Professional Documents
Culture Documents
3. Prinsip Tindakan
a. Steril
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar.
c. Area penusukan yaitu pada pembuluh darah vena dan sebelum dilakukan
penusukan harus dilakukan disinfeksi pada area insersi.
d. Pastikan tidak ada udara dalam selang infus.
e. Prosedur pemsangn infus
1) Tujuan
- Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
- Infus pengobatan dan pemberian nutrisi
2) Alat dan bahan
- Standar infus
- Set infus
- Cairan sesuai program medic
- jarum infuse dengan ukuran yang sesuai
- Pengalas
- Torniket
- Kapas alcohol
- Plester
- Gunting
- Tigaderm
- Sarung tangan
3) Prosedur kerja
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Cuci tangan
- hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau
akses slang ke botol infuse
- isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi
sebagian da buka klem slang hingga cairan memenuhi slang dan udara
slang keluar
- letakkan pangalas di bawah tempat ( vena ) yang akan dilakukan
penginfusan
- lakukan pembendungan dengan torniket ( karet pembendung ) 10-12 cmdi
atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan
gerakan sirkular ( bila sadar )
- Gunakan sarung tangan steril
- disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
- lakukan penusukan pada vena 20-30 derajat dengan meletakkan ibu jari di
bagian bawah vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas
- Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik
keluar bagian dalam ( jarum ) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena
- setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan
bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah
tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan
dengan slang infus
- buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
diberikan
- lakukan fiksasi dengan tigaderm dan plester/hepafix
- tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
4. Analisa Tindakan
Pemasangan infuse dilakukan sebagai jalur pemberian cairan melalui intravena.
Hal ini dilakukan untuk mempertahankan status hidrasi klien yang sebelumnya
mengalami masalah dengan output berlebih melalui muntah dan diare yang terjadi.
Setelah dilakukan pemasangan infuse klien diberikan cairan RL 500 ml yang
bersifat isotonis. Pertama diberikan secara loss klem untuk memaksimalkan input
cairan dalam tubuh. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian RL 20 tpm untuk
menjaga intake per IV klien.
8. Evaluasi diri
Dapat melakukan tindakan pemasangan infuse secara mandiri dengan memperhatikan
prinsip – prinsip prosedur yang ada.
Nurul Chumaidah
1708098