Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1 Menjadi informasi yang penting bagi pelaku atau lembaga pemasaran yang terlibat
dalampemasaran kambing seperti bahan pertimbangan bagi lembaga yangmengurus
pasar kambing untuk mengembangkan pasar serta menjadikan pasar dan aktivitasnya
lebih efisien.
1.3.2 Menjaga dan mengembangkan potensi Pasar Kambing.
BAB II
STRATEGI PENCAPAIAN
a. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke pasar hewan di Malang
dengan tujuan mengetahui kondisi pasar kambing, aktifitas ekonomi dalam pasar kambing,
dan faktor penghambat dalam pengembangan pasar.
b. Tahap Koordinasi
Tahapan ini dilakukan dengan melakukan koordinasi, meminta izin, petunjuk, dan kerja
sama dengan Kepala Desa Sumbersekar. Koordinasi dilanjutkan dengan oknum dinas pasar
yang mana Penyuluhan dilakukan dengan cara menanyakan/wawancara terkait dengan
permasahalan yang dihadapi oleh paguyupan pasar kambing Desa Sumbersekar.
c. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan pendataan tentang pasar kambing yang
ada di Malang. Kemudian mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk
wawancara kepada dinas pasar.
d. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan diwali dengan mengunjungi pasar hewan yang ada di Malang,
kemudian mewawancarai oknum dinas pasar untuk mengetahui informasi tentang kondisi
pasar kambing, aktifitas ekonomi dalam pasar kambing, dan faktor penghambat dalam
pengembangan pasar.
PEMASUKAN
Dana LPM Rp 50.000,00
Iuran Mahasiswa Rp 100.000,00
Total Pemasukan Rp 150.000,00
BAB III
PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
Lokasi Pasar
Lokasi Pasar Kambing Desa Sumbersekar terletak berbatasan langsung dengan
balai Dusun Krajan, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.Pasar ini
terletak di sekitar wilayah perkampungan warga.Di sebelah Selatan pasar kambing
(kurang lebih hanya 15 meter) terdapat Jl. Raya Sumbersekar.Secara geografis, Pasar
Kambing Desa Sumbersekar adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Rumah Pemerahan Susu.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Balai Dusun Krajan dan Jalan Raya
Sumbersekar.
Sebelah Barat berbatasan denganlahan kosong.
Sebelah Timur berbatasan dengan Lapangan bola Desa Sumbersekar.
Lokasi pasar kambing ini mudah dijangkau dan dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan bermotor baik yang besar seperti trukmaupun mobil dan
motor.Lokasinya yang cukup strategis ini memberikan kemudahan bagi para pembeli
yang ingin belanja kambing di pasar tersebut.Pasar yang terletak di wilayah tersebut
memiliki potensi lokasi yang cukup strategis sehingga dinilai mampumendukung
penjualan kambing.
Kegiatan Pasar
Pada umumnya kegiatan pedagang di Pasar Kambing Desa Sumbersekar adalah
kegiatan jual-belikambing, menjaga dagangan kambingdan mengambil kambing dari
pedagang pemasok.Adapun waktu operasional sehari hari pasar adalah setiap hari
Senin dan Jum’at dan berlangsung sejak Pukul06.00 WIB-Pkl. 12.00 WIB.Kegiatan
jual-beli kambing dan menjaga dagangan kambing adalah kegiatan utama
pedagang.biasanya jual-beli kambing mulai ramai pada Pkl. 08.00 WIB hingga Pkl.
11.00 WIB. Sistem jual-beli yang ditawarkan pedagang adalah konsumen dianjurkan
untuk datang langsung ke pasar dan memilih sendiri kambing yang diinginkan.Hal itu
dilakukan guna menghindari ketidakpuasan darikonsumen.Selain itu, ada beberapa
pedagang yang juga menawarkan jasa pengiriman kambing ketempat
konsumen.Fasilitas penunjang selama berdagang adalah telepon seluler.
Sebab, banyak konsumen yang memesan terlebih dahulu dan melakukan transaksi
beberapa hari berikutnya.Perawatan kambing meliputi pemberian pakan dan obat-
obatan serta memandikan kambing.Pakan yang diberikan adalah rerumputan,
dedaunan dan kulit jagung.Adapun pemberian obat-obatan meliputi penggunaan obat
untuk mencegahpenyakit seperti menambah stamina dan kebugaran kambing dan
penggunaan obatuntuk mengobati penyakit yakni seperti penyakit buduk, katarak,
tidak nafsu makan dan mencret atau buang air.Perawatan lainnya adalah memandikan
kambing yang di lakukan di rumah pedagang.Perawatan tersebut hanya dilakukan jika
telah terjadi kesepakatan saja.
Karakteristik Konsumen
Terdapat dua jenis konsumen di dalam Pasar Kambing Desa Sumbersekar yakni
konsumen akhir (end user) dan konsumen antara.Klasifikasi jenis konsumen ini
didasarkan atas produk yang dibeli oleh mereka di pasar.
Retribusi Pasar
Setiap pasar memiliki pungutan biaya bersama sebagai salah satu bagi-an dari
manajemen atau pengelolaan pasar. Pungutan biaya di dalam pasar pada umumnya
disebut sebagai retribusi pasar.Namun, perlu digaris bawahi, pengadaan retribusi
pasar haruslah didasarkan atas peraturan yang legal dan tertulis secara hukum guna
menghindari pungutan liar. Oleh karena itu, pasar memiliki koordinasi dengan
lembaga lain dalam hal ini lembaga kepemerintahan seperti pemerintah daerah.
