You are on page 1of 34

BUKU MODUL / PETUNJUK PRAKTIKUM

TEK155213
PRAKTIKUM SISTEM
KOMUNIKASI NIRKABEL

Oleh:
I Gst Agung Komang Diafari Djuni H. ST.,MT
Dr. I Made Oka Widyantara, ST.MT

LABORATORIUM SISTEM KOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel
TAHUN 2015
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadapan Ida Hyang Widi Wasa atas rahmat- Nya
penyusunan buku manual Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel dapat diselesaikan. Buku
Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel disusunkan berdasarkan silabus kurikulum Teknik
Elektro dan Komputer tahun 2015-2020, untuk digunakan sebagai materi modul/petunjuk
kegiatan praktikum mata kuliah TEK155213 Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel.

Penulis berharap materi dalam buku modul/petunjuk praktikum ini dapat membantu
pemahaman mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi dibidang ilmu sistem
telekomunikasi. Selanjutnya, penulis berhadap masukan yang konstruksi untuk
menyempurnakan materi dalam bulu modul/petunjuk praktikum ini.

Bukit Jimbaran, September 2015


Penulis

IG.A. K Diafari Djuni H.


I Made Oka Widyantara

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 1


DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………… ……….. 1
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………. 2
Percobaan I : Perancangan Jaringan Seluler …………………………………………..……3
Percobaan II : Perencanaan Radio Link ………….…………………………………….……12
Percobaan III : Perancangan Antena Yagi ………….………………………………….……21
Percobaan IV : Drive test Jaringan 2G (GSM) dan 3 G (WCDMA) ………….……….……30

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 1


PERCOBAAN I

PERENCANAAN JARINGAN
SELULER

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
omunikasi Nirkabel 2
PERCOBAAN I
PERENCANAAN SELULER

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan jaringan sesuler
GSM/GPRS/EDGE khususnya dengan menggunakan software Atoll.
2. Mahasiswa dapat melakukan analisa (link budget) dan optimasi berdasarkan hasil
yang didapatkan.

1.2 Peralatan
 Software Atoll
 Data map, clutter, dan spesifikasi transmitter GSM
 Laptop/PC
 Software Google Earth

1.3 Dasar Teori


1.3.1 Software Atoll
Atoll merupakan sebuah software radio planning yang menyediakan satu set alat dan
fitur yang komperhensif dan terpadu yang memungkinkan user untuk membuat suatu proyek
perencanaan microwave ataupun perencanaan radio dalam satu aplikasi. Berbagai prediksi
study dari cakupan dapat dikonfigurasikan sesuai kehendak perancang. Study yang
disuguhkan diantaranya adalah :
1. Coverage by signa level: Menghitung area yang tertutupi oleh level sinyal dari tiap
cell.
2. Coverage by C/(I+N) level (DL) : Menghitung area yang tertutupi oleh SINR
downlink. SINR adalah perbandingan antara kuat sinyal dengan kuat interferensi
ditambah noise yang dipancarkan oleh cell
3. Coverage by C/(I+N) level (UL) : Menghitung area yang tertutupi oleh SINR uplink
4. Coverage by throughput (DL) : Menghitung area yang tertutupi oleh throughput
downlink
5. Coverage by throughput (UL) : Menghitung area yang tertutupi oleh throughput
uplink

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 3


1.3.2 Generasi Kedua (2G), 2.5G dan 2.75G
Untuk mengatasi keterbatasan pada teknologi generasi pertama, maka pada tahun
1991 mulai dikembangkan teknologi seluler berbasis digital generasi kedua (2G) yaitu
GSM (Global System for Mobile Communications). GSM ini menggunakan teknologi akses
gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division
Multiple Access) yang bekerja dengan frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 25 KHz. Pita
frekuensi dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier.
Carrier frekuensi 200 KHz ini dibagi menjadi 8 time slot dan setiap user akan melakukan
dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu. GSM
memilki kecepatan pengiriman data mulai 64 kbps hingga 100 kbps.
Teknologi digital lainnya pada 2G yaitu CDMA (Code Division Multiple Access)
yang menggunakan frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800 MHz dan dibagi
dalam 42 kanal, masing-masing kanal terdiri dari 30 KHz. Kecepatan akses data dapat
mencapai 153,6 Kbps. Seluruh user pengguna CDMA menggunakan frekuensi yang sama
dalam waktu yang sama. CDMA juga menggunakan kode tertentu untuk membedakan user
satu dengan lainnya.
Perkembangan selanjutnya setelah CDMA adalah GPRS (General Packet Radio
Service) yang merupakan teknologi komunikasi data berbasis packet switch yang
dikembangkan pada jaringan GSM. Sistem GPRS memberikan solusi dasar untuk Internet
Protocol (IP), komunikasi antara mobile station dengan ISH (Internet Service Hosts) atau
Corporate LAN. GPRS ini menggantikan GSM karena akses datanya yang sangat kecil
sedangkan dengan GPRS dapat mengakses data dengan kecepatan 160 Kbps dan
throughput berkisar 20-30 kbps
Kemudian dikembangkan EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) yang
merupakan suatu metode meningkatkan kecepatan transfer data dari GPRS. EDGE masih
berada pada sistem 2.5G karena hanya menambahkan beberapa spesifikasi baru pada
protocol GPRS. EDGE merupakan teknologi yang mempunyai kemampuan untuk
mentransmisikan data hingga kecepatan 384 Kbps atau sama dengan 3 kali kecepatan
GPRS.

