Professional Documents
Culture Documents
Pada bab ini penulis akan membahas tentang gambaran lokasi pengambilan
data dan Asuhan Keperawatan klien yang mengalami Sectio caesarea dengan
defisit perawatan diri (mandi) di ruang layanan umum daerah rumah sakit
pelaksanaan penelitian.
1. Letak Geografis
Tenggara“.
54
b. Misi
yang sejahtera
3. Lingkungan Fisik
Rawat Jalan, Rawat Inap, Unit Gawat Darurat, Kamar Operasi (OK),
55
Keperawatan
13. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Keperawatan Eselon IV A
14. Seksi Penyusunan Program, Monitoring Dan Evaluasi Eselon IV A
15. Seksi Rekam Medik Dan Pelaporan Eselon IV A
16. Komite Dan Kelompok Jabatan Fungsional
56
6. Tenaga Perawat
sampai dengan tanggal 22 Agustus 2017, maka uraian hasil studi kasus
sebagai berikut :
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien
57
b. Riwayat Penyakit
Genogram pasien 1
60 ? ? ? ? 42 ?
21 26
2 hari
58
Keterangan :
Genogram pasien 2
59 ? ? ? ? 44 ? ? ?
26 27
2 hari
59
Keterangan :
c. Riwayat Obstetri
60
Baik tidak ada
c. Makanan pantangan : d. Makanan kesukaan :
Sayur bayam, sawi, dan Daging
kol e. Intake cairan :
d. Makanan kesukaan : tidak menentu , ± 6 – 7
Semua jenis makanan gelas per hari
e. Intake cairan
: 5 – 8 gelas per hari
c. Pola Istrahat-Tidur
a) Kebiasaan a. Tidur malam : jam a. Tidur malam : jam
22.00 – 04.50 subuh 21.00 – 05.30 subuh
b. Tidur siang : tidak b. Tidur siang : jam
menentu, kadang jam 13.00-15.00 siang
11.00-14.00 siang
b) Perubahan setelah a. Klien mengatakan lebih a. Klien mengatakan tidak
operasi sering terbangun dari bisa tidur, lebih sering
tidurnya karena terbangun pada malam
adanya rangsangan hari dari tidurnya
nyeri pada luka bekas karena adanya
operasi. rangsangan nyeri pada
d. Personal Hygiene luka bekas operasi.
1) Sikat gigi a. Frekuensi : 2 x/hari, a. Frekuensi : 2 x/hari
a) Kebiasaan pagi dan malam hari
61
e. Pemeriksaan Fisik
2. Wajah
a. Inspeksi a. Wajah tampak meringis a. Wajah tampak meringis
b. Tidak ada luka pada b. Tidak ada luka pada
wajah wajah
b. Palpasi a. Tidak ada masa atau nyeri a. Tidak ada masa atau nyeri
tekan tekan
3. Mata
a. Inspeksi a. Sclera tidak ikterus a. Sclera tidak ikterus
b. Konjungtiva nampak b. Konjungtiva nampak
pucat pucat
c. Fungsi penglihatan baik: c. Fungsi penglihatan baik:
ketajaman, penglihatan, ketajaman, penglihatan,
medan penglihatan. medan penglihatan.
b. Palpasi a. Tidak ada nyeri tekan a. Tidak ada nyeri tekan
4. Telinga
a. Inspeksi a. Tidak ada serumen a. Tidak ada serumen cairan
cairan dan tanda dan tanda peradangan
peradangan b. Fungsi pendengaran baik
b. Fungsi pendengaran baik
b. Palpasi a. Tidak ada nyeri tekan a. Tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
a. Inspeksi a. Tidak ada polip dan a. Tidak ada polip dan
sinusitis sinusitis
b. Tidak ada pendarahan b. Tidak ada pendarahan dan
dan peradangan peradangan
c. Fungsi penciuman baik c. Fungsi penciuman baik
b. Palpasi a. Tidak ada nyeri tekan a. Tidak ada nyeri tekan
62
5. Mulut
a. Inspeksi a. berbau a. berbau
b. Tidak ada gangguan b. Tidak ada gangguan
menelan dan bicara menelan dan bicara
c. Keadaan gigi masih c. Keadaan gigi masih
lengkap namun kotor lengkap namun kotor
d. Mukosa mulut nampak d. Mukosa mulut nampak
kering kering
e. Mukosa bibir kering e. Mukosa bibir kering
f. Fungsi mengunyah dan f. Fungsi mengunyah dan
pengecapan baik pengecapan baik
6. Leher
a. Inspeksi a. Tidak ada pembesaran a. Tidak ada pembesaran
vena jugularis, arteri vena jugularis, arteri
karotis dan kelenjar karotis dan kelenjar tyroid
tyroid
b. Palpasi a. Tidak ada nyeri tekan a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak ada pembesaran b. Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid
7. Dada
a. Buah Dada
1) Inspeksi a. Areola mamae berwarna a. Areola mamae berwarna
hitam hitam
b. Produksi ASI kurang b. Produksi ASI : tidak ada
c. Kolostrum belum keluar c. Kolostrum belum keluar
d. Konsistensi padat d. Konsistensi padat
2) Palpasi a. ada nyeri tekan a. ada nyeri tekan
8. Pernapasan
a. Inspeksi a. Pola pernapasan a. Pola pernapasan
20x/menit 22x/menit
b. Tampak pengembangan b. Tampak pengembangan
dada saat bernapas dada saat bernapas
c. Ekspansi paru simetris c. Ekspansi paru simetris
b. Palpasi a. Tidak ada nyeri tekan a. Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi a. Tidak ada penimbunan a. Tidak ada penimbunan
cairan dan udara cairan dan udara
b. Tidak ada penimbunan b. Tidak ada penimbunan
cairan dan udara cairan dan udara
d. Auskultasi a. Bunyi napas terdengar a. Bunyi napas terdengar
dengan normal dengan normal (vesikuler)
(vesikuler)
9. Abdomen
a. Inspeksi a. Nampak terpasang gurita a. Nampak terpasang gurita
b. Nampak luka insisi pada b. Nampak luka insisi pada
dinding perut dengan dinding perut dengan
posisi sayatan posisi sayatan
transversal/melintang/kla transversal/melintang/klasi
sik, dengan panjang luka k, dengan panjang luka 13
10 cm, jumlah jahitan 12 cm, jumlah jahitan 13
