You are on page 1of 16

SEJARAH AKUNTANSI MENEJEMEN,

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


MANAJEMEN, AKUNTANSI MANAJEMEN
VS AKUNTANSI KEUANGAN SERTA
PERAN DAN PERILAKU ETIS
AKUNTANSI MANAJEMEN

OLEH :

1. Lis Purwono (17010011)


2. Sri Lestari ( 17010017 )
3. Tri Wiatmoko ( 17010020 )
4. Riski Yuliana ( 17010031 )
5. M. Wifiq Muqtafa ( 17010028 )
6. Fela Siti Susanti ( 17010001 )
7. Noor Jayadi ( 17010096 )

1
PENGESAHAN

Makalah ini telah diperiksa dan dinilai oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah
akuntansi Manajemen, dan dinyatakan sah sebagai pelengkap tugas mata kuliah
Akuntansi Manajemen.

Rembang, 20 Oktober 2018


Yang mengesahkan

Siti Alliyah, SE., M.Si

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................1

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................2

DAFTAR ISI ........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................4

B. Rumusan masalah .....................................................................................4

C. Tujuan..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Akuntansi Manajemen…......................……………….……….....…6

B. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen...............……………………......…7

C. Karakteristik Informasi Akuntansi.…….………………………....……......…..8

D. Proses Manajemen................................ ……..………………….........………9

E. Perbedaan Akuntansi Manajemen & Akuntansi Keuangan............................9

F. Peranan Akuntansi Manajemen.....................................................................12

G. Akuntansi Manajemen & Perilaku Etis..........................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................15
Daftar Putaka……………………..……….…………….......………………………..16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi Manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi


kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang
bertanggungjawab dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena
berorientasi kepada manajer, maka setiap mengkaji Akuntansi
Manajemen harus memahami terlebih dahulu proses-proses yang
berkaitan Akuntansi (pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi
berdasarkan kaidah akuntansi -ayat jurnal, posting, penyajian rugi
laba dan neraca, serta rekonsiliasi- dan dasar-dasar
pengklasifikasian biaya) dan proses-proses manajemen didalam
organisasi.
Bab ini membahas secara singkat kebutuhan manajer akan
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dalam pemahaman
karakteristik organisasi dan proses manajemen untuk mencapai
tujuan perusahaan. Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan
Akuntansi Keuangan. Perspektif Historis dari Akuntansi
Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan
Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen ?
2. Apa saja karakteristik informasi Akuntansi ?
3. Apa saja kegiatan dalam proses manajemen ?
4. Jelaskan Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi
Keuangan.
5. Bagaimana peran akuntansi manajemen dalam suatu
organisasi ?
6. Apakah pentingnya perilaku etis bagi akuntansi manajemen?

4
C. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem Akuntansi
Manajemen.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik Akuntansi Manajemen
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kegiatan dalam proses
manajemen.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perbedaan dan
persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
5. Mahasiswa memahami peranan akuntan manajemen dalam suatu
organisasi.
6. Mahasiswa memahami dengan baik pentingnya perilaku etis
bagi akuntansi manajemen.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Akuntansi Manajemen


Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai
berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas
besar. Para manajer dan insinyur pada perusahaan metal telah
mengembangkan prosedur untuk menghitung relevant product cost yang
disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis
produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya
pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai
hilang dari praktik akuntansi perusahaan.
Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang
mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat
untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost
relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi
yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang
menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925,
informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan
banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan
prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang.
Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi
berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting
dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan
model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan
tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi
menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian,
model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang
dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka
mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan
keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos
manajemen).
Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami

6
masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping
akuntansi keuangan.

B. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (Management Accounting


Information System) adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan khusus manajemen.

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh kriteria


formal yang menjelaskan sifat masukan atau proses bahkan keluarannya.
Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan tujuan yang akan dicapai oleh
perusahaan melalui upaya manajer.

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen memiliki tiga tujuan yaitu :

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga


pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan perusahaan.
(Normatif: tujuan perusahaan adalah memperoleh laba)
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer perlu memiliki akses dan


pemahaman atas Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Karena informasi
tersebut akan membantu manajer untuk mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah dan mengevaluasinya dalam rangka memastikan
pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen akan dibutuhkan dalam setiap lingkup proses
manajemen: Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Selain itu,
kebutuhan akan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen ini dipergunakan
disemua perusahaan baik yang bergerak di industri manufaktur, dagang atau
jasa

7
C. Karakteristik Informasi Akuntansi

Agar pengkomunikasian informasi tersebut menjadi lebih


efektif, maka laporan keuangan harus memenuhi kriteria tertentu yang
membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2002:7). Disebutkan ada
empat karakteristik kualitatif atas informasi akuntansi, yaitu dapat
dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan.

1. Dapat dipahami.
Kualitas informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi dengan keseluruhan yang wajar
2. Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau
mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian
menyesatkan kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakai sebagai
penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau
secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan
Informasi dalam laporan keuangan harus dapat dibandingkan antar
periode untuk mengidentifikasi trend posisi dan kinerja keuangan.
Selain itu juga harus dapat diperbandingkan laporan keuangan antar
perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan secara relative.

8
D. Proses Manajemen
Proses manajemen (management process) didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam menjalankan
perusahaan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya meliputi 4 kegiatan :
1. Perencanaan (planning).
Merupakan formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
akhir tertentu. Merupakan awal dari upaya pencapaian tujuan
manajemen.
2. Pengorganisasian dan Pengarahan (organizing).
Setelah rencana disusun, manajemen harus melakukan upaya
pengorganisasian dan pengarahan supaya apa yang direncanakan
dilakukan secara tepat.
3. Pengendalian (controlling).
Pelaksanaan rencana dalam setiap tahap kegiatan harus selalu diawasi
untuk memastikan bahwa rencana berjalan sebagaimana seharusnya.
Pada tahap pengendalian ini apabila perlu dapat dilakukan tindakan
korektif.
4. Pengambilan keputusan (decision making).
Merupakan satu moment dimana manajemen harus memilih dari
beberapa alternativ. Keputusan yang diambil dapat ditingkatkan
kualitasnya jika manajemen memiliki informasi-informasi yang relevan
untuk mengambil keputusan.

E. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan


Di dalam satu perusahaan akan memiliki dua subsistem utama yaitu
: sistem Akuntansi Manajemen dan sistem Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting Information System) (Sistem Informasi Akuntansi merupakan
subsistem dari Sistem Informasi Manajemen perusahaan secara
keseluruhan). Kedua sub sistem tersebut berbeda tujuannya, sifat
masukannya dan jenis proses yang diperlukan untuk mengubah masukan
menjadi keluaran.

9
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama
dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem tersebut
menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya
sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. (di Indonesia : Standar
Akuntansi Keuangan) Tujuannya adalah untuk menyusun
laporan eksternal(laporan keuangan) bagi investor, kreditor, lembaga
pemerintah dan pengguna eksternal lainnya.

Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk


pengguna internal, seperti manajer, CEO (Chief Executive Officer). Secara
spesifik akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, mengklasifikasi dan melaporkan informasi yang bermanfaat
bagi pengguna internal untuk merencanakan, mengendalikan dan membuat
keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut perbedaannya :

