Professional Documents
Culture Documents
9 MALL
2.9.3 Komoditas
Di pusat perdagangan terdapat ribuan hasil produksi dengan macam ragamnya.
Komoditas tersebut merupakan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang
diperjualbelikan oleh pedagang kepada konsumen. Adapun beberapa jenis komoditas
yang dijual di pusat perdagangan menurut Ibrahim yang dikutip oleh Hidayat (1998: 17-
18) secara umum dapat dibedakan menjadi:
A. Barang-barang primer;
Merupakan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang mempunyai frekuensi
pembelian harian yang tinggi, karena merupakan barang-barang yang benar-benar
dibutuhkan dan sering di beli oleh konsumen. Contoh barang-barang primer yaitu
sembako, sayur-sayuran, buah-buahan, bumbu, daging, telur, ikan, barang kelontong
kecil, dan lain sebagainya.
B. Barang-barang sekunder;
Merupakan barang yang mempunyai sifat pelayanan kebutuhan yang tidak
teratur, dalam arti frekuensi pembelian tidak tetap, dimana rasa kebutuhan timbul
baru, barang tersebut dibeli. Contoh barang-barang sekunder misalnya pakaian, tekstil,
sepatu, tas, dan lain sebagainya.
C. Barang-barang tersier;
Merupakan barang yang mempunyai sifat pelayanan kebutuhan yang jarang
dibeli dan biasanya dibeli oleh konsumen yang mampu. Contoh barang-barang
tersier diantaranya yaitu televisi, perhiasan, motor, mobil, dan lain sebagainya.
D. Barang khusus;
Merupakan barang yang sifatnya dibutuhkan oleh pembeli secara insidental saja
dan mempunyai periode pembelian yang tidak tentu. Namun jenis barang ini mempunyai
skala pelayanan yang luas (seluruh kota).
Sebagai fasilitas umum yang berfungsi dan bertujuan melayani dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari masyarakat, maka kuantitas dan kualitas komoditas yang
diperjualbelikan di suatu pusat perdagangan akan berpengaruh terhadap frekuensi
berbelanja konsumen. Semakin lengkap dan baik kualitas komoditas yang ditawarkan,
tentu akan semakin banyak konsumen yang berbelanja di pusat perdagangan tersebut.
Dengan terdapatnya jenis barang yang lengkap di suatu pusat perdagangan
mengakibatkan biaya transportasi konsumen menjadi berkurang, artinya untuk berbelanja
berbagai macam kebutuhan yang berbeda konsumen hanya mengeluarkan biaya
transportasi satu kali karena barang-barang kebutuhan tersebut terkonsentrasi pada satu
tempat.
Komoditas
Mencakup jenis, kualitas dan kuantitas komoditas, serta harga komoditas yang dijual
di suatu pusat perdagangan. Semakin banyak dan lengkap jenis komoditas yang dijual di
suatu pusat perdagangan serta kualitas yang ditawarkanpun baik, maka konsumsi akan
semakin banyak yang mengunjungi pusat perdagangan tersebut. Hal tersebut dikarenakan
konsumen cenderung lebih senang berbelanja bermacam-macam barang kebutuhan dalam
suatu lokasi untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga. Persaingan harga jual komoditas tiap
pedagang mengakibatkan konsumen cenderung lebih memilih tempat yang menjual barang
kebutuhan mereka dengan harga yang lebih rendah dari tempat lain.
Pelayanan
Walaupun jenis, kuantitas dan kualitas barang lebih lengkap dan baik serta harga
barang yang ditawarkan lebih murah, namun jika pelayanan yang diberikan tidak memuaskan
maka konsumen cenderung lebih memilih untuk berbelanja di tempat lain walaupun harga
yang ditawarkan lebih tinggi. Hal ini dikarenakan pusat perdagangan bukan Cuma diharapkan
mampu memberikan kepuasan secara ekonomis terhadap konsumen tetapi juga kepuasan
secara psikologis.
Kenyamanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 698) kenyamanan adalah “suatu
perasaan tenang dan segar.” Pada saat berbelanja di suatu tempat, tentu konsumen
menginginkan rasa nyaman.Kenyamanan dalam penelitian ini mencakup keamanan dan
kebersihan di pusat perdagangan. Pusat perdagangan yang tingkat keamanannya rendah
cenderung akan ditinggalkan konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kelengkapan
fasilitas keamanan sangat diperlukan seperti pos keamanan, pos pemadam kebakaran, dan
lain sebagainya. Terkait dengan kebersihan, pusat perdagangan yang bersih akan memberikan
perasaan nyaman bagi konsumen yang datang ke pusat perdagangan tersebut. Shingga untuk
menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan pusat perdagangan, sebaiknya pengelola
pusat perdagangan melakukan pembenahan baik dari segi fisik bangunan maupun dari segi
kebersihan lingkungan, seperti menjaga kebersihan WC, tempat ibadah, menyediakan tempat-
tempat sampah, dan lain sebagainya.
