You are on page 1of 5

Laporan Poli KIA

Program Internship Dokter Indonesia


(PIDI)

PELAKSANAAN ANTENATAL CARE (ANC) di


PUSKESMAS SUNGAI MALANG

Pembimbing :
dr. Richard Lawalata
NIP. 19600515 198802 1 003

Disusun oleh :
dr. Hariyani

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)


SUNGAI MALANG
Jalan Negara Dipa RT VII Sungai Malang Amuntai 71418

APRIL 2017
PROGRAM KIA
LAPORAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE
POLI KIA – PUSKESMAS SUNGAI MALANG
DOKTER INTERNSHIP – 17 APRIL 2017

1. PENDAHULUAN
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan
dengan negara–negara tetangga.
Sejak tahun 1990 upaya strategis yang dilakukan dalam upaya menekan Angka
Kematian Ibu (AKI) adalah dengan pendekatan safe motherhood, dengan menganggap
bahwa setiap kehamilan mengandung risiko, walaupun kondisi kesehatan ibu sebelum
dan selama kehamilan dalam keadaan baik. Di Indonesia Safe Motherhood initiative
ditindaklanjuti dengan peluncuran Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 oleh Presiden yang
melibatkan berbagi sector pemerintahan di samping sektor kesehatan. Salah satu program
utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu adalah penempatan bidan di
tingkat desa secara besarbesaran yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir ke masyarakat. Di tahun 2000, Kementerian Kesehatan
RI memperkuat strategi intervensi sektor kesehatan untuk mengatasi kematian ibu dengan
mencanangkan strategi Making Pregnancy Safer. Pada tahun 2012 Kementerian
Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS)
dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini
dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang
besar, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi-provinsi tersebut dikarenakan 52,6% dari
jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut.
Sehingga dengan menurunkan angka kematian ibu di enam provinsi tersebut diharapkan
akan dapat menurunkan angka kematian ibu di Indonesia secara signifikan.
Pemerintah bersama masyarakat juga bertanggung jawab untuk menjamin bahwa
setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari
saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan
memperoleh cuti hamil dan melahirkan serta akses terhadap keluarga berencana.
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu
minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal 1 kali
pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal 2 kali pada trimester
ketiga (usia kehamilan 24minggu - lahir). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan
untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini
faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan.

2. TUJUAN
Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas maternal serta perinatal dengan
melakukan pemeriksaan ANC secaraa rutin

3. TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
Tempat : Poli KIA
Tanggal Kegiatan : 17 April 2017
Pelaksana : dr. Hariyani
Pendamping : Eka Amd.Keb & Yulia Amd.Keb

4. KEGIATAN
Setiap ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dilakukan perawatan
kehamilan terlebih dahulu yang meliputi:
Anamnesa
Pada kunjungan pertama, dikumpulkan informasi mengenai ibu hamil
yaitu menanyakan identitas, keluhan yang sekarang dirasakan, riwayat haid,
riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat penyakit yang pernah diderita,
riwayat keluarga (penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll),
riwayat sosial ekonomi dan budaya (status perkawinan, riwayat KB, dukungan
keluarga pada kehamilan, kebiasaan makan dan gizi, kebiasaan hidup sehat, dll),
kebiasaan kerja pasien setiap hari, dan tempat persalinan yang diinginkan.
Pada saat kunjungan juga dikumpulkan informasi mengenai kehamilan
untuk mendeteksi komplikasi dan melanjutkan pelayanan yang diperlukan.
Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum :
a) Tinggi Badan dan Berat Badan
b) LILA (pada pemeriksaan kunjungan pertama)
c) Tekanan darah
2) Pemeriksaan Obstetri
a. Mengukur TFU
b. Menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Untuk menentukan presentasi janin dilakukan palpasi atau
pemeriksaan Leopold (Leopold I – IV)
 Leopold I
 Leopold II
 Leopold III
 Leopold IV
 Pemberian buku KIA pada ibu hamil dengan kunjungan pertama yang
tinggal pada wilayah kerja puskesmas sungai malang serta pengisian
kartu P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) yang akan ditempel ibu di rumah.
 Pencatatan hasil pemeriksaan pada buku KIA dan kohort ibu
 Pemberian Tablet zat besi
 Pemberian Imunisasi Tetanus
 Konsultasi mengenai gizi seimbang dan perilaku sehat yang dianjurkan
pada ibu hamil
5. HASIL EVALUASI:
No Nama/umur Diagnosis BB LILA TD HPHT UK TFU/ DJJ
(kg) Presentasi
1. Ny Fajar Noor G1P0A0 57 - 120/70 15-10-2016 26-27 mg Sejajar (+)157
(26 th) pusat/kepala pu-ki
2. Ny Sri N /30 G3P2A0 58 28,5 120/80 23-02-2017 7-8 mg Belum Belum
th Teraba terdengar
3 Ny Hamidah/ G2P1A0 71 - 150/100 22-7-2016 37-38 mg 29cm/ (+) 146
27 th kepala pu-ki
4 Ny. Norlatifah G3P1A1 58 - 100/70 14-09-2016 30-31 mg Pertengahan (+) 152
N/ 24 th pusat dan pu-ki
processus
xyphoideus/s
5 Ny Santi S/26 G2P1A0 80 - 120/80 01-12-2016 19-20 mg 2jari bawah (+)
th pusat
6 Ny Fitriah/ 22 G1P0A0 50 25 110/80 22-02-2017 7-8 mg Belum Belum
th teraba terdengar
7 Ny. Darma / G2P1A0 42 21,5 90/60 30-11-2016 19-20 mg Pertengahan (+)
26 th pusat dan
symphysis
pubis

6. KESIMPULAN
Telah dilakukan pemeriksaan ANC pada ibu – ibu yang berkunjung ke
poli KIA Puskesmas Sungai Malang sebanyak 7 orang, 2 orang kunjungan
pertama dan 5 orang dengan kunjungan ulang. 1 orang dirujuk ke Poli Obgyn
karena didapati hipertensi dan kehamilan masuk Trimester III .Tidak didapatkan
tanda –tanda bahaya pada pemeriksaan .

7. SARAN
 Memberikan informasi tentang perlunya gizi seimbang saat hamil .
 Memberikan informasi untuk tidak melakukan pemijatan pada perut
 Memberikan informasi pentingnya Tablet Fe untuk penambah darah agar
terus selalu diminum secara teratur .

You might also like