dicapai dengan
kendaraan roda empat dan kendaraan berat lainnya dengan kecepatan standar.

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 21


2. GAMBAR LAYOUT JEMBATAN

Jalan Rsi
Markandya II

Gambar 2.1 Gambar Topografi Beserta Keterangan Gambar Jalan, Lokasi Jembatan,
Lokasi Sungai

Keterangan gambar:

1. Terlihat pada gambar 2.1 lokasi jembatan berada pada kisaran ketinggian rendah
dibanding sekitarnya yaitu 260

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 22


B-B

A-A

Gambar 2.2 Tampak Atas Dari Jembatan

Keterangan gambar:

1. Ukuran P: 24,5 m

2. Ukuran L: 7,20 m

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 23


h

Gambar 2.3 Gambar Potongan Arah A-A Jembatan

Keterangan gambar:

1. Ukuran P: 24,5 m

2. Ukuran h: 5,08 m

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 24


Gambar 2.4 Potongan Jembatan Di Arah B-B

Rencana Awal Pelebaran Jembatan

Data kondisi jembatan rencana secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
 Nama Jembatan : Jembatan Rsi Markandya II
 Lokasi : Jl. Rsi Markandya II, Keliki, Tegallalang
 Bentang : 24,5 m (TETAP)
 Lebar Plat : 8,00 m (1,00 m + 6,00 m + 1,00 m)
 Ketinggian : 25 m dari muka air normal
 Abutment : Pas. Batu
 Pilar : Pas. Batu
 Gelagar : Beton Bertulang
 Plat Lantai : Beton bertulang
 Posisi : Lurus

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 25


3. Gambar situasi jembatan

Lokasi
proyek

Lokasi
pembelian
besi

Gambar. 3.1 Peta Provensi Bali

Keterangan gambar:

1. Pada gambar 3.1 terlihat daerah yang dekat dengan proyek yaitu Gianyar yang bias
dijadikan pilihan mencari alat penyewaan alat berat dan juga material
2. Untuk membeli besi ulir atau polos sebaiknya membeli di daerah Denpasar karena
disana memiliki cukup persediaan dan juga harga yang cukup murah jika besi di
dekat proyek tidak ada/ habis

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 26


Gambar. 3.2 Tempat Pembelian Besi di Denpasar

Gambar. 3.3 Lokasi Pembelian Precast dan Pencarian SDM

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 27


Keterangan gambar:

1. Pada gambar 3.2 terlihat lokasi toko yang menjual berbagai macam jenis besi yang akan
dibutuhkan nantinya dengan kualitas dan harga yang cukup murah
2. Pada gambar 3.3 terlihat lokasi pembelian precast tersebut berada di Jawa Tengah tepatnya
di Surabaya dikarenakan di Bali tidak terdapat percetakan precast oleh karena itu bisa dicari
yang terdekat yaitu di Surabaya
3. Pada gambar 3.3 juga terlihat pencarian sumber daya manusia yaitu untuk mencari
tukang/SDM sendiri itu bisa kita cari di Jawa timur tepatnya di banyuwangi dikarenakan
disana tukang cukup berpengalaman dan murah

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 28


BAB III

PERENCANAAN SUPER STRUKTUR

1. Perencanaan Trotoar dan Tiang Sandaran

Gambar : dimensi trotoar dan tiang sandaran

Ukuran tiang Sandaran 15 x 15 cm

Jumlah tiang sandaran, n = 5 buah

9 𝑚− 2(0,15)𝑚
Jarak antar tiang sandaran, L = = 2,2 m
5−1

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 29


Jadi berat sendiri trotoar adalah :

Tabel Perhitungan Berat Sendiri Pada Trotoar


b H L Berat Berat Lengan Momen
No Shap
Jenis
. e
(m) (m) (m) kN/m3 (kN) (m) (kNm)
1 1 0,20 1 2,2 25 10,50 0,5 5,250
2 0,15 0,60 0,5 0,15 25 0,169 0,95 0,161
3 0,15 0,60 0,5 0,15 25 0,169 1,05 0,178
4 0,15 0,60 1 0,15 25 0,338 1,075 0,363
5 Pipa Sandaran 3" 2,4 0,21 0,504 1,075 0,542
6 Pipa Sandaran 3" 2,4 0,21 0,504 1,075 0,542
Total : 12,184 7,036

Gaya lintang yang bekerja pada trotoar adalah :

PMS = 12,184 kN

Momen yang bekerja pada trotoar adalah :

MMS = 7,036 kN.m

2. Beban hidup pada trotoar

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 30


Beban hidup pada trotoar per meter lebar adalah :

