Professional Documents
Culture Documents
Munawar
ASISODIS ALKALIOSIS
7,35 7,45
HCO3 (Normal → 22 - 26 mEq/liter)
ASISODIS ALKALIOSIS
22 26
PaCO2 (Normal → 35 - 45 mmHg)
ALKALIOSIS ASIDOSIS
35 45
ASIDOSIS RESPIRATORIK
PH PCO2
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang
berlebihan karena penumpukan karbondioksida
dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru
yang buruk atau pernafasan yang lambat.
Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan
jumlah karbondioksida dalam darah.
Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida,
pH darah akan turun dan darah menjadi asam
Tingginya kadar karbondioksida dalam darah
merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga
pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam
(Kusmaull).
PENYEBAB
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat
mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.
Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat
yang mempengaruhi paru-paru, seperti :
Emfisema
Bronkitis kronis
Pneumonia berat
Edema pulmoner
Asma.
Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila
penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada
menyebabkan gangguan terhadap mekanisme
pernafasan. Selain itu, seseorang dapat mengalami
asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat
tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.
GEJALA KLINIS
Sakit kepala dan rasa ngantuk
Memburuk → Koma
Ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis
dengan menahan bikarbonat, namun proses ini
memerlukan waktu beberapa jam bahkan
beberapa hari.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk
meningkatkan fungsi dari paru-paru.
Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bisa
diberikan kepada penderita penyakit paru-paru
seperti asma dan emfisema.
Pada penderita yang mengalami gangguan
pernafasan yang berat, mungkin perlu diberikan
pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik.
ASIDOSIS METABOLIK
PH HCO3
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang
berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya
kadar bikarbonat dalam darah.
Bila peningkatan keasaman melampaui sistem
penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi
asam.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi
lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk
menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi
keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak
asam dalam air kemih.
Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh
terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga
terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.
PENYEBAB
Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu
asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam.
Contohnya adalah metanol dan zat anti beku (etilen glikol).
Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui
metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu
akibat dari beberapa penyakit; salah satu diantaranya adalah
diabetes melitus tipe I.
Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut
Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk
membuang asam dalam jumlah yang semestinya.
Penyebab utama dari asidois metabolik: Gagal ginjal
Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
Ketoasidosis diabetikum
Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat,
metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium
klorida
Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran
pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.
GEJALA KLINIS
Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan
gejala, namun biasanya penderita merasakan mual,
muntah dan kelelahan.
Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih
cepat, namun kebanyakan penderita tidak
memperhatikan hal ini.
Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita
mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa
mengantuk, semakin mual dan mengalami
kebingungan.
Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah
dapat turun, menyebabkan syok, koma dan
kematian
PENATALAKSANAAN
Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya.
Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau
keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari
dalam darah.
Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis
atau keracunan yang berat.
Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung.
Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena
dan pengobatan terhadap penyebabnya.
Bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara
intravena.
ALKALIOSIS RESPIRATORIK
PH PCO2
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan
dimana darah menjadi basa karena pernafasan
yang cepat dan dalam menyebabkan kadar
karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab tersering adalah pernafasan yang cepat
dan dalam (hiperventilasi), yang menyebabkan
terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang
dikeluarkan dari aliran darah
PENYEBAB
Nyeri
Sirosis hati
Kadar oksigen darah yang rendah
Demam
Overdosis aspirin.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat
pernafasan, pernafasan yang lambat bisa meredakan gejala
ini.
Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda
nyeri.
Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung
plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida
setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang
dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk
menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik
nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama
mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu
rangkaian sebanyak 6-10 kali.
Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala
hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi
kecemasan penderita dan menghentikan serangan
alkalosis respiratorik.
ALKALIOSIS METABOLIK
PH HCO3
Suatu keadaan dimana darah dalam keadaan
basa karena tingginya kadar bikarbonat.
PENYEBAB
Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam
etakrinat)
Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan
lambung
Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma
Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid)
CONTOH KASUS
Satuan Nilai Normal Keterangan
PO2 85-100 mmHg PO2<60 mmHg → pasien tidak bernafas
dengan baik (hipoksemia),
PO2<26 mmHg à pasien berisiko akan
kematian dan harus diberikan oksigen segera