b. Palpasi a. Ada nyeri pada daerah a. Ada nyeri pada daerah
luka operasi luka operasi
c. Perkusi a. Tidak dikaji klien a. Tidak dikaji klien
mengeluh kesakitan mengeluh kesakitan
d. Auskustasi a. Peristaltik usus 3x/menit a. Peristaltik usus 4x/menit
63
dan berbau amis dan dan berbau amis dan
jumlah ± 40 cc di softekx jumlah ± 40 cc di softekx
b. Tidak terdapat varises b. Tidak terdapat varises
c. Tidak terdapat edema c. Tidak terdapat edema
d. Nampak terpasang d. Nampak terpasang kateter
kateter urine urine
11. Anus
a. Inspeksi a. Tidak terdapat hemoroid a. Terdapat hemoroid
12. Ekstremitas
a. Inspeksi a. Tampak tangan kanan a. Tampak tangan kanan
terpasang infuse D5% terpasang infuse D5% 500
500 cc + 1 Amp cc + 1 Amp Neurosanbe
Neurosanbe 28 28 tetes/menit
tetes/menit b. Pergerakan kedua tungkai
b. Pergerakan kedua lemah
tungkai lemah c. Tidak ada kemerahan dan
c. Tidak ada kemerahan hematoma
dan hematoma d. Tampak aktivitas dibantu
d. Tampak aktivitas dibantu sebagian
sepenuhnya e. Kekuatan otot 4 4
e. Kekuatan otot 4 4 4 4
3 3
b. Palpasi a. Tidak ada nyeri tekan a. Tidak ada nyeri tekan
13. Kulit
a. Inspeksi a. Turgor kulit baik a. Turgor kulit baik
b. Tidak terdapat varises b. Tidak terdapat varises
c. Tidak terdapat oedema c. Tidak terdapat oedema
d. Nampak klien tidak d. Nampak klien tidak dapat
dapat mengangkat kedua mengangkat kedua
tungkai bawahnya karena tungkai bawahnya karena
nyeri nyeri
e. Kulit kurang bersih e. Kulit berminyak
f. Tidak ada oedema f. Tidak ada oedema
g. Tidak teraba pembesaran g. Tidak teraba pembesaran
vena vena
b. Palpasi a. Tidak ada nyeri tekan a. Tidak ada nyeri tekan
64
f. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
g. Analisa Data
65
transversal/melintang/klas
ik, dengan panjang luka
10 cm, jumlah jahitan 12
4. Ku lemah
5. TTV: TD : 110/90 mmHg
S : 37,2 ºC
N : 110x/menit
P : 20x/menit
Data Subyektif : Tindakan operasi Hambatan mobilitas
1. Klien mengatakan susah fisik
mengangkat kedua Adanya luka insisi operasi
tungkai atas dan
bawahnya karena nyeri Kemampuan mobilisasi
Data Obyektif : menurun
1. KU lemah
2. Nampak luka insisi Hambatan mobilitas fisik
operasi pada daerah
abdomen
3. Tampak tangan kanan
terpasang infuse D5% 500
cc + 1 Amp Neurosanbe
28 tetes/menit
4. Pergerakan kedua tungkai
lemah
5. Tampak aktivitas dibantu
sepenuhnya
6. Nampak terpasang kateter
urine
7. Kekuatan otot 4 4
3 3
Data Subyektif : Post Op sectio caesarea Defisit perawatan
1. Klien mengatakan selama diri (mandi)
perawatan klien belum Kelelahan
pernah sikat gigi dan
mandi ADL perlu dibantu
66
luka operasi
2. Ekspresi wajah meringis Stimulasi ke cortex
3. Terdapat luka insisi cerebra
operasi pada daerah
dinding perut dengan Transmisi, modulasi,
posisi sayatan persepsi
transversal/melintang/klas
ik, dengan panjang luka Nyeri akut
13 cm, jumlah jahitan 13
4. Ku lemah
5. TTV:
TD : 110/60 mmHg
S : 37,5 ºC
N : 80x/menit
P : 22x/menit
Data Subyektif : Post Op sectio caesarea Defisit Perawatan diri
1. Klien mengatakan (mandi)
merasa gerah/tidak Kelelahan
nyaman
2. Klien mengatakan ADL perlu dibantu
selama perawatan klien
belum pernah sikat gigi Defisit perawatan diri
dan mandi
Data Obyektif :
1. Kulit kepala tampak
kotor, rambut nampak
kusam.
2. Mukosa mulut nampak
kering
3. Mukosa bibir kering
4. berbau
5. Nampak keluar darah
yang berwarnah merah
dan berbau amis dan
jumlah ± 40 cc di
softekx
6. Kulit berminyak
Data Subyektif : Sering terbangun pada Gangguan Pola Tidur
1. Klien mengatakan lemah malam hari
2. Klien mengatakan tidak
bisa tidur (insomnia) Kelemahan
lebih sering terbangun
pada malam hari dari
tidurnya karena adanya Perubahan sistem saraf
rangsangan nyeri pada dan hormonal
luka bekas operasi
Data Obyektif :
1. KU : Lemah Ketidaknyamanan
2. Konjungtiva nampak
pucat
3. Ku lemah Gangguan pola tidur
4. TTV:
TD : 110/60 mmHg
S : 37,5 ºC
N : 80x/menit
P : 22x/menit
67
2. Diagnosa Keperawatan
pasien 2 yaitu pada hari rabu tanggal 16 Agustus 2017 jam 11.00 WITA.
Data Obyektif :
1. Ada nyeri tekan pada
luka operasi dengan skala 8
2. Ekspresi wajah meringis
3. Terdapat luka insisi operasi pada
daerah dinding perut dengan posisi
sayatan transversal/melintang/klasik,
dengan panjang luka 10 cm, jumlah
jahitan 12
4. Ku lemah
5. TTV: TD : 110/90 mmHg
S : 37,2 ºC
N : 110x/menit
P : 20x/menit
Data Subyektif : Hambatan mobilitas fisik berhubungan
1. Klien mengatakan susah mengangkat dengan luka insisi akibat tindakan operasi
kedua tungkai atas dan bawahnya karena
nyeri
Data Obyektif :
1. KU lemah
2. Nampak luka insisi operasi pada daerah
abdomen
3. Tampak tangan kanan terpasang infuse
D5% 500 cc + 1 Amp Neurosanbe 28
tetes/menit
4. Pergerakan kedua tungkai lemah
5. Tampak aktivitas dibantu sepenuhnya
6. Nampak terpasang kateter urine
7. Kekuatan otot 4 4
3 3
Data Subyektif : Defisit perawatan diri (mandi)
1. Klien mengatakan selama perawatan berhubungan dengan kelelahan
klien belum pernah sikat gigi dan mandi
Data Obyektif :
1. Kulit kepala tampak kotor, rambut
nampak kusam.
