You are on page 1of 6

CASE REPORT

57 STOMATITIS APTHOSA REKUREN (SAR) MINOR MULTIPLE


PRE MENSTRUASI (LAPORAN KASUS)

STOMATITIS APTHOSA REKUREN (SAR) MINOR MULTIPLE PRE


MENSTRUASI (Laporan Kasus)

Amelia •antawi*, Khairiati*, Mela Meri Nova*, Sri Marlisa*, Abu Bakar**

ABSTRACT

Keywords: !"#$$!%&' ()*&*+#,' ,&+-(&.&.,' / 012' .,' (%' .%3(--(&.+%' +4' &*!' ,+4&'
tissues of the mouth that is characterized by recurrent ulcers. SAR is
minor ulcer,
clinically divided into three types, ie recurrent aphthous stomatitis
multiple, recurrent
aphthous stomatitis minor, major and herpetiform. Clinical features of minor types usually
with a diameter of about 2-4 mm with yellow-gray base and surrounded
by an erythematous halo, affects mainly the non-keratinized mobile
mucosae such as lips and tongue, a few ulcers (1-5) or multiple at a
time, minor ulcers usually heal within 10-14 days without scarring.
Early lesions on the SAR is usually felt by people as burning, followed
by extremely pain. The aetiology of RAS is unknown, but associated
with a variety of predisposing such as menstrual cycle and trauma.
Case management is topical steroids, topical antiseptic and vitamins C
to relieve the symptoms and fasten healing.
PENDAHULUAN Karakteristik SAR biasanya berupa
Rongga mulut mencerminkan ulser rekuren dengan bentuk bulat atau
kesehatan tubuh seseorang karena oval dan pinggir yang dikelilingi
merupakan pintu pertama masuknya eritematous dengan dasar lesi berwarna
bahan makanan untuk kebutuhan 9#%.%:;9!<(7#=' 5!,.' &!$>(6.' 6.-#<(.' )(6('
pertumbuhan dan kesehatan yang optimal. usia muda, yaitu anak-anak dan masa
Berbagai macam lesi sering kali terjadi di pubertas, dan dapat terjadi pada orang
rongga mulut yang dapat disebabkan dewasa. Ulser berlangsung selama 1
berbagai faktor, salah satunya adalah minggu atau bulan. SAR secara klinis
stomatitis aphtosa rekuren. dibagi menjadi 3 tipe, yaitu stomatitis
Stomatitis apthosa rekuren (SAR) juga apthosa rekuren minor, mayor dan
dikenal dengan nama aphthae / canker herpetiformis. Gambaran klinis tipe minor
sores / reccurent aphthous ulcerations adalah berukuran 2-4 mm atau kurang
(RAU)1,2,3. SAR merupakan suatu dari 1 cm, simetris, dapat dimulai dengan
peradangan jaringan lunak mulut yang munculnya makula eritematous yang
yang ditandai oleh ulkus yang rekuren berhubungan dengan gejala prodromal.
tanpa disertai gejala penyakit lain2,4. Dasar ulser berwarna kuning-kelabu dan
5!,.'6.%.')(6('10 '7.(,(%8('6.$(,(9(%' oleh dikelilingi daerah eritematous pada
penderita sebagai rasa terbakar. mukosa bergerak dan tidak berkeratin
Kemudian bila telah terbentuk luka, rasa seperti mukosa labial, mukosa bukal,
sakit semakin hebat. Kadang-kadang dasar mulut, sulkus lingualis, dorsum lidah
dilaporkan adanya gejala-gejala ataupun ventral lidah. Jumlah ulser dapat
pendahulu/prodromal seperti parestesia tunggal atau multiple, interval rekurensi 1-
dan hiperestesia2,5,6. Rasa sakit dan 4 bulan. Tipe minor sembuh dalam waktu
ketidaknyamanan yang eksaserbasi 10-14 hari tanpa meninggalkan jaringan
dengan adanya pergerakan di sekitar parut1,3,4,5,6,7,8.
ulser, seperti kegiatan makan, berbicara Etiologi SAR tidak diketahui, tetapi
dan menelan5. berhubungan dengan berbagai faktor
* Program Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah **
Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah
Korespondesi: ameliathantawi@gmail.com
ODONTO DENTAL JOURNAL.VOLUME 1.NOMOR 2.DESEMBER 2014
•antawi/Khairiati/Nova/Marlisa/Bakar 58

