Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 4:
1. Anggara
2. Muhammad Yunus
3. Zuhri Gomrowi
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga panitia Penyuluhan Kesehatan “Bahaya Merokok” di SDN Sukajaya 02 dapat
menyelesaikan proposal pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Kesehatan “Bahaya Merokok” di SDN Sukajaya 02
Panitia menyadari bahwa dalam penulisan ini mesih jauh dari sempurna. Untuk itu, berbagai
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kelancaran kegiatan
ini.
Panitia Kegiatan
Kandungan zat berbahaya dalam rokok itu sendiri banyak sekali. Ada zat di dalam
rokok yang bisa menimbulkan ketagihan dan hal ini yang kerapkali orang sulit
melepas dari kebiasaan merokok itu sendiri. Berikut adalah beberapa zat beracun
dalam sebatang rokok antara lain adalah nikotin, tar, karsinogen dan
karbonmonoksida.
Hasil kajian menunjukkan telah terjadi kenaikan kematian prematur akibat penyakit
terkait tembakau dari 190.260 (2010) menjadi 240.618 kematian (2013), serta
kenaikan penderita penyakit akibat konsumsi rokok tembakau dari 384.058 orang
(2010) menjadi 962.403 orang (2013).
Kondisi semacam ini tentunya akan berdampak buruk pula terhadap peningkatan
total kumulatif kerugian ekonomi secara makro akibat penggunaan tembakau. Jika
dinilai dengan uang, kerugian ekonomi naik dari 245,41 trilyun rupiah (2010)
menjadi 378,75 trilyun rupiah (2013).
Kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah terkait kawasan tanpa rokok sudah
sepenuhnya, bahkan hampir seluruh provinsi mengeluarkan Peraturan Daerah
(Perda). Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintah kota banda aceh yang baru
saja menerapkan peraturan walikota (perda) mengenai kawasan tanpa Rokok (KTR).
1. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/kelompok dapat menolong
dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat (Dinkes Jabar, 2010).
Indikator PHBS
Di tempat Umum :
a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun
b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
d. Olahraga yang teratur dan terukur
e. Memberantas jentik nyamuk
f. Tidak merokok di sekolah.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
h. Membuang sampah pada tempatnya
Di sekolah :
a. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih
Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih. Rambut
yang bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak berkutu.
Memeriksa kebersihan dan kerapihan rambut dapat dilakukan oleh dokter
kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.
b. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih
Memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian yang
bersih dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan
dengan disetrika. Memeriksa baju yang dipakai dapat dilakukan oleh dokter
kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.
2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa
menimbulkan iritasi bahkan kanker.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen
dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
5. Zat Iritan
3. Bahaya Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di
balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi
orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200 diantaranya beracun
dan 43 lagi pemicu kanker.
Efek racunnya terhadap sang perokok dibandingkan yang tidak merokok yaitu:
14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
4x menderita kanker esophagus
2x kanker kandung kemih
2x serangan jantung
Beberapa bahaya rokok diantaranya :
a. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal
jantung, serta tekanan darah tinggi.
b. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat
yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
c. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
Bahaya rokok dan dampak rokok bagi kesehatan memang sudah dicantumkan dalam bungkus
rokok yang dijual dipasaran. Disana disebutkan bahaya rokok untuk kesehatan "bisa
menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin".
Akan tetapi, walaupun bahaya rokok serta zat rokok yang terkandung didalamnya sudah
disebutkan bungkus, masih banyak masyarakat Indonesia yang merokok aktif. Bukan saja
Indonesia, bahkan dunia.
2. Penyakit paru
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat karena merokok.
Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan bertambah buruk dari waktu ke waktu
sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur
40 tahun bisa mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan jauh lebih
buruk di kemudian hari, menurut American Cancer Society.
Kanker paru2 sudah lama dikaitkan dg bahaya rokok, yang juga dapat menyebabkan
terhadap kanker lain seperti dari mulut, kotak suara atau laring, tenggorokan dan
kerongkongan. Merokok juga dikaitkan dengan kanker ginjal, kandung kemih, perut
pankreas, leher rahim dan kanker darah (leukemia)
5. Impotensi
Rokok merupakan faktor resiko utama untuk penyakit pembuluh darah perifer, yang
mempersempit pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh
darah ke penis kemungkinan juga akan terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yg
kecil & dapat mengakibatkan disfungsi ereksi/impoten.
