Professional Documents
Culture Documents
Osiloskop Dual Trace memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang
sama. Cara ini sering digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang
berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Kadang-kadang sinyal osiloskop dinyatakan dengan tiga dimensi. Sumbu vertikal (Y)
merepresentasikan tegangan V dan sumbu horizontal (X) menunjukkan besaran
waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop.
Namun bagian ini sering kali diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.
Nah, setelah mengurai sedikit tentang osiloskop, kini lanjut ke cara menggunakan
osiloskop yang sering digunakan dalam pengukuran rangkaian elektronik, seperti
stasiun pemancar radio, televisi, serta kegunaan memonitoring frekuensi elektronik,
misalnya di rumah sakit.
CARA MENGGUNAKAN OSILOSKOP
Sebelum kamu menggunakan osiloskop, perlu memperhatikan beberapa poin
penting yang saya lampirkan di bawah.
Vpp (tegangan puncak ke puncak) = jumlah kotak vertikal × Vpp = 0,5 × volt/ div
= 4 × 20 = 80 volt.
Vm (tegangan maksimum/ puncak) = 0,5 × Vpp = 0,55 × 80 = 40 volt.
T (periode) = jumlah kotak horizontal × t/ div = 1 × 2 = 2 ms.
f (frekuensi) = 1/ T = 1/ 2 = 50 Hz.
OSILOSKOP SEBAGAI PENGUKUR
LISTRIK
Sebelum membicarakan tentang cara menggunakan osiloskop, kamu perlu
mengetahui terlebih dahulu soal osiloskop. Alat ini merupakan alat
pengukur listrik yang mampu dapat memetakan sinyal listrik.
Aplikasi, khususnya grafik, ditampilkan untuk memperlihatkan sinyal yang berubah
terhadap waktu. Sumbu vertikal (Y) merepresentasikan tegangan V, sedangkan
pada sumbu horizontal (X) menunjukkan besaran waktu t.
Layar osiloskop terbagi atas delapan kotak skala besar ke arah vertikal, sedangkan
arah horizontal terdiri atas sepuluh kotak. Tombol pada oslioskop digunakan untuk
mengubah nilai skala-skala.
Nah, seusai kamu mengetahui poin penting sebelum menggunakan oslioskop, kini
dilanjutkan ke proses atau langkah-langkah dalam menggunakan oslioskop.
MENGGUNAKAN OSILOSKOP
1. Kamu harus memastikan tombol ON-OFF pada posisi off.
2. Kondisikan seluruh tombol yang memiliki tiga posisi di tengah.
3. Putar tombol INTENSITY ke tengah atau di posisi tengah.
4. Silakan tekan tombol PULL 5X MAG ke dalam agar mendapatkan posisi normal.
5. Hubungkan kabel saluran listrik bolak-balik ke stop contact ACV.
6. Putar tombol ON-OFF ke posisi on. Kamu perlu menunggu sekitar dua puluh
detik, maka akan muncul satu garis terpampang pada layar CRT. Apabila garis
tersebut belum terlihat, silakan putar tombol INTENSITY searah jarum jam.
7. Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis.
8. Atur kembali posisi vertikal dan horizontal sesuai kebutuhanmu.
9. Hubungkan probe ke input saluran –A/ channel –A (CH-A) atau input saluran B/
channel –B (CH-B).
10. Hubungkan probe ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0,5Vp-p.
11. Posisikan pelemah vertikal (vertikal atenuator), saklar VOLT/ DIV pada posisi
10mV, lalu putar tombol VARIABLE searah jarum jam. Kemudian putar
TRIGGERING SOURCE ke CH-A, gelombang persegi empat (square-wave)
akan muncul di layar.
12. Kalau tampilan gelombang persegi empat tampak kurang sempurna, kamu perlu
mengatur trimmer yang terletak di probe, sehingga bentuk gelombang akan
tampak nyata.
13. Bagian terakhir; pindahkan probe dari terminal CAL-0,5Vp-p. osiloskop sudah
dapat kamu gunakan.
Setelah selesai membaca cara menggunakan osiloskop, ada baiknya bila kamu
mengetahu fungsi atau kegunaan alat ini. Acapkali osiloskop digunakan dalam
pengukuran rangkaian elektronik, seperti stasiun pemancar radio, televisi, serta
kegunaan untuk memonitoring frekuensi, misalnya di rumah sakit.