You are on page 1of 2

Bab I

Latar belakang

Pneumonia sebenarnya bukan peyakit baru. Tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab
kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan antibiotik, membuat penyakit ini bisa dikontrol
beberapa tahun kemudian. Namun tahun 2000, kombinasi pneumonia dan influenza kembali
merajalela. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah
kardiovaskuler dan TBC. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian.1
Pneumonia aspirasi merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
bronkus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat yang disebabkan oleh aspirasi
benda asing baik yang berasal dari dalam tubuh maupun di luar tubuh penderita.1
Di Amerika pneumonia aspirasi yang terjadi pada komunitas (PAK) adalah sebanyak
1200 per 100.000 penduduk per tahun, sedangkan pneumonia aspirasi nosokomial (PAN)
sebesar 800 pasien per 100.000 pasien rawat inap per tahun. PA lebih sering dijumpai pada
pria daripada perempuan, terutama usia anak atau lanjut.1,3
Aspirasi merupakan proses terbawanya bahan yang ada di orofaring pada saat respirasi
kesaluran napas bawah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim paru. Kerusakan yang
terjadi tergantung jumlah dan jenis bahan yang teraspirasi serta daya tahan tubuh. Sindrom
aspirasi dikenal dalam berbagai bentuk berdasarkan etiologi dan patofisiologi yang berbeda
dan cara terapi yang juga berbeda.2,4
Agen-agen mikroba yang menyebabakan pneumonia memiliki tiga bentuk transmisi
primer: (1) aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang telah berkolonisasi pada
orofaring, (2) inhalasi aerosol yang infeksius, dan (3) penyebaran hematogen dari bagian
ekstrapulmonal. Aspirasi dan inhalasi agen-agen infeksius adalah dua cara tersering yang
menyebabkan pneumonia, sementara penyebaran secara hematogen lebih jarang terjadi.3

You might also like