You are on page 1of 12

h M ah

lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah


lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok
Yuyun Rasulindra, Hamdani M. Syam
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas FISIP, Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan


Kota Banda Aceh Dalam Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya
Merokok”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi
persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dalam meningkatkan kesadaran
remaja tentang bahaya merokok serta hambatan Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh dalam meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya merokok. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis deskriptif yang
mencoba mendeskripsikan secara jelas mengenai strategi komunikasi Persuasif
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam Meningkatkan Kesadaran Remaja
Tentang Bahaya Merokok. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan
beberapa subjek penelitian atau informan yang telah ditentukan dengan kriteria
mampu memberikan informasi mendalam dan mengetahui strategi komunikasi
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
berjalan sesuai dengan harapan bahwa ada rasa tertarik pada diri siswa untuk
berhenti merokok. Upaya Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh bekerja sama
dengan pihak-pihak terkait untuk mencegah perilaku siswa yang merokok yaitu
dengan mengadakan pertemuan, sosialisasi, penyuluhan dan pembinaan kepada
remaja tentang bahayanya merokok. Strategi komunikasi yang digunakan Dinas
Kesehatan Kota Banda Aceh dalam meningkatkan kesadaran remaja tentang
bahaya merokok adalah komunikasi persuasif baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui media massa seperti poster, brosur, stiker, dan banner dengan
Corresponding Author : rasulindrayuyun10@yahoo.com 67
JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 2, Mei 2017: 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

melibatkan berbagai pihak seperti orang tua, guru, dan tokoh masyarakat.
Hambatan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh yaitu
terbatasnya fasilitas, serta jumlah tenaga penyuluh yang masih terbatas yang
terkait dalam proses penerapan KTR.

Keyword : Komunikasi Persuasif, Dinas Kesehatan, Remaja Perokok

ABSTRACT

This research “Healty agency’s persuasive communication strategy in raising


awarness teenagers about danger of smoke”. This research aims to briefly
understanding the strategies and abstracles in raising teenagers awarness. The
method of this research is qualitative approach with describtive analysis technique
to describe briefly about the strategy. The data is colllected by interviewing
qualified nformer involved in and comprehended briefly about the strategy. The
result of study shows that strategy compaigned by health agency of Banda Aceh
worked and showed the interest of teenagers to stop smoking. Health agency
effort to work together with affiliated partners to restrain from smoking with
setting the meeting and raising awarness of smoking side effects. The strategy is
both direct and indirect compaign such as public media such as poster, brochure,
sticker, and banner with involving all elements like teachers, parents, and
promiment figures of society. The barrier faced by healty agency is lack of
facilities and volunteer in implementing KTR.

Keywords : Persuasive Communicative, Health Agency, Smoking Teenager.

PENDAHULUAN

Menurut Aghata (2015:02),populasi merokok pada usia dini sangatlah


tinggi. Hal ini di sebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok
dikalangan sekolah, masyarakat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada
Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 68
Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

diri sendiri sehingga mereka tidak memperhatikan efek daripada merokok. Setiap
saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk remaja
merokok di tempat- tempat umum.

Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa


(Darajat,1990: 23). Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan maupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula
orang dewasa yang telah matang.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun
sampai dengan 21 bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.

Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat berpengaruh


terhadap kesehatan. Berbagai penyakit yang dipicu karena merokok mulai dari
penyakit kepala sampai dengan penyakit di telapak kaki. Penyakit tersebut antara
lain: penyakit jantung, kanker, penyakit saluran pernapasan, penigkatan tekanan
darah, gangguan pembuluh darah, pengelihatan kabur, dan sebagainya, seperti
pesan peringatan yang tertera pada bungkusan rokok (Suryaningrat,2007).

Dinas Kesehatan, khususnya Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berupaya


menumbuhkan kesadaran kepada para remaja tentang bahaya merokok. Salah satu
cara yang ditempuh adalah mengunjungi dan mensosialisasikan tentang bahaya
merokok. Salah satu upaya yang pernah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Aceh adalah penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang diselenggarakan pada
tahun 2011 lalu. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan salah satu
upaya pemerintah dalam rangka pengamanan terhadap bahaya rokok, membatasi
ruang gerak para perokok, serta melindungi perokok pasif. Hal tersebut seperti
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal
115 ayat (1) dan Pasal 115 ayat (2) dimana Pemerintah Daerah wajib menetapkan
dan menerapkan KTR di wilayahnya.

