You are on page 1of 7

JURNAL MKMI, Vol. 13 No.

2, Juni 2017

PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG UPAYA


PENCEGAHAN TUBERKULOSIS

Community’s Level of Knowledge and Attitude towards Tuberculosis


Prevention Efforts
Fauzie Rahman1, Adenan1, Fahrini Yulidasari2, Nur Laily3, Dian Rosadi4,
Aulia Noor Azmi5

1
Administrasi Kebijakan Kesehatan, Prodi Kesmas FK Universitas Lambung Mangkurat
2
Gizi dan Kesehatan Reproduksi, Prodi Kesmas FK Universitas Lambung Mangkurat
3
Bagian Promosi Kesehatan, Prodi Kesmas FK Universitas Lambung Mangkurat
4
Bagian Epidemiologi, Prodi Kesmas FK Universitas Lambung Mangkurat
5
Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat FK Universitas Lambung Mangkurat
(fauzierahmankmpk2010@gmail.com)
ABSTRAK
Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 1/3 penduduk dunia telah terinfeksi kuman
tuberkulosis. Pada tahun 2012 kasus penderita tuberkulosis baru di Kalimantan Selatan dilaporkan 96 per 100.000
penduduk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan upaya
pencegahan penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Bawahan Selan tahun 2015. Metode penelitian ini
adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian sebanyak 24.410 orang, teknik
pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling, kemudian jumlah sampel ditentukan
menggunakan rumus slovin dan didapat sampel sebanyak 100 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000) dan sikap
(p=0,000), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan tuberkulosis.
Kata kunci: Pengetahuan, sikap, pencegahan, tuberkulosis

ABSTRACT
Pulmonary tuberculosis disease is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis.
The World Health Organization (WHO) states that 1/3 of the world’s population has been infected by tuberculosis
germs. In 2012, it was reported that new cases of tuberculosis in South Kalimantan amounted to 96 cases per
100,000 population. The purpose of this study is to determine the relationship between the level of knowledge
and attitudes towards tuberculosis prevention efforts in the Bawahan Selan Community Health Center work area
in 2015. The research method was quantitative with a cross-sectional approach. The population sizewas 24.410
people, which was sampled using the cluster random sampling method. The sample size was determined using the
slovin formula, which resulted in a sample size of 100 people. A questionnaire was used as the research instrument.
The results from a chi square test showed that there is a relationship between knowledge (p=0,000) and attitude
(p=0,000). It can be concluded that there is a relationship between knowledge, attitude, andtuberculosis prevention
efforts.
Keywords : Knowledge, attitude, prevention, tuberculosis