predisposisi seperti riwayat SAR dalam Selain itu, pasien jarang mengkonsumsi
keluarga, trauma, siklus menstruasi, sayur dan buah-buahan.
kehamilan, stres, alergi makanan, anemia, E!-!$.9,((%' !9,&$(' +$(<' 6.9!&(*#.'
4(9&+$'.-#%+<+:.'6(%'6!?,.!%,.'*(!-(&.%.9' / adanya kelenjar submandibula yang &!
6!?,.!%,.' @!A' (,(-' 4+<(&' 6(%' B.&(-.%' $(7('6(%',(9.&',((&')(<)(,.='E!-!$.9,((%' Intra
B12)1,2,5,7. oral diketahui terdapat empat lesi, yaitu
Stomatitis apthosa rekuren (SAR) paling tiga lesi pada lateral kanan-kiri lidah
sedikit terjadi 10% dari jumlah populasi, dengan ukuran 2-4 mm dan satu lesi
dan prevalensi tertinggi mencapai 25% lainnya pada mukosa labial atas dengan
yang banyak terjadi pada individu yang bentuk bulat dan lonjong, warna dasar lesi
bukan perokok. RAS banyak terjadi pada kuning yang dikelilingi daerah eritematous
negara berkembang3,8. Sebagian besar (Gambar 1, 2, 3). Selain itu, oral hygiene
pasien menderita stomatitis apthosa pasien sedang, terdapat radik pada regio
rekuren minor sebanyak 80%1,9. 15 dan 17, karies pada regio 26, 47 dan
5()+$(%' 9(,#,' .%.' -!%::(-7($9(%' 48. Beberapa gigi mengalami malposisi
stomatitis apthosa rekuren minor yang yaitu pada regio 12, 22 dan 28
terjadi secara multiple, dan diduga terjadi palatoversi, regio 23 labioversi, 31
akibat faktor predisposisi dari siklus mesiolinguoversi, 44 linguoversi serta
menstruasi dan trauma. Selain itu juga regio 45 distobukoversi dan ekstrusi. Dari
akan dijelaskan mengenai hasil pemeriksaan subjektif dan objektif,
penatalaksanaan kasus. diagnosa yang dapat ditegakkan dari
kasus adalah SAR minor multiple.
LAPORAN KASUS
Seorang pasien berusia 37 tahun
6(&(%:'9!' 1CDE'F(.&#$$(*-(*'6!%:(%'
keluhan rasa sakit pada tepi kanan dan kiri
lidah serta bibir atas bagian dalam sejak 4
hari yang lalu. Dari anamnesa pasien
mengatakan terjadi perubahan bentuk,
warna dan ukuran dimana dari hari ke hari
sariawan semakin besar dan diawali
dengan warna merah yang kemudian
berubah menjadi kuning dengan dikelilingi
Gambar 1. Ulser pada lateral kanan lidah
warna merah. Sariawan tiba-tiba muncul (kunjungan pertama)
diawali dengan rasa yang tidak nyaman
seperti kesemutan yang sering muncul saat
bangun tidur di pagi hari, kemudian merasa
demam dan tidak enak badan. E(,.!%'-!%:
(&(9(%',($.(G(%'6(%'6!-(-' yang dideritanya
belum diobati. Jika pasien minum minuman
dingin rasa sakitnya berkurang, namun rasa
sakit bertambah hebat apabila pasien
melakukan gerakan pada mulutnya seperti
berbicara dan makan terutama makan
makanan pedas. Dari anamnesa juga Gambar 2. Ulser pada lateral kiri lidah
diketahui bahwa sariawan sering muncul (kunjungan pertama)
menjelang terjadinya haid dengan jarak
kekambuhan sekitar 1-3 bulan dalam 3
tahun terakhir.