Tabel perhitungan beban hidup pada trotoar per meter lebar tegak lurus bidang
gambar :

Gaya Lengan Momen


Jenis Beban
No. (kN) (m) (kNm)
1 Beban horizontal pada Sandaran (H1) 0,75 1,25 0,938
2 Beban horizontal pada Kerb (H2) 1,50 0,10 0,150
3 Beban Vertikal terpusat (P) 20 0,50 10
4 Beban vertikal merata = q * b2 5 0,50 2,5
Momen Akibat Beban Hidup pada
MTP = 13,588
Trotoar :

3. Momen Ultimit Rencana Slab Trotoar

- Faktor beban ultimit untuk berat sendiri trotoar KMS = 1,30

- Faktor beban ultimit untuk berat hidup trotoar KTP = 2,00

- Momen akibat berat sendiri trotoar MMS = 7,036 kNm

- Momen akibat beban hidup trotoar MTP = 13,588 kNm

- Momen ultimit rencana slab trotoar,

Mu = KMS × MMS + KTP × MTP

Mu = 1,30 × 7,036 + 2,00 × 13,588

Mu = 36,323 k.Nm

4. Pembesian Slab Trotoar

- Mutu beton fc’ = 24 MPa

- Mutu baja fy =300 MPa

- Tebal slab beton, h = 190 mm

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 31


- Tinggi efektif plat trotoar : d = 190 – ½ x16 – 40 = 142 mm

- Modulus elastisitas baja, Es =2 x 10-5 MPa

- Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85

fc ′ 600
ρb = β1 × 0,85 × ×
fy 600 + fy

24 600
ρb = 0,85 × 0,85 × ×
300 600 + 300

ρb = 0,039

1 fy
R maks = 0,75 × ρb × fy × [1 − × 0,75 × ρb × ]
2 0,85 × fc ′

1 300
R maks = 0,75 × 0,039 × 300 × [1 − × 0,75 × 0,039 × ]
2 0,85 × 24

R maks = 6,8276

- Faktor reduksi kekuatan lentur, ϕ = 0,8

- Momen rencana ultimit Mu = 36,323 kNm

- Ditinjau slab beton selebar 1 m b = 1000 mm

- Momen nominal rencana

Mn = Mu / ϕ

Mn = 36,323 / 0,8 = 45,404 k.Nm

- Faktor tahanan momen,

Rn = Mn × 106 / (b × d2)

Rn = 45,404 × 106 / (1000 × 1422)

Rn = 2,252

Rn< Rmaks ........( OKE)

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 32


- Rasio tulangan maksimum :

ρmaks = 0,75 × ρb

ρmaks = 0,75 × 0,039

ρmaks = 0,029

- Rasio tulangan yang diperlukan :

ρ = 0,85 × f ’c / fy ×[1 – √ (1 – 2 × Rn / (0,85 × f ’c))]

ρ = 0,85 × 24 / 300 ×[1 – √ (1 – 2 × 2,252 / (0,85 × 24))]

ρ = 0,0080

- Rasio tulangan minimum,

pmin = 1,4 / fy

pmin = 1,4 / 300

pmin = 0,0047

- Rasio tulangan yang digunakan :

Maka : ρ min< ρ < ρ maks

0,0047 < 0,0080 < 0,0029 OK

- Luas tulangan yang diperlukan,

As = ρ × b × d

= 0,0080 × 1000 × 142

=1132,19 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan :

D =14 mm

- Jarak tulangan yang digunakan :

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 33


𝜋 𝑏
s = x D2 x
4 𝐴𝑠
𝜋 1000
= x 142 x 1132,19
4
= 135,90 mm = 130 mm

- Digunakan tulangan : D 14 – 130 mm

𝜋 𝑏
As = x D2 x
4 𝑠
𝜋 1000
= x 142 x
4 130
= 1183,54 mm2 > As perlu OK

- Tulangan longitudinal diambil 30% tulangan pokok :


As’ perlu = 30% × As

= 30% × 1183,54 mm2

= 355,062 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan :

D = 14 mm

- Jarak tulangan yang digunakan :

s = π /4 × D2 × b / As’

