You are on page 1of 6

TUGAS AGAMA ISLAM

“DISKUSI KELOMPOK TENTANG MENCURI DAN MERAMPOK”

Nama :

Lukman Firmansyah

Marcelio D.A

M. Cikhal Anwar

Muhammad Hafizh Oktasa

Rachmat Wardana

Kelas : XI. IPA 4


MENCURI DAN MERAMPOK

1. Pengertian
Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain yang tidak ada hak untuk memilikinya,
yang dilakukan tanpa sepengetahuan pemiliknya, dan secara sembunyi-sembunyi. Hukumnya
adalah haram dan termasuk dosa besar.

Merampok adalah mengambil harta milik orang lain secara paksa dengan menggunakan
kekerasan, ancaman senjata dan terkadang disertai penganiayaan dan pembunuhan yang
dilakukan di tempat-tempat yang ramai. Sama dengan menyamun hal ini termasuk dosa besar
karena merupakan suatu kejahatan merampas harta orang lain yang disertai ancaman jiwa, oleh
karena hukumnya adalah haram.

2. Hukuman Islam/pemerintah
 Dalam Hukuman islam

Rasulullah saw menjelaskan secara rinci perihal tingkatan potong tangan kepada pelaku
pencurian yang lebih dari satu kali, sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan oleh Syafi’iy.

Imam Malik dan Imam Syafi’ie memberi urutan sebagai berikut :

a. Jika mencuri untuk pertama kali, dipotong tangan kanannya.

b. Jika mencuri untuk kedua kalinya, dipotong kaki kirinya.

c. Jika mencuri untuk ketiga kalinya, dipotong tangan kirinya.

d. Jika mencuri untuk keempat kalinya, dipotong kaki kanannya.

e. Jika mencuri untuk kelima kali dan seterusnya, dihukum ta’zir dan dipenjara sampai mereka
bertaubat

Secara umum, perbuatan menyamun, merampok, dan merompak kenakan had dibunuh
atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki secara menyilang, atau diasingkan dari teampat
kediamanannya.

Secara rinci had bagi para penyamun, perampok, dan perompak adalah sebagai berikut :

a. Dihukum mati dan disalib, jika merampas harta disertai dengan pembunuhan.

b. Dipotong tangan dan aki secara silang, jika hanya merampas harta tanpa disertai pembunuhan.
c. Dihukum mati (qisas), jika membunuh korban tanpa merampas hartanya.

d. Dipenjara atau diasingkan dari tempat tinggalnya, jika dalam aksinya belum sempat merampas
harta dan atau tidak membunuh korbannya.

 Dalam Hukuman Pemerintah

Pencurian dengan kekerasan atau sering disebut sebagai perampokan diatur dalam pasal
365 ayat 1, 2, 3, dan 4 KUHP. Adapun isi dari ketentuan tersebut adalah :

Pasal 365 ayat 1 :

Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian yang didahului,
disertai, atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud
untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk
memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta (pelaku) lainnya, atau untuk menguasai
barang yang dicuri.

Pasal 365 ayat 1 ini menjelaskan bahwa sebelum melakukan perbuatan pencurian, pelaku
telah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk melakukan tindakan kekerasan kepada korban
agar pencurian itu dengan mudah dilakukan.

Contoh pasal 365 ayat 1 :

Pencurian yang dilakukan dengan cara menyekap seseorang agar korban tidak bisa
melawan lalu karena korban tidak mampu melawan maka pelaku akan dengan mudah mengambil
barang-barang yang dibawa oleh korban, seperti dompet, gelang, kalung dan perhiasan lain yang
melekat ditubuh korban

Pasal 365 ayat 2 :

Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun :

 Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya,
 di jalan umum atau dalam kereta api yang sedang berjalanJika perbuatan
dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu
 Jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau memanjat atau
dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu

 Pasal 365 ayat 2 ini menjelaskan bahwa pencurian dilakukan di malam hari di
dalam sebuah rumah atau tempat lainnya, yang pencurian itu dilakukan oleh
seorang diri atau lebih dan untuk mempermudah pencurian itu dilakukan dengan
cara merusak pintu rumah, memanjat rumah dan melukai pemilik rumah, lalu
korban mengalami luka berat.

