You are on page 1of 3

Ganja atau cannabis, dan biasa disebut juga dengan marijuana (mariyuana) merupakan salah satu jenis

dedaunan yang tumbuh subur pada iklim tropis, seperti Indonesia. Ganja sendiri merupakan suatu zat
psikotropika yang bersifat aditif. Di Indonesia, penggunaan ganja sangat dilarang, walaupun di beberapa
Negara maju, ganja sudah dilegalkan, dan dapat dibuat sebagai pengobatan.

Ganja sendiri memiliki bentuk daun yang mirip dengan daun singkong, yang berbentuk seperti jari. Ganja
biasa dikonsumsi sebagai ‘ bahan ‘ untuk menghisap. Sebelum dapat dihisap, ganja harus dikeringkan
terlebih dahulu, lalu diolah, dengan pemrosesan yang mirip seperti membuat rokok.

Ganja sendiri memiliki banyak efek bagi penggunanya. Jenis narkoba satu ini memiliki efek yang dapat
muncul dari berbagai dimensi, dari dimensi psikologis dan neurologis, dimensi kesehatan fisik dan organ
tubuh, serta dimensi sosial.

A. Dimensi Psikologis dan Neurologis


Efek ganja sama dengan bahaya narkoba jenis lainnya yaitu berdampak pada efek psikologis dan
neurologis. Dimensi psikologis dan neurologis memiliki kaitan yang sangat erat. Banyak efek psikologis
yang dialami oleh pecandu ganja berasal dari efek neurologis yang disebabkan oleh ganja, terutama
kandungan THC ( tetrahydrocannabinol ). Berikut ini efek – efeknya :

1. Merasa terbang dan ‘ fly ‘. Dengan konsumsi ganja, para pecandu biasanya akan merasa ringan
dan fly, seolah – olah segala beban hidupnya hilang dan lenyap begitu saja. Kondisi ini yang
membahayakan, karena akan menimbulkan efek ‘ nagih ‘
2. Mengalami delusi dan halusinasi. Delusi dan halusinasi merupakan suatu kondisi dimana
seseorang mengalami suatu penglihatan akan suatu objek yang seharusnya tidak ada atau tidak muncul.
Hal ini merupakan salah satu gejala dari pasien skizofrenia, yang ternyata juga merupakan efek dari
konsumsi ganja.

3. Depresi. Fase depresi yang berlebihan akan muncul ketika pecandu ganja sudah nge – fly. Ketika
kondisi fly tersebut hilang, maka akan muncul fase depresi yang berlebihan, sehingga pada akhirnya
pecandu akan berusaha mencari barang haram tersebut untuk menghilangkan depresi. Hal ini akan terjadi
secara terus menerus dengan siklus yang sama, yang membuat pecandu akan terus mencari ganja.

4. Gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan atau anxiety disorder juga dapat muncul karena
pengaruh dari konsumsi ganja. Dengan efek menyerang bagian neuron dan saraf, maka gangguan seperti
ini akan mudah terjadi.

5. Berpengaruh ke pemrosesan informasi dan berpikir. Konsumsi ganja pada masa pertumbuhan
akan menghambat perkembangan proses berpikir dan proses mengingat pada seseorang.

6. Mengigau. Salah satu efek dari ganja adalah mengigau. Hal ini mirip dengan efek dari
mengkonsumsi alcohol, yaitu mabuk, yang membuat si pecandu sering meracau dan mengigau tidak jelas
bahkan ketika sedang tidak tidur.

7. Disfungsi Kognitif. Merupakan suatu kerusakan pada fungsi kognitif seseorang yang disebabkan
oleh penggunaan ganja. Hal ini biasa dikenal dengan istilah amotivational syndrome, yang memiliki gejala
penurunan dalam kemampuan berpikir.

