You are on page 1of 10

1

POLIO
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNDIP/RSUP Dr. Kariadi
Semarang

Sejarah
• Sudah dikenal lama  1580-1350 SM (mumi dg polio )
• 1789 : Michael membuat deskripsi penyakit polio
• 1894 : wabah polio pertama di AS
• 1908 ; virus polio ditemukan
• 1955 : ditemukan vaksin polio pertama kali
• 1958 : pertama kali digunakan secara luas vaksin polio tetes
• 1980 : Indonesia melakukan kegiatan imunisasi polio
• 1988 WHO  program eradikasi thd polio  menghentikan
terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia  imunisasi polio
rutin, PIN, surveilans AFP.
• Indonesia  BEBAS POLIO 10 tahun (1995-2005)
• 2005 : KASUS POLIO DI SUKABUMI

1
3

Apa Itu Polio ?


• Penyakit dengan kelumpuhan akut disebabkan oleh virus
polio yang menyerang sel saraf pada kornu anterior dari
medula spinalis dan otak (inti motorik batang otak dan area
motorik korteks otak)
• Menyerang anak < 15 tahun
• Sebagian besar (50-70%) < 3 tahun
• Menempel di sel usus dan sel-sel syaraf
• Sebagian terbuang melalui kotoran (tinja) manusia
• Dapat menular !

Virus Polio
• Virus RNA, enterovirus, famili Picornaviridae.

• Virus Polio 1 (Brunhilde), 2 (Lansig), 3


(Leon). VP 1  paling sering timbul wabah
• Satu-satunya inang adalah manusia

• Tidak tahan lama di luar tubuh manusia, pada


cuaca panas dan terkena sinar matahari dapat
hidup selama 2 hari.
• Tahan terhadap sabun, alkohol/lisol

• Mati bila di rendam dalam Na Hipoklorit atau


kaporit

2
5

Poliomielitis

 Virus polio menyerang cornu


anterior medula spinalis
atau medula oblongata
 Penularan melalui orofecal
 Masa inkubasi 5-35 hari

sosialisasi pre review AFP nasional


Oktober 2009

Patogenesis infeksi dan transmisi


• Penularan melalui infeksi droplets dari orofaring (saliva) atau tinja
penderita yang infeksius
• Fekal – oral, oral – oral
• Virus  epitel orofaring, tonsil, kelenjar limfa leher dan usus kecil.
• Virus menempel dan berbiak pada sel poliovirus receptor (PVR) (suatu
immunoglobulin-like receptor, disebut juga CD155) pada tenggorok,
usus, monosit dan sel motor neuron SSP
• Masa inkubasi 5-35 hari, kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari
• Replikasi di motor neuron terutama terjadi di sumsum tulang belakang
menimbulkan kerusakan sel dan kelumpuhan, serta atrofi
• Virus yang berbiak di batang otak akan menyebabkan kelumpuhan
bulbar dan kelumpuhan pernafasan

3
7

Manifestasi Klinis
• Inapparent infection, tanpa gejala klinik 72%
• Infeksi klinik ringan (24%), panas, mual, muntah, sakit tenggorokan.
• Abortive poliomyelitis (4%), panas, malaise, pusing, muntah, timbul kaku
kuduk, nyeri kepala 2-10 hari kemudian hilang.
• Aseptik meningitis
• Paralitik poliomyelitis (1-2%), panas, iritabel, nyeri otot, kelumpuhan
asimetris, flaksid.
Ada 4 bentuk
a. Spinal
b. Bulbar
c. Bulbospinal
d. Ensefalitik

Manifestasi klinis
• Poliomyelitis tipe Spinal
• Tipe terbanyak
• Kelemahan bagian proksimal > bagian distal
• Fleksor > ekstensor
• Asimetri
• Poliomyelitis tipe bulbar
• 10-15% kasus poliomyelitis
• Peresis syaraf IX, X gangguan menelan,fonasi
• Gangguan pernafasan dan kontrol kardiovaskular

4
9

• Polio ensefalitis
• Peradangan pada formatio retikularis (hipotalamus–medula
spinalis)
• Penurunan kesadaran, gangguan otonom
• Takikardi, tremor

10

Kelumpuhan
• Demam
• Biasanya mengenai anggota
gerak
• Kaki > tangan
• Tidak simetris
• Bila terkena otot nafas 
gagal nafas
• Kelumpuhan bersifat
layuh/flaksid, otot menjadi
lembek, tahanan otot
menurun.
• Kelumpuhan bersifat
permanen
• Refleks fisiologis menurun

5
11

Disabilities Confused with Polio

12

Muscles Commonly Weakened by Polio

6
13

14

Diagnosis
• Anamnesis, gejala klinik, pemeriksaan penunjang
• CSS: Jumlah sel meningkat: PMN (awal), MN (lanjut), glukosa (N),
protein: awal normal kemudian meningkat.
• Darah: serologi ada kenaikan titer fase akut dan konvalesen 4x.
• Isolasi virus dari orofaring atau feses 10 hari setelah gejala neurologik
• EMG

Diagnosis Banding
• Sindroma Guillain Barre

Penatalaksanaan
• Simptomatis dan fisioterapi

7
15

Pencegahan

• Imunisasi
• Kebersihan lingkungan

Prognosis
• Bergantung pada beratnya penyakit
• Pada poliomyelitis non paralitik  baik, sembuh sempurna
• Bentuk paralitik  tergantung bagian yang terkena
• Pada poliomyalitis paralitik angka kematian 5-10%
• Paralisis ringan 20-30% kasus membaik dalam 6 bulan
• Bentuk bulbar : jelek, kematian karena kegagalan fungsi pusat
pernapasan atau infeksi sekunder pada jalan napas
• 9% meninggal pada fase akut, 15% sembuh sempurna, dan 75% mempunyai
deformitas yang permanen (kontraktur sendi, perubahan trofik karena sirkulasi kurang
sempurna sehingga mudah terjadi ulserasi)

16

Penyakit lain yang hampir mirip

• Sindroma Guillain Barre


• Myelitis transversa
• Myasthenia gravis
• Miopati inflamasi
• Polio like paralysis akibat infeksi virus yang lain

8
17

VACCINE ASSOCIATED PARALYTIC


POLIOMYELITIS
( VAPP )

18

Definisi
 Timbulnya gejala klinik poliomyelitis akibat terpapar
oral polio vaksin (OPV) terutama pada kelompok
penerima vaksin polio dengan imunokompromais.

 Paralitik dapat terjadi karena :


1. Mendapat vaksin OPV
2. Kontak dengan penerima vaksin OPV
Paralitik terjadi 7-60 hari setelah menerima vaksin
OPV.

Angka kejadian
 1 per 1,4 -3,4 juta dosis.

9
19

Patogenesis

 Virus polio yang dilemahkan mengalami mutasi didalam


usus halus resipien menjadi neurovirulen kemudian
terjadi viremia kapiler serebral, saraf tepi.
 Virus menghambat sintesa DNA, RNA sel 
lisis/kematian sel.

Pencegahan
 Menghindari pemberian OPV pada pasien dengan
defisiensi imunitas/ anak dengan sakit terutama infeksi
virus.
 Pemberian IPV pada penderita imunokompromais.
 Di AS pemberian polio I dengan IPV (Inactivated polio
Virus Vaccine) dan berikutnya dengan OPV.

20

TERIMA KASIH

10

You might also like