Professional Documents
Culture Documents
2, November 2013
Abstract
Tilapia is a freshwater fish species are widely cultivated in Indonesia. Tilapia production
continues to grow every year, the average increase in the number of experienced production tilapia
reaches 22.24% in the 2010-2011 range. Tilapia production in 2011 reached 567.449 tons and was second
aquaculture production by major commodity after seaweed.
This study aimed to determining differences in extract ether digestibility, organic matter, and
energy on feed derived from different factories in tilapia (Oreochromis niloticus) using surgery
techniques. The research design is using completely randomized design. The variables were measured
extract ether digestibility, organic matter, and energy in tilapia feed. Analysis of the data processed using
Analysis of Variance (ANOVA) to determine differences in treatment given. If there is a difference then
followed by Duncan's Multiple Range Test with a significance level of 5%.
Based on the findings that there were no significant differences (p>0.05) in extract ether ,
organic matter, and energy digestibility of the feed value of tilapia. The results stated that the feed
treatments A, B and C efficiently digested by tilapia.
201
Pengukuran Kecernaan Lemak Kasar......
yang terdapat pada usus besar adalah 5 jam pakan. Metode analisa proksimat pertama kali
setelah pemberian pakan perlakuan. dikembangkan oleh Henneberg dan Stohman
Penelitian ini dimulai dari persiapan pada tahun 1860 di sebuah laboratorium
peralatan dengan membersihkan alat yang akan penelitian di Weende, Jerman (Hartadi et al.,
digunakan. Aquarium sebelum digunakan 1997). McDonald et al. (2002) menjelaskan
sebagai tempat pemeliharaan dilakukan bahwa analisa proksimat dibagi menjadi enam
sterilisasi untuk menghilangkan mikroba yang fraksi nutrien yaitu kadar air, abu, protein kasar,
ada pada aquarium tersebut. Media lemak kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa
pemeliharaan yang akan digunakan adalah air nitrogen (BETN). Setyono dkk (2009)
tawar yang diendapkan dan diaerasi terlebih menambahkan, pengurangan bahan kering
dahulu sebelum digunakan. Sebelum ikan dengan abu akan menghasilkan bahan organik.
ditebar pada kolam, ikan diaklimatisasi terlebih Perhitungan kecernaan lemak kasar, bahan
dahulu selama 30 menit. Pakan uji yang organik, dan energi sebagai berikut:
digunakan adalah pakan buatan berbentuk pelet
kering. Pakan diberikan tiga kali sehari sesuai a. Kecernaan Lemak Kasar (KcLK) =
tahap adaptasi, ikan dipelihara dan diberi pakan KLK (g) – LK feses (g) x 100%
percobaan selama 7 hari. KLK (g)
Ikan diadaptasi selama 7 hari untuk
membiasakan ikan terhadap pakan uji. Pakan - KLK =
Konsumsi Pakan x %
diberikan dengan frekuensi tiga kali sehari LK Pakan x % BK
sesuai dengan tahap adaptasi sebanyak 5% dari Pakan
biomassa ikan. Hari ke-8 ikan diberi pakan satu - LK feses (g) = % LK feses x gram
kali pada pagi hari kemudian puasa selama 24 feses (produksi feses) x
jam untuk melakukan pengosongan lambung. % BK Pakan
Hari ke-9 ikan setelah puasa diberi pakan
sampai ikan kenyang (adlibitum), 5 jam b. Kecernaan Bahan Organik (KcBO) =
kemudian ikan dibunuh dengan tujuan KBO (g) – BO feses (g) x 100%
menghentikan aktifitas dan dilanjutkan dengan KBO (g)
pembedahan untuk mengambil feses di bagian
usus besar. Tujuan dari teknik pembedahan ini - KBO = Konsumsi Pakan x %
adalah sebagai salah satu cara untuk BO Pakan x % BK
memperoleh feses di bagian usus supaya tidak Pakan
sampai keluar dari anus dan bercampur dengan - BO feses (g) = % BO feses x gram
air pada kolam pemeliharaan. feses (produksi feses) x
Pengambilan feses pada jam ke-5 % BK Pakan
dilakukan menurut uji pendahuluan yaitu feses
yang terkumpul paling banyak di bagian usus c. Kecernaan Energi (KcEn) =
terdapat pada 5 jam setelah pemberian pakan. KEn (g) – En feses (g) x 100%
Teknik pembedahan tidak dapat dilakukan pada KEn (g)
saat itu karena terhalang oleh beberapa faktor - KEn = Konsumsi Pakan x %
yaitu waktu dan jumlah ikan, sehingga ikan En Pakan x % BK
akan disimpan di dalam frezer supaya kondisi Pakan
bentuk dan warna feses tetap seperti kondisi - En feses (g) = % En feses x gram
segar. Pembedahan dilakukan setiap hari hingga feses (produksi feses) x
ikan benar-benar habis. % BK Pakan
Analisa proksimat merupakan Keterangan :
pengujian kimiawi untuk mengetahui KLK = Konsumsi Lemak Kasar
kandungan nutrien suatu bahan baku pakan atau KBO = Konsumsi Bahan Organik
202
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 2, November 2013
203
Pengukuran Kecernaan Lemak Kasar......
