Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Streptococcus mutans merupakan salah satu bakteri penyebab pH saliva dalam rongga
mulut menjadi asam. Ekstrak cengkeh dikenal mengandung eugenol yang tinggi dan dikenal
dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh konsentrasi
larutan ekstrak bunga cengkeh terhadap pH dan absorbansi saliva buatan yang diinduksi
Streptococcus mutans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan True Experimental Design
yaitu Posttest Control Group Design. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%,
10%, 15%, dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan nilai pH dan absorbansi saliva
buatan yang telah diinduksi Streptococcus mutans dan ditambahkan dengan larutan ekstrak
bunga cengkeh terhadap kelompok kontrol secara in vitro. Analisa data menggunakan uji Korelasi
dan Regresi dimana terdapat pengaruh pemberian larutan ekstrak bunga cengkeh terhadap pH
dan absorbansi saliva buatan sebesar 98,4%. Uji One-Way ANOVA menunjukkan nilai
signifikansinya 0,000 (p<0,05), terdapat perbedaan pH dan nilai absorbansi saliva buatan yang
signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Uji korelasi Pearson menunjukkan
semakin tinggi konsentrasi larutan bunga cengkeh, maka semakin rendah pertumbuhan
Streptococcus mutans secara in vitro. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu larutan ekstrak bunga
cengkeh mempunyai efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans dimulai pada konsentrasi
10%,15% dan 20%.
Abstract
Streptococcus mutans is one of the bacteria that causes pH of saliva within the oral cavity
becomes acidic. Clove extract known contains high eugenol which can inhibited the growth of
bacteria. The purpose of this research to know the effect of the concentration of water clove
extract solution toward the pH and absorbance of artificial saliva induced by Streptococcus
mutans using in vitro method. This research use True Experimental Design is posttest control
group design. The concentrations used in this research was 5%, 10%, 15%, and 20%. The results
showed there are differences in the absorbance values and pH of artificial saliva-induced by
Streptococcus mutans in every sample added by water clove extract on each concentration. Data
were analyzed using correlation and regression test where it showed there is the effect of water
clove extract solution to the artificial saliva pH and absorbance of 98.4%. One-Way ANOVA test
result showed significance value of 0.000 (p <0.05), there are significant differences in pH and
absorbance values of artificial saliva between the control group and the water clove extract group.
Using Pearson correlation test showed the higher concentrations of water clove extract solution,
the lower the growth of Streptococcus mutans using in vitro method. The conclusion of this
research is a solution of clove flower extract has antibacterial effects against Streptococcus
mutans started at a concentration of 10%, 15%, and 20%.
laboratorium. Desain penelitian adalah True mencapai suhu ruangan (±40°C) agar terjadi
Experimental Design, yaitu Post Test Control Group penguapan air.
Design. Dalam penelitian ini, peneliti ingin
mengetahui perubahan pH saliva buatan yang telah Ekstrak bunga cengkeh 100% lalu dilakukan
diinduksi Streptococcus mutans dengan ditambah pengenceran konsentrasi dengan melakukan
media BHI-broth lalu diteteskan larutan ekstrak pengenceran awal dari konsentrasi 100% menjadi
bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan 5%,10%,15%,20%.