68
2. Mukosa mulut nampak kering
3. Mukosa bibir kering
4. berbau
5. Nampak keluar darah yang berwarnah
merah dan berbau amis dan jumlah ± 40
cc di softekx
6. Kulit kurang bersih
Klien 2
Data Subyektif : Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi
1. Klien mengeluh nyeri pada luka insisi akibat tindakan operasi
operasi pada daerah abdomen dengan
skala nyeri : 8
Data Obyektif :
1. Ada nyeri tekan pada
luka operasi
2. Ekspresi wajah meringis
3. Terdapat luka insisi operasi pada
daerah dinding perut dengan posisi
sayatan transversal/melintang/klasik,
dengan panjang luka 13 cm, jumlah
jahitan 13
4. Ku lemah
5. TTV: TD : 110/60 mmHg
S : 37,5 ºC
N : 80x/menit
P : 22x/menit
Data Subyektif : Defisit perawatan diri (mandi)
1. Klien mengatakan merasa gerah/tidak berhubungan dengan kelelahan
nyaman
2. Klien mengatakan selama perawatan
klien belum pernah sikat gigi dan mandi
Data Obyektif :
1. Kulit kepala tampak kotor, rambut
nampak kusam.
2. Mukosa mulut nampak kering
3. Mukosa bibir kering
4. berbau
5. Nampak keluar darah yang berwarnah
merah dan berbau amis dan jumlah ± 40
cc di softekx
6. Kulit berminyak
Data Subyektif : Gangguan pola tidur berhubungan dengan
1. Klien mengatakan lemah kelemahan
2. Klien mengatakan tidak bisa tidur
(insomnia) lebih sering terbangun pada
malam hari dari tidurnya karena adanya
rangsangan nyeri pada luka bekas
operasi
Data Obyektif :
1. KU : Lemah
2. Konjungtiva nampak pucat
3. Ku lemah
4. TTV: TD : 110/60 mmHg
S : 37,5 ºC
N : 80x/menit
P : 22x/menit
69
2. Rencana Keperawatan
agustus 2017 jam 11.30 WITA pada pasien 1, dan tanggal 16 agustus 2017
sebagai berikut :
70
klien
Analgesic Administration 11. Agar nyeri yang
17. Tentukan lokasi, karakteristik, dirasakan klien tidak
kualitas, dan derajat nyeri bertambahSegwe
sebelum pemberian obat 12. Analgetik membantu
18. Cek riwayat alergi meringankan nyeri klien
19. Cek instruksi dokter tentang 13. Mengetahui perubahan
jenis obat, dosis, dan frekuensi kondisi klien
20. Tentukan analgetik pilihan, 14. Meningkatkan relaksasi
rute, pemberian dan dosis tubuh untuk percepatan
optimal penyembuhan
21. Monitor vital sign sebelum dan 15. Melaporkan setiap
sesudah pemberian analgetik perubahannyeri yang
pertama kali dialami klien dapat
22. Pilih rute pemberian secara IV, membantu dalam
IM untuk pengobatan nyeri evaluasi tindakan
secara teratur 16. Agar mengetahui tolak
ukur dalam penentuan
skala nyeri
17. Untuk ketepatan dalam
penalataksanaan prinsip
pemberian obat
18. Untuk mengetahui obat-
obat yang tidak cocok
oleh klien
19. Untuk ketepatan dalam
penalataksanaan prinsip
pemberian obat
20. Untuk ketepatan dalam
penalataksanaan prinsip
pemberian obat
21. Untuk mengetahui
keadaan umum klien
22. Untuk ketepatan dalam
penalataksanaan prinsip
pemberian obat
Diagnosa 2 : Hambatan Exercise therapy : ambulation
mobilitas fisik berhubungan 1. Monitoring vital sign 1. Untuk mengetahui
dengan luka insisi akibat sebelum/sesudah latihan dan keadaan umum klien
tindakan operasi. lihat respon pasien saat latihan 2. Memberikan informasi
2. Konsultasikan dengan terapi lebih awal, dapat
Setelah diberikan tindakan fisik tentang rencana ambulasi membantu klien dalam
keperawatan dalam waktu sesuai dengan kebutuhan menyiapkan mental dan
3x24 jam hambatan mobilitas 3. Bantu klien untuk fisik sebelum ambulasi
fisik tidak dirasakan dengan menggunakan tongkat saat dimulai
kriteria hasil : berjalan dan cegah terhadap 3. Membantu menopang
1. Klien meningkat dalam cedera bagian tubuh yang
aktivitas fisik 4. Ajarkan pasien atau tenaga lemah
2. Mengerti tujuan dari kesehatan lain tentang teknik 4. Pemberian latihan yang
peningkatan mobilitas ambulasi tepat dapat
3. Memverbalisasikan 5. Kaji kemampuan pasien dalam meningkatkan kualitas
perasaan dalam mobilisasi kesehatan klien
meningkatkan kekuatan 6. Latih pasien dalam pemenuhan 5. Dapat mengukur tingkat
dan kemampuan kebutuhan ADLs secara kemandirian klien
berpindah mandiri sesuai kemampuan 6. Membantu dan
4. Memperagakan 7. Dampingi dan bantu pasien saat mendorong klien untuk
penggunaan alat bantu mobilisasi dan bantu penuhi mengembalikan
untuk mobilisasi kebutuhan ADLs otonomi kemandirian
71
8. Berikan alat bantu jika klien secara bertahap
memerlukan 7. Dapat memantau dan
9. Ajarkan pasien bagaimana mencegah resiko jatuh
merubah posisi dan berikan saat beraktivitas
bantuan jika diperlukan 8. Membantu
memudahkan dalam
pemenuhan aktivitas
9. Mengurangi kesalahan
dalam merubah posisi
agar kekakuan otot
dapat ditolerir
Diagnosa 3 : Defisit Self-Care Assistance : 1. Membantu dalam
perawatan diri (mandi) Bathing/Hygiene mencegah
berhubungan dengan 1. Pertimbangkan budaya pasien ketidaknyamanan klien
kelelahan . ketika mempromosikan aktivitas pada saat melakukan
perawatan diri perawatan diri
Setelah diberikan tindakan 2. Pertimbangkan usia pasien 2. Membantu dalam
keperawatan dalam waktu ketika mempromosikan aktivitas melihat kebutuhan klien
3x24 jam perawatan diri perawatan diri disetiap tingkatan usia
(mandi) terpenuhi dengan 3. Menentukan jumlah dan jenis agar dalam
kriteria hasil : bantuan yang dibutuhkan pelaksanaannnya lebih
1. Perawatan diri ostomi : 4. Menyediakan artikel pribadi efektif