Fasilitas-fasilitas Pendukung
Merupakan sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas manusia. Agar pusat
perdagangan banyak dikunjungi oleh pengunjung, maka dipelukan fasilitas penunjang yang
terdiri atas pasar dan toko-toko, bengkel reparasai, terminal kecil untuk pemberhentian
kendaraan, tempat parkir, pos polisi, kantor pos pembantu, tempat ibadah, bank, kantor pos,
warung telekomunikasi dan ps pemadam kebakaran. Lokasi fasilitas-fasilitas pendukung
pusat perdagangan tersebut sebaiknya jangan tersebar di berbagai tempat dan saling
berjauhan sehingga kurang menimbulkan daya tarik. Beragam fasilitas yang berada pada
suatu lokasi (berdekatan) akan memberikan kemudahan bagi masyarakat. Misalnya dengan
mendatangi satu tempat, masyarakat sudah bisa mendapatkan berbagai kebutuhan sehari-hari,
peralatan rumah tangga, pendidikan dan kesehatan. Hal ini akan menghemat waktu, biaya dan
tenaga bagi pengguna masyarakatdan dapat menciptakan daya tarik bagi pusat perdagangan
tersebut untuk dikunjungi.
2.9.11 Konvensi
1. Arti Konvensi
Istilah konvensi pada awalnya dimengerti sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan
bagi banyak orang ketika sedang berkumpul untuk suatu tujuan tertentu diantara mereka
sendiri.Banyak pengusaha hotel kecil pada umumnya mempertanyakan: Apa konvensi itu?
Sebaliknya bagi mereka yang sudah berpengalaman mengelola hotel besar, istilah
konvensimerupakan sebuah bisnis yang potensial bila dikaitkan dengan industri
pariwisata.Dalam diktat yang berjudul pengetahuan dasar wisata konvensi untuk perkuliahan
AkademiPariwisata Trisakti, penulis memberi batasan istilah konvensi ini sebagai berikut:
Konvensiadalah pertemuan sekelompokorang yang secara bersama-sama bertukar pikiran,
pengalamandan informasi melalui pembicaraan terbuka, saling siap untuk mendengar dan
didengar sertamempelajari, mendiskusikan kemudian menyimpulkan topik-topikyang dibahas
dalam pertemuan dimaksud. Kelompok ini bisa terdiri dari 10 orang atau lebih.
2. Arti Konvensi Menurut UU Kepariwisataan RI
Secara lebih konkret pemerintah melalui keputusan Menteri Pariwisata, Pos
danTelekomunikasi No. KM 108/HM.703/MPPT-91 merumuskan : kongres, konferensi,
ataukonvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan
sekelompokorang(negarawan,usahawan, cendekiawan, dan sebagainya) untuk membahas
masalah-masalahyang berkaitan dengan kepentingan bersama.Selanjutnya dalam Undang-
Undang Kepariwisataan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990,Bab IV Usaha Pariwisata
Bagian Kedua Usaha Jasa Pariwisata, pasal 9 ayat (1) dicantumkan jenis-jenis usaha
pariwisata, seperti berikut:
• Jasa biro perjalanan wisata
• Jasa agen perjalanan wisata
• Jasa pramuwisata
• Jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran
• Jasa impresariat
• Jasa konsultan Pariwisata
• Jasa informasi
3. Analisa Fungsi Bangunan
Kajian fungsi bangunan Convention Center berdasarkan pengertian dan pertimbangan
sejarah merupakan bangunan yang menyediakan fasilitas konvensi dengan berbagai macam
kapasitas ruang yang memiliki fleksibilitas terhadap beberapa jenis kegiatan setara dan
fasilitas ekshibisi yang mendukung kegiatan konvensi atau terlepas dari kegiatan konvensi,
kedua fasilitas ini dapat digunakan untuk kegiatan skala internasional.
Jadi fungsi bangunan Convention Center adalah :
• Untuk mewadahi kagiatan konvensi dan ekshibisi, atau kegiatan lainnya yang
membutuhkan fasilitas auditorium atau ballroom seperti perjamuan, pertunjukan musik
dan peragaan busana, sebagai upaya untuk memenuhi pengguna Convention Center
yang makin berkembang.
• Berkaitan dengan pelaku sektor ekonomi khususnya perdagangan dan industri,
bangunan Convention Center merupakan sarana bersosialisasi antar pelaku bisnis untuk
bertukar informasi atau mengambil kebijakan melalui konvensi dan merupakan sarana
efektif untuk mempromosikan produk-produk perdagangan dan industri. Karakter
proses kegiatan dalam wadah tersebut adalah penyatuan kegiatan konvensi yang
membutuhkan kenyamanan dan privasi yang tinggi dengan kegiatan ekshibisi yang
bersifat promosi publik.
Unsur kegiatan konvensi berhubungan dengan suasana kenyamanan, ketenangan dan
keprivasian serta kegiatan ekshibisi yang berhubungan dengan suasana keramaian dan santai