beberapa konsentrasi secara in vitro. Kelompok
perlakuan yang digunakan pada penelitian ini Persiapan Streptococcus mutans. Dipersiapkan
adalah 4 kelompok. bakteri Streptococcus mutans dari media BHI yang
Sampel Penelitian. Sampel penelitian yang telah diuji konfirmasi. Diambil 5 koloni (d ≥ 1 mm)
digunakan adalah saliva buatan yang telah diinduksi dengan ose kemudian dimasukkan ke dalam 5 ml
Streptococcus mutans dan ditambahkan media BHI- NaCl 0,85% steril. Kemudian diukur Optical Density
Broth. Jumlah pengulangan penelitian ini adalah 4 (OD) atau kepadatan optisnya dengan
kali. spektrofotometer pada λmaks= 625 nm. Dari hasil
Lokasi dan Waktu Penelitian. Penelitian ini yang diperoleh, dibuat suspensi sel yang
dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Fakultas mengandung 1 x 108 hingga 5 x 108 CFU/ml dengan
Kedokteran Universitas Brawijaya pada bulan rumus n1 x v1 = n2 x v2. Untuk mendapatkan
September 2014. suspensi sel yang mengandung 0,5 x 106 CFU/ml
Persiapan Saliva Buatan. Larutan saliva buatan dilakukan dengan cara mengambil 1 ml (dari tabung
(buffer) McDougall dengan komposisi campuran yang mengandung 108 CFU/ml) untuk dicampur
58,80 g NaHCO3; 48 g Na2HPO4.7H2O; 3,42 g KCl; dengan 9 ml NaCl 0,85% steril. Maka akan
2,82 g NaCl; 0,72 g MgSO4.7H2O; 0,24 g CaCl2 didapatkan suspensi sel dengan konsentrasi 107
dalam 6 liter akuades yang sebelumnya sudah CFU/ml. Proses dilanjutkan sekali lagi hingga
dipesan dari Fakultas Sains Dan Teknologi , mencapai konsentrasi suspensi bakteri yang
Universitas Airlangga. digunakan untuk tes, yaitu 0,5 x 106 CFU/ml.
Persiapan Larutan Ekstrak Bunga Cengkeh Uji Pengaruh Konsentrasi Larutan Ekstrak
(Syzygium aromaticum). Persiapan pembuatan Bunga Cengkeh Terhadap pH Saliva Buatan dan
larutan ekstrak bunga cengkeh didapat dari bunga Absorbansi Saliva Buatan. Disediakan 5 tabung
cengkeh yang telah kering ditimbang sebanyak 100 reaksi steril, kemudian pada masing-masing tabung
gram, kemudian diblender sehingga menjadi serbuk dimasukkan 1 ml saliva buatan. Ditambahkan
(simplisia). Serbuk dimasukan ke dalam beaker suspensi bakteri Streptococcus mutans sebanyak 1
glass dan diisi akuades sebanyak 1000 ml ml pada semua tabung reaksi (A, B, C, D dan E).
(perbandingan 1:1). Beaker glass kemudian ditutup Pada tabung perlakuan 1 (A) tanpa penambahan
alumunium foil. Selanjutnya beaker glass larutan ekstrak bunga cengkeh. Pada tabung
dimasukan ke dalam pemanas air dengan suhu perlakuan 2 (B) dengan penambahan larutan
mendidih 100°C, didihkan hingga volume akhir ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 5%. Pada
100ml. Lalu hasil ekstrak kemudian disaring tabung perlakuan 3 (C) dengan penambahan larutan
menggunakan Whitmann No.1 filter paper, yang ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 10% . Pada
diambil adalah air hasil saringannya dan didapatkan tabung perlakuan 4 (D) dengan penambahan larutan
ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 100%. Setelah ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 15% . Pada
itu gelas ukur dikeluarkan dan didinginkan di suhu tabung perlakuan 5 (E) dengan penambahan larutan
ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 20%. Kemudian
4
persyaratan untuk dilakukan uji statistik parametrik. absorbansi dengan bantuan spektrofotometer.
Analisis statistik yang pertama dilakukan yaitu uji Setelah dilakukan pengukuran, didapatkan rerata
Korelasi pada pH dan absorbansi saliva buatan pH saliva pada konsentrasi 0% (kontrol) adalah 4,81
;konsentrasi 5% adalah 5,82; konsentrasi 10%
didapatkan nilai KK -0,992 pada pH saliva buatan
adalah 7,30; konsentrasi 15% adalah 7,06 dan
dan nilai KK-0,907 pada absorbansi saliva buatan, konsentrasi 20% adalah 6,86. Dengan demikian,
dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang dapat diketahui pada larutan ekstrak bunga cengkeh
besar antara pH dan absorbansi kelompok (Syzygium aromaticum) konsentrasi 10%, 15%, dan
perlakuan larutan ekstrak bunga cengkeh 5%, 10%, 20 % tidak terdapat penurunan pH saliva buatan.