tindakan pribadi yang diinginkan (missal. 3. Untuk mengethaui
mempertahankan ostomi Deodorant, sabun mandi, sikat kemampuan perawat
untuk eliminasi gigi, lotion, dan produk saat meakukan tindakan
2. Perawatan diri : aktivitas aromatherapy) keperawatan
kehidupan sehari-hari 5. Memantau integritas kulit 4. Menignkatkan tingkat
(ADL) mampu untuk 6. Mendorong orang tua/keluarga kepercayaan klien
melakukan aktivitas partisipasi dalam kebiasaan tidur dengan menggunakan
perawatan fisik dan biasa alat mandi pribadi
pribadi secara mandiri 7. Memberikan bantuan sampai 5. Untuk melihat kondisi
atau dengan alat bantu pasien sepenuhnya dapat kulit
3. Perawatan diri mandi : mengasumsikan perawatan diri 6. Meningkatkan
mampu untuk kenyamanan dan
membersihkan tubuh relaksasi saat diberikan
sendiri secara mandiri perawatan
dengan atau tanpa alat 7. Mengurangi hambatan
bantu klien dan meningkatkan
4. Perawatan diri hygiene kepercayaan dirinya
oral : mampu untuk dalam melaksanakan
merawat mulut dan gigi ADL
secara mandiri dengan
atau tanpa alat bantu
5. Mampu mempertahankan
mobilitas yang diperlukan
untuk ke kamar mandi dan
menyediakan
perlengkapan mandi
6. Membersihkan dan
mengeringkan tubuh
7. Mengungkapkan secara
verbal kepuasan tentang
kebersihan tubuh dan
hygiene oral
Klien 2
Diagnosa 1 : Nyeri akut NIC
berhubungan dengan luka 1. Untuk mengetahui
insisi akibat tindakan operasi. Pain level berapa berat nyeri yang
72
Setelah diberikan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara dialami pasien
keperawatan dalam waktu komprehensif termasuk lokasi, 2. Untuk mengetahui
3x24 jam nyeri tidak karakteristik, durasi, frekuensi, tingkat
dirasakan dengan kriteria kualitas, dan factor presipitasi ketidaknyamanan
hasil : 2. Observasi reaksi nonverbal dari dirasakan oleh pasien
1. Mampu mengontrol nyeri ketidaknyamanan 3. Untuk mengalihkan
(tahu penyebab nyeri, 3. Gunakan komunikasi terapeutik perhatian pasien dari
mampu menggunakan untuk mengetahui pengalaman rasa nyeri
tehnik non farmakologi nyeri pasien 4. untuk mengetahui
untuk mengurangi nyeri, 4. Evaluasi pengalaman nyeri masa perbandingan
mencari bantuan) lampau mekanisme koping
2. Melaporkan bahwa nyeri 5. Evaluasi bersama pasien dan tim klien dalam mengatasi
berkurang dengan kesehatan lain tentang nyeri
menggunakan manajemen ketidakefektifan kontrol nyeri 5. untuk memperbaiki
nyeri masa lampau kesalahan terkait cara
3. Mampu mengenal nyeri 6. Bantu pasien dan keluarga untuk mengontrol nyeri yang
(skala intensitas, frekuensi mencari dan menemukan tidak efektif agar tidak
dan tanda nyeri) dukungan mengulangi pengalaman
4. Menyatakan rasa nyaman 7. kontrol lingkungan yang dapat nyeri berikutnya
setelah nyeri berkurang mempengaruhi nyeri seperti suhu 6. Dukungan membantu
ruangan, pencahayaan dan dalam stres koping
kebisingan individu
8. kurangi factor presipitasi nyeri 7. Pemberian “health
9. pilih dan lakukan penanganan education” dapat
nyeri (farmakologi, non mengurangi tingkat
farmakologi dan interpersonal) kecemasan dan
10. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk membantu klien dalam
menentukan intervensi membentuk mekanisme
11. Ajarkan tentang teknik non koping terhadap rasa
farmakologis nyeri
12. Berikan analgetik untuk 8. Untuk mengurangi
mengurangi nyeri tingkat
13. Evaluasi keefektifan control ketidaknyamanan yang
nyeri dirasakan klien
14. Tingkatkan istrahat 9. Membantu mengatasi
15. Kolaborasi dengan dokter jika masalah nyeri
ada keluhan dan tindakan nyeri 10. Dapat menentukan
tidak berhasil rencana yang tepat
16. Monitor penerimaan pasien sesuai dengan keluhan
tentang manajemen nyeri klien
11. Agar nyeri yang
Analgesic Administration dirasakan klien tidak
17. Tentukan lokasi, karakteristik, bertambahSegwe
kualitas, dan derajat nyeri 12. Analgetik membantu
sebelum pemberian obat meringankan nyeri klien
18. Cek riwayat alergi 13. Mengetahui perubahan
19. Cek instruksi dokter tentang kondisi klien
jenis obat, dosis, dan frekuensi 14. Meningkatkan relaksasi
20. Tentukan analgetik pilihan, rute, tubuh untuk percepatan
pemberian dan dosis optimal penyembuhan
21. Monitor vital sign sebelum dan 15. Melaporkan setiap
sesudah pemberian analgetik perubahannyeri yang
pertama kali dialami klien dapat
22. Pilih rute pemberian secara IV, membantu dalam
IM untuk pengobatan nyeri evaluasi tindakan
secara teratur 16. Agar mengetahui tolak
ukur dalam penentuan
skala nyeri
73
17. Untuk ketepatan dalam
penalataksanaan prinsip
pemberian obat
18. Untuk mengetahui obat-
obat yang tidak cocok
oleh klien
19. Untuk ketepatan dalam
penalataksanaan prinsip
pemberian obat
20. Untuk ketepatan dalam
penalataksanaan prinsip
pemberian obat
21. Untuk mengetahui
keadaan umum klien
22. Untuk ketepatan dalam
penalataksanaan prinsip
pemberian obat
Diagnosa 2 : Defisit NIC 1. Membantu dalam
perawatan diri (mandi) Self-Care Assistance : mencegah
berhubungan dengan Bathing/Hygiene ketidaknyamanan klien
kelelahan. 1. Pertimbangkan budaya pasien pada saat melakukan
ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
Setelah diberikan tindakan perawatan diri 2. Membantu dalam
