Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS
Cephalopelvic Disporpotion
IDENTITAS
Umur : 30 tahun
Suku : Batak
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
1
ANAMNESA (autoanamnesa) 27 Desember 2012 pukul 01.00 WIB
Riwayat Alergi :
Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Lama Haid : 7 hari
Siklus Haid : 28 hari
Disertai Rasa Sakit : tidak disertai nyeri perut
HPHT : 03 Maret 2012
2
Taksiran Persalinan : 12 Desember 2012
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah tahun 2005 saat usianya 23 tahun. Os menikah dengan
suaminya sudah 5 tahun
Riwayat Obstetrik
No Jenis Berat Umur Cara Tempa Keadaan
kelamin badan lahir melahirkan t anak
1 Laki-laki 2550 gram 7th SC RSOB Sehat
2. Hamil ini
Riwayat Kontrasepsi
Pasien mengatakan sebelum hamil menggunakan pil KB
Riwayat Operasi
Os. mengatakan pernah mengalami operasi cesar 7 tahun yang lalu atas
indikasi panggul sempit
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS PRESENT
Vital Sign:
Berat Badan : 43 kg
3
Tinggi Badan : 126 cm
Gizi : Cukup
B. STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali
o Mata : pupil isokor D/S, konjungtiva tidak anemis D/S, sklera tidak
ikterik D/S
o Hidung: tidak ada septum deviasi, tidak ada polip, sekret (-), mukosa
tidak hiperemis
o Muka : Chloasma Gravidarum (+)
o Mulut : tidak ada karies, bibir tidak pucat
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi dan kelenjar tiroid, JVP :
5±2 cmH2O
Paru
jantung
4
Batas jantung kiri (sonor ke redup), Linea Midclavicula
sinistra ICS V
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan Luar :
Palpasi:
o LEOPOLD I
Tinggi fundus uteri : 33cm, TBJ: 3.410 gram di bagian
fundus teraba bagian tidak bulat, lunak tidak melenting
berkesan bokong janin.
o LEOPOLD II
Teraba bagian panjang, datar dan keras disebelah kiri ibu
berkesan punggung. Teraba bagian- bagian kecil disebelah
kanan perut ibu berkesan ekstremitas
DJJ : 132x/mnt
o LEOPOLD III
5
Teraba bagian bulat,keras dan melenting berkesan kepala janin
pada bagian terbawah perut ibu yang belum engaged.
o LEOPOLD IV
Kepala belum masuk PAP (floating),
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb : 8,9 g/dl
Leukosit : 14.100/mm³
Ht : 30 %
Trombosit : 246.000/mm³
Eritrosit : 3.8 juta/mm³
BT : 4 mnt
CT : 9 mnt
Gol darah :A
GDS : 94 mg/dl
HBsAg :-
Anti HIV : non reaktif
6
USULAN PEMERIKSAAN
1. USG
2. Pelvimetri
DIAGNOSA KERJA
PENATALAKSANAAN
o IVFD RL 20 gtt/menit
o Pasang cateter
o Sectio Caesaria Cyto
PROGNOSIS
Laporan Operasi
7
Diagnosa pasca bedah : P2A0 H2 post Sectio Caesaria Tranperitoneal
Profunda atas indikasi Cephalopelvic
Disporpotion
Laporan Operasi:
8
o Injeksi Tramadol 3x1
o Injeksi alinamine F 2x1
Tgl S O A P
27/12/2012 Nyeri luka operasi KU : Sedang, CM P2A0 post Sectio -Terapi lanjut
(+), mual (+), T : 110/80 mmHg Caesaria
muntah(-), flatus(-)
N : 80 x/mnt Tranperitoneal
, BAB(-), ASI (-)
R : 20 x/mnt Profunda atas
S : 36,5° C indikasi CPD
Konjungtiva tidak anemis
Thoraks : C/P dbn
Abdomen :
I : agak cembung
Pa : TFU setinggi pusat
A : peristaltik (+) rendah
9
28/12/12 Nyeri luka operasi KU : Sedang, CM P2A0 post Sectio -Terapi lanjut
(+), mual (-), Caesaria - Mobilisasi
muntah (+), flatus T : 110/80 mmHg
Tranperitoneal - UP infuse
(+), BAB (-), ASI (+)
N : 80 x/mnt Profunda atas dan DC
indikasi CPD
R : 20 x/mnt
S : 36,7° C
Abdomen :
I : agak cembung
10
PERMASALAHAN
PEMBAHASAN KASUS
11
LANDASAN TEORI
Disproporsi Sefalopelvik
Anatomi pelvis
1. Jalan lahir
2. Janin
3. Kekuatan yang ada pada ibu
Jalan lahir terbagi :
12
Gambar 1 : Anatomi tulang panggul
2) os sacrum
3) os coccigeus.
13
Sakrum berbentuk baji, terdiri atas 5 vertebra sakralis. Vertebra pertama
paling besar menghadap ke depan. Pinggir atas vertebta ini dikenal sebagai
promontorium, merupakan suatu tanda penting dalam penilaian ukuran-
ukuran panggul. Permukaan sacrum berbentuk konkaf. Os coccygis
merupakan tulang kecil, terdiri atas 4 vertebra koksigis.
JALAN LAHIR
Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang terdiri dari pelvis mayor
dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis diatas linea terminalis
yang tidak banyak pentingnya dalam obstetric. Yang lebih penting adalah
pelvis minor, dibatasi oleh pintu atas panggul (inlet) dan pintu bawah panggul
(outlet). Pelvis minor berbentuk saluran yang mempunyai sumbu lengkung ke
depan (sumbu carus)
14
Gambar 3. Potongan sagital panggul
15
3. Konjugata vera yaitu jarak tepi atas simfisis dengan promontorium
didapat dengan mengurangi konjugata diagonalis dengan 1,5 cm
B. RUANG PANGGUL
16
Gambar 5. Ruang panggul
Batas pintu bawah panggul adalah setinggi spina ischiadika. Jarak antara
kedua spina ini disebut diameter bispinosum adalah sekitar 9,5-10 cm. PBP
berbentuk segi empat panjang disebelah anterior dibatasi oleh arkus pubis,
dilateral oleh tuber ischii. Dan di posterior oleh os coccygis dan ligamentum
sakrotuberosum. Pada panggul normal besar sudut (arkus pubis ) adalah ± 90
derajat . Jika kurang dari 90 derajat, lahirnya kepala janin lebih sulit karena
kepala memerlukan labih banyak tempat ke posterior.
1. Panggul ginekoid
Bentuk panggul yang khas pada wanita, dengan pintu atas pangul yang
bundar atau dengan diameter transversa yang lebih panjang sedikit
daripada diameter anteroposterior dan dengan panggul tengah serta pintu
17
bawah panggul yang cukup luas. Panggul jenis ini paling baik untuk
wanita, ditemukan pada 45% wanita.
2. Panggul anthropoid
3. Panggul android
4. Panggul platipelloid
18
Gambar 6 : klasifikasi Caldwell-Moloy
19
istilah cephalopelvic disproportion mulai digunakan pada abad 20 untuk
menggambarkan adanya hambatan persalinan akibat ketidakseimbangan
ukuran kepala bayi dengan pelvis ibu.
Penyebab dari cephalopelvic disproportion:
1. Janin yang besar
2. Panggul sempit
II.Panggul Sempit
20
Pengaruh panggul sempit pada kehamilan :
1. Retroflexi uteri gravidi incarcerate
2. Kepala tidak dapat turun pada bulan terakhir
3. Fundus menonjol ke depan hingga perut menggantung
4. Abdomen pendulum pada primi gravid
5. Biasanya anak lebih kecil dari ukuran bayi rata-rata
21
6. Ruptur simfisis (simfisiolisis), pasien merasakan nyeri di daerah
simfisis dan tidak dapat mengangkat tungkainya.
7. Paresis kaki ibu akibat tekanan dari kepala pada urat-urat saraf di
dalam rongga panggul. Yang paling sering terjadi adalah kelumpuhan
nervus peroneus.
22
sempit secara fungsional artinya perbandingan antara kepala dan
panggul.Selain panggul sempit dengan ukuran yang kurang dari normal, juga
terdapat panggul sempit lainnya.5,7
Panggul ini digolongkan menjadi empat, yaitu:3,7
1. Kelainan karena gangguan pertumbuhan intrauterine: panggul Naegele,
panggul Robert, split pelvis, panggul asimilasi.
2. Kelainan karena kelainan tulang dan/ sendi: rakitis, osteomalasia,
neoplasma, fraktur, atrofi, nekrosis, penyakit pada sendi sakroiliaka
dan sendi sakrokoksigea.
3. Kelainan panggul karena kelainan tulang belakang: kifosis, skoliosis,
spondilolistesis.
4. Kelainan panggul karena kelainan pada kaki: koksitis, luksasio koksa,
atrofi atau kelumpuhan satu kaki.
Kriteria diagnosis :
a. Kesempitan pintu atas pangul.3
Panggul sempit relatif : Jika konjugata vera > 8,5-10 cm
Panggul sempit absolut : Jika konjugata vera < 8,5 cm
b. Kesempitan panggul tengah
Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah simfisis dan
spina os ischii dan memotong sacrum kira-kira pada pertemuan ruas
sacral ke-4 dan ke-5.3,5
23
Ukuran yang terpenting dari bidang ini ialah:
1. Diameter transversa (diameter antara kedua spina) – 10,5 cm.
2. Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simfisis ke pertemuan
ruas sakral ke-4 dan ke-5 – 11,5 cm.
3. Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antara kedua
spina ke pertemuan sacral ke-4 dan ke-5 – 5 cm.
Dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu sempit jika :
1. Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior
13,5 cm atau kurang (10,5 cm + 5 cm = 15,5 cm).
2. Diameter antara spina kurang dari 9 cm .
Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh
secara klinis harus diukur secara rontgenologis, tetapi jika
dapat juga menduga adanya kesempitan bidang tengah panggul
jika:
1. Spina ischiadica sangat menonjol.
2. Dinding samping panggul konvergen.
3. Diameter antara tuber ischii 8,5 cm atau kurang.
24
Persangkaan panggul sempit – Seseorang harus ingat akan kemungkinan
panggul sempit jika:3
a. Pada primipara, kepala anak belum turun setelah minggu ke 36.
b. Pada primipara ada perut menggantung.
c. Pada multipara, persalinan yang dulu-dulu sulit.
d. Ada kelainan letak pada hamil tua.
e. Terdapat kelainan bentuk badan ibu (cebol, skoliosis, pincang, dll.)
f. Tanda Osborn positif
Teknik perasat Osborn:
1. Pasien terlentang, tungkai sedikit fleksi.
2. Kepala janin dipegang oleh tangan kiri pemeriksa.
3. Dua jari lainnya di atas simfisis, permukaan jari berada pada
permukaan anterior dari simfisis.
4. Tentukan derajat tumpang tindih ketika kepala janin ditekan ke bawah
dan ke belakang.
Interpretasi perasat Osborn:
- Kepala dapat ditekan ke dalam panggul, tidak terdapat tumpang tindih
dari tulang parietal, berarti CPD (-).
- Kepala dapat ditekan sedikit, terdapat sedikit tumpang tindih dari
tulang parietal, sekitar 0,5 cm, berarti CPD sedang. Pemeriksaan
dilanjutkan dengan perasat Muller.
- Kepala tidak dapat dimasukkan ke dalam tulang panggul, tulang
parietal menggantung di atas simfisis dengan dibatasi jari, berarti CPD
positif.
Teknik perasat Muller:
1. Pasien terlentang, tungkai sedikit fleksi.
2. Satu tangan memegang kepala dari luar di atas simfisis.
3. Dua jari dari tangan yang lain masuk ke dalam vagina, sampai pintu
atas panggul.
4. Tangan luar mendorong kepala anak ke arah simfisis.
Interpretasi perasat Muller:
25
- Kepala anak teraba oleh kedua jari, berarti CPD (-).
- Kepala anak tidak teraba oleh kedua jari, berarti CPD (+).
Prognosis persalinan dengan panggul sempit tergantung pada berbagai factor,
diantaranya:
1. Bentuk Panggul
2. Ukuran panggulm jadi derajat kesempitan.
3. Kemungkinan pergerakan dalam sendi-sendi panggul.
4. Besarnya kepala dan kesanggupan moulage kepala.
5. Presentasi dan posisi kepala.
6. His.
Diantara faktor-faktor tersebut, yang dapat diukur secara pasti dan sebelum
persalinan berlangsung hanya ukuran-ukuran panggul. Oleh karena itu, ukuran
tersebut sering menjadi dasar untuk memperkirakan jalannya persalinan.2,4
Pada panggul sempit absolute, yaitu CV < 8,5 cm, dilakukan seksio
sesarea. Berdasarkan literatur, tidak ada anak yang cukup bulan yang dapat
lahir pervaginam dengan selamat jika CV < 8,5 cm. 3
Pada kesempitan pintu atas panggul, banyak faktor yang mempengaruhi
hasil persalinan pada panggul dengan CV antara 8,5-10 cm (panggul sempit
relatif),antara lain:
- Riwayat persalinan yang lampau
- Besarnya presentasi dan posisi anak
- Pecehnya ketuban sebelum waktunya memperburuk prognosis
- His
- Lancarnya pembukaan
- Adanya infeksi intrapartum
- Bentuk panggul dan derajat kesempitannya.
Karena banyaknya faktor tersebut, pada panggul sempit relative dilakukan
partus percobaan.
26
PANGGUL SEMPIT
1. Pemeriksaan ginekologis
2. Pemeriksaan penunjang
- Ultrasonografi
- Radiologis
Relatif Absolut
(konjugata vera (Konjugata vera < 8,5 cm)
8,5-10 cm)
Berhasil Gagal
Seksio sesarea
27
DAFTAR PUSTAKA
28