Koordinasi dengan lembaga ini dibuat untuk menjamin pengelolaan pasar yang
terpadu dan terhindar dari aspek aspek yang merugikan pedagang pedagang di dalam
pasar.Terdapat pasar yang kurang memiliki koordinasi langsung dengan lembaga
pemerintahan dan juga mengadakan retribusi atau pungutan bersama di dalam
pasar.Pasar yang dimaksud adalah Pasar Kambing Desa Sumbersekar. Oleh karena
itu, perlu dikaji mengenai alasan kurang efektifnya pungutan atau retribusi tersebut.
Pengkajian alasan tersebut dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi pasar
tersebut hingga akhirnya saat ini adanya retribusi atau pungutanyang kurang efektif.
Retribusi pasar kambing menurut wawancara dari Bapak Herman yaitu pengelola
pasar kambing saat ini, menyebutkan bahwa setiap ekor kambing atau domba yang
dibawa dikenakan Rp 1000 serta dikenakan Rp 2000 untuk parkir. Penyebab uang
hasil retribusi tersebut kurang maksimal karena uang tersebut digunakan oleh
pengelola pasar untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di pasar kambing
itu dan sisanya diberikan ke desa.Selain itu terdapat beberapa pedagang yang tidak
mau membayar uang retribusi karena yang menarik uang retribusi tersebut adalah
pedagang juga dan tidak adanya peraturan legal dari pemerintahan desa.
4.1 Kesimpulan
Secara umum, Pasar Kambing Desa Sumbersekar belum memiliki hirarki organisasi
yang terstruktur. Namun, bukan berarti pengorganisasian pasar tidak dilakukan sama sekali.
Terdapat pedagang yang sedikit memiliki peran untuk membuat kerja sama antar pedagang
sehingga pengorganisasian pasar terjalan dengan baik. Meski demikian pula, kerja sama itu
tidak dituliskan ke dalam aturan baku organisasi. Hal itu disebabkan oleh pedagang yang
memiliki peran lebih tersebut, tidak mau dijuluki sebagai ketua, melainkan hanya ingin
mengambil inisiatif untuk mengelola pasar.
Pada umumnya kegiatan pedagang di Pasar Kambing Desa Sumbersekaradalah kegiatan
jual-beli kambing, menjaga dagangan kambing dan mengambil kambing dari pedagang
pemasok.Adapun waktu operasional sehari hari pasar adalah setiap hari Senin dan Jum’at dan
berlangsung sejak Pukul 06.00 WIB-Pkl. 12.00 WIB.
Daerah asal kambing di pasar adalah sekitar Kabupaten Malang saja.Adapun wilayahnya
meliputi Batu, Pujon, Kepanjen, dan Gunung Kawi.Daerah-daerah tersebut menjadi pilihan
pasokan kambing pedagang didasarkanpada pengalaman pedagang dan kualitas kambing
yang diinginkan konsumen pasar.Terdapat dua jenis konsumen di dalam Pasar Kambing Desa
Sumbersekar yakni konsumen akhir (end user) dan konsumen antara.Klasifikasi jenis
konsumen ini didasarkan atas produk yang dibeli oleh mereka di pasar.
Retribusi pasar kambing menurut wawancara dari Bapak Herman yaitu pengelola pasar
kambing saat ini, menyebutkan bahwa setiap ekor kambing atau domba yang dibawa
dikenakan Rp 1000 serta dikenakan Rp 2000 untuk parkir. Penyebab uang hasil retribusi
tersebut kurang maksimal karena uang tersebut digunakan oleh pengelola pasar untuk
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di pasar kambing itu dan sisanya diberikan ke
desa.Selain itu terdapat beberapa pedagang yang tidak mau membayar uang retribusi karena
yang menarik uang retribusi tersebut adalah pedagang juga dan tidak adanya peraturan legal
dari pemerintahan desa.
Sedangkan factor-faktor yang menghambat Pasar Kambing Desa Sumbersekar yang
terdiri atas tidak adanya RPH resmi di pasar, tidak adanya kelembagaan formal di pasar,
pasar yang kurangmemberikan kontribusi pada PAD dan retribusi daerah, minimnya kegiatan
promosi, tidak adanya pembukuan penjualan, minimnya penggunaan obat-obatan serta peran
pemerintah yang minim.
4.2 Saran
4.2.1 Pembuatan Karcis Masuk untuk Retribusi Perizinan yang Legal
Berdasarkan kunjungan ke pasar hewan di Singosari Malang, terdapat beberapa
perbedaan yang mencolok antara pasar hewan di desa Sumbersekar dengan pasar
hewan di Singosari. Pada pasar hewan di Singosari sudah ada biaya untuk perizinan
legal dari dinas pasaryang dikenakan pada produsen (peternak) untuk setiap ekor
hewan yang dibawa oleh produsen (peternak). Tarif yang dikenakan sebesar Rp.
1.500,- per ekor.
Biaya tersebut berbentuk karcis, karcis tersebut dibuat oleh Dinas Pasar sebagai
alat untuk mengontrol penjualan hewan supaya pembeli tidak tertipu oleh calo, selain
itu hasil biaya dari karcis tersebut bisa digunakan untuk kepentingan lain pada pasar
hewan tersebut.