keperawatan dalam waktu 2. Pertimbangkan usia pasien melihat kebutuhan klien
3x24 jam perawatan diri ketika mempromosikan aktivitas disetiap tingkatan usia
(mandi) terpenuhi dengan perawatan diri agar dalam
kriteria hasil : 3. Menentukan jumlah dan jenis pelaksanaannnya lebih
1. Perawatan diri ostomi : bantuan yang dibutuhkan efektif
tindakan pribadi 4. Menyediakan artikel pribadi 3. Untuk mengethaui
mempertahankan ostomi yang diinginkan (missal. kemampuan perawat
untuk eliminasi Deodorant, sabun mandi, sikat saat meakukan tindakan
2. Perawatan diri : aktivitas gigi, lotion, dan produk keperawatan
kehidupan sehari-hari aromatherapy) 4. Menignkatkan tingkat
(ADL) mampu untuk 5. Memantau integritas kulit kepercayaan klien
melakukan aktivitas 6. Mendorong orang tua/keluarga dengan menggunakan
perawatan fisik dan partisipasi dalam kebiasaan tidur alat mandi pribadi
pribadi secara mandiri biasa 5. Untuk melihat kondisi
atau dengan alat bantu 7. Memberikan bantuan sampai kulit
3. Perawatan diri mandi : pasien sepenuhnya dapat 6. Meningkatkan
mampu untuk mengasumsikan perawatan diri kenyamanan dan
membersihkan tubuh relaksasi saat diberikan
sendiri secara mandiri perawatan
dengan atau tanpa alat 7. Mengurangi hambatan
bantu klien dan meningkatkan
4. Perawatan diri hygiene kepercayaan dirinya
oral : mampu untuk dalam melaksanakan
merawat mulut dan gigi ADL
secara mandiri dengan
atau tanpa alat bantu
5. Mampu mempertahankan
mobilitas yang diperlukan
untuk ke kamar mandi dan
menyediakan
perlengkapan mandi
6. Membersihkan dan
mengeringkan tubuh
7. Mengungkapkan secara
verbal kepuasan tentang
74
kebersihan tubuh dan
hygiene oral
Diagnosa 3 : Gangguan pola Sleep Enchancement 1. Dapat member efek
tidur berhubungan dengan 1. Mengerjakan hal ritual relaksasi atau
kelemahan . menjelang tidur. ketenangan dari segi
2. Menjaga agar kulit selalu jiwa dan emosional
Setelah diberikan tindakan lembab. klien
keperawatan dalam waktu 3. Menghindari minuman yang 2. Meningkatkan
3x24 jam gangguan pola mengandung kafein menjelang kenyamanan
tidur tidak dirasakan dengan tidur. 3. Beberapa jenis makanan
kriteria hasil : 4. Melaksanakan gerak badan dan minuman bisa
1. Jumlah jam tidur dalam secara teratur. membuat klein sulit
batas normal 6-8 jam/hari 5. Nasihati klien untuk menjaga tidur sehingga harus
2. Pola tidur, kualitas dalam kamar tidur agar tetap memiliki dihindari dikonsumsi
batas normal ventilasi dan kelembaban yang sebelum tidur.
3. Perasaan segar sesudah baik. 4. Membantu
tidur atau istrahat 6. Monitor waktu makan, minum meningkatkan masa
4. Mampu dan tidur istrahat yang cepat pada
mengidentifikasikan hal- 7. Kolaborasi pemberian obat tidur tubuh
hal yang meningkatkan 5. Menjaga agar suhu
tidur. ruangan dalam kondisi
stabil untuk
kenyamanan tidur
6. Rutinitas yang teratur
dapat membantu tubuh
bekerja secara optimal
7. Obat merupakan salah
satu alat bantu yang
efektif untuk membantu
mempermudah tidur.
75
3. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan dilakukan selama 3 hari perawatan, dimana pada pasien 1 implementasi dilakukan dari tanggal 13
agustus 2017 jam 11.35 WITA sampai dengan 15 agustus 2017. Sedangkan pada pasien 2 implementasi dilakukan dari tanggal 16
Agustus 2017 jam 11.35 WITA sampai dengan 18 Agustus 2017. Adapun pelaksanaan keperawatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
76
posisi sayatan dan sesudah pemberian dan sesudah pemberian dan sesudah pemberian
transversal/melintang/ analgetik pertama kali analgetik pertama kali analgetik pertama kali
klasik, dengan panjang 12.03 22. Pilih rute pemberian secara 11.58 22. Pilih rute pemberian secara 11.41 22. Pilih rute pemberian secara
luka 10 cm, jumlah IV, IM untuk pengobatan IV, IM untuk pengobatan IV, IM untuk pengobatan
jahitan 12 nyeri secara teratur nyeri secara teratur nyeri secara teratur
9. Ku lemah
10. TTV:
TD : 110/90 mmHg
S : 37,2 ºC
N : 110x/menit
P : 20x/menit
Diagnosa 2 11.50 1. Monitoring vital sign 13.00 1. Monitoring vital sign 13.00 1. Monitoring vital sign
Hambatan mobilitas sebelum/sesudah latihan dan sebelum/sesudah latihan dan sebelum/sesudah latihan
fisik berhubungan lihat respon pasien saat lihat respon pasien saat dan lihat respon pasien saat
dengan kelemahan latihan latihan latihan
ditandai dengan : 14.00 5. Kaji kemampuan pasien 11.00 5. Kaji kemampuan pasien 11.20 5. Kaji kemampuan pasien
Data Subyektif : dalam mobilisasi dalam mobilisasi dalam mobilisasi
2. Klien mengatakan 14.03 6. Latih pasien dalam 11.02 6. Latih pasien dalam 11.25 6. Latih pasien dalam
susah mengangkat pemenuhan kebutuhan pemenuhan kebutuhan ADLs pemenuhan kebutuhan
kedua tungkai atas dan ADLs secara mandiri sesuai secara mandiri sesuai ADLs secara mandiri sesuai
bawahnya karena kemampuan kemampuan kemampuan
nyeri dan lemah 14.04 9. Ajarkan pasien bagaimana 11.15 9. Ajarkan pasien bagaimana 11.23 9. Ajarkan pasien bagaimana
Data Obyektif : merubah posisi dan berikan merubah posisi dan berikan merubah posisi dan berikan
3. KU lemah bantuan jika diperlukan bantuan jika diperlukan bantuan jika diperlukan
4. Nampak luka insisi
operasi pada daerah
abdomen
e. Tampak tangan kanan
terpasang infuse D5%
500 cc + 1 Amp