ODONTO DENTAL JOURNAL.VOLUME 1.NOMOR 2.DESEMBER 2014


59 STOMATITIS APTHOSA REKUREN (SAR) MINOR MULTIPLE
PRE MENSTRUASI (LAPORAN KASUS)

500 mg sebanyak 10 tablet diminum 1 kali


sehari setelah makan. Vitamin C berfungsi
untuk pembentukan kolagen yang berperan
dalam penyembuhan luka, meningkatkan
daya tahan tubuh, dan meningkatkan
absorpsi serta metabolisme Fe13,14. Selain
itu, pasien diintruksikan agar tetap menjaga
kebersihan rongga mulut dan
mengkonsumsi sayur dan buah secara
Gambar 3. Ulser pada mukosa labial rutin.
(kunjungan pertama)

PENATALAKSANAAN KASUS
Kunjungan I (2 Oktober2014)
Terapi dengan pemberian steroid topikal
dan antiseptik topikal. Steroid topikal yang
diberikan adalah Kenalog in Orabase
8(%:'7!$4#%:,.',!7(:(.'(%&..%3(-(,.'6(%'
mengurangi rasa sakit. Obat diaplikasikan
2-3 kali sehari di tempat yang terasa sakit
pada waktu setelah makan dan malam hari
sebelum tidur agar obat dapat berkontak
Gambar 4. Hanya terdapat satu ulser pada
secara optimal dengan cara dioleskan tipis latera kanan lidah pasien
pada lesi3,4,8,10='E!-7!$.(%'(%&.,!)&.9' topikal
berupa betadine kumur yang mengandung
providone iodine. Providone iodine
berfungsi sebagai bakterisida, serta dapat
menjaga kebersihan mulut11,12.
Selain obat-obatan di atas dapat juga
diberikan penjelasan mengenai DHE untuk
informasi mengenai penyakit yang dialami
pasien yaitu SAR agar pasien mengerti dan
mengetahui gejala dan )!%(&(<(9,(%((%'
8(%:' &!)(&=' E(,.!%' dianjurkan untuk Gambar 5. Ukuran ulser semakin berkurang
menjaga kebersihan gigi dan mulut. Selain pada lateral kiri lidah
itu, mengkonsumsi sayur dan buah-buahan
secara rutin untuk mempercepat proses
penyembuhan.

Kunjungan II (10 Oktober 2014)


Satu minggu kemudian pasien datang #
%&#9'9+%&$+<')!$&(-(='E!-!$.9,((%'.%&$('
oral diketahui jumlah lesi berkurang dan
mengalami penyembuhan, hanya terdapat
2 lesi pada lateral lidah dan lesi pada Gambar 6. Ulser mengalami penyembuhan
mukosa labial mengalami penyembuhan pada mukosa labial
(Gambar 4, 5,6). Kemudian kembali
dilakukan pemberian kenalog in orabase
6(%' B.&(-.%' H=' E!-7!$.(%' B.&(-.%' H'

ODONTO DENTAL JOURNAL.VOLUME 1.NOMOR 2.DESEMBER 2014


•antawi/Khairiati/Nova/Marlisa/Bakar 60

Kunjungan III (16 Oktober 2014) sariawan yang muncul kembali pada lokasi
Kunjungan ketiga, kontrol dilakukan yang berbeda dan sama dengan
kembali pada satu minggu setelah sebelumnya. Anamnesa diketahui sariawan
kunjungan kedua. Dari hasil pemeriksaan sering muncul menjelang menstruasi dan
intra oral diketahui semua lesi yang diketahui pasien dalam waktu dekat akan
terdapat pada mukosa labial dan lateral mengalami haid. E!-!$.9,((%'.%&$('+$(<'6.9!
lidah telah mengalami penyembuhan &(*#.'&!$6()(&' ulser pada lateral kanan
(Gambar 7, 8, 9). lidah, ujung lidah dan mukosa labial bawah
(Gambar 10, 11,
12) Selain itu beberapa gigi pada rahang
atas dan bawah pasien berjejal dengan
bentuk cusp gigi yang tajam.