183
Fauzie Rahman : Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Upaya Pencegahan Tuberkulosis

PENDAHULUAN tinggi, untuk sikap yang kurang 3,1 kali lebih be-
World Health Organization (WHO) menya- sar berpeluang tertular dari orang yang memiliki
takan bahwa 1/3 penduduk dunia telah terinfeksi sikap yang baik.5
kuman tuberkulosis. Setiap tahunnya di seluruh Media dalam penelitian terdahulu didapat-
dunia didapatkan sekitar 4 juta penderita baru tu- kan pengetahuan masyarakat mengenai gejala
berkulosis paru. Sekitar 3 juta meninggal setiap ta- penyakit tuberkulosis relatif cukup baik akan teta-
hunnya. Saat ini, di negara maju diperkirakan seti- pi sikap masyarakat masih kurang peduli terha-
ap tahun terdapat 10-20 kasus baru setiap 100.000 dap akibat yang dapat ditimbulkan oleh penyakit
penduduk dengan kematian 1-5 per 100.000 pen- tuberkulosis sehingga membuat perilaku dan ke-
duduk, sedangkan di negara berkembang angka- sadaran masyarakat untuk memeriksakan dahak
nya masih tinggi.1 sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit
Data Profil Kesehatan Indonesia, prevalensi tuberkulosis masih kurang dengan alasan mereka
tuberkulosis paru berdasarkan diagnosis sebesar malu dan takut di vonis menderita tuberkulosis.6
0,4% dari jumlah penduduk. Dengan kata lain, rata- Wahyuni dalam penelitian terdahulu mengung-
rata tiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 400 kapkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
orang yang didiagnosis kasus tuberkulosis oleh antara pengetahuan, sikap, dan tingkat pendidikan
tenaga kesehatan.2 Menurut data profil kesehatan dengan pencegahan penularan penyakit tuberkulo-
Kalimantan Selatan tahun 2012, selama tahun sis di masyarakat.7 Berdasarkan masalah dari latar
2011 ditemukan 3.328 penderita tuberkulosis BTA belakang yang telah diuraikan, dan melihat pen-
Positif. Hal ini berarti hampir 60% penderita tu- tingnya upaya pencegahan penularan penyakit tu-
berkulosis BTA positif di Kalimantan Selatan ma- berkulosis oleh masyarakat di wilayah kerja Pus-
sih belum ditemukan. Kondisi masih rendahnya kesmas Bawahan Selan maka diperlukan peneli-
cakupan penemuan tuberkulosis tersebut membe- tian untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan
rikan dampak pada peningkatan penyebaran pe- sikap masyarakat dengan upaya pencegahan pe-
nyakit tuberkulosis. Salah satu penyebab rendah- nyakit tuberkulosis di Kabupaten Banjar”.
nya cakupan penemuan penderita tuberkulosis
tersebut adalah masih rendahnya kesadaran pen- BAHAN DAN METODE
derita dalam menjalani proses pengobatan dan Rancangan penelitian ini bersifat analitik,
penyembuhan. Tuberkulosis juga tidak terlepas dengan pendekatan cross sectional study. Popu-
dari faktor sosial budaya, terutama berkaitan de- lasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk
ngan pengetahuan, dan sikap masyarakat setem- yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bawahan
pat.3 Puskesmas Bawahan Selan merupakan pe- Selan tahun 2015 sebanyak 24.410 orang. Sampel
ringkat pertama di Kabupaten Banjar dengan data penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik
penemuan kasus baru tuberkulosis BTA positif cluster random sampling dengan besar sampel
pada tahun 2014, dengan persentase sebesar 96,1% minimal sebanyak 100 sampel dan akan diambil
dengan jumlah 49 kasus. Insiden relatif kasus baru pada Rumah Tangga (RT) dengan menghitung ber-
BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Bawahan dasarkan proporsi jumlah tiap RT dengan seluruh
Selan terjadi peningkatan yang sangat signifikan populasi desa terpilih dikali jumlah sampel. Ins-
pada 3 tahun terakhir.4 trumen dalam penelitian ini adalah kuisioner atau
Faktor pengetahuan, sikap dan perilaku angket yang telah diuji validitas dan realibili-
mempunyai pengaruh besar terhadap status kese- tasnya. Uji validitas dan realibilitas dilakukan di
hatan individu maupun masyarakat dan berperan wilayah kerja Puskesmas Karang Intan sebanyak
penting dalam menentukan keberhasilan suatu 30 responden. Alasan dipilih 30 responden karena
program penanggulangan penyakit dan pencega- berdasarkan kaidah penelitian jumlah 30 respon-
han penularannya termasuk penyakit tuberkulo- den adalah batas jumlah antara sedikit dan banyak
sis. Menurut hasil penelitian Simak bahwa ma- yang akan mendekati fenomena ciri atau sifat ala-
syarakat yang memiliki pengetahuan yang rendah mi yang sebenarnya.8
mempunyai risiko tertular tuberkulosis sebesar 2,5 Pada penelitian ini untuk mendeskripsikan
kali lebih banyak dari orang yang berpengetahuan pola kecenderungan hubungan variabel bebas dan

