You are on page 1of 34

STOMATITIS

YANG SERING DIJUMPAI


DI KLINIK

HARUM SASANTI Y.N.


Pendahuluan
Stomatitis :
radang pada jaringan lunak mulut =
sariawan (istilah awam)
Penyebab infeksi:
bakteri, jamur, virus
Penyebab non infeksi:
trauma, defisiensi nutrisi, alergi, gangguan
imunitas, manifestasi penyakit sistemik di
mulut
DR Harum Sasanti - FKG UI 2
Pendahuluan
Manifestasi: bervariasi dalam bentuk
dan warna, meliputi:
Lesi putih
Lesi bukan putih (merah, coklat, biru,
hitam)
Lesi yang kehilangan integritas mukosa
(erosi, ulserasi, laserasi)
Pembesaran jar.lunak tanpa lesi tulang

DR Harum Sasanti - FKG UI 3


Kasus yang sering di klinik

Stomatitis aftosa rekuren = SAR


Herpes intra-oral rekuren = HIR
Kandidiasis Oral = KO
Lichen planus oral = LPO

DR Harum Sasanti - FKG UI 4


Stomatitis aftosa rekuren/SAR
Definisi SAR:
ulserasi multipel, ulang kambuh, nyeri, pada mukosa mulut,
umumnya pd mukosa yg tidak berkeratin
Epidemiologi:
dialami 15-20% masyarakat, awal mengalami SAR, 80% di
usia < 30 th. Bila di usia yang lebih lanjut, kemungkinan
bukan SAR sejati (sindroma yg lbh kompleks)
Etiologi:
tidak diketahui
Predisposisi:
multifaktor

DR Harum Sasanti - FKG UI 5


Etiopatogenesis
Genetik
Trauma
Alergi makanan
Gangguan hormonal
Gangguan sistem imun
Defisiensi nutrisi
Stress
DR Harum Sasanti - FKG UI 6
Tiga bentuk klinis SAR
Tipe minor :
75-85%, ukuran ulser < 1 cm, jumlah 1-5,
sembuh dalam 7-10 hari
Tipe mayor :
10-15%, besar & dalam,>1cm sembuh lebih lama
(beberapa minggu) dan meninggalkan parut
Tipe herpetiformis :
5-10%, kecil & banyak 1-3mm, 5-100 ulser, mirip
lesi herpes, sembuh 10-14 hari

DR Harum Sasanti - FKG UI 7


Aphthaelike/pseudoaphthous
ulcers
Onset tidak pada usia muda
Berkaitan dengan obat, gangguan
sistem imun, defisiensi haematinik,
gangguan pencernaan, sindroma
Behcet, sindroma PFAPA dan sindroma
Sweet

DR Harum Sasanti - FKG UI 8


Manajemen SAR
Sesuai frekuensi SAR yaitu :
Tipe A:
 durasi hanya beberapa hr, kekambuhan setahun hanya
bbrp kali, cari predisposisi dan kumur antiseptik
Tipe B:
 durasi 3-10 hr, kambuh tiap bulan, th/ sama dgn tipe A
+ kortikosteroid topikal
Tipe C:
 seakan tidak pernah sembuh, krn satu ulser sembuh,
timbul yang baru. Perlu periksa lab komprehensif
 Th/Atasi kondisi medis sesuai penemuan lab. +
kortikosteroid / imunosupresan sistemik

DR Harum Sasanti - FKG UI 9


Herpes intra-oral rekuren
Etiologi : HSV-1 bisa pula HSV-2
Infeksi primer: lebih 90% sub klinis,
dan menjadi laten pada saraf sensoris
40-50% remaja dan60-90% dws sero+
20-30% rekuren (reaktivasi HSV laten)
Predisposisi:demam,mens,UV,stress

DR Harum Sasanti - FKG UI 10


Manifestasi HIR
Prodromal :
 rasa panas setempat – edema - vesikel
berkelompok- ulserasi
Ulserasi multipel:
ukuran1-3 mm, dangkal, berkelompok, pada
mukosa mlt, terutama yang berkeratin, dan nyeri
Predileksi :
palatum durum dan gingiva

DR Harum Sasanti - FKG UI 11


Manajemen HIR
Asiklovir : 5x200 mg selama 5 hr
Kumur antiseptik dan anestetikum
topikal
Memelihara kebersihan mulut

DR Harum Sasanti - FKG UI 12


Kandidiasis oral
Kandida sp: jamur komensal di mulut 90% populasi dws dan
50% anak sehat <1th
Konsentrasi pd saliva org sehat 200-500/ml
Predisposisi:
1. ekologi mulut berubah,
2. iritasi kronis,
3. kortikosteroid jangka lama
4. OH buruk,
5. kehamilan,
6. radioterapi pd kepala-leher,
7. usia (bayi&lansia),
8. imuno supresi,
9. Diabetes m. tak terkontrol