Gambar 7. Ulser telah mengalami


penyembuhan pada lateral kanan lidah

Gambar 10. Ulser kembali


terjadi pada lateral kanan lidah

Gambar 8. Ulser telah mengalami


penyembuhan pada lateral kiri lidah

Gambar 11. Ulser terjadi pada mukosa labial


bawah

Gambar 9. Ulser telah mengalami


penyembuhan pada mukosa labial

Kunjungan IV (3 November 2014)


Gambar 12. Ulser terjadi pada ujung lidah
Satu bulan setelah kunjungan ketiga
pasien datang kembali dengan keluhan

ODONTO DENTAL JOURNAL.VOLUME 1.NOMOR 2.DESEMBER 2014


61 STOMATITIS APTHOSA REKUREN (SAR) MINOR MULTIPLE
PRE MENSTRUASI (LAPORAN KASUS)

DISKUSI estrogen dan progesteron turun drastis


Diagnosis pasti SAR tidak ditegakkan pada sekitar hari ke-28 ketika terjadi
melalui pemeriksaan laboratorium, tetapi menstruasi. Fase luteal terjadi dalam
berdasarkan riwayat dan gambaran klinis waktu dekat menjelang menstruasi atau
pada kasus. Biopsi jarang diindikasikan, 14 hari setelah ovulasi dimana siklus
biasanya hanya dibutuhkan untuk menstruasi biasanya terjadi selama 28
mengeliminasi diagnosa banding yang hari16. Croley dan Miers meneliti pengaruh
dicurigai dan tidak untuk mendapatkan estrogen yang ternyata merangsang
diagnosis pasti. Bagaimanapun, untuk maturasi lengkap sel epitel mukosa mulut.
menghilangkan dugaan adanya gangguan Hasil penelitian Soetiarto dkk.
sistemik dapat dilakukan pemeriksaan menunjukkan bahwa rendahnya kadar
seperti pemeriksaan darah dan serum1,3. progesteron dari normal beresiko tinggi &!
Beberapa kriteria SAR minor multiple $>(6.%8(' 10 =' E(6(' )!%6!$.&(' 01' yang
yang sesuai dari kasus adalah jumlah ulser disebabkan kadar progesteron yang
bisa satu hingga lima atau multiple, ulser rendah maka efek self limiting process
dangkal pada mukosa bergerak dan tidak berkurang, polimorphonuclear leucocytes
berkeratin, pada kasus di mukosa labial menurun, permeabilitas vaskuler menurun
dan lingual. Ulser berbentuk bulat dan sehingga mudah terbentuknya SAR yang
lonjong dengan diameter tidak lebih dari 1 muncul secara periodik sesuai siklus
cm yang dikelilingi daerah eritematous, menstruasi17.
dasar ulkus kuning-kelabu, interval E!%(&(<(9,(%((%' 01' (6(<(*' mengatasi
