Professional Documents
Culture Documents
PELAKSANAAN PKPA
a) Personil Kunci
Personil Kunci mencakup kepala bagian produksi, kepala bagian pengawasan mutu dan
kepala bagian pemastian mutu, posisi utama tersebut dijabat oleh personil purnawaktu
kepala bagian produski dan kepala bagian pemastian mutu harus independen satu trhadap
yang lain.
pengawasan mutu, manajemen mutu (pemastian mutu) dipimpin oleh orang yang berbeda
c) Pelatihan
Industri farmasi hendaklah memberikan pelatihan bagi seluruh personil di dalam area
dan petugas kebersihan) dan bagi personil lain yang kegiatannya dapat berdampak pada
mutu produk. Disamping pelatihan dasar dalam teori dan praktik CPOB, personil baru
hendaklah mendapat pelatihan sesuai dengan tugas yang diberikan. Pelatihan spesifik
hendaklah diberikan kepada personil yan bekerja di area dimana pemcemaran merupakan
bahaya, misalnya area bersih atau area penanganan bahan berpotensi tinggi, toksi atau
bersifat sensitasi. Personil atau pegunjung yang tidak mendapat pelatihan sebaiknya
PT. Mahakam Beta Farma memiliki personil terlatih secara teknis dengan jumlah
memadai untuk melaksanakan kegiatan produksi, pengawasan,dan pemastian mutu. Departemen
produksi, QA, dan QC dipimpin oleh apoteker yang bersifat independen. Adapun jadwal kerja
karyawan di PT Mahakam Beta Farma, dibagi menjadi 3 shift. Shift 1 jam 06.30-15.00 dengan
jam istirahat 12.00-12.30, shift 2 jam 14.30-23.00 dengan jam istirahat 18.00-18.30, Shift 3 jam
22.30- 07.00 dengan waktu istirahat 00.00 - 00.30. Hari kerja yaitu hari Senin hingga hari Jumat
dan hari Sabtu dihitung sebagai hari lembur.
4.3. Bangunan dan Fasilitas
PT. Mahakam Beta Farma terletak di kawasan industri Pulo Gadung, dengan luas lahan
sekitas 10.000 m2. PT. Mahakam Beta Farma memiliki dua gedung produksi yang letaknya
terpisah berdasarkan produksinya yaitu produk non betalaktam dan sefalosporin. Pemisahan ini
sesuai dengan persyaratan CPOB untuk tujuan keamanan lingkungan dan mencegah terjadi
kontaminasi dengan produk lain.
Area produksi non betalaktam terdiri dari area pengolahan yang terdiri dari produksi
liquid, semisolid, solid dan steril serta area pengemasan. Persyaratan ruang produksi meliputi
kebersihan ruangan (terhadap partikel dan cemaran mikroba), suhu, kelembaban dan perbedaan
tekanan udara. Area produksi menggunakan sistem pengendali udara untuk mencegah
kontaminasi silang selama proses pembuatan.
Area gudang di PT. Mahakam Beta Farma terdiri dari gudang bahan baku, bahan kemas,
dan gudang obat jadi. Gudang sendiri memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan bahan baku,
bahan kemas, dan produk jadi untuk menujang proses produksi. Adapun proses yang dilakukan
PT. Mahakam Beta Farma saat barang datang, barang akan diterima di gudang, dicek secara fisik
dan kelengkapan dokumen oleh petugas gudang, dan beri tanda “karantina”. Setelah itu QC akan
melakukan sampling terhadap bahan tersebut, dan dilakukan pengujian, bila sesuai maka diberi
tanda “diluluskan”. Barang tersebut kemudian disimpan di gudang. Kondisi ruangan disesuaikan
dengan kondisi produk seperti suhu, tekanan dan kelembaban dan senantiasa dipantau serta
dikualifikasi. Ruang penyimpanan bahan narkotika dan psikotropika di tempatkan terpisah dan
Desain pada permukaan lantai, dinding, langit-langit dan pintu dibuat kedap air, tidak
terdapat sambungan, dan mudah untuk dibersihkan untuk mengurangi pelepasan atau
pengumpulan partikel dan mencegah pertumbuhan mikroba. Permukaan lantai dilapisi dengan
cat epoksi. Lantai epoksi yang digunakan dalam bangunan merupakan lantai kedap air dan
digunakan sebagai pencegahan dari rembesan air tanah. Bentuk-bentuk sudut pada dinding
maupun lantai dihindari dan menggantinya menjadi bentuk lengkungan untuk mencegah
Pembagian area/kelas kebersihan ruang produksi di PT. Mahakam Beta Farma terdiri atas
white area, grey area dan black area dimana terdapat pengaturan perbedaan tekanan antar area
untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari area yang lebih kotor ke area yang lebih bersih.