Menurut pasal 90 KUHP, luka berat adalah :

 Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan untuk sembuh sama
sekali atau yang menimbulkan bahaya maut.
 Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
pencarian
 Kehilangan salah satu pancaindera
 Mencapat cacat berat
 Menderita sakit lumpuh
 Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
 Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan

Contoh pasal 365 ayat 2 ;

Pencurian yang dilakukan oleh satu atau dua orang pada jam 12 malam di suatu rumah
milik orang lain, dan untuk masuk ke dalam rumah dilakukan dengan cara merusak pintu
rumah, lalu biar pemilik rumah tidak teriak, pelaku menyekap dan melukai, menganiaya,
memukul pemilik rumah serta orang orang yang ada di rumah tersebut.

Pasal 365 ayat 3 :

Jika perbuatan mengakibatkan kematian, maka diancam dengan pidana penjara paling
lama lima belas tahun

Pasal 365 ayat 3 ini menitik-beratkan soal akibat yang dialami korban, yakni jika korban
pencurian sebagaimana pasal 365 ayat 1 dan 2 mengalami kematian maka ancaman
hukumannyya menjadi lebih berat dari sembilan dan dua belas tahun menjadi lima belas tahun.

Pasal 365 ayat 4 :

Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu atau paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka berat atau
kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu
hal yang diterangkan dalam pasal 365 ayat 1 dan 3.

Pasal 365 ayat 4 ini menjadi lebih berat ancaman hukumannya karena perbuatan
pencurian itu dilakukan oleh dua orang atau lebih dan korbannya lebih dari satu orang,
diantaranya ada korban yang luka berat dan ada juga yang mati. Dan pencurian itu juga
dilakukan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 365 ayat 2 angka 1 dan 3. Orang yang
melakukan perbuatan pencurian sebagaimana dimaksud dalam pasal 365 ayat 4 ini diancam
dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup.

3. Dalil Al-quran dan hadits


Dasar sangsi dalam al-quran :

Dasar sangsi dalam al-quran yatiu allah berfirman didalam surat al-maidah ayat 38 yang
artinya “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari allah. Dan aalh
maha perkasa lagi maha bijaksana” (Depag RI, 1985:165)

Dasar sangsi dalam hadits :

Dasar sangsi dalam hadits yang artinya “dari Ibnu Umar r.a katanya : Rasulullah pernah
memotong tangan seorang yang mencuri sebuah perisai yang bernilaisebayak tiga dirham” (HR.
Bukhori Muslim

4. Akibatnya
 Menimbulkan Kerugian dan kekecewaan

Peristiwa perampokan sangat merugikan korbannya.Mereka telah bekerja keras


danmenabung sedikit demi sedikit untuk mengumpulkan harta benda.Perampokan
telahmenghilangkan harta benda mereka dlam sekejap.

 Menimbulkan ketakutan

Peristiwa perampokan menimbulkan rasa takut bagi korbannya.Mereka merasa hartabenda


dan jiwanya terancam.

 Munculnya Hukum Rimba

Perampokan merupakan perbuatan yang mengabaikan nilai-nilai hukum.Jika


kondisitanpa hukum terus berlanjut akan muncul hukum rimba,yaitu yang kuat akan menguasai
yanglemah. Hal ini akan merusak tatanan masyarakat

5. Bagaimana Cara Mencegahnya


Cara menghindari

 Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarub illallah)


 Menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa apabila melakukan dosa besar akibatnya
sangat fatal yang akan menimpa pada diri sendiri jua
 Menyadari apabila berbuat dosa besar akan membuat gundah gulana, merasa selalu
bersalah dan jiwa menjadi tergoncang.
 Disiplin dan khusuk dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT misalnya
menjalankan ibadah shalat,

You might also like