15% dan 20% dengan pH kelompok kontrol. Hasil uji Dapat dikatakan konsentrasi tersebut mampu
One-way ANOVA menunjukkan nilai signifikansinya mempertahankan pH saliva buatan diatas pH kritis
saliva rongga mulut (pH 5,5-6,0) dan pH kelompok
0,000 (p < 0,05), sehingga dapat diartikan bahwa
kontrol (4,81). Namun pada kelompok larutan
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum)
perlakuan yaitu antara kelompok kontrol, kelompok konsentrasi 5 % terjadi penurunan pH menjadi 5,82
perlakuan larutan ekstrak bunga cengkeh 5%, 10%, yang menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri
15% dan 20% terhadap pH dan absorbansi saliva Streptococccus mutans. Namun pada konsentrasi
buatan. Uji Post Hoc dilakukan untuk mengetahui larutan ekstrak bunga cengkeh (Syzygium
perbedaan antar perlakuan. Hasilnya menunjukkan aromaticum) 15% dan 20% terjadi sedikit
penurunan pH saliva. Hal ini dikarenakan
(p mendekati 0,05) pada setiap perlakuan, sehingga kandungan eugenol dalam bentuk fenol bersifat OH-
dari pengujian ini dapat diartikan bahwa terdapat acidic, pH konsentrasi larutan ekstrak bunga
perbedaan pH dan absorbansi saliva buatan yang cengkeh (Syzygium aromaticum) meningkat
signifikan antar konsentrasi kelompok perlakuan sebanding dengan peningkatan jumlah air yang
dan kelompok kontrol. ditambahkan. Sehingga semakin kecil konsentrasi
larutan ekstrak bunga cengkeh (Syzygium
aromaticum) akan semakin basa sifat pH nya.
PEMBAHASAN Nilai rerata absorbansi saliva buatan konsentrasi
Aplikasi penggunaan larutan ekstrak bunga 0% (kontrol) adalah 0,9124; konsentrasi 5% adalah
cengkeh (Syzygium aromaticum) dalam saliva 0,701; konsentrasi 10% adalah 0,268; konsentrasi
buatan yang telah diinduksi oleh Streptococcus 15% adalah 0,182 dan konsentrasi 20% adalah
mutans secara in vitro dalam penelitian ini bertujuan 0,168. Nilai absorbansi kelompok kontrol lebih tinggi
untuk membuktikan adanya pengaruh terhadap pH dibandingkan dengan kelompok perlakuan dengan
saliva yang normalnya terjadi akibat kondisi asam larutan ekstrak bunga cengkeh (Syzygium
yang disebabkan aktivitas bakteri Streptococcus aromaticum) dengan berbagai konsentrasi. Hal ini
mutans. Kisaran konsentrasi larutan ekstrak bunga membuktikan adanya hambatan terhadap bakteri
cengkeh (Syzygium aromaticum) yang digunakan Streptococcus mutans, semakin rendah absorbansi
melalui penelitian pendahuluan yaitu dengan maka semakin sedikit jumlah bakteri.
menggunakan konsentrasi larutan ekstrak bunga Studi fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak
cengkeh dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, cengkeh mengandung eugenol, eugenol acetate,
dan 50% dan selanjutnya ditambah dengan jurnal caryophyllene, sesquetrepene ester, phenyl
tentang efek larutan ekstrak bunga cengkeh propanoid, β caryophyllene, tannin, flavonoids, dan
terhadap Streptoccoccus mutans. Hasil penelitian myricetin.11,12 Salah satu kandungan penting pada
diperoleh dari pengukuran pH saliva buatan setelah ekstrak cengkeh adalah minyak esensial pada
diinkubasi selama 18-24 jam dan untuk ekstrak cengkeh, yang sebagian besar terdiri dari
membuktikan pula adanya hambatan larutan ekstrak keluarga terpenoid yaitu eugenol. Mekanisme anti
bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap bakteri dari eugenol ini adalah eugenol tersebut
Streptococcus mutans dilakukan pengukuran bersifat lipofilik yang dapat mengakibatkan
6
terjadinya adhesive dengan membran sel bakteri buatan sehingga kondisinya menyerupai saliva asli
yang terdiri dari fosfolipid sehingga terjadi dalam rongga mulut manusia dan akan diperoleh
hidrophobisitas pada membran sel bakteri. hasil yang lebih akurat.