Perbedaan tekanan, suhu, dan kelembaban ruangan diatur oleh fasilitas sistem pengolahan udara.
Pengaturan udara ini penting untuk mencegah terjadinya kontaminasi dengan menjaga tingkat
kebersihan area pembuatan produk serta untuk menjamin hasil produksi yang bermutu, terutama
Black area meliputi ruang penanggung jawab line produksi, ruang pengemasan sekunder,
dan ruang ganti pakaian menuju grey area. Grey area meliputi daerah yang berhubungan
langsung dengan proses produksi, seperti gudang timbang, koridor penghubung gudang timbang
dengan proses produksi, ruang proses produksi, ruang pengemasan primer, serta ruang buffer.
Pada white area khusus untuk memproduksi sediaan steril, meliputi ruang penyangga ruang
ganti pakaian, ruang penyemprot udara dan ruang pengisian (filling). Pergerakan barang dan
manusia diatur dalam lalu lintas yang berbeda untuk mencegah kemungkinan terjadiya
komtaminasi silang. Penghubung antar ruang atau kelas yang berbeda adalah ruang buffer atau
ruang antara, sedangkan untuk barang digunakan penghubung berupa kotak penghubung yang
disebut pass box. Khusus perpindahan antara grey area dengan white area terdapat air lock
yang dilengkapi air shower. Selain itu terdapat ruang work in process (WIP) untuk staging
4.4. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk produksi di PT. Mahakam Beta Farma memiliki
rancang-bangun dan konstruksi yang kuat, ukuran yang memadai, serta ditempatkan pada posisi
yang tepat. Masing-masing alat diberi penandaan agar memudahkan dalam identifikasinya.
Pemasangan dan penempatan peralatan diatur sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Bahan yang digunakan untuk peralatan selama proses
produksi sebagian besar adalah baja tahan karat. Peralatan yang digunakan selalu dirawat secara
berkala agar tetap berfungsi dengan baik dan konsisten serta mencegah terjadinya pencemaran
dihasilkan dan ukuran bets dari masing-masing produk. Penempatan peralatan produksi
dilakukan mengikuti alur proses kerja sehingga produksi dapat dilaksanakan dengan efektif dan
efisien. Pemisahan peralatan dilakukan untuk menghindari kontaminasi silang antara produk satu
dengan produk yang lain. Pencegahan terhadap kontaminasi debu yang dihasilkan pada saat
proses produksi dilakukan dengan menggunakan pengumpul debu. Tiap mesin diletakkan dalam
ruang sesuai dengan proses yang sedang berlangsung. Bila terdapat lebih dari satu alat dalam
satu ruangan maka peralatan diletakkan tidak berdekatan agar proses kerja dilakukan dengan
leluarsa dan mencegah terjadinya kontaminasi silang dan pencampuran antar bahan maupun
produk ruahan.
Keakuratan peralatan selalu dijaga dengan melakukan kualifikasi dan kalibrasi secara
teratur oleh Departemen Validasi. Peralatan dan mesin baru harus melalui tahapan kualifikasi
terlebih dahulu, yaitu kualifikasi instalasi, kualifikasi operasi dan kualifikasi kinerja. Pada
peralatan lama dilakukan kualifikasi secara periodik mengikuti yang terdapat dalam Rencana
Kalibrasi dilakukan pada periode tertentu yang sudah ditetapkan dan tercatat dalam
Jadwal Kalibrasi Alat. Kalibrasi dilakukan terhadap peralatan yang digunakan untuk menimbang,
mengukur, dan menguji. Setiap mesin yang telah dikalibasi dan memenuhi syarat diberikan label
terkalibrasi dan diberi label tidak boleh dipakai jika tidak memenuhi syarat
Selain itu, dilakukan pula validasi pembersihan untuk setiap rangkaian peralatan
(equipment train) yang digunakan dalam produksi suatu produk. Re-validasi pembersihan
dilakukan setiap periode tertentu yang tercatat dalam Jadwal Validasi Pembersihan dalam
Tingkat sanitasi dan hygiene yang tinggi harus dijaga pada setiap apek pembuatan obat.
Ruang lingkup sanitasi dan hygiene, meliputi personila, bangunan, peralatan, dan perlengkapan,
bahan produksi serta wadahnya, dan hal-hal lainnya yang dapat menjadi sumber pencemaran
produk. Sumber kontaminasi potensial hendaklah dihilangkan atau diminimalisir melalui suatu
program sanitasi dan higiene yang menyeluruh dan terpadu, serta program tersebut senantiasa
dievaluasi dan divalidasi secara berkala untuk menjamin efektifitasnya. Penerapan higiene
perorangan meliputi pemeriksaan kesehatan, menjaga kebersihan diri, memakai alat pelindung
diri atau APD dengan baik, menjaga kesehatan dan beberapa peraturan lain di area produksi.