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 69


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh tidak terlepas
dari komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif yaitu agar orang lain bersedia
menerima suatu paham atau keyakinan dan melakukan suatu kegiatan tertentu
(Effendy, 2001 : 10). Dalam masalah seperti ini, Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh adalah komunikator sedangkan para remaja adalah penerima pesan. Untuk
memperkuat serta mempengaruhi para pelajar agar mau mengikuti ajakan atau
kehendak yang ingin disampaikan.
Komunikasi persuasif memiliki tujuan utama yaitu untuk mengubah sikap
komunikan. Oleh karena itu, komunikasi persuasif dikatakan efektif jika mampu
mengubah sikap bahkan memodifikasi perilaku komunikan atau audience (Burgon
& Huffner, 2002:98). Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak
ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak, jika tidak ada
strategi komunikasi yang baik maka efek dari proses komunikasi tersebut
memungkinkan munculnya stimulus negatif. Sedangkan untuk menilai proses
komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi.
Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai
prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama
efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi.
Strategi komunikasi persuasif sangat berperan penting dalam melakukan
kegiatan transparansi, maka perlu perencanaan yang matang sehingga strategi
komunikasi persuasif tersebut tepat sasaran dan berhasil diterapkan. Dengan
komunikasi persuasif yang baik, maka antara pihak Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh selaku komunikator dan remaja sebagai komunikan akan timbul rasa
percaya sehingga, pelajar akan lebih mudah menerima materi yang diberikan oleh
komunikator tentang bahaya merokok yang sedang marak di kalangan remaja
sehingga tujuan komunikasi persuasif yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan
Kota Banda Aceh dapat menumbuhkan kesadaran remaja tentang bahaya
merokok.

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 70


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep komunikasi yang dinamakan AIDDA, singkatan dari attention


(perhatian), interest (minat), desire (hasrat), decision (keputusan) dan action
(kegiatan). AIDDA itu sering juga disebut A-A Procedure, yang maksudnya agar
terjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus dibangkitkan attention
(Effendi, 2007: 51 – 52).
Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka
pertama-tama Dinas Kesehatan Aceh harus mampu membangkitkan perhatian
(attention) remaja sebagai awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian
komunikasi telah terbangkitkan maka disusul dengan upaya menumbuhkan minat
(interest) remaja, yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat
adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat
(desire) remaja untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator.
Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-
apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni
keputusan untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana diharapkan
komunikator, yaitu keputusan untuk menerima dan mengikuti ajakan yang
ditawarkan kepada remaja.

Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikan untuk


melakukan ajakan, bujukan, atau rayuan komunikator. Peran imbauan emosional
perlu ditampilkan oleh komunikator, sehingga pada tahap berikutnya komunikan
dapat mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan sebagaimana
diharapakan dari padanya.

Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa


komunikasi sendaknya dimulai dengan membangkitkan (attention) sebagai awal
suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan,
hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan
derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian
Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 71
Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu
kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri
komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan
dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan
tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy,2000:305).

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian.


Adapun tempat atau lokasi penelitian ini adalah Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh yang beralamat di jalan Kulu II Suka Ramai, 23116, Blower Banda Aceh.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang lebih menekankan


pada proses kualitas kinerja yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Kota
Banda Aceh. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Jika data yang
terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka
tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih detekankan adalah
persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.