Mekanisme tersebut menyebabkan terjadinya
KESIMPULAN DAN SARAN
perubahan permeabilitas membran sel bakteri dan
tekanan osmotik meningkat sehingga Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang
mengakibatkan kerusakan pada membran sel telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
bakteri, menghambat respirasi sel, mengganggu 1. Berdasarkan uji one-way ANNOVA membuktikan
transport ion pada bakteri dan terjadi kematian bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
bakteri.13,14 konsentrasi larutan ekstrak bunga cengkeh
Eugenol yang merupakan turunan dari fenol (Syzygium aromaticum) terhadap pH dan
dimana ikatan fenol ini antar dinding sel bakteri absorbansi saliva buatan yang telah diinduksi
dapat menyebabkan koagulase protein. Koagulase Streptococcus mutans secara in vitro.
protein ini akan menyebabkan perubahan enzim 2. Terdapat pengaruh konsentrasi larutan ekstrak
transpeptidase sehingga terjadi gangguan bunga cengkeh (Syzygium aromaticum)
pembentukan sintesis dinding sel bakteri yang terdiri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
dari peptidoglikan dengan gugus polisakarida dan mutans yang terdapat dalam saliva buatan
polipeptida pada akhirnya sel bakteri akan secara in vitro. Dimana konsentrasi larutan
mengalami lisis dan mati.13,15 ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum)
Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa 10% telah mampu menghambat pertumbuhan
terdapat perbedaan yang bermakna antara Streptococcus mutans.
kelompok perlakuan larutan ekstrak bunga cengkeh 3. Konsentrasi larutan ekstrak bunga cengkeh
(Syzygium aromaticum) terhadap pH saliva buatan (Syzygium aromaticum) yang efektif untuk
dan pertumbuhan Streptococcus mutans. Dari hasil mempertahankan pH saliva buatan mendekati
uji Korelasi Regresi menunjukkan bahwa besar pH saliva normal dimulai pada konsentrasi 10%.
larutan ekstrak bunga cengkeh (Syzygium
aromaticum) terhadap pH dan absorbansi saliva Saran. Berdasarkan kekurangan yang ada pada
buatan sebesar 98,4% dan 82,2%. Hasil penelitian penelitian ini, maka perlu diadakan penelitian yang
ini membuktikan bahwa larutan ekstrak bunga lebih lanjut sebagai berikut:
cengkeh (Syzygium aromaticum) berpengaruh 1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang
terhadap pH saliva buatan dan dapat menghambat pengaruh larutan ekstrak bunga cengkeh
pertumbuhan Streptococcus mutans secara in vitro. terhadap pH saliva buatan yang telah diinduksi
Pada konsentrasi 10% dan 15% dan 20% dapat Streptococcus mutans secara in vitro dengan
mempertahankan pH netral rongga mulut, serta menambahkan komponen organik pada saliva
dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus buatan seperti komponen organik yang
mutans secara bermakna dimulai dari konsentrasi terkandung dalam saliva asli untuk dilakukan uji
10%. apakah komponen tersebut juga memiliki peran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penting terhadap kondisi pH saliva buatan.
manfaat sebagai referensi penelitian lebih lanjut 2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
dalam bidang kedokteran gigi terutama penggunaan larutan ekstrak bunga cengkeh (Syzygium
aplikasi saliva buatan sebagai penelitian dalam aromaticum) terhadap pH saliva buatan yang
kedokteran gigi, akan tetapi terdapat beberapa diinduksi bakteri lain dalam rongga mulut selain
kekurangan dalam penelitian ini, diantaranya adalah Streptococcus mutans secara in vitro.
tidak terdapat komponen organik yang terkandung
dalam saliva buatan seperti yang terkandung dalam 3. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
saliva yang asli. Pada penelitian lebih lanjut, dapat larutan ekstrak tanaman lain yang mampu
ditambahkan komponen organik dalam saliva memberikan pengaruh terhadap pH saliva
7
buatan yang diinduksi Streptococcus mutans 9. Jirovets. 2010. Medicinal Value of Clove
secara in vitro. :Karolinska Institute, Stockholm (Sweden),
hal. 23.