1. Tujuan
Tujuan dari akuntansi keuangan adalah menghasilkan laporan keuangan
yang menggambarkan kondisi dan performa perusahaan. Sedangkan,
tujuan akuntansi manajemen adalah untuk menghasilkan laporan secara
spesifik dan detail, mengidentifikasi masalah yang timbul serta
menyelesaikan masalah tersebut.
2. Pengguna Laporan
Akuntansi keuangan digunakan untuk menyajikan informasi keuangan
perusahaan bagi pengguna yang berada di luar perusahaan (pihak
eksternal) dan tidak digunakan untuk mengambil keputusan tentang
perusahaan. Misalnya para pemegang saham, pemerintah (instansi
pemerintah, dirjen pajak), kreditur, ataupun analis keuangan.
Sedangkan, Akuntansi manajemen digunakan untuk menyediakan
informasi keuangan bagi keperluan pihak manajemen atau pihak
internal perusahaan. Informasi yang dihasilkan nantinya akan dipakai
sebagai bahan evaluasi dan sarana pengambilan keputusan untuk
perusahaan. Misalnya para manajer, eksekutif, sales, karyawan
administrasi, ataupun supervisor.

10
3. Ruang Lingkup
Laporan dari akuntansi keuangan menyajikan informasi keuangan
mengenai perusahaan secara keseluruhan, misalnya neraca, laporan laba
rugi, dan yang lain. Sedangkan laporan akuntansi manajemen
memberikan informasi yang bertujuan untuk melaporkan hanya pada
suatu bagian yang ada dalam perusahaan. Misalnya bagian pemasaran,
bagian produksi, dan bagian lainnya.
4. Rentang Waktu
Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan yang kurang
fleksibel serta hanya bisa mencakup rentang jangka waktu tertentu.
Misalnya periode satu tahun, setengah tahun, atau bulanan. Sedangkan
akuntansi manajemen memiliki rentang waktu yang jauh lebih fleksibel
dibanding dengan akuntansi keuangan, misalnya harian atau mingguan.
5. Fokus Informasi
Akuntansi keuangan fokus pada informasi masa lalu dengan
memberikan gambaran pertanggungjawaban manajemen perusahaan
atas pengelolaan dana perusahaan. Sedangkan akuntansi manajemen
cenderung berorientasi kepada masa yang akan dating.
6. Tipe Informasi
Akuntansi keuangan fokus pada informasi masa lalu dengan
memberikan gambaran pertanggungjawaban manajemen perusahaan
atas pengelolaan dana perusahaan. Sedangkan akuntansi manajemen
cenderung berorientasi kepada masa yang akan datang.
7. Sifat Informasi
Sifat informasi dari akuntansi keuangan membutuhkan tingkat
ketepatan yang tinggi, obyektif, bisa diuji kebenarannya, serta akurat.
Biasanya pihak manajemen mempergunakan layanan jasa pihak ketiga
yang independen. Sifat informasi pada akuntansi manajemen harus
mampu membantu manajemen dalam pengambilan suatu keputusan
baik keputusan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta

11
pengendalian. Oleh karenanya akuntansi manajemen tak hanya
mengandalkan satu disiplin ilmu akuntansi tetapi juga mengambil
disiplin ilmu yang lain seperti disiplin ilmu manajemen.

F. Peranan Akuntan Manajemen


Peranan akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan
peran pembantu, karena mereka membantu orang-orang yang bertanggung
jawab melaksanakan tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung
jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line
position). Posisi yang mendukung tetapi tidak bertanggung jawab langsung
terhadap tujuan dasar organisasi disebut posisi staf (staff position).

Akuntan manajemen meskipun hanya mendapat peran pembantu


akan menyiapkan diri dengan wawasan global, paham dan tanggap
terhadap perubahan lingkungan, cerdas dan kritis sehingga dengan
demikian mereka akan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam
mencapai tujuan organisasi.

G. Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis


Perilaku etis (ethical behavior) melibatkan tindakan-tindakan yang
“benar” dan “sesuai’ serta “tepat”. Hal yang sama akan berlaku umum,
termasuk ketika para akuntan manajemen dihadapkan pada berbagai kondisi
riil pada saat akan mengambil keputusan. Sementara disisi lain semua
praktek akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer
dalam memaksimumkan laba. Secara tradisional kinerja perusahaan akan
menjadi suatu pertimbangan. Namun para manajer dan akuntan manajemen
seharusnya bisa membangun keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis
adalah memaksimumkan kekayaan secara “bersih”. Sehingga diperlukan
pembatasan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui cara-
cara yang “sah” dan “etis”.

