You are on page 1of 8

1.

Sabuk Keselamatan (safety belt)

sumber gambar: http://www.1stseniorcare.com/

Alat pelindung ini digunakan untuk menghindari terjadinya benturan pada saat berkendara,
misalnya mobil, pesawat terbang, alat berat dan lain-lain.

2. Sepatu Karet (sepatu boot)

sumber gambar: http://sepatuking.blogspot.com/

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur.
Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda
panas, cairan kimia, dsb.

3. Sarung Tangan (Gloves)


sumber gambar: http://www.ksc-kw.com/

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi
masing-masing pekerjaan.

4. Masker (Respirator)

sumber gambar: http://www.universaldrycleaningsolutions.com.au/

Masker dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup saat
bekerja di tempat yang memiliki kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

5. Tali Pengaman (Safety Harness)


sumber gambar: http://www.logisticssupply.com/

Pada pekerjaan yang berada di ketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri berupa tali
pengaman (safety harness). Alat pelindung diri ini digunakan jika bekerja pada ketinggian
lebih dari 1.8 meter. Hal ini akan melindungi pekerja agar terhindar dari potensi jatuh dari
ketinggian.

6. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)

sumber gambar:http://mulchmebaby.com/

Guna melindungi telinga dari sumber suara yang cukup tinggi diperlukan penutup telinga.
Hal ini dimaksudkan karena telinga tidak mampu menahan suara dalam intensitas yang tinggi
dan memekakkan telinga.

7. Sepatu pelindung (safety shoes)


sumber gambar: http://pixshark.com/

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat.
Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam
atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

sumber gambar: http://www.allaboutvision.com/

Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan permesinan perlu menggunakan pelindung


mata. Hal ini untuk melindungi mata dari percikan api ataupun serpihan dari besi yang
mengalami proses pengerjaan permesinan.

9. Safety Helmet (Helm pelindung kepala)


sumber gambar: http://www.lelong.com.my/

Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang berpotensi mengenai kepala
secara langsung maupun tidak langsung.

10. Pelindung wajah (Face Shield)

sumber gambar: http://www.k-r-b.com/


Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan
menggerinda)

Alat pelindung diri ini sudah seharusnya digunakan oleh seluruh pekerja dalam kaitannya
sebagai tindakan preventif dari potensi terjadinya kecelakaan kerja. Alat pelindung diri ini
juga harus memenuhi standard teknis yang ditentukan oleh pemerintah. Secara garis besar,
penggunaan APD ini tidak dapat melindungi tubuh secara sempurna, akan tetapi penggunaan
APD ini lebih ditujukan kepada tindakan preventif terjadinya kecelakaan kerja dan dapat
meminimalisasi keluhan atau penyakit yang berpotensi terjadi. Alat Pelindung Diri ini
memiliki beberapa kelemahan seperti:
a.Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna
b.Tenaga kerja tidak merasa aman karena ukuran yang terkadang tidak sesuai
c.Komunikasi terganggu

Sebuah penangkal petir


Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke
permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada
penangkal petir:

1. Batang penangkal petir

2. Kawat konduktor

3. Tempat pembumian

Daftar isi

 1Batang penangkal petir

 2Kabel konduktor

 3Tempat pembumian

 4Cara kerja

 5Lihat pula
Batang penangkal petir[sunting | sunting sumber]
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing
karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang
runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik
yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.

Kabel konduktor[sunting | sunting sumber]

Kawat konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor
sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari
batang muatan listrik ke tanah. Kawat konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian
luar bangunan.

Tempat pembumian[sunting | sunting sumber]


Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor
ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari
bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .

Cara kerja[sunting | sunting sumber]


Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif
di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel
konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada
cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan
positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua
muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui
kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran
petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat
merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga
dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan
listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus
listrik (surge arrestor).

You might also like