terjadinya rekurensi sekitar 1-4 bulan, atau menghilangkan faktor predisposisi dan
adanya rasa sakit yang eksaserbasi medikasi topikal seperti steroid topikal dan
dengan adanya pergerakan di sekitar ulser. antiseptik topikal untuk menghilangkan
Semua ulser sembuh spontan tanpa gejala, selain itu juga dapat diberikan
meninggalkan jaringan parut. Selain itu vitamin C3. Steroid topikal yang diberikan
dapat terjadi infeksi sekunder ditandai adalah Kenalog in Orabase. Kenalog
dengan timbulnya limfadenopati. Nodus mengandung Triamcinolone acetonide, yaitu
limfatik servikal dapat membesar dan kortikosteroid sintetik 8(%:' -!-.<.9.' !4!9'
adanya nyeri tekan3,5,7. (%&.' .%3(-(,.A' (%&.' gatal, dan anti alergi.
Dari anamnesa, munculnya sariawan Kenalog merupakan steroid topikal yang
sering terjadi pada waktu dekat menjelang berfungsi sebagai (%&..%3(-(,.'8(.&#'-!$!
haid. Hal ini diduga sebagai akibat dari 6(9(%')!$(6(%:(%' 8(%:'7!$*#7#%:(%'6!%:
beberapa faktor predisposisi SAR, yaitu (%'<!,.'.%3(-(,.' dan lesi ulseratif oral, serta
siklus menstruasi atau faktor estrogen covering agent yang terdapat pada kenalog,
yang terjadi pada pasien dan trauma dari yaitu orabase yang dapat mengurangi rasa
bentuk cusp gigi yang tajam serta sakit3,4,8,10=' E!-7!$.(%' (%&.,!)&.9' &+).9(<'
malposisi gigi3. Hal ini diketahui dari berupa betadin kumur yang mengandung
pemeriksaan intra oral pada regio 12, 22 providone iodine. Providone iodine
dan 28 palatoversi, regio 23 labioversi, 31 berfungsi sebagai bakterisida dan dapat
mesiolinguoversi, 44 linguoversi serta regio menjaga kebersihan mulut11,12.
45 distobukoversi dan ekstrusi. Oleh E!-7!$.(%' B.&(-.%' H' ,!"($(' +$(<'
karena itu pasien tersebut memerlukan berfungsi dalam pembentukan kolagen.
perawatan orthodonti untuk mengurangi Kolagen merupakan senyawa protein
frekuensi terjadinya SAR. yang mempengaruhi integritas struktur di
E!$#7(*(%' 9(6($' !,&$+:!%' 7!$)!$(%' semua jaringan ikat sehingga berperan
6(<(-',.9<#,'-!%,&$#(,.='E(6('4(,!'<#&!(<' dalam penyembuhan luka. Selain itu,
terjadi penurunan kadar progesteron mencegah infeksi karena dapat
dalam siklus menstruasi3,15. Kadar