= π /4 × 142 × 1000 / 355,062

= 433,333 mm ≈ 430 mm

- Digunakan tulangan : D 14 – 430 mm

As’ = π /4 × D2 × b / s

= π /4 × 142 × 1000 /430

= 357,814 mm2 > As’ perlu Oke

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 34


3.9.2 Perencanaan Tiang Sandaran

1. Beban Tiang Sandaran

- Jarak antara tiang sandaran, L = 2,2 m

- Beban horizontal pada sandaran H1 = 0,75 kN/m

- Gaya horizontal pada tiang sandaran,

HTP = H1 × L

HTP = 0,75 kN/m × 2,2 m

HTP = 1,650 kN

- Lengan terhadap sisi bawah tiang sandaran y = 1,05 m


- Momen pada tiang sandaran,
MTP = HTP× y

MTP = 1,650 × 1,05

MTP = 1,733 kN.m

- Faktor beban ultimit, KTP = 2,00


- Momen ultimit rencana,
Mu = KTP × MTP

Mu = 2,00 × 1,733

Mu = 3,466 kNm

- Gaya geser ultimit rencana,

Vu = KTP × HTP

Vu = 2,00 × 1,650

Vu = 3,30 kN

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 35


2. Pembesian Tiang Sandaran

a. Tulangan Lentur :

- Mutu beton f ’c = 24 MPa

- Mutu baja fy = 300 MPa

- Tebal slab beton, h = 150 mm

- Tinggi efektif sandaran : d = 150 – ½ x 10 – 6 – 30 = 109 mm

- Modulus elastis baja, Es =2 x 10-5 MPa

- Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85

f ′c 600
ρb = β1 × 0,85 × ×
fy 600 + fy

25 600
ρb = 0,85 × 0,85 × ×
300 600 + 300

ρb = 0,039

1 fy
R maks = 0,75 × ρb × fy × [1 − × 0,75 × ρb × ]
2 0,85 × f ′c ′

1 300
R maks = 0,75 × 0,039 × 300 × [1 − × 0,75 × 0,039 × ]
2 0,85 × 24

R maks = 6,828

- Faktor reduksi kekuatan lentur, ϕ = 0,8

- Faktor reduksi kekuatan geser, ϕ = 0,7

- Momen rencana ultimit Mu = 3,466 kNm

- Lebar tiang Sandaran b = 150 mm

- Momen nominal rencana

Mn = Mu / ϕ

Mn = 3,466/ 0,8 = 4,333 kNm

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 36


- Faktor tahanan momen,

Rn = Mn × 106 / (b × d2)

Rn = 4,333 × 106 / (150 × 1092)

Rn = 2,431

Rn < Rmax ...... OK

- Rasio tulangan maksimum :

ρmaks = 0,75 × ρb
= 0,75 × 0,039
= 0,0289

- Rasio tulangan yang diperlukan :

ρ = 0,85 × fc’ / fy ×[1 – √ (1 – 2 × Rn / (0,85 × f ’c))]

ρ = 0,85 × 24/ 300 ×[1 – √ (1 – 2 × 2,431/ (0,85 × 24))]


ρ = 0,00865
- Rasio tulangan minimum,

pmin = 1,4 / fy
pmin = 1,4 / 300
pmin = 0,0047

- Rasio tulangan yang digunakan :

Maka : ρ min< ρ < ρ maks

0,0047 < 0,00865 < 0,0289 ...... OK

- Luas tulangan yang diperlukan, digunakan ρ

As = ρ × b × d

= 0,00865 ×150 mm×109 mm

= 141,496 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan :

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 37


Ø = 10 mm

- Jumlah tulangan yang diperlukan :

n = As / ( π /4 × Ø2 )

= 141,496 mm2 / ( π /4 × (10 mm)2 )

= 1,803 ≈ 2 buah

- Digunakan tulangan 2 Ø 10

b. Tulangan Geser
- Gaya geser ultimit rencana, Vu = 3,30 kN
Vu = 3300 N

Vc = ( √f ’c ) / 6 × b × d

Vc = ( √24 N/mm2) / 6 × 150 mm × 109 mm

Vc = 13349,719 N

ϕ × Vc = 0,7 x 13349,719 N

ϕ × Vc = 9344,803 N

Karena ϕ Vc > Vu maka tidak memerlukan tulangan geser

- Untuk kestabilan struktur dipasang tulangan minimum (spasi maksimum)


Digunakan spasi :
Smaks = 0,5 × d

= 0,5 × 109

= 54,5 mm

Dengan luas tulangan minimum :

Av min = 1/3 × √ f ’c × b × s/fy

Av min = 1/3 × √ 24 × 150 × 54,5/300

Av min = 55,624 mm2

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 38


- Digunakan sengkang :

ϕ6

- Luas tulangan geser sengkang,

Av = π/4 × ϕ2

Av = π/4 × 62

Av = 28,274 mm2

- Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan :

S = Av × fy × d / Vc

S = 28,274 mm2 × 300 N/ mm2 × 109 mm /13349,719 N

S = 69 mm ≈ 70 mm

- Digunakan sengkang, : ϕ 6 – 70 mm

Politeknik Negeri Bali| Teknik Sipil 39

You might also like