B. Dimensi Kesehatan Fisik dan Organ Tubuh


ads
Tentunya mengkonsumsi benda – benda yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap kondisi
fisik tubuh. Tak terkecuali dengan konsumsi ganja. Konsumsi ganja akan berpengaruh pada kesehatan
fisik dan kesehatan organ tubuh, antara lain :

1. Gangguan pernapasan. Mengkonsumsi 3 – 4 linting rokok ganja memiliki efek yang hampir sama
dengan merokok 20 linting rokok tembakau. Hal ini tentu saja akan sangat berpengaruh bagi pernapasan,
seperti :
o Gejala asma

o Rusaknya paru – paru

o Nafas pendek

o Sering batuk dan sesak nafas

o Radang paru – paru

o Kanker paru – paru

2. Gangguan reproduksi. Sama seperti konsumsi rokok tembakau, ganja juga memiliki efek buruk
terhadap sistem reproduksi manusia. paling tidak, ganja dapat meningkatkan faktor resiko :

o Kanker rahim

o Kanker serviks

o Kanker prostat

o Kanker ovarium

o Siklus menstruasi tidak normal

o Impotensi

o Gangguan kehamilan

3. Gangguan pencernaan. Sama halnya dengan bahaya minuman keras, ganja dapat memberikan
efek yang sangat buruk bagi organ – organ pencernaan tubuh, seperti hati , usus, ginjal, dan lambung.
Dapat menyebabkan :

o Radang usus, lambung, hati dan ginjal

o Gagal ginjal

o Batu ginjal

o Hepatitis

4. Kanker. Ganja memiliki sifat karsinogenik, yang berarti dapat meningkatkan faktor resiko
terjadinya kanker pada organ tubuh manusia. Beberapa jenis kanker yang dapat muncul, antara lain :

o Kanker kulit

o Kanker lambung

o Kanker hati

o Kanker kelenjar getah bening


o Kanker otak

o Kanker paru – paru

5. Naiknya detak jantung. Konsumsi ganja akan berpengaruh pada peredaran darah dalam tubuh. Hal
ini dapat menyebabkan naiknya detak jantung secara drastic, sehingga akan menimbulkan efek seperti :

o Ledakan semangat ( meledak – ledak )

o Serangan jantung

o Degup jantung bertambah cepat.

6. Mata memerah. Sama seperti efek sabu sabu, Mata memerah merupakan efek dari naiknya arus
peredaran darah akibat ganja. Hal ini dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah di sekitar mata,
sehingga mata akan terlihat sangat merah.

7. Penurunan imunitas tubuh. Biasanya, menurunnya imunitas tubuh disebabkan oleh kurangnya atau
hilangnya nafsu makan pada pecandu ganja. Hal ini akan menyebabkan pecandu ganja sangat rentan
terserang berbagai penyakit yang menyerang imunitas tubuh.

C. Dimensi Sosial
Tidak hanya dilihat dari segi kesehatan dan psikologis saja, konsumsi ganja akan memiliki efek yang
sangat besar terhadap kehidupan sosial dari pelaku. Berikut ini beberapa efek ganja dari segi sosial :

1. Meningkatnya kriminalitas. Kriminalitas dapat disebabkan oleh dua hal :


o Efek psikologis dari ganja, seperti halusinasi, depresi, fly, dan lainnya

o Hal yang dilakukan untuk mendapatkan uang dengan mudah untuk membeli paket ganja.

2. Dijauhi dari lingkungan sosial. Seorang pecandu ganja yang sudah ketahuan, maka akan dijauhi
oleh lingkungan sosialnya. Banyak orang menganggap pecandu ganja akan memberikan efek buruk bagi
mereka yang tbukan pecandu ganja, sehingga akan menjauhi pecandu ganja.

3. Fungsi sosial yang menurun. Selain itu, fungsi sosial dari pecandu narkoba akan menurun. Mereka
sudah lupa cara untuk berinteraksi sosial dengan baik, dan malahan akan menjadi penggangu bagi
lingkungan sosialnya.

Ganja merupakan salah satu kategori zat aditif pada makanan, Efek ganja bagi kesehatan, psikologis dan
sosial memang cukup mengkhawatirkan oleh karenanya penggunaannya dilarang di Indonesia

You might also like