ODONTO DENTAL JOURNAL.VOLUME 1.NOMOR 2.DESEMBER 2014


•antawi/Khairiati/Nova/Marlisa/Bakar 62

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap JKUK',^6'JKUU='N1@N'E!%!$7.&(%='O(<P']T_=


infeksi, dan meningkatkan absorpsi serta 11. 0)$.(,($.A' D=5=A' F(:#,' 1=A' O!%.%:' `=O=
Sensitivity difference of Streptoccocus
metabolisme Fe. Vitamin C pada viridans !" #$%" &'()*" +),-)" -'!!" ).,*/0," /!1" 2$
umumnya terdapat dalam sayur dan %" providone iodine towards reccurent
buah-buahan13,14. Kekurangan vitamin C apthous stomatitis. 2011.
mengakibatkan jaringan di mukosa mulut 12. Nailullatifah, M., Diyah F., Ade I.A.K. Arlina N.
Efektivitas Obat Kmur Proporlis, Klorheksidin
dan jaringan penghubung antara gusi dan dan Providone Iodine Terhadap Indeks Plak.
gigi mudah robek yang akhirnya dapat Medali Journal. 2013. Vol.1. No.1 Hal:18.
menimbulkan sariawan18. 13. Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
C$(-!6.('E#,&(9('a&(-(='O(<P'U_T;L=
KESIMPULAN 14. Sroda, S. 2006. Nutrition for a Healthy Mouth.
5.)).%"+&&'W.<<.(-,'X'W.<9.%,='O(<P'RR=
Stomatitis apthosa rekuren dapat 15. Ostrzenski, Adam. 2002. Gynecology:
ditemukan multiple. Etiologi yang pasti Integrating Conventional, Complementary,
tidak diketahui namun, banyak faktor and Natural Alternative Therapy=' 5.)).%"+&&'
W.<<.(-,'(%6'W.<9.%,='E*.<(6!<)*.(='O(<PJZ=
8(%:' -!-)!%:($#*.%8(='E(6('9(,#,' .%.' SAR
16. F!%,+%A' =H='(%6'D($&.%'5=E='JKKL='Buku
terjadi pada saat siklus mentruasi dan Saku Obstetri & Ginekologi. Edisi 9. EGC. Hal:47.
adanya trauma akibat maloklusi. SAR 17. Soetiarto, F., Anna M., Sri U. Hubungan Antara
minor dapat sembuh dalam beberapa Reccurent Aphthae Stomatitis dan Kadar
minggu dengan menghindari atau Hormon Reproduksi Wanita=' F#<=' E!%!<.&='
mengatasi faktor predisposisi, medikasi, Kesehat. 2009. Vol 37. No 2. Hal: 79-86.
menganjurkan pasien untuk menjaga 18. D+>(7.A@=F=A'@(!Y!*AD=A'D($>(%AV=A'E(%&!(AV=A'
Hassan,J. 2014. Therapeutic Effect Of
asupan gizi dengan baik serta menjaga “Iboprofen Diphenhydramine and Aluminium
kebersihan dan kesehatan mulut. Mgs” On Recurrent Aphtous Stomatitis:
A Randomized Controlled Trial. Journal Of
Dentistry. Tehran University Of Medica
Sciences. Iran. Vol.11. No.2.
DAFTAR PUSTAKA
1. Neville, B.W., Douglas D.D., Carl M.A., Jerry
E.B. 2012. Oral and Maxillofacial Pathology.
3th Ed. Elsevier. Hal: 331-6.
2. E.%67+$:A' I=I=' JKKL=' Atlas Penyakit
Mukosa Mulut. Binarupa Aksara. Hal: 180-2.
3. Scully, C. 2012. Oral and Maxillofacial
Medicine. 2nd Ed. Elsevier. Hal: 151-6.
4. Usri, K., dkk. 2013. Diagnosis dan Terapi.
Edisi 9!;J='51MN='O(<P'QL;RK=
5. Birnbaum, W., Stephen MD. 2010. Oral Diagnosis:
The Clinician’s Guide='S6.&+$P'5.<.(%' Juwono.
Diagnosis Kelainan dalam Mulut, E!&#%>#9'7(:.'M<.
%.,.='SCH='I(9($&(='O(<P'JTU; 2.
6. 5(%:<(.,A' =E=A' H$(.:' 1=D=A' I.<<' 1=V='
JKKL=' Color Atlas of Common Oral Diseases.
4th Ed. 5.)).%"+&&'W.<<.(-,'X'W.<9.%,=
7. H+#<&*($6A' E=A' M!.&*' O=A' E*.<.)' 1=A'
S<.Y(7!&*' T. 2013. Oral and Maxillofacial
Surgery, Radiology, Pathology and Oral
Medicine. Vol.1. 3th Ed. Elsevier. Hal: 241-3.
8. Scully, C., R.A. Cawson. 2012. Atlas Bantu
Kedokteran Gigi : Penyakit Mulut. Hipokrates.
Jakarta. Hal: 25-6.
9. Hernawati, Sri. Mekanisme Seluler dan Molekular
Stres Terhadap Terjadinya Rekuren Aptosa
Stomatitis='JKUZ='I#$%(<'E[CN='\+<=R]=' No.1.
Hal: 36-9.
10. Kasim, F,. dkk. 2010. ISO Indonesia. Vol. 45-

ODONTO DENTAL JOURNAL.VOLUME 1.NOMOR 2.DESEMBER 2014

You might also like