DR Harum Sasanti - FKG UI 13


Manifestasi KO
Berupa lesi putih:
Oral thrust=Acute pseudomembranous
Lesi putih kekuningan,lunak,tebal,bila
dikerok terlepas dan meninggalkan mukosa
yg erosi. Kadang2 terasa nyeri
Berupa lesi merah:
Acute atrophic dan chronic atrophic
Lesi berwarna merah krn mukosa atrofi
DR Harum Sasanti - FKG UI 14
Manajemen Kandidiasis oral
Hilangkan faktor predisposisi lokal
Kendalikan faktor predisposisi non-lokal
Pemberian obat anti jamur topikal
Beri terapi suportif dan simtomatis bila
perlu sesuai indikasi

DR Harum Sasanti - FKG UI 15


Lichen planus oral
Radang kronis mukokutan krn gangguan pd
sistem imun (autoimun).
Frekuensi di masyarakat 1-2%
Mayoritas wanita, usia 30-70 th
28 % kasus LPO memiliki lesi pada kulit
Terkait gangguan sistem imun seluler yg
menginduksi degenerasi sel basal epitel
 Perlu dibedakan dgn “reaksi Lichenoid”

DR Harum Sasanti - FKG UI 16


Reaksi lichenoid (RL)
Lesi mulut yang secara klinis maupun
mikroskopis sama dengan LPO, namun
berkaitan dengan berbagai faktor spt:
stres, DM, Hepatitis C, trauma, reaksi
hipersensitif terhadap bahan obat/metal
Ciri khas: gejala klinis mereda setelah
faktor terkait dikendalikan atau
dieliminasi
DR Harum Sasanti - FKG UI 17
Obat/material penginduksi RL
Antimikroba
Antiparasit
Antihipertensi
Antiartritis
Anxiolitik
NSAIDs
Antidiabetik
Bahan tambal kedokteran gigi
DR Harum Sasanti - FKG UI 18
Manifestasi klinis LPO

Tipe nonerosif:
lesi retikuler/garis-garis putih
hiperkeratosis kadang-kadang spt jala,pd
mukosa mlt atau merah bibir.
Lesi atropik : kombinasi mukosa
hiperkeratosis dengan eritematous

DR Harum Sasanti - FKG UI 19


Manifestasi klinis LPO

Tipe erosif :
Lesi erosi atau ulserasi dengan dilapisi
pseudomembran kombinasi eritematous
dan sedikit keratosis
Lesi bula, penampilan berupa vesikobulosa,
kombinasi dengan lesi retikuler atau lesi
erosi

DR Harum Sasanti - FKG UI 20


Manifestasi klinis LPO
Dapat timbul pada merah bibir, mukosa pipi,
lidah, gingiva
 Keluhan yang timbul bervariasi dari rasa tidak
nyaman sampai nyeri atau panas spt terbakar
(terutama makanan yg “spicy”)
Kronis, remisi spontan jarang terjadi dan sulit
sembuh
0,2-10% LPO erosif mengalami tranformasi
menjadi kanker mulut

DR Harum Sasanti - FKG UI 21


Manajemen LPO
Tidak ada LPO yang benar2 dpt disembuhkan
Kortikosteroid masih menjadi pilihan terbaik
untuk mengendalikan gejala
Topikal atau sistemik tergantung keparahan
gejala.
Waspadai infeksi kandida yg sering
memperparah dan menghambat respons
penyembuhan

DR Harum Sasanti - FKG UI 22


Penyulit dan lain2
Bila terdapat hal-hal yang merupakan kontra
indikasi untuk pemberian kortikosteroid
seperti : DM, Hipertensi, infeksi dll
Kebersihan mulut yg optimal sangat penting
Iritan lokal perlu dieliminasi
Pemahaman dan kesabaran pasien diperlukan

DR Harum Sasanti - FKG UI 23


Ilustrasi kasus
SAR minor

DR Harum Sasanti - FKG UI 25


SAR minor

DR Harum Sasanti - FKG UI 26


SAR mayor

DR Harum Sasanti - FKG UI 27


SAR herpetiform

DR Harum Sasanti - FKG UI 28


Herpes intra-oral rekuren

DR Harum Sasanti - FKG UI 29


Kandidiasis
Type Atropik

DR Harum Sasanti - FKG UI 30


Kandidiasis
Type Pseudomembranosa

DR Harum Sasanti - FKG UI 31


LPO non-erosif

DR Harum Sasanti - FKG UI 32


LPO erosif

DR Harum Sasanti - FKG UI 33


Terima Kasih

You might also like