You are on page 1of 6

2.

3 Pengaruh Teori Henderson dalam Keperawatan

Teori Henderson telah memberi pengaruh yang besar terhadap dunia


keperawatan dan profesi perawat. Ia membuat model konseptualnya pada awal 1960-
an, ketika profesi keperawatan mulai mencari jati diri profesi seorang perawat.
Berawal dari munculnya pertanyaan apakah profesi perawat memiliki perbedaan
dengan profesi kesehatan yang lainnya dalam hal kinerja. Pada saat itu perawat lebih
sering melakuakan instruksi dokter. Kemudian Virginia Henderson adalah orang
pertama yang mencari fungsi unik dalam keperawatan yang membuat ciri yang
berbeda dengan profesi layanan kesehatan yang lainnya. Ia menulis pada 1960-an
berdasarkan pada latar belakang aspek negatif dan positif dari praktik keperawatan
pada masa itu. Hal tersebut mencakup antara lain:

a. Authoritarian dan struktur hirarki di rumah sakit


b. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi
fisik semata.
c. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal
yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu.
d. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan, perubahan


sosial tidak diragukan lagi untuk memainkan peranan besar dalam perkembangan
pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu
perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan pendapat kita tentang
masyarakat pada tahun 1960-an. Oleh karena itu, inisiatifnya diarahkan untuk
memberikan perhatian yang lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan
pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual oleh
International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan
berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari keperawatan adalah untuk membantu individu sehat atau sakit,
dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat
dilakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan atau pengetahuan. Dan
melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian
secepat mungkin”.

Teori Henderson sangat dipengaruhi Edward Thorndyke, yang banyak


melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori
Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan Henderson memberi tugas
keperawatan menjadi 14 tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pembagian asuhan keperawatan menjadi 14 kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari
model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :

1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan klien


yang harus dipenuhi.
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi
pasien semaksimal mungkin.

Tetapi, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri


pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu sama. Pada
situasi seperti itu kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi. Ketika Henderson berbicara
mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan dasar dari setiap individu.
Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,
diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu, Henderson menyimpulkan
bahwa asuhan keperawatan dasar harus ada pada setiap proses asuhan keperawatan.
Situasi tersebut sebagai contoh adalah :

a. Rumah sakit umum


b. Rumah sakit jiwa
c. Institusi untuk penderita cacat mental
d. Rumah perawatan
e. Perawatan di rumah

Jadi menurut Hendeson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah
sakit umum saja tetapi juga bisa bekerja di intitusi kesehatan lainnya. Henderson juga
menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan keperawatan. Dalam modelnya
ia menggambarkan model rencana asuhan keperawatan, metode eskematik untuk
pengawasan pola asuhan. Perencanaan yang cermat dan baik akan mengklarifikasi
hal-hal berikut :

a. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.


b. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
c. Perubahan-perubahan yang harus dibuat

2.4 Aplikasi Teori Virginia Henderson dalam Proses Keperawatan


Pengertian ilmu keperawatan menurut Henderson yang kaitannya dengan
praktik keperawatan mengatakan bahwa perawat mempunyai tugas utama sebagai
pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan
dengan model tersebut dapat melihat kondisi pasien yang semula bergantung pada
orang lain menjadi mandiri. Perawat mampu membuat pasien beralih dari kondisi
bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji,
merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi dengan menggunakan 14
komponen penanganan perawatan dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen. Dalam mengumpulkan data perawat mengobservasi
dengan indera penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah data terkumpul, perawat
menganalisis data dan membandingkan dengan perngetahuan dasar tentang teori
sehat-sakit. Hasil analisis tersebut akan memunculkan diagnosis keperawatan.
Diagnosis keperawatan menurut Henderson, dibuat dengan mengidentifikasi
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya, dengan atau tanpa bantuan,
serta dengan mempertimbangkan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimiliki
setiap individu. Berdasarkan data yang sudah terkumpul perawat dapat
mengidentifikasi berbagai masalah aktual serta masalah potensial klien.
Tahap perencanaan, menurut Henderson meliputi aktivitas menyusun rencana
sesuai kebutuhan individu, termasuk juga perbaikan rencana jika ditemukan adanya
perubahan kondisi, serta dokumentasi proses keperawatan bagaimana perawat
membantu individu dalam keadaan sehat atau sakit. Berdasarkan rencana perawatan
yang telah dibuat maka diharapkan adanya proses perawatan yang lebih baik dan
efektif untuk klien. Rencana yang tertulis akan memunculkan ide lain tentang
kebutuhan individu. Suatu rencana perawatan membutuhkan modifikasi secara
berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan individu. Perencanan yang diperbaruhi
harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu secara spesifik dan dapat
diimplementasikan serta disesuaikan dengan adanya terapi medis.
Pada tahap implementasi adalah melakukan sesuai dengan perencanaan
keperawatan yang telah dibuat. Perawat membantu individu memenuhi kebutuhan
dasar yang telah disusun dalam perencanaan perawatan yang bertujuan untuk
memelihara kesehatan individu, memulihkan dari kondisi sakit, atau membantun
meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual,
bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan
emosional, dan kemampuan intelektual serta kondisi fisik individu. Henderson
menyatakan bahwa fungsi utama perawat harus dilakukan untuk mendukung rencana
terapi medis sehingga perawat perlu melakukan tindakan yang disarankan mdis dalam
perawatan klien. Selain itu aspek penting implementasi dalam pembahasan
Henderson adalah hubungan antara perawat dan pasien. perawat harus memahami
kebutuhan pasien dan memberikan ukuran dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.
Henderson juga membahas tentang kualitas dari keperawatan, seorang perawat yang
berkompeten harus menggunakan proses interpersonal dan prediksi yang tepat selama
memberikan asuhan perawatan pada pasien.
Terakhir, perawat dapat mengevaluasi hasil pencapaian kriteria yang
diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melaksanakan aktivitas sehari-
hari dengan normal. Henderson mendasarkan evaluasi terhadap kecepatan dalam
mendorong kegiatan pasien secara mandiri untuk melakukan aktivitas sehari harinya.
Tujuan dari evaluasi adalah melihat perubahan pada level fungsi kebutuhan individu
yang harus diamati selama proses keperawatan. Data perbadingan sebelum dan
sesudah perawatan dicatat guna melihat suatu perubahan yang dialami pasien untuk
dievaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A, Perry, A.G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik. Edisi 4. Volume 2. 2005. Alih bahasa: Renata Komalasari, dkk.
Jakarta. EGC.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta. EGC.

You might also like