Professional Documents
Culture Documents
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RUMAH SAKIT FAMILY MEDICAL CENTER
Nama Mahasiswa : Isabella Regina Nikenshi Ganggut Tanda Tangan
NIM :11-2015- 183
Dr. Pembimbing/Penguji :dr. Yorisye Septiana Sp.A -------------------
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. AM Suku bangsa : Sunda
Tempat / tanggal lahir : Bogor, 5 Juni 2014 Agama : Islam Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan : belum sekolah
Alamat : Jl. Pembangunan Bogor Utara no.25 Umur : I tahun 8 bulan
ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis ibu A (ibu kandung)
Tanggal : 2 Maret 2016
Jam: 17.20 WIB
Orang Tua
Ayah
Nama lengkap : Tn. I
Tanggal lahir (umur) : 38 tahun
Suku bangsa : Sunda
Alamat : Jl. Pembangunan Bogor Utara no.25
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
1
Ibu
Nama lengkap : Ibu A
Tanggal lahir (umur) : 30 tahun
Suku bangsa : Sunda
Alamat : Jl. Pembangunan Bogor Utara no.25
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Keluhan Utama :
Pasien anak mengalami kejang 5 jam SMRS.
Keluhan Tambahan
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang :
Enam hari SMRS pasien mengalami demam disertai batuk dan pilek. Batuk berdahak
agak encer, berwarna putih, tidak ada darah, tidak ada keringat malam, dan tidak disertai sesak
napas. Menurut ibunya,anak sering bersin, hidung tersumbat dan da ingus kental berwarna putih.
Ibu juga mengatakan anak demam tinggi tetapi suhu tidak diukur. Demam tinggi terus-menerus
sepanjang hari dan tidak naik tururn. Demam tidak disertai menggigil. Tidak ada ruam atau
bintik-bintik merah pada kulit. Tidak ada nyeri perut, mual atau muntah serta badan tidak tampak
kuning. Buang air besar normal 4 kali sehari, tinja lunak, berwarna coklat, tidak ada darah atau
lender. Frekuensi buang air kecil 6 kali sehari berwarna kuning muda. Anak masih aktif
bergerak.
Lima hari SMRS gejala yang dirasakan sama seperti hari sebelumnya. Empat hari SMRS
ibu mengatakan anaknya masih demam tetapi batuk dan pilekya sudah hilang. Hari ketiga dan
kedua SMRS os masih demam seperti hari sebelumnya. Buang air besar normal 4 kali sehari,
tinja lunak, berwarna coklat, tidak ada darah atau lender. Frekuensi buang air kecil 6 kali sehari
berwarna kuning muda. Anak masih aktif bergerak.
Satu hati SMRS OS dibawa ke klinik demamnya tidak turun, dan mendapat obat puyer
penurun panasnamun obat selalu dimuntahkan. Lima jam SMRS anak AM mengalami kejang
seluruh tubuh dan berlangsung dalam 4 menit. Kejang berupa kaku seluruh tubuh dan kelonjotan,
2
tangan dan kaki lurus, mata mendelik ke atas serta mulut kaku seperti menggigit. Kejang tidak
berulang dan tidak ada penurunan kesadaran setelah kejang. Setelah kejang anak menangis,
tampak lemas tetapi masih bias bangun dari tempat tidur.
Ibu pasien mengatakan anak AM telah memiliki riwayat kejang demam dan baru pertama
kali mengalami hal seperti ini. Tidak ada riwayat trauma kepala dan riwayat alergi pada obat-
obatan dan makanan.
Riwayat Personal Sosial
Kondisi lingkungan rumah bersih, tidak padat dan tidak kumuh. Ventilasi baik dan
pencahayaan cukup. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Ayah pasien perokok dan
sering merokok dalam rumah sehingga banyak debu rokok dalam rumah. Ibu mengatakan kakak
pasien juga sedang batuk pilek.
3
Makanan sekarang : Nafsu makan : Berkurang
Variasi : bubur saring dan sayur
Jumlah : ½mangkuk kecili/kali makan
Frekuensi : 2 kali makan besar/ kali makan
Riwayat Tumbuh Kembang (Developmental History):
Bahasa : anak mulai mengoceh usia 8 bulan, mengatakan papa mama usia 9 bulan.
Motorik kasar : anak dapat melakukan kepala tegak usia 2 bulan, bisa duduk pada usia 6 bulan,
berdiri pada usia 11 bulan, berjalan usia 13 bulan, berlari usia 17 bulan.
Motorik halus : anak mulai mencoret-coret umur 15 bulan.
Personal sosial : anak tersenyum usia 2 bulan, bisa makan sendiri usia 6 bulan.
Kesimpulannya : tumbuh kembang anak dalam keadaan normal sesuai usianya.
Penyakit Dahulu
4
Epilepsy
Keterangan : : laki-laki
: perempuan
: pasienanak
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringatmalam (-) Lembab
(-) Kuku (-) Kuning (-) Sianosis (+) Demam
Kepala
(-) Trauma (-) Sakit kepala
(-) Sinkop (-) Nyeri pada sinus
Mata
(-) Merah (-) Nyeri
(-) Sekret (-) Kuning / Ikterus
(-) Trauma (-) Ketajaman penglihatan
Telinga
(-) Nyeri (-) Gangguan pendengaran
(-) Sekret
Hidung
(-) Rhinnorhea (+) Tersumbat
(-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(+) Sekret (-) Epistaksis
(-) Trauma (-) Benda asing / foreign body
5
Mulut
(-) Bibir (-) Lidah
(-) Gusi (-) Mukosa
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri leher
Thorax (Jantung&Paru – paru)
(-) Sesak napas (-) Mengi
(+) Batuk (-) Batuk darah
(-) Nyeri dada (-) Berdebar debar
Abdomen (Lambung /Usus)
( - ) Mual ( -) Muntah
( - ) Diare ( - ) Konstipasi
( - ) Nyeri epigastrium ( - ) Nyeri kolik
( - ) Tinja berdarah ( - ) Tinja berwarna dempul
( - ) Benjolan
Saluran kemih / Alat kelamin
(-) Disuria (-) Hematuria
(-) Enuresis (mengompol)
Saraf dan Otot
(-) Riwayat Trauma (-) Nyeri (-) Bengkak (+) kejang
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata – rata : Tidak Diketahui
Berat tertinggi kapan : Tidak Diketahui
Berat badan sekarang : 12 kg
(+)Tetap (-) Turun (-)Naik
6
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 12 kg
Lingkar kepala : 43 cm
Kepala : bentuk kepala normocephali, rambut hitam, distribusi merata, ububn-ubun besar
tertutup.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya positif, tidak
ada udem palpebra.