Adapun kriteria yang dapat dipakai untuk menentukan informan dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan
1 Dr. Nuraihan, MKM Sub bag. Penyusunan Program
2 Rahmawati,AMd.keb Pengelola UKS dan PKPR
3 3 orang siswa SMP sederajat Siswa
4 3 Orang siswa SMA sederajat Siswa

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah


wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang
digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 72
Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pembahasan

Dari hasil peneliti yang sudah dilakukan oleh peneliti, berikut akan dipaparkan
hubungan teori AIDDA dengan judul Strategi Komunikasi Persuasif Dinas
kesehatan kota Banda Aceh Dalam Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang
Bahaya Merokok. Dalam proses komunikasi, peran komunikator sebagai
penyampaian pesan berperan penting. Strategi komunikasi yang dilakukan harus
luwes sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan
perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Komunikasi persuasif
perlu dilaksanakan secara sistematis. Formula AIDDA yang terdiri dari perhatian,
minat, hasrat, keputusan, dan kegiatan telah diterapkan oleh Dinas Kesehatan
Kota Banda Aceh.

Dalam hal perhatian Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh telah menerapkan
sebuah program yang sudah di dukung oleh walikota Banda Aceh yaitu Kawasan
Tanpa Rokok atau yang disingkat dengan KTR dalam bentuk perwal (peraturan
walikota). Program KTR ini telah di terapkan di semua sekolah dan telah berhasil
dilakukan sejak tahun 2013 hingga sekarang. Program ini tidak hanya mendapat
perhatian dari siswa remaja saja tetapi juga semua kalangan.

Dalam teori AIDDA terdapat 5 unsur yaitu Attention (perhatian) perhatian


yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan keingintahuan, mencari tahu tentang
sesuatu yang dilihatnya dalam hal ini adalah keingintahuan remaja tentang
program KTR yang telah di tetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
Selanjutnya ada interest (minat) pada fase ini Dinas Kesehatan Aceh berusaha
untuk membangkitkan minat remaja untuk melakukan hal- hal yang positif.
Desire (hasrat) pada fase ini dimana keinginan dan minat sudah timbul maka
akan ada kemungkinan yang timbul dari remaja untuk bertanya atau mencari tahu

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 73


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

tentang hal- hal positif, dan ini adalah kesempatan bagi pihak komunikator untuk
mengajukan kalimat sugestif agar remaja mau menerima ajakan.

Decision (keputusan) pada fase ini remaja sudah merasa yakin akan
keputusannya, apakah ia akhirnya akan bertindak menolak atau menerima ajakan
yang ditawarkan. Action (tindakan) fase ini dimana remaja secara nyata menerima
dalam artian muncul kesadaran untuk tidak merokok lagi atau menolak dalam
artian tidak peduli dengan ajakan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
Banda Aceh

Selain itu strategi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Dinas


Kesehatan Kota Banda Aceh juga melakukan sosialisasi dengan bekerja sama
bersama Dinas Pendidikan dan juga Puskesmas yang di bawahi oleh Dinas
Kesehatan Kota Banda Aceh. Sosialisasi ini juga menggunakan media tertentu
yang dapat menarik perhatian dari remaja siswa yang menjadi sasaran utama.
Media yang digunakan adalah leaflet, brosur dan juga poster yang berisi banyak
informasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan.

Dengan adanya sosialisasi yang telah di lakukan oleh Dinas Kesehatan


Kota Banda Aceh juga telah menentukan sikap dari remaja untuk berhenti
merokok. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa SMA dan juga
SMP di Kota Banda Aceh peneliti menyimpulkan bahwa proses komunikasi
persuasif berjalan sesuai dengan harapan bahwa ada rasa tertarik pada diri siswa
untuk berhenti merokok. Namun pada kenyataannya untuk menghentikan
kebiasaan rokok sangat sulit di lakukan, dan pada akhirnya siswa-siswa yang telah
mendapatkan sosialisasi ini tetap merokok. Hal ini juga karena merokok sudah
menjadi suatu kebudayaan yang sudah sangat sulit untuk di rubah, dan sangat
butuh perhatian serius.

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 74


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
dalam mengantisipasi banyaknya perokok dikalangan remaja adalah bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan dan juga puskesmas yang ada di Kota Banda
Aceh, selain itu Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh juga membuat sebuah
program Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang sekarang sudah menjadi salah
satu perwal Kota Banda Aceh, sehingga dengan adanya perwal ini menjadi
salah satu langkah yang tepat dalam mengantisipasi banyaknya perokok
dikalangan remaja.
2. Faktor penghambat yang dialami oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
adalah masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), dan juga masih ada
beberapa tempat umum yang belum menerapkan area bebas asap rokok sepeti
Mall.