Neurosanbe 28
tetes/menit
f. Pergerakan kedua
tungkai lemah
77
5. Tampak aktivitas
dibantu sepenuhnya
6. Nampak terpasang
kateter urine
g. Kekuatan otot 4 4
3 3
Diagnosa 3 11.36 1. Pertimbangkan budaya 09.05 1. Pertimbangkan budaya pasien 09.07 1. Pertimbangkan budaya
Defisit perawatan diri pasien ketika ketika mempromosikan pasien ketika
(mandi) berhubungan mempromosikan aktivitas aktivitas perawatan diri mempromosikan aktivitas
dengan kelelahan perawatan diri 09.13 3. Menentukan jumlah dan jenis perawatan diri
ditandai dengan : 11.37 3. Menentukan jumlah dan jenis bantuan yang dibutuhkan 09.10 3. Menentukan jumlah dan
Data Subyektif : bantuan yang dibutuhkan 09.16 7. Memberikan bantuan sampai jenis bantuan yang
- Klien mengatakan 11.38 7. Memberikan bantuan sampai pasien sepenuhnya dapat dibutuhkan
merasa gerah/tidak pasien sepenuhnya dapat mengasumsikan perawatan diri 09.13 7. Memberikan bantuan sampai
nyaman mengasumsikan perawatan pasien sepenuhnya dapat
- Klien mengatakan diri mengasumsikan perawatan
selama perawatan diri
klien belum pernah
sikat gigi dan mandi
Data Obyektif :
7. Kulit kepala tampak
kotor, rambut nampak
kusam.
8. Mukosa mulut nampak
kering
9. Mukosa bibir kering
10. berbau
11. Nampak keluar
darah yang berwarnah
merah dan berbau
amis dan jumlah ± 40
cc di softekx
12. Kulit
78
berminyak
Diagnosa Keperawatan Hari 1 (16-08-2017, Jam 11.35 WITA) Hari 2 (17-08-2017, Jam 09.00 WITA) Hari 3 (18-08-2017, Jam 09.00 WITA)
Klien 2
Diagnosa 1 Implementasi Implementasi Implementasi
Nyeri akut berhubungan 11.35 1. Lakukan pengkajian nyeri 09.00 1. Lakukan pengkajian nyeri 09.00 1. Lakukan pengkajian nyeri
dengan luka insisi akibat secara komprehensif secara komprehensif secara komprehensif
tindakan operasi termasuk lokasi, termasuk lokasi, termasuk lokasi,
ditandai dengan : karakteristik, durasi, karakteristik, durasi, karakteristik, durasi,
Data Subyektif : frekuensi, kualitas, dan frekuensi, kualitas, dan factor frekuensi, kualitas, dan
13. Klien mengeluh factor presipitasi presipitasi factor presipitasi
nyeri pada luka insisi 11.36 2. Observasi reaksi nonverbal 09.02 2. Observasi reaksi nonverbal 09.10 2. Observasi reaksi nonverbal
operasi pada daerah dari ketidaknyamanan dari ketidaknyamanan dari ketidaknyamanan
abdomen dengan skala 11.40 3. Gunakan komunikasi 09.03 3. Gunakan komunikasi 09.05 3. Gunakan komunikasi
nyeri : 8 terapeutik untuk mengetahui terapeutik untuk mengetahui terapeutik untuk
pengalaman nyeri pasien pengalaman nyeri pasien mengetahui pengalaman
Data Obyektif : 14.00 11. Ajarkan tentang teknik non 11.40 11. Ajarkan tentang teknik non nyeri pasien
11. Ada nyeri tekan farmakologis farmakologis 11.30 11. Ajarkan tentang teknik non
pada 13.00 12. Berikan analgetik untuk 12.00 12. Berikan analgetik untuk farmakologis
luka operasi mengurangi nyeri mengurangi nyeri 12.00 12. Berikan analgetik untuk
12. Ekspresi wajah 12.40 17. Tentukan lokasi, 11.45 17. Tentukan lokasi, mengurangi nyeri
meringis karakteristik, kualitas, dan karakteristik, kualitas, dan 11.48 17. Tentukan lokasi,
13. Terdapat luka derajat nyeri sebelum derajat nyeri sebelum karakteristik, kualitas, dan
insisi operasi pada pemberian obat pemberian obat derajat nyeri sebelum
daerah dinding perut 12.39 20. Tentukan analgetik pilihan, 11.41 20. Tentukan analgetik pilihan, pemberian obat
dengan posisi sayatan rute, pemberian dan dosis rute, pemberian dan dosis 11.38 20. Tentukan analgetik pilihan,
transversal/melintang/ optimal optimal rute, pemberian dan dosis
klasik, dengan panjang 12.00 21. Monitor vital sign sebelum 12.45 21. Monitor vital sign sebelum optimal
luka 13 cm, jumlah dan sesudah pemberian dan sesudah pemberian 12.45 21. Monitor vital sign sebelum
jahitan 13 analgetik pertama kali analgetik pertama kali dan sesudah pemberian
14. Ku lemah 12.45 22. Pilih rute pemberian secara 11.47 22. Pilih rute pemberian secara analgetik pertama kali
15. TTV: IV, IM untuk pengobatan IV, IM untuk pengobatan 11.47 22. Pilih rute pemberian secara
TD : 110/60 mmHg nyeri secara teratur nyeri secara teratur IV, IM untuk pengobatan
S : 37,5 ºC nyeri secara teratur
N : 80x/menit
79
P : 22x/menit
Diagnosa 2 11.37 1. Pertimbangkan budaya 09.05 1. Pertimbangkan budaya pasien 09. 12 1. Pertimbangkan budaya
Defisit perawatan diri pasien ketika ketika mempromosikan pasien ketika
(mandi) berhubungan mempromosikan aktivitas aktivitas perawatan diri mempromosikan aktivitas
dengan kelemahan perawatan diri 09.09 3. Menentukan jumlah dan jenis perawatan diri
ditandai dengan : 11.38 3. Menentukan jumlah dan bantuan yang dibutuhkan 09.15 3. Menentukan jumlah dan
Data Subyektif : jenis bantuan yang 09.10 7. Memberikan bantuan sampai jenis bantuan yang
- Klien mengatakan dibutuhkan pasien sepenuhnya dapat dibutuhkan
merasa gerah/tidak 11.39 7. Memberikan bantuan sampai mengasumsikan perawatan 09.17 7. Memberikan bantuan
nyaman pasien sepenuhnya dapat diri sampai pasien sepenuhnya
- Klien mengatakan mengasumsikan perawatan dapat mengasumsikan
selama perawatan diri perawatan diri
klien belum pernah
sikat gigi dan mandi
Data Obyektif :
14. Kulit kepala
tampak kotor, rambut
nampak kusam.