184
JURNAL MKMI, Vol. 13 No. 2, Juni 2017

variabel terikat maka dibuat tabel silang. Analisis punyai tingkat pengetahuan cukup yaitu seba-
bivariat untuk mengetahui ada hubungan antara nyak 30% responden dan yang mempunyai tingkat
variabel bebas (pengetahuan dan sikap) dengan pengetahuan baik yaitu sebanyak 20% responden.
variabel terikat (upaya pencegahan penyakit). Berdasarkan variabel sikap, maka responden lebih
Tahap awal pengujian statistik dilakukan dengan banyak mempunyai sikap negatif, yaitu sebanyak
uji chi square dengan uji statistik dengan tingkat 65% responden, jika dibandingkan dengan respon-
kemaknaan α=0,1. Penyajian data menggunakan den yang mempunyai sikap positif sebanyak 35%.
tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Berdasarkan variabel upaya pencegahan, maka res-
ponden lebih banyak memiliki upaya pencegahan
HASIL tuberkulosis yang kurang yaitu sebanyak 45%
Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa ber- responden jika dibandingkan dengan responden
dasarkan karakteristik responden penelitian ini yang mempunyai upaya pencegahan tuberkulosis
sebagian besar berjenis kelamin perempuan se- yang cukup yaitu sebanyak 34% dan responden
banyak 65 responden (65%) sedangkan sebanyak yang mempunyai upaya pencegahan tuberkulosis
35 responden (35%) adalah laki-laki. Ditinjau dari yang baik sebanyak 21%.
karakteristik usia, diketahui bahwa sebanyak 55 Berdasarkan data yang ditunjukkan pada
Tabel 2, diketahui bahwa 20 responden yang
Tabel 1. Karakterisk Responden memiliki pengetahuan baik, 15 responden (75%)
Variabel n=100 % diantaranya memiliki upaya pencegahan tuberku-
Jenis Kelamin losis yang baik, dari 30 responden yang memiliki
Laki-Laki 35 45 pengetahuan cukup, 27 responden (55,9%) dian-
Perempuan 65 55 taranya memiliki upaya pencegahan tuberkulosis
Usia yang cukup dan dari 50 responden yang memiliki
Produktif 55 55 pengetahuan kurang, 41 responden (82%) memi-
Tidak Produktif 45 45 liki upaya pencegahan tuberkulosis yang kurang.
Status Pekerjaan Selain itu, hasil data bivariat yang diperoleh dari
Bekerja 35 35 penelitian menunjukan bahwa dari 20 responden
Tidak Bekerja 65 65
yang memiliki pengetahuan baik masih terdapat
Pengetahuan
Baik 20 20 2 responden (10%) diantaranya memiliki upaya
Cukup 30 30 pencegahan tuberkulosis yang kurang, dari 30 res-
Kurang 50 50 ponden yang memiliki pengetahuan cukup masih
Sikap terdapat 6,7% responden diantaranya memiliki
Positif 35 35 upaya pencegahan tuberkulosis yang kurang dan
Negatif 65 65 dari 50 responden yang memiliki pengetahuan ku-
Upaya Pencegahan Tuberkulosis rang terdapat 5 responden (10%) memiliki upaya
Baik 21 21 pencegahan tuberkulosis yang baik.
Cukup 34 34 Tabel 2 menunjukan bahwa dari 35 respon-
Kurang 45 45
den yang memiliki sikap positif, 19 responden
Sumber : Data primer, 2015
(54,3%) diantarnya memiliki upaya pencegahan
responden (55%) dengan usia produktif, sedang- tuberkulosis yang baik dan dari 65 responden yang
kan 45 responden (45%) dengan usia tidak pro- memiliki sikap negatif, 44 responden (67,7%) di-
duktif, serta untuk karakteristik status pekerjaan antaranya memiliki upaya pencegahan tuberkulo-
diketahui bahwa sebanyak 65 responden (65%) sis yang kurang. Selain itu, hasil data yang didapat
dengan status tidak memiliki pekerjaan, sedang- dari responden juga menunjukan bahwa dari 35
kan sebanyak 35 responden (35%) dengan status responden yang memiliki sikap positif masih ter-
memiliki pekerjaan. Variabel tingkat pengetahuan, dapat 1 responden (2,9%) yang memiliki upaya
responden lebih banyak mempunyai tingkat pe- pencegahan tuberkulosis yang kurang dan dari
ngetahuan kurang yaitu sebanyak 50% responden 65 responden yang memiliki sikap negatif masih
jika dibandingkan dengan responden yang mem- terdapat 2 responden (3,1%) yang memiliki upaya

185
Fauzie Rahman : Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Upaya Pencegahan Tuberkulosis

Tabel 2. Hasil Uji Statistik antara Pengetahuan dan Sikap dengan Upaya Pencegahan
Tuberkulosis
Upaya Pencegahan Tuberculosis
Total
Variabel Baik Cukup Kurang p
n % n % n % n %
Pengetahuan
Baik 15 75 3 15 2 10 20 100 0,000
Cukup 1 3,3 27 90 2 6,7 30 100
Kurang 5 10 4 78 41 82 50 100
Sikap
Positif 19 54,2 15 42,9 1 2,9 52 100 0,000
Negatif 2 3,1 19 29,2 44 67,7 48 100
Sumber: Data Primer, 2015

pencegahan tuberkulosis yang baik. Hasil peneli- berkala harus dilaksanakan sebagai langkah
tian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang pencegahan. Pengetahuan dan pemahaman
signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan seseorang tentang penyakit tuberkulosis dan
upaya pencegahan tuberkulosis pada masyarakat pencegahan penularannya memegang peranan
(p <0,1). penting dalam keberhasilan upaya pencegahan
penularan penyakit tuberkulosis. Sebagian
PEMBAHASAN responden menyatakan bahwa tidak perlu adanya
Hasil penelitian yang dilakukan menunjuk- pencegahan lebih dini dari keluarga terkait penyakit
kan bahwa sebagian responden memiliki penge- dikarenakan pelayanan kesehatan jauh dari tempat
tahuan yang kurang, yaitu sebesar 50 responden tinggal, sehingga responden akan melakukan
(50%). Hal ini disebabkan kurangnya informasi kontrol apabila ingin atau saat keluarga mengalami
yang didapatkan oleh responden dari media massa keluhan. Masyarakat cenderung mengabaikan
seperti buku, televisi ataupun radio dan juga dari adanya kemungkinan timbulnya penyakit yang
puskesmas terdekat yang memberikan penyuluhan lebih serius dan menggangap tidak ada keluhan,
tentang penyakit tuberkulosis. Tenaga keseha- penyakit akan sembuh dengan sendirinya. Namun,
tan harus bekerjasama dengan masyarakat dalam apabila ada keluhan, maka masyarakat baru
rangka meningkatkan upaya edukatif pada ma- akan memikirkan untuk melakukan pengobatan.6
syarakat yang masih memiliki pemahaman bahwa Masyarakat mengabaikan adanya kemungkinan
tuberkulosis paru merupakan penyakit kutukan. timbulnya penyakit yang lebih serius. Sikap negatif
Faktor lain yang menyebabkan kurangnya penge- yang ditunjukkan responden tersebut menyebabkan
tahuan masyarakat mengenai penyakit tuberku- seorang tidak melakukan pencegahan tuberkulosis,
losis Paru karena tingkat pendidikan responden disebabkan oleh tidak mau menerima kenyataaan,
yang dominan SMA.9 Masyarakat banyak yang bahwa dirinya menderita sesuatu penyakit serta
tidak mengetahui bahwa sumber penularan penya- pemikiran, bahwa penyakit tersebut tidak
kit tuberkulosis Paru adalah pasien Tuberkulosis mungkin dapat disembuhkan menyebabkan sikap
BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien apatis dari seseorang untuk tidak melakukan
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk per- pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis. Dari
cikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat hal tersebut sikap sangat berhubungan dengan
menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Pada upaya pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis.9
umumnya penularan terjadi dalam ruangan dengan Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
percikan dahak berada dalam waktu yang lama.10 sebagian besar responden penelitian yang
Sikap positif yang ditemukan pada memiliki upaya pencegahan tuberkulosis yang
sebanyak 35 responden (35%) seperti perlu kurang, yaitu sebanyak 45 responden (45%).
adanya pemahaman yang baik tentang penyakit Sebagian responden (13,63%) mengabaikan salah
tuberkulosis, baik dari penyebab, penularan satu upaya pencegahan yang penting misalnya saja
ataupun gejala ataupun pemeriksaan secara tidak membuka jendela di pagi hari agar terjadi