Telinga : tidak ada kelaina daun telinga, tidak ada secret yang keluar, tidak ada nyeri tekan
tragus.
Hidung : tidak ada deviasi septum, ada secret kental, tidak ada nyeri teka sinus paranasal,
mukosa merah dan bengkak.
Mulut dan Tenggorokan : Ttidak ditemukan lidah kotor, tonsil T1-T1, uvula tidak memanjang
Leher : KGB leher dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Thoraks :
Paru-paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, tidak tampak kelainan pada
dinding dada
7
Perkusi : Sonor
Jantung
Palpasi : Ictus cordis teraba pada sela iga 4 garis mid-clavicularis kiri
Abdomen
Inspeksi : Perut membuncit sedikit, tidak ada lesi kulit, tidak ada massa
Auskultasi : Normoperistaltik
Perkusi : Timpani
Palpasi :
Tonus: Normotonus
Massa: Eutrofi
8
Akral hangat: Sensori : + +
+ +
S + +
e
+ +
n
s
o
ri
:
Kekuatan : +5 +5 Cyanosis : - -
+2 +5 - -
PemeriksaanNeurologis
Rangsang meningeal: kaku kuduk (-), Kernig (-), Brudzinsky (-), Laseque (-)
9
Saraf otak XI : ototsternokleidomastoideusdan trapezius normal tidakatrofi
Saraf otak XII : lidah tidak atrofi, tidak ada deviasi lidah
REFLEKS
Kanan Kiri
Refleks Tendon + +
Bisep + +
Trisep + +
Patella + +
Achiles + +
RefleksPatologis - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemerisaan laboratorium di ambil pada tanggal 2 Maret 2016 pukul 17.40 WIB
Hematologi :
1. Hemoglobin : 11,7 g/dl
2. Hematokrit : 37, 8 %
3. Leukosit : 7.900 / uL
4. Eritrosit : 5, 1 juta/mm3
RINGKASAN ( RESUME ) :
Seorang anak berusia 1 tahun 8 bulan dibawa ibunya ke Rumah Sakit FMC karena kejang
sejak 5 jam yang lalu. Sifat kejang berupa generalisata tonik klonik dan berlangsung 4 menit.
Kejang tidak berulang dan tidak ada penurunan kesadaran setelah kejang.
Menurut ibunya 6 hari sebelum kejang pasien sudah mengalami demam tinggi terus
menerus, tidak naik turun disertai batuk pilek. Batuk berdahak agak encer, berwarna putih, tidak
ada darah, tidak ada keringat malam, dan tidak disertai sesak napas. Menurut ibunya,anak sering
bersin, hidung tersumbat dan da ingus kental berwarna putih.
10
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nadi 115 x/ menit, RR: 28 x/menit, suhu 38 ° C.
pemeriksaan penunjang menunjukan hemoglobin 11,7 g/dl, Ht 37, 8 %, Leukosit 7.900 / uL,
eritrosit 5, 1 juta/mm3
DIAGNOSIS KERJA:
ISPA
Dasar diagnosis:
Batuk
Pilek
Demam
Pemeriksaan fisik suhu 380C, mukosa merah dan bengkak.
DIAGNOSIS DEFERENSIAL:
1. Kejang demam kompleks
Dasar diagnosis:
Kejang
Demam
2. Meningitis
Dasar diagnosis:
Demam tinggi
11
Kejang
3. Epilepsi
Dasar diagnosis: Kejang
PEMERIKSAAN ANJURAN
1. EEG
2. Elektrolit darah
PENATALAKSANAAN:
Medika mentosa:
o Paracetamol syrup 120mg/5ml 60ml fl No.I
Dosis 1x minum = 60 mg
Volume 1x minum = (60mg :120mg) = ½ cth = 2,5 ml
o Diazepam rectal 10 mg pemberian maksimal 2 kali, bila kejang belum teratasi berikan
diazepam IV 0,25- 0,5mg/kgBB dengan kecepatan 2mg/menit.
Non Medikamentosa:
Istirahat yang cukup
Kompres untuk demamnya
Edukasi
1. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali, terlebih pasien memiliki
riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Memberitahukan kepada orang tua, bila kembali kejang tetap tenang dan jangan panic.
3. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
4. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan
atau lender di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah pasien tergigit, jangan
memasukkan apapun ke dalam mulut pasien
5. Ukur suhunya, observasi, dan catat lama, serta bentuk kejang
6. Tetap bersama pasien selama kejang
12
7. Berikan diazepam rectal 10 mg dan jangan berikan bila kejang telah berhenti. Obat
diazepam ini dapat diberikan melalui rectal oleh orang tua saat anak mengalami kejang
8. Bawa ke dokter atau ke rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih
9. Jaga kebersihan lingkungan dan makanan pasien agar pasien tidak mudah demam
PROGNOSIS :
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
13