Pemikiran hal tersebut diwujudkan dalam beberapa nilai inti (core


value), yang bilamana diterapkan akan memberikan hal-hal yang positif

12
untuk pencapaian tujuan organisasi dan keberlanjutan kehidupan organisasi
di masa yang akan datang. Nilai-nilai tersebut adalah :

1. Kejujuran

2. Integritas

3. Memegang janji

4. Kesetiaan

5. Keadilan

6. Kepedulian terhadap sesama

7. Penghargaan kepada orang lain

8. Kewarganegaraan yang bertanggungjawab

9. Pencapaian kesempurnaan

10. Akuntabilitas

Organisasi pada umumnya akan menetapkan standar perilaku untuk


manajer dan pekerjaannya. Biasanya mengacu pada core value diatas,
dimana para manajer atau akuntan manajemen akan diupayakan untuk
mematuhi standar perilaku yang dibuat. Hal yang dimungkinkan adalah
meminimalkan bagaimana manajer dan akuntan manajemen melakukan
perilaku yang tidak sesuai standar melalui aplikasi standar perilaku tersebut.

13
BAB III
PENUTUP

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas


mengumpulkan data dari kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut
menjadi Informasi serta menyediakan Informasi bagi pemakai di dalam maupun di
luar perusahaan.
Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam
bentuk database. Setelah itu semua data yang telah berbentuk database, diubah
dengan menggunakan perangkat lunak menjadi sebuah Informasi yang lebih
bermanfaat bagi semua pemakai Informasi. Kemudian data yang telah diubah
menjadi Informasi disampaikan ke semua pemakai yang membutuhkan, seperti
manajemen dan pemakai intern maupun pemakai ekstern perusahaan.
Karakteristik SIA meliputi :SIA melakasanakan tugas yang diperlukan,
berpegang pada prosedur yang relatif standar, menangani data terinci, berfokus
histories, menyediakan informasi pemecahan masalah
Peranan sistem informasi akuntansi adalah memperbaiki kualitas &
mengurangi biaya dalam menghasilkan barang/jasa, memperbaiki efisiensi,
memperbaiki pengambilan keputusan, menciptakan keunggulan kompetitif
Golongan SIA terbagi menjadi 2 yaitu golongan pemakai intern dan pemakai
ekstern.
Pengolahan data dalam SIA yaitu : Pengumpulan data, manipulasi data,
penyimpanan data, penyiapan dokumen.
Salah satu contoh SIA adalah sistem distribusi barang.

14
A. KESIMPULAN

Ada beberapa isu yang dihadapi oleh para profesi. Akuntansi manajemen
membutuhkan kebenaran informasi untuk pengukuran kinerja efektif. Akuntansi
manajemen harus siap untuk menyediakan manajemen dengan seluruh gambaran
perusahaan. Melapor kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk :

 Perencanaa
 Pengarahan dan pemberian motivasi
 Pengendalian
 Evaluasi kerja
 Penekanan pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan.
 Penekanan pada data yang relevan.
 Dibutuhkan informasi yang tepat waktu.
 Yang di susun adalah laporan segmen terinci mengenai departemen,
produk, pelanggan, dan pegawai.
 Tidak perlu mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
 Tidak bersifat wajib.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://1fitriani.blogspot.com/2016/09/makalah-sistem-informasi-akuntansi.html
https://ambarlan.blogspot.com/2012/04/bab-i-akuntansi-manajemen-suatu.html
https://www.jurnal.id/en/blog/2017/7-perbedaan-akuntansi-keuangan-dan-
akuntansi-manajemen
https://puskomstie.wordpress.com/2012/10/16/sistem-informasi-akuntansi-
manajemen/

16

You might also like