DAFTAR PUSTAKA

Agatha, Sance Crishtina, 2015. Makalah Bahaya Merokok Dikalangan Remaja.


Thytin13.blogspot.com diakses 09 September 2015.

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta; Rineka Cipta.

Alwahdi, Badru Tamam. 2010 Strategi Komunikasi Badan Narkotika Provinsi


DKI Dalam Mensosialisasikan Kesadaram Anti Narkoba. Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah di Jakarta.

Anonim. 2009. Undang-undang Republik Indonesia nomor: 36 tahun 2009


tentang kesehatan.

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 75


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Arikunto, Suharsimi, 2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,


Rineka Cipta, Jakarta.

Azwar, Saifudin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Baron, R.A & Byrne. 1991. Sosial Psychology: Understanding Human


Interaction. 6 th . USA: Allyn & Bacon.

Burgon & Huffner. 2002. Human Communication. London: Sage Publication.

Craig, J.C. and R.M. Grant. 1996. Strategic Management. The Fast-Track MBA
Series. Penerbit Ekex Media Computindo,Jakarta.

Daradjat, Zakiah. 1990. Pendekatan Psikologis dan Fungsi keluarga dalam


Menanggulangi Kenakalan Remaja. Semarang: Insan Madani.

Devito, Joseph. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Tanggerang Selatan: Karisma


Publishing Group.

Dwijandono dan Sri Esti Wuryani. 1989. Psikologi pendidikan. Jakarta:


Depdikbud.

Dwiawaw, 2012. Makalah bahaya rokok pada remaja. Blogspot.co.id/2012


diakses 13 maret 2016.

Effendy, Onong Uchjana.2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :


PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.

Little john, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi (theories of
human communication) edisi 9. Jkt. Salemba Humanika.

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 76


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Lasswell, Harold. 1960. The Structure and Function of Communication in Society,


dalam Mass Communications, a Book of Readings Selected and Edited by
the Director of the Institute for Communication Research at Stanford
University. Editor: Wilbur Schramm. Urbana: University of Illinois Press.

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi


Aksara.

Mahi Hikmat. 2011. Metode penelitian: Dalam perspektif Ilmu Komunikasi Dan
Sastra. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Marlena. 2013 Strategi Komunikasi Persuasif Perkumpulan Keluarga Berencana


Indonesia (PKBI) Dalam Penanggulangan Bahaya HIV AIDS Dikalangan
Remaja mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu sosial dan Politik
Samarinda.

Marhaeni, 2008 , Ilmu Komunikasi Teori & Praktik, Graha Ilmu.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

Nasir dan Muhith. 2011. Dasar- Dasar Keperawatan Jiwa (Pengantar dan Teori).
Jakarta: Salemba Medika.

Rachmat Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh


Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Risqich.blogspot.com/2011/07/mengapa-remaja-merokok.htm.

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Severin, Werner J dan James W.Tankard. 2005. Teori Komunikasi. Kencana.


Jakarta.

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 77


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017

sis
a
Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Sugiyono, 2009, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Suyanto, Bagong dan Sutinah, 2005. Metode Penelitian Sosial, Kencana, Jakarta.

Sudarto. 1995. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sumartono. 2009. Terperangkap dalam Iklan. Meneropong Imbas pesan Iklan


Televisi. Bandung: Alfabeta.

Suryaningrat, W. 2007. Menghindari Rokok. Bandung: Surba.

Siagian Sondang P. 2004. Manajemen Suber Daya Manusia. Jakarta Bumi: Bumi
Aksara.

Siagian P, Sondang 2004. Manajemen abad 21 jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar. 2008 Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wijanarko, Bagus. 2013. Strategi Komunikasi Humas PMI Kabupaten Blora


(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasi Humas PMI Kabupaten
Blora Untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Melakukan
Donor Darah). Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan
Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20201
3.pdf

Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Dalam 78


Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang Bahaya Merokok (Yuyun Rasulindra,
Hamdani M. Syam)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 2. Mei 2017 67-78

You might also like