186
JURNAL MKMI, Vol. 13 No. 2, Juni 2017

pertukaran udara di dalam rumah sehingga udara di Pringsurat Kabupaten Temanggung (p=0,042).
rumah segar. Tindakan yang tidak dilakukan oleh Dari pertanyaan yang diajukan menunjukkan ba-
responden tersebut merupakan salah satu upaya nyak responden yang belum mengetahui tuberku-
pencegahan yang dilakukan untuk menurunkan losis menular lewat percikan dahak (89%), mero-
angka kejadian penyakit tuberkulosis. Upaya kok dapat memperbesar kemungkinan tuberkulo-
pencegahan tersebut terdiri dari menyediakan sis (69,2%), dan tidur terpisah dengan penderita
nutrisi yang baik, pola hidup yang bersih, sanitasi tuberkulosis merupakan pencegahan penularan
yang adekuat, perumahan yang tidak terlalu padat tuberkulosis (72%).14
dan udara yang segar merupakan tindakan yang Pengetahuan atau kognitif merupakan do-
efektif dalam pencegahan tuberkulosis.11 main yang sangat penting dalam membentuk tin-
Hal ini disebabkan walaupun pengetahuan dakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan
masyarakat tentang upaya pencegahan tuberku- yang baik apabila tidak ditunjang dengan sikap
losis sudah baik, tetapi konsistensi dengan upaya yang positif yang diperlihatkan akan memengaruhi
pencegahan tuberkulosis masih ada yang kurang. seseorang untuk berperilaku, seperti yang diung-
Misalnya, masih ada masyarakat yang tidak me- kapkan Notoatmodjo yang menyatakan bahwa do-
nutup mulut saat bersin atau batuk, walaupun me- main dari perilaku adalah pengetahuan, sikap dan
reka sebenarnya mengetahui bahwa menutup mu- tindakan.
lut saat bersin atau batuk merupakan salah satu Hal ini disebabkan walaupun sikap ma-
upaya pencegahan tuberkulosis.12 Namun, ma- syarakat tentang upaya pencegahan tuberkulosis
syarakat yang memiliki pengetahuan kurang, teta- bersifat positif, tetapi sikap seseorang menunjuk-
pi memiliki upaya pencegahan tuberkulosis dise- kan sikap atau perilaku tertentu karena dengan
babkan adanya keinginan atau rasa takut tertular dengan bersikap itu dia memperoleh sesuatu yang
penyakit tuberkulosis. menyenangkan. Namun, sikap juga dapat terben-
Penelitian ini sejalan dengan penelitian tuk hanya karena meniru orang lain, misalnya
Wahyuni yang menyimpulkan bahwa terdapat saja seseorang hanya bersikap positif dalam hal
hubungan yang bermakna antara pengetahuan mencegah tuberkulosis karena meniru orang tu-
dengan perilaku pencegahan penularan penyakit anya.13 Masyarakat yang memiliki sikap kurang,
tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Bendo- tetapi memiliki upaya pencegahan tuberkulosis
sari (p=0,000). Semakin baik tingkat pengetahuan baik disebabkan adanya keinginan atau rasa ta-
maka semakin tinggi juga tindakan pencegahan kut tertular penyakit tuberkulosis namun memi-
penularan penyakit tuberkulosis yang dilakukan.7 liki pengetahuan yang kurang sehingga mereka
Media melakukan penelitian yang berjudul “Pen- tidak mengetahui bahwa yang dilakukan dapat
getahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat tentang menyebabkan penularan tuberkulosis. Penderita
Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Sungai tuberkulosis paru harus menjaga kontak terhadap
Tarab, Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera keluargannya yang sehat yaitu mengurangi kontak
Barat”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan keluarga lainnya untuk sementara selama
pengetahuan sebagian masyarakat mengenai geja- pengobatan terutama kelompok yang rentan terha-
la penyakit tuberkulosis relatif cukup baik, sikap dap penularan yaitu bayi dan lansia 15.
masyarakat masih kurang peduli terhadap akibat Faktor lain yang menyebabkan sikap nega-
yang dapat ditimbulkan oleh penyakit tuberkulo- tif terhadap pencegahan tuberkulosis, adalah ja-
sis, perilaku dan kesadaran sebagian masyarakat rang sekali pelaksanaan kontrol rutin 6 bulan
untuk memeriksakan dahak dan menggunakan sekali, menggunakan masker debu, pemeriksaan
fasilitas pelayanan kesehatan masih kurang, kare- dahak, serta adanya pengaruh faktor emosional
na mereka malu dan takut divonis menderita tu- dari penderita. Sebagian responden berusia muda
berkulosis.5, 13 mempunyai emosi yang terkadang-kadang (malas)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Su- untuk pergi berobat atau mengontrol keseha-
hardi, yang menunjukkan ada hubungan antara tan, memakai masker debu, pemeriksaan dahak,
pengetahuan responden tentang tuberkulosis de- dan malas untuk berobat dengan alasan jauh dari
ngan kejadian tuberkulosis di wilayah Puskesmas tempat tinggal mereka. Sehingga mereka akan