6. Menimbulkan Kebutaan
Seorang yang merokok menimbulkan meningkatnya resiko degenerasi makula yaitu
penyebab kebutaan yang dialami orang tua. Dalam setudi yg diterbitkan dalam 'Archives
of Ophthalmology' pada tahun 2007 menemukan yaitu orang merokok empat kali lebih
mungkin dibanding orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi makula,
yg merusak makula, pusat retina, dan menghancurkan penglihatan sentral tajam.
7. Penyakit mulut
Penyakit mulut yang disebabkan oleh rokok antara lain kanker mulut, kanker leher,
penyakit gigi, penyakit pada gigi dan nafas.
8. Gangguan Janin
Merokok berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan janin dalam kandungan dan
kehamilan, termasuk infertilitas (kemandulan), keguguran, kematian janin, bayi lahir
berberat badan rendah, dan sindrom kematian mendadak bayi.
Perokok Aktif
adalah orang yang mengisap rokok secara langsung, sedangkan perokok pasif adalah orang
yang ikut menghirup asap rokok yang dihembus oleh perokok aktif walaupun dirinya tidak
merokok. ini biasanya karena orang tersebut berada disekitar perokok, atau pun sebaliknya
seorang perokok aktif yang berada disekitar orang-orang yang tidak merokok.
Pada perokok aktif, merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung,
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain
menurunkan risiko terkena serangan jantung, menghentikan kebiasaan merokok juga dapat
mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner.
Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk
dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk
berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak
terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan
keluarga/orangtua.
Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh dalam
melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program tersebut
membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara
membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan
dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi
atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
- Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu
mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
- Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu mulai
belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu.
- Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Kamu bisa
menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.
- Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek
maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu
sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misalnya: orangtua)
c. Mengurangi
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur angsur
dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan.
Misalkan dalam sehari-hari seorang perokok menghabiskan 28 batang rokok maka
asi perokok dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan
jumlah pengurangan sebanyak 4 batang perhari.
Sebagai contoh:
o Hari 1 : 24 batang
o Hari 2 : 20 batang
o Hari 3 : 16 batang
o Hari 4 : 12 batang
o Hari 5 : 8 batang
o Hari 6 : 4 batang
o Hari 7 : 0 batang
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan promosi kesehatan tentang bahaya rokok selama 30 menit
siswa/i SDN Hegarmanah 02 dapat mengerti dampak menggunakan atau
mengkonsumsi rokok.
2. Tujuan Intuksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x25 menit diharapkan peserta penyuluhan
mampu:
a. Siswa/i dapat menerapkan PHBS disekolah
b. Siswa/i sekolah dasar mengerti tentang definisi rokok.
c. Siswa/i mampu memahami bahaya rokok
d. Mampu mengenali kandungan zat dalam rokok
e. Siswa mengetahui cara pencegahan merokok
f. Siswa mampu memahami cara/langakh berhenti merokok
C. Peserta
Mendengarkan materi bersama tentang “Bahaya Merokok” di SDN Sukajaya 02.
Panitia/pengurus :
1. Sie Acara : Friyan Cahya Wibowo
2. Pemateri : Anggara, Muhammad Yunus, Zuhri Gomrowi
3. Fasilitator : Zainurrahman
4. Notulen : Meyti Oktapiani
5. Dokumentasi : Neng Tita Nurawaliah
D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah, dan Tanya Jawab
2. Media : Power Point, Gambar
3. Alat : LCD, Leptop, Layar, Mikrofon, Sound System
4. Sasaran : Siswa/i SDN Sukajaya 02
5. Waktu dan tempat : Selasa, 12 Desember 2017 di SDN Sukajaya 02
6. Materi : Terlampir
F. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan lancar
b. Audien mengikutia acara penyuluhan dari awal hingga akhir
c. Peserta kooperatif dan mampu bekerjasama dengan mahasiswa
d. Media dan alat bantu selama penyuluhan dapat digunakan dengan baik
e. Lingkungan selama penyuluhan sangat mendukung
Soal Evaluasi
Apa saja bahaya merokok?
Bagaimana cara mencegah agar tidak merokok?