Professional Documents
Culture Documents
sis
a
Volume 2, Nomor 2: 67-78 Mei 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
ABSTRAK
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
melibatkan berbagai pihak seperti orang tua, guru, dan tokoh masyarakat.
Hambatan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh yaitu
terbatasnya fasilitas, serta jumlah tenaga penyuluh yang masih terbatas yang
terkait dalam proses penerapan KTR.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
diri sendiri sehingga mereka tidak memperhatikan efek daripada merokok. Setiap
saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk remaja
merokok di tempat- tempat umum.
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh tidak terlepas
dari komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif yaitu agar orang lain bersedia
menerima suatu paham atau keyakinan dan melakukan suatu kegiatan tertentu
(Effendy, 2001 : 10). Dalam masalah seperti ini, Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh adalah komunikator sedangkan para remaja adalah penerima pesan. Untuk
memperkuat serta mempengaruhi para pelajar agar mau mengikuti ajakan atau
kehendak yang ingin disampaikan.
Komunikasi persuasif memiliki tujuan utama yaitu untuk mengubah sikap
komunikan. Oleh karena itu, komunikasi persuasif dikatakan efektif jika mampu
mengubah sikap bahkan memodifikasi perilaku komunikan atau audience (Burgon
& Huffner, 2002:98). Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak
ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak, jika tidak ada
strategi komunikasi yang baik maka efek dari proses komunikasi tersebut
memungkinkan munculnya stimulus negatif. Sedangkan untuk menilai proses
komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi.
Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai
prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama
efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi.
Strategi komunikasi persuasif sangat berperan penting dalam melakukan
kegiatan transparansi, maka perlu perencanaan yang matang sehingga strategi
komunikasi persuasif tersebut tepat sasaran dan berhasil diterapkan. Dengan
komunikasi persuasif yang baik, maka antara pihak Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh selaku komunikator dan remaja sebagai komunikan akan timbul rasa
percaya sehingga, pelajar akan lebih mudah menerima materi yang diberikan oleh
komunikator tentang bahaya merokok yang sedang marak di kalangan remaja
sehingga tujuan komunikasi persuasif yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan
Kota Banda Aceh dapat menumbuhkan kesadaran remaja tentang bahaya
merokok.
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
TINJAUAN PUSTAKA
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu
kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri
komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan
dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan
tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy,2000:305).
METODE PENELITIAN
No Nama Jabatan
1 Dr. Nuraihan, MKM Sub bag. Penyusunan Program
2 Rahmawati,AMd.keb Pengelola UKS dan PKPR
3 3 orang siswa SMP sederajat Siswa
4 3 Orang siswa SMA sederajat Siswa
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
A. Pembahasan
Dari hasil peneliti yang sudah dilakukan oleh peneliti, berikut akan dipaparkan
hubungan teori AIDDA dengan judul Strategi Komunikasi Persuasif Dinas
kesehatan kota Banda Aceh Dalam Meningkatkan Kesadaran Remaja Tentang
Bahaya Merokok. Dalam proses komunikasi, peran komunikator sebagai
penyampaian pesan berperan penting. Strategi komunikasi yang dilakukan harus
luwes sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan
perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Komunikasi persuasif
perlu dilaksanakan secara sistematis. Formula AIDDA yang terdiri dari perhatian,
minat, hasrat, keputusan, dan kegiatan telah diterapkan oleh Dinas Kesehatan
Kota Banda Aceh.
Dalam hal perhatian Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh telah menerapkan
sebuah program yang sudah di dukung oleh walikota Banda Aceh yaitu Kawasan
Tanpa Rokok atau yang disingkat dengan KTR dalam bentuk perwal (peraturan
walikota). Program KTR ini telah di terapkan di semua sekolah dan telah berhasil
dilakukan sejak tahun 2013 hingga sekarang. Program ini tidak hanya mendapat
perhatian dari siswa remaja saja tetapi juga semua kalangan.
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
tentang hal- hal positif, dan ini adalah kesempatan bagi pihak komunikator untuk
mengajukan kalimat sugestif agar remaja mau menerima ajakan.
Decision (keputusan) pada fase ini remaja sudah merasa yakin akan
keputusannya, apakah ia akhirnya akan bertindak menolak atau menerima ajakan
yang ditawarkan. Action (tindakan) fase ini dimana remaja secara nyata menerima
dalam artian muncul kesadaran untuk tidak merokok lagi atau menolak dalam
artian tidak peduli dengan ajakan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
Banda Aceh
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
dalam mengantisipasi banyaknya perokok dikalangan remaja adalah bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan dan juga puskesmas yang ada di Kota Banda
Aceh, selain itu Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh juga membuat sebuah
program Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang sekarang sudah menjadi salah
satu perwal Kota Banda Aceh, sehingga dengan adanya perwal ini menjadi
salah satu langkah yang tepat dalam mengantisipasi banyaknya perokok
dikalangan remaja.
2. Faktor penghambat yang dialami oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
adalah masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), dan juga masih ada
beberapa tempat umum yang belum menerapkan area bebas asap rokok sepeti
Mall.
DAFTAR PUSTAKA
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Craig, J.C. and R.M. Grant. 1996. Strategic Management. The Fast-Track MBA
Series. Penerbit Ekex Media Computindo,Jakarta.
Effendy, Onong. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Little john, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi (theories of
human communication) edisi 9. Jkt. Salemba Humanika.
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Mahi Hikmat. 2011. Metode penelitian: Dalam perspektif Ilmu Komunikasi Dan
Sastra. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nasir dan Muhith. 2011. Dasar- Dasar Keperawatan Jiwa (Pengantar dan Teori).
Jakarta: Salemba Medika.
Risqich.blogspot.com/2011/07/mengapa-remaja-merokok.htm.
sis
a
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Suyanto, Bagong dan Sutinah, 2005. Metode Penelitian Sosial, Kencana, Jakarta.
Siagian Sondang P. 2004. Manajemen Suber Daya Manusia. Jakarta Bumi: Bumi
Aksara.
Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar. 2008 Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20201
3.pdf