187
Fauzie Rahman : Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Upaya Pencegahan Tuberkulosis

melakukan kontrol apabila ingin atau saat keluarga sikap (p=0,000) tentang upaya pencegahan Tu-
mereka mengalami keluhan saja. Mereka menga- berkulosis pada masyarakat, khususnya pada ma-
baikan adanya kemungkinan timbulnya penyakit syarakat di wilayah kerja Puskesmas Bawahan Se-
yang lebih serius, dan mereka menggangap tidak lan, sehingga diperlukan adanya upaya intervensi
ada keluhan penyakit sembuh jika ada keluhan untuk peningkatan pengetahuan pada masyarakat.
mereka berobat.6 Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan
Hasil penelitian menunjukkan adanya hasil penelitian ini adalah perlu adanya pemberian
hubungan yang signifikan antara sikap dengan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang
upaya pencegahan tuberkulosis. Penelitian ini se- dilakukan oleh tenaga kesehatan bekerjasama de-
jalan dengan penelitian Djannah sikap responden ngan kader kesehatan di desa tentang upaya pence-
tentang perilaku pencegahan penularan penyakit gahan tuberkolusis di masyarakat, agar terjadi
tuberkulosis di Sleman Yogyakarta didapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam
sebagian besar memiliki sikap yang baik. Sikap pencegahan penyakit tuberkulosis sehingga dapat
positif dalam penelitian ini terdiri dari responden menekan dan mencegah penularan penyakit. Perlu
mendukung dengan upaya pencegahan penyakit adanya penelitian lebih lanjut yang dilakukan de-
tuberkulosis, cara penularan, dan faktor risiko ngan variabel penelitian seperti tingkat pendi-
yang menyebabkan penyakit tuberkulosis terjadi. dikan, jenis pekerjaan dan kondisi fisik rumah
Sikap negatif dalam penelitian ini terdiri dari be- serta peran dari petugas kesehatan dan dukungan
berapa responden kurang mendukung dengan be- keluarga terdekat.
berapa upaya pencegahan dan faktor risiko yang
dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis. Hal ini UCAPAN TERIMA KASIH
disebabkan responden kurang informasi tentang Peneliti mengucapkan terima kasih kepa-
penyakit tuberkulosis, memiliki pengalaman yang da Rektor Universitas Lambung Mangkurat dan
kurang tentang upaya pencegahannya dan dapat Dekan Fakultas Kedokteran yang telah memberi-
juga disebabkan oleh pengaruh orang lain atau ke- kan bantuan dana dalam pelaksanaan kegiatan pe-
budayaan dalam pengambilan sikap dari respon- nelitian melalui Skim Hibah Penelitian Kompeti-
den.16 tif FK UNLAM. Selain itu, ucapan terima kasih
Penelitian yang dilakukan oleh Suhardi se- kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dan
jalan dengan hasil penelitian ini, yaitu terdapat Kepala Puskesmas Bawahan Selan yang memberi-
hubungan antara sikap dengan perilaku pencega- kan izin dan memfasilitasi kegiatan penelitian ser-
han penyakit tuberkulosis paru di wilayah Pus- ta Responden Penelitian yang telah memberikan
kesmas Pringsurat Kabupaten Temanggung, den- informasi tentang variabel yang diteliti.
gan nilai p=0,032.14 Penelitian lain yang men-
dukung hasil penelitian ini adalah hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA
dari Wahyuni yang menyebutkan bahwa terdapat 1. Wibisono, Yusuf. Buku Ajar Ilmu Penyakit
hubungan antara sikap dengan perilaku pence- Paru. Surabaya: Departemen Ilmu Penyakit
gahan penularan tuberkulosis paru dengan nilai Paru Fakultas Kedokteran UNAIR; 2010.
p=0,000. Dari pernyataan yang diajukan menun- 2. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan
jukkan banyak responden yang setuju dengan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian
pernyataan saya akan memeriksakan diri ke pus- Kesehatan RI; 2014.
kesmas saat mengalami gejala batuk berdahak dan 3. Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan. Profil
bercampur darah (55,9%), saya akan berhenti me- Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Ban-
rokok apabila merasakan efeknya (52,9%), dan ti- jarmasin: Dinas Kesehatan; 2012.
dur terpisah dengan anggota keluarga yang terkena 4. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. Data
tuberkulosis (76,5%). Rekapitulasi Hasil Kegiatan Program P2 TB
Tahun 2014.
KESIMPULAN DAN SARAN 5. Simak, Valen Fridolin, dkk. Hubungan antara
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Hi-
hubungan antara pengetahuan (p=0,000) dan dup Sehat Pasien TB Paru di Poliklinik Paru

188
JURNAL MKMI, Vol. 13 No. 2, Juni 2017

RSUP Prof Dr. R. D Kandou Manado. ejour- Syarif Hidayatullah, 2013.


nal Keperawatan (e-Kp). 2013; 1(1); 1-6. 11. Suharyo. Determinasi Penyakit Tuberculosis
6. Media Y. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku di Daerah Pedesaan. Jurnal Kesehatan Ma-
Masyarakat tentang Penyakit Tuberculosis syarakat. 2013; 9 (1): 85-91.
(TB) Paru di Kecamatan Sungai Tarab Kabu- 12. Friska J. Hubungan Pengetahuan dan Sikap
paten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuber-
Tahun 2010. Media Litbang Kesehatan. 2011; culosis pada Pasien Tuberculosis Paru di Pus-
21(2):82-88. kesmas Kecamatan Jatinegara Tahun 2012.
7. Wahyuni DS. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Artikel publikasi, 2012.
dan Karakteristik Individu dengan Kejadian 13. Notoadmojo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu
Tuberkulosis Paru BTA Positif di Puskesmas Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. 14. Suhardi. Hubungan Antara Pengetahuan dan
Berkala Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Mas- Sikap Pasien TB Paru dengan Perilaku Pence-
yarakat Indonesia. 2012;11:1-8. gahan Penularan TB Paru di Wilayah Puskes-
8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. mas Pringsurat Kabupaten Temenggung Ta-
Bagaimana dengan Indonesia?. Jakarta: 2014. hun 2008. Artikel Publikasi, 2008.
9. Gendhis ID, dkk. Hubungan antara Pengeta- 15. Sambono. Studi Perilaku Siswa SMA Rone-
huan, Sikap Pasien dan Dukungan Keluarga van Tual terhadap Pencegahan HIV/AIDS di
dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Kelurahan Dullah Selatan Kota Tual. Jurnal
TB Paru di BKPM Pati. Artikel publikasi, MKMI. 2013;9(1):1-6.
2012. 16. Nurfadillah, Yovi I, Restuastuti T. Hubungan
10. Astuti, Sumiaty. Hubungan Tingkat Pengeta- Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan
huan dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Penularan pada Keluarga Penderita Tubercu-
Pencegahan Penyakit Tuberkulosis di RW 04 losis Paru di Ruang Rawat Inap Paru RSUD
Kelurahan Legoan Jakarta Utara Tahun 2013 Arifin Achmad Provinsi Riau. JOM FK
[Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri 2014;1(2):1-9.

189

You might also like