Setiap personil PT. Mahakam Beta Farma harus menjalani pemeriksaan kesehatan, baik
sebeluum diterima menjadi karyawan maupun selama bekerja. Karyawan yang bertugas sebagai
pemeriksa visual diharuskan melakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk memastikan
fungsi mata masih nerkerja secara optimal. Setiap karyawan yang mengidap penyakit yang dapat
merugikan kuaitas produk dilarag menangani bahan baku, bahan kemas, proses produksi, dam
Setiap personil tidak diperbolehkan makan dan merokok di dalam gedung produksi dan
kantor, khususnya di daerah yang berhubungan dengan produk, seperti daerah produksi dan
gudang. Toilet, tempat cuci tangan, kotak P3K, pantry (tempat minum) dibuat terpish dari ruang
Sanitasi yang dilakukan meliputi bangunan dan fasilitas. Setiap bangunan yang
digunakan untuk pembuatan obat hendaklah didesain dan dikonstruksi dengan tepat untuk
memudahkan sanitasi yang baik. Prosedur tersebut digunakan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi terhadap peralatan, bahan awal, wadah obat, tutup wadah, bahan pengemas dan
label atau produk jadi. Setiap kali sebelum dipakai, kebersihan peralatan diperiksa untuk
memastikan bahwa semua produk atau bahan dari batch sebelumnya telah dihilangkan. Prosedur
pembersihan, sanitasi, dan higiene hendaknya divalidasi dan dievaluasi secara berkala untuk
memastikan efektivitas prosedur. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membersihkan dan
untuk sanitasi hendaklah dipilih sedemikian rupa sehingga tidak merugikan mutu produk (mudah
4.6. Produksi
Departemen produksi bertanggung jawab memproduksi prooduk sesuai target yang telah
departemen PPIC. Formula dan proses yang digunakan telah tervalidasi, yang sebelumnya telah
dilakukan oleh departemen RnD. Semua proses yang dikerjakan sesuai dengan prosedut tertera
dan bila ada perubahan dalam proses dilaporkan dalam Deviation Report.
Kontrol selama proses oleh bagian produksi dilakukan untuk menjamin kualitas produk.
Kontrol ini dilakukan terhadap parameter-parameter kritis kualitas produk. Kontrol proses ini
mengikuti Prosedur Pengolahan Induk (PPI), meliputi jenis uji yang dilakukan, banyak sampel
yang diambil, frekuensi pengambilan sampel, titik pengambilan sampel, dan batas-batas yang
masih memenuhi syarat untuk setiap spesifikasi uji yang dilakukan. IPC dilakukan oleh operator
produksi, yang kemudian diverifikasi oleh QA. Pengawasan mutu produk antara dan produk jadi
dilakukan oleh departemen QC. Produk antara boleh dikemas hanya jika sudah dinyatakan
Pada proses pengemasan produk PT. Mahakam Beta Farma dilakukan secara manual dan
otomatis. Hal ini disesuaikan dengan mesin yang digunakan pada masing-masing line produksi.
Setelah produk dikemas, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh QA untuk menentukan apakah
produk dapat dirilis atau tidak. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan hasil bahwa produk tidak
dapat dirilis, akan dilakukan tindakan lebih lanjut, baik berupa pengolahan ulang, rilis dengan
perubahan spesifikasi, ataupun pemusnahan. Pengolahan ulang untuk produk yang belum dirilis
bisa dilakukan bila ada pengajuan Deviation Report yang disetujui oleh Departemen Produksi,
RnD, QA, dan pimpinan perusahaan. Pengolahan ulang produk yang telah dirilis dilakukan
melalui Formulir Usulan Pengolahan Ulang dengan persujuan dari Departemen QA.
Apoteker memegang peranan penting proses produksi. Seserang apoteker yang menjadi
manajer produksi bertanggung jawab dalam pelaksaan pembuatan obat. Obat dibuat sesuai Cara
Pembuatan Obat yang Baik dan memenuhi spesifikasi kualitas yang ditetapkan dalam batas
waktu dan biaya yang telah ditentukan. Apoteker yang menjadi supervisior produksi akan
mengatur dan memastikan obat dibuat menurut prosedur pembuatan yang telah ditentukan dan
sesuai jadwal, memeriksa catatan pengolahan batch telah diisi dengan benar, serta membimbing
sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi.