Professional Documents
Culture Documents
Penelitian acak uji klinis terkontrol yang dibuat di departemen THT- Rumah Sakit
Universitas Terusan Suez - Ismailia – Mesir dan Rumah Sakit Anak Universitas Alexandria -
Mesir dari Maret 2005 hingga Mei 2012. Protokol penelitian telah disetujui oleh komite etika
fakultas setempat dan informed consent tertulis telah diperoleh dari semua pasien yang ikut
ini. Tonsilitis berulang didefinisikan sebagai empat atau lebih episode tonsilitis per tahun
(untuk anak-anak dari kedua jenis kelamin), dengan dua dari episode telah dikonfirmasi
merupakan infeksi yang disebabkan oleh streptokokus. Anak-anak yang terdaftar berusia
350 anak yang terdaftar memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki komorbiditas
yang signifikan. Morbiditas yang signifikan termasuk penyakit jantung rematik, demam
rematik, risiko anestesi yang ditandai, sensitivitas terhadap AZT atau BP, asupan obat yang
mungkin mengganggu AZT atau BP, kerusakan hati, atau sindrom gelombang QT yang
Anak-anak akan dibagi secara acak dan sama banyak menjadi dua kelompok. Pengacakan
dilakukan sebelum dimulainya penelitian sebagai berikut: Amplop yang berwarna putih akan
diberi nomor berurutan mulai 1 hingga 350. Tabel angka acak yang dihasilkan komputer
digunakan untuk pembagian kelompok; Jika digit terakhir dari nomor acak adalah 0 hingga 4,
dikelompokkan kedalam kelompok 1 (menerima tonsilektomi konvensional), dan jika digit
atau AZT).
Kelompok 2 diacak lagi dengan cara yang sama di grup A dan grup B. Kelompok
yang sudah diacak kemudian ditempatkan ke dalam amplop putih dan amplop disegel. Ketika
peserta yang memenuhi syarat dimasukkan ke dalam penelitian, amplop-amplop ini dibuka
acak. Amplop dibuka oleh spesialis ORL setelah persetujuan pasien dan tepat sebelum
metode pengobatan; Grup A menerima perawatan medis dengan BP dan grup B menerima
setiap dua minggu selama enam bulan. Anak-anak subkelompok B menerima AZT oral
tunggal (250 mg untuk anak-anak ≤ 25 kg dan 500 mg untuk anak-anak ≥ 25 kg) sekali
seminggu selama enam bulan. Anak-anak dalam subkelompok AZT akan dilakukan
pemeriksaan EKG, dilanjutkan dengan pengukuran interval QT dan pemeriksaan enzim hati
Dari 350 anak, hanya 284 yang berhasil menyelesaikan studi. Anak-anak memiliki
350 anak secara acak dibagi menjadi dua grup yaitu tonsilektomi dan kelompok
pengobatan medis dengan jumlah di masing-masing grup 175 orang. Pada grup tonsilektomi
terdapat 13 anak yang masuk ke dalam kriteria drop out, dan 53 anak pada pengobatan medis
konservatif. Jadi total anak pada grup tonsilektomi adalah 162 anak dan kelompok
pengobatan medis konservatif terdiri dari 122 anak. Terdapat 61 anak-anak dalam kelompok
A yang menerima BP dan 61 anak dalam kelompok B yang menerima AZT. Pada penelitian
ini kelompok pengobatan medis konsevatif lebih banyak yang masuk ke dalam kriteria drop
out. Hal ini diperkirakan terjadi karena beberapa dari mereka mencari penanganan
tonsilektomi konvensional di sektor perawatan kesehatan swasta atau karena kepatuhan yang