15. Mukosa mulut
nampak kering
16. Mukosa bibir
kering
17. berbau
18. Nampak keluar
darah yang berwarnah
merah dan berbau
amis dan jumlah ± 40
cc di softekx
Kulit berminyak
Diagnosa 3 14.02 1. Mengerjakan hal ritual 14.00 1. Mengerjakan hal ritual 13.00 1. Mengerjakan hal ritual
Gangguan pola tidur menjelang tidur. menjelang tidur. menjelang tidur.
berhubungan dengan 14.03 2. Menjaga agar kulit selalu 14.01 2. Menjaga agar kulit selalu 13.05 2. Menjaga agar kulit selalu
kelemahan ditandai lembab. lembab. lembab.
80
dengan : 14.15 4. Melaksanakan gerak badan 14.05 4. Melaksanakan gerak badan 13.07 4. Melaksanakan gerak badan
Data Subyektif : secara teratur. secara teratur. secara teratur.
19. Klien 12.02 6. Monitor waktu makan, 13.40 6. Monitor waktu makan, 13.15 6. Monitor waktu makan,
mengatakan lemah minum dan tidur minum dan tidur minum dan tidur
20. Klien
mengatakan tidak bisa
tidur (insomnia) lebih
sering terbangun pada
malam hari dari
tidurnya karena
adanya rangsangan
nyeri pada luka bekas
operasi
Data Obyektif :
- KU : Lemah
- Konjungtiva nampak
pucat
16. Ku lemah
17. TTV: TD :
110/60 mmHg
S : 37,5 ºC
N : 80x/menit
P : 22x/menit
81
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dicatat secara sumatif selama 3 hari perawatan seusai pelaksanaan keperawatan, dimana pada pasien 1
evaluasi dicatat dari tanggal 13 Agustus 2017 jam 15.00 WITA sampai dengan 15 Agustus 2017. Sedangkan pada pasien 2
implementasi dilakukan dari tanggal 16 Agustus 2017 jam 15.00 WITA sampai dengan 18 Agustus 2017. Adapun evaluasi keperawatan
82
11, 12, 17, 20, 21, 22) 1, 2 11, 12, 17, 20, 21, 22)
Hari 1 (16 Agustus 2017 jam 15.00 Hari 2 (17 Agustus 2017 jam 15.00 Hari 3 (18 Agustus 2017 jam 15.00
Diagnosa
WITA) WITA) WITA)
Diagnosa 2 S: S: S:
Hambatan mobilitas fisik Klien mengatakan kesulitan Klien mengatakan kesulitan Klien mengatakan kesulitan
mengangkat kedua tungkai atas dan mengangkat kedua tungkai atas mengangkat kedua tungkai atas
bawahnya karena nyeri dan lemah dan bawahnya karena nyeri dan dan bawahnya karena nyeri dan
O: lemah lemah
KU : Lemah O: O:
Tampak terpasang infuse KU : Lemah KU : baik
Pergerakan kedua tungkai lemah Tampak terpasang infuse Tampak terpasang infuse
Aktivitas dibantu sepenuhnya Pergerakan kedua tungkai lemah Pergerakan kedua tungkai
Nampak terpasang kateter Aktivitas dibantu sebagian cukup aktif
Kekuatan otot 4 4 Kekuatan otot 4 4 Aktivitas dibantu sebagian
3 3 4 4 Kekuatan otot 5 5
A: A: 4 4
Masalah belum teratasi Masalah teratasi sebagian A:
P: P: Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan (nomor 1, 5, Intervensi dilanjutkan (nomor 1, P:
6, 9) 5, 6, 9) Intervensi dilanjutkan (nomor
1, 5, 6, 9)
Diagnosa 3 S: S: S:
Defisit perawatan diri (mandi) Klien mengatakan nyaman dan Klien mengatakan nyaman dan Klien mengatakan nyaman dan
merasa segar merasa segar merasa segar
O: O: O:
Rambut nampak berminyak Rambut nampak berminyak Rambut nampak berminyak
Mukosa mulut bersih Mukosa mulut bersih Mukosa mulut bersih
Kulit nampak bersih Kulit nampak bersih Kulit nampak bersih
A: A: A:
Masalah teratasi sebagian Masalah teratasi sebagian Masalah teratasi sebagian
P: P: P:
Intervensi dilanjutkan (nomor 1, 3, Intervensi dilanjutkan (nomor 1, Intervensi dilanjutkan (nomor
7) 3, 7) 1, 3, 7)
83
Klien 2
Diagnosa 1 S: S: S:
Nyeri akut Klien mengatakan nyeri pada luka Klien mengatakan nyeri pada Klien mengatakan nyeri pada
operasi luka operasi luka operasi
O: O: O:
Ada nyeri tekan pada luka operasi Ada nyeri tekan pada luka operasi Ada nyeri tekan pada luka
Skala nyeri : 8 Skala nyeri : 7 operasi
Ekspresi wajah meringis Ekspresi wajah meringis Skala nyeri : 5
KU : lemah KU : lemah KU : baik
TTV: TTV: TTV:
TD : 110/60 mmHg TD : 110/60 mmHg TD : 120/60 mmHg
S : 37,2 ºC S : 37 ºC S : 37 ºC
N : 85x/menit N : 105x/menit N : 95x/menit
P : 22x/menit P : 21x/menit P : 20x/menit
A: A: A:
Masalah belum teratasi Masalah belum teratasi Masalah teratasi sebagian
P: P: P:
Intervensi dilanjutkan (nomor 1, 2, Intervensi dilanjutkan (nomor 1, Intervensi dilanjutkan (nomor
3, 11, 12, 17, 20, 21, 22) 2 11, 12, 17, 20, 21, 22) 1, 2 11, 12, 17, 20, 21, 22)
Diagnosa 2 S: S: S:
Defisit perawatan diri (mandi) Klien mengatakan nyaman dan Klien mengatakan nyaman dan Klien mengatakan nyaman dan
merasa segar merasa segar merasa segar
O: O: O:
Rambut nampak bersih Rambut nampak bersih Rambut nampak bersih
Mukosa mulut bersih Mukosa mulut bersih Mukosa mulut bersih
Kulit nampak bersih Kulit nampak bersih Kulit nampak bersih
A: A: A:
Masalah teratasi Masalah teratasi Masalah teratasi
P: P: P:
Intervensi dipertahankan (nomor 1, Intervensi dipertahankan (nomor Intervensi dipertahankan