DAFTAR PUSTAKA
10. Juniaty Towaha. Manfaat Eugenol Cengkeh
1. Kusumasari N. 2012. Pengaruh Larutan Dalam Berbagai Industri Di Indonesia
Kumur Ekstrak Siwak (Salvadora persica) .Sukabumi: Perspektif; 2012 :Journal
Terhadap pH Saliva. Skripsi. Tidak Online.
diterbitkan, Fakultas Kedokteran Universitas 11. Gislene G.; Juliana L, PauloC ,Giuliana L.
Diponegoro, Semarang, hal. 1; 8-18. 2000. Antibacterial activity of plant extracts
2. Setyawan HP. 2012. Ekstrak Daun Teh and phytochemicals on antibiotic resistant
Putih (Camelia sinensis) Sebagai Antibakteri bacteria. Brazilian Jof Microbiology; 31:247-
Terhadap Bakteri Penyebab Karies 256.
Streptococcus mutans Secara In Vitro. 12. Nanasombat S and LohasupthaweeP. 2005,
Skripsi. Tidak diterbitkan, Program Studi Antibacterial activity of crude ethanolic
Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas extracts and essential oils of spices against
Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang, salmonellae and other enterobacteria. J
hal. 5-8; 18-19. KMITL Sci Tech; 5(3);527-538.
3. Roeslan BO. Imunologi karies. In: Imunologi 13. Katzung, B.G.2008. Farmasi Dasar dan
oral kelainan di dalam rongga mulut. Klinik. Jakarta : EGC.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2002: 139-41. 14. Oyedemi,S.O.,Okoh,A.I.,Mabinya,L.A.,Piroc
4. Darout IA. 2013. Miswak as an alternative to henva,G and Afolayan,A.J. 2008.The
the modern toothbrush in preventing proposed mechanism of bactericidal action
oraldisease. Online: http://www. ssgrr.it/ of eugenol, α terpeneol and γ terpine against
en/ssgr 2003w/papers/102ceo.pdf ,diakses Listeriamonocytogenes, Streptococcus
20 Desember 2013.. pyogenes, Proteus vulgaris and
5. Hoque. 2011. Traditional Medicine Use In Escheriachia coli. African Journal of
Third World Country Recent Trending, Biotechnology 8(7),pp.1280-1286.
University of Malaya, Malaysia 15. Ayoola,G.A., et al. 2008. Chemical analysis
6. Tamura. 2008. Isolasi Senyawa Flavonoid and antimicrobial activity of the essential oil
dari Daun Tumbuhan Harimonting syzigium aromatikum (clove). African
(Rhodomyrtus tomentosa W.Ait.). Skripsi. Journal of Microbiology Research 2
Tidak diterbitkan, Fakultas Matematika dan (1),pp.162-166.
ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatra Utara, Medan.
7. Soemiati, Santoso RE, Diyatri I. 2002.
Peranan Sorbitol dalam Mempertahankan
Kestabilan pH Saliva pada Proses
Pencegahan Karies. Skripsi. Tidak Menyetujui,
diterbitkan, Fakultas Kedokteran Gigi Pembimbing I
Universitas Airlangga, Surabaya.
8. Yosephine. 2011. Penggunaan Ekstrak
Bunga Cengkeh (Eugenia aromaticum)
Sebagai Obat Kumur Menurunkan Jumlah
Leukosit Cairan Sulkus Gingiva Penderita
Gingivitis Ringan. Tesis. Tidak Diterbitkan,
Program Pascasarjana Ilmu Biomedik Prasetyo Adi, drg. MS
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. NIP. 19560416 198303 1 003