suhu, dan tipe makanan (Hariati, 1990 dalam Nutrition and Feeding. Fifth Ed. John
Sari, 2009). Wiley and Sons, Inc. United States.
Menurut Hatmaya (2008), kecernaan Ranjhan, S.K. 1981. Animal Nutrition In
bahan pakan dapat dipengaruhi oleh beberapa Tropics. 2nd Ed. Vikas Publishing
faktor, diantaranya komposisi ransum, bentuk House PUT Ltd. New Delhi.
fisik bahan pakan, faktor keragaman antar Ranjhan, S. K. 1997. Animal Nutrition and
individu, jumlah pakan, bentuk fisik makanan Feeding Practices. Fourth Ed. Vikas
dan suhu udara. Publishing House PVT LTD. New
Delhi. dalam : Pertiwi, N. A. 2011.
Kesimpulan Nilai Kecernaan Lemak Kasar
Berdasarkan penelitian yang telah Berbagai Jenis Pakan Komplit pada
dilakukan tentang pengukuran kecernaan lemak Kambing Peranakan ETAWA. Skripsi.
kasar, bahan organik, dan energi pada pakan Fakultas Kedokteran Hewan.
ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan Universitas. Airlangga. Surabaya. Hal
menggunakan teknik pembedahan, maka dapat 83-106.
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan Sari, W.P. 2009. Pemberian Pakan Dengan
yang nyata terhadap kecernaan lemak kasar, Energi Yang Berbeda Terhadap
bahan organik, dan energi pada pemberian Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Tikus
pakan yang berbeda terhadap ikan nila (Chromileptes altivelis). Skripsi.
(Oreochromis niloticus). Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Universitas Airlangga. Surabaya.
Daftar Pustaka Setyono, H., Kusriningrim, Mustikoweni, T.
Cho, C.Y., C.B. Cowey, and R. Watanabe. Nurhajati, R.Sidik, Agustono, M.A. Al
1985. Finfish Nutrition in Asia: Arif, M. Lamid, A. Monica, dan W.
Methodological approaches research Paramita. 2009. Teknologi Pakan
Centre. Ottawa. pp 154. Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan.
Handajani, H. 2008. Pengujian Tepung Azolla Universitas Airlangga. Surabaya.
Terfermentasi Sebagai Penyusun Pakan Soeseno, S. 1984. Dasar – Dasar Perikanan
Ikan Terhadap Pertumbuhan dan Daya Umum, Untuk Sekolah Pertanian
Cerna Ikan Nila Gift. Naskah Pembangunan. CV. Yasaguna. Jakarta.
Publikasi. Fakultas Peternakan Hal 23 – 25.
Perikanan. Universitas
Muhammadiyah. Malang.
Hartadi H., S. Reksohadiprojo, AD. Tilman.
1997. Tabel Komposisi Pakan Untuk
Indonesia. Cetakan Keempat, Gadjah
Mada Uivesity Press, Yogyakarta.
Hatmaya, R.T. 2008. Efek Berbagai Pakan
Komplit Terhadap Daya Cerna Lemak
Kasar dan Serat Kasar Pada Sapi
Perah. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Hewan. Universitas Airlangga.
Surabaya.
Mc Donald, P., R.A. Edwards, J.F.G
Greenhalgh, and C.A. Morgan. 2002.
Animal Nutrition. Dalam : Priambada,
N.P. 2009. Kecernaan Serat Kasar
Pada Babirusa (Babirousa babirussa)
yang Diberi Pakan Kangkung dan
Ketela di Kebun Binatang Surabaya
(KBS). Skripsi. Fakultas Kedokteran
Hewan. Universitas Airlangga.
Surabaya.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no.
15/ PER.15/MEN/2012. 2012. Jakarta.
Pond, W.G., D.C. Church, K.R. Pond, and P.A.
Schocknecht. 2005. Basic Animal
204