3, 7) 1, 3, 7) (nomor 1, 3, 7)
84
Diagnosa 3 S: S: S:
Gangguan pola tidur Klien mengatakan lemah Klien mengatakan lemah Klien mengatakan lemah
Klien mengatakan tidak bisa tidur Klien mengatakan tidak bisa tidur Klien mengatakan tidak bisa
utamanya pada malam hari utamanya pada malam hari tidur utamanya pada malam
O: O: hari
KU : lemah KU : lemah O:
Konjungtiva pucat Konjungtiva pucat KU : baik
TTV: TTV: Konjungtiva pucat
TD : 110/60 mmHg TTV: TTV:
S : 37,2 ºC TD : 110/60 mmHg TTV:
N : 85x/menit S : 37 ºC TD : 120/60 mmHg
P : 22x/menit N : 105x/menit S : 37 ºC
A: P : 21x/menit N : 95x/menit
Masalah belum teratasi A: P : 20x/menit
P: Masalah belum teratasi A:
Intervensi dilanjutkan (nomor 1, 2, P: Masalah teratasi sebagian
4, 6) Intervensi dilanjutkan (nomor 1, P:
2, 4, 6) Intervensi dipertahankan
(nomor 1, 2, 4, 6)
85
C. Pembahasan
1. Pengkajian Keperawatan
peneliti telah melakukan pengkajian sesuai dengan format teori yang ada.
obyektif yaitu kulit kepala tampak kotor, rambut nampak kusam, mukosa
mulut kering, mulut berbau, selama perawatan klien belum pernah sikat
gigi dan mandi, nampak keluar cairan yang berwarna merah dan berbau
dengan ketentuan.
86
masalah defisit perawatan diri apa yang dialami oleh kedua klien sama
dengan teori.
2. Diagnosa Keperawatan
anastesi)
partum
partum
87
j. Defisit perawatan diri toileting, berhubungan dengan kelelahan post
partum
l. Konstipasi
n. Resiko perdarahan
dalam teori hanya ada 3 diagnosa yang sesuai dengan hasil pengkajian.
data-data klien. Kemudian terdapat 1 diagnosa yang tidak ada dalam teori
fisik yang diangkat pada pasien 1. Hal ini disebabkan karena pada saat
ditambah lagi terpasang infuse pada lengan dan terpasang kateter urin.
88
kebutuhan tubuh, ketidakefektifan pemberian ASI, resiko infeksi, defisit
normal, ekspansi paru simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
penimbunan cairan dan udara, tidak ada penimbunan cairan dan udara, dan
adanya keluhan tidak ada nafsu makan pada pasien 1, namun kebutuhan
karena meskipun saat pengkajian produksi ASI tidak ada namun kondisi
Terbukti pada hari ketiga klien sudah mampu menyusui anaknya dengan
lancar. Masalah lain yang tidak ditemukan oleh peneliti adalah resiko
pengkajian bahwa keadaan luka bersih bebas dari tanda-tanda infeksi yaitu
89
Mengenai defisit perawatan diri berpakaian/berhias, makan dan toileting
pasien tidak memiliki kebiasaan rutin untuk berhias, pasien hanya berhias
pasien 1 terpasang kateter urine dengan jumlah urine 400 cc, dan pasien
terpasang kateter urine dengan jumlah urine 375 cc, dan BAB 1 x/hari.
post Sectio caesarea. Masalah konstipasi tidak diangkat karena tidak ada
kondisi kulit baik. Yang terakhir adalah masalah resiko perdarahan, hal ini
90
Namun, ada yang menjadi perbedaan dalam penetapan prioritas masalah
Hal ini disebabkan karena adanya masalah lain yang lebih mendasar dan
tersebut pada poin 2. Hal ini karena masalah utama yang paling dirasakan
3. Intervensi Keperawatan
pada diagnose keperawatan dan kondisi klien (Potter dan Perry, 2010).
dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan
91
konsep yang ada di teori, artinya peneliti tidak menemukan adanya
4. Implementasi Keperawatan
ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus dilapangan baik pada pasien
diri), dikarenakan focus penelitian dan kriteria inklusi peneliti yang sudah
telah dioperasi Sectio caesarea. Artinya ruang lingkup peneliti jelas tanpa
92
memiliki persiapan pribadi seperti yang telah disebutkan diatas. Keluarga
pemantauan pada tahap pengkajian diawal dengan hasil tidak ada luka
5. Evaluasi Keperawatan
(mandi), hasil yang didapatkan selama 3 hari perawatan adalah baik pasien
pertama evaluasi sampai hari ketiga. Adapun hasil evaluasi sebagai berikut
93
a. Pasien 1
suku Bali dan agama Hindu yang klien anut yang melarang orang lain
b. Pasien 2
dari klien (data subyektif) yang mengatakan nyaman dan merasa segar,
94
D. Keterbatasan
adalah :
terbatas, jumlah pasien yang tidak sesuai dengan luas ruangan, serta kamar
maksimal.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pasien belum pernah sikat gigi dan mandi, kulit kepala kotor, rambut
kusam, mukosa bibir kering dan berbau, nampak keluar darah berwarna
yang diinginkan (missal. Deodorant, sabun mandi, sikat gigi, lotion, dan
96
aktivitas perawatan diri, menentukan jumlah dan jenis bantuan yang
B. Saran
1. Bagi Perawat
keperawatan sesuai dengan apa yang ditentukan dalam teori baik mengenai
diri pasien baik itu perawatan diri mandi, makan, berhias maupun toileting
97
Agar menentukan format askep maternitas yang baku dan singkron
4. Bagi Klien
98