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 4


1.4 Langkah Percobaan
1. Buka software Atoll

2. Untuk menentukan teknologi yang digunakan pilih File > New > From a Document
Template > GSM GPRS EDGE

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 5


3. Untuk menentukan koordinat peta pilih Document > Properties maka akan muncul
jendela berikut

4. Pada kolom Projection pilih WGS 84/UTM zone 49S dimana ini menunjukkan
koordinat antara 108º Bujur Barat hingga 114º Bujur Timur

5. Pada kolom display pilih WGS 84 yang menandakan garis Lintang untuk koordinat
dunia

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 6


6. Untuk memasukkan peta digital pilih File > Import. Pilih peta yang ingin
dimasukkan

7. Import data clutter pilih File > Import. Pilih data clutter yang akan diimport, pada
tipe data pilih clutter classes
8. Import ketinggian peta pilih File > Import. Pilih data ketinggian peta yang akan
diimport, pada tipe data pilih altitudes
9. Import data vector pilih File > Import. Pilih data vector yang akan diimport, pada
tipe data pilih vectors
10. Tentukan lokasi untuk melakukan perencanaan dan tampilan akhir akan terlihat
seperti berikut:

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 7


11. Klik icon site dan letakkan di posisi yang diinginkan

12. Atur parameter antena, klik kanan pada Transmitter > Open Table.

13. Akan muncul tab baru, klik dua kali pada masing-masing transmitter untuk
mengatur spesifikasinya sesuai data yang diberikan

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 8


14. Setelah mengatur spesifikasi antena, kembali ke tab perencanaan untuk melakukan
prediksi coverage area. Klik kanan pada prediction > new prediction

15. Pilih coverage by signal level (DL) > OK dan klik Calculate. Maka akan terlihat
coverage area dari site seperti berikut

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 9


16. Ulangi langkah 11-16 dengan menempatkan site di posisi yang berbeda hingga
mendapatkan hasil seperti berikut

17. Hasil tersebut dapat dilihat melalui Google Earth dengan cara memilih icon Convert
to Google Earth pada software

1.5 Tugas Pendahuluan dan Tugas Tambahan


Untuk tugas pendahuluan dan tugas tambahan koordinasikan dengan asdos
bersangkutan

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 10


PERCOBAAN II

PERENCANAAN RADIO
LINK

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
unikasi Nirkabel 11
PERCOBAAN II
PERENCANAAN RADIO LINK

2.1 Tujuan
1. Memahami pembangunan jaringan point-to-point
2. Memahami parameter-parameter yang mempengaruhi jaringan point-to-point
3. Mengamati dan menganalisa jaringan yang terbentuk secara nyata berdasarkan
sistem yang dibangun.

2.2 Peralatan
 Personal Computer (PC)
 Radio Mobile Software

2.3 Teori Penunjang


2.3.1 Wireless LAN
Pada sistem siaran radio komersial biasanya digunakan dua jenis sistem modulasi,
yaitu AM (Amplitudo Modulation) dan FM (Frequency Modulation). Sistem modulasi
amplitudo (AM) memiliki jangkauan yang luas karena dapat dipantulkan oleh lapisan
ionosfer, tetapi dapat terpengaruh oleh gejala kelistrikan dan kemagnetan di udara sehingga
akan menimbulkan derau, tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer, tetapi tidak
terpengaruh oleh gejala kelistrikan dan kemagnetan di udara sehingga akan menghasilkan
suara yang jernih. Terdapat beberapa parameter penting yang sangat mempengaruhi hasil
dari wireless LAN :

2.3.1.1 Propagasi Radio


Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang
radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan
antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna
penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di
antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah. Gelombang dalam perambatannya
menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan. Jenis lintasan yang
diambil tergantung dari frekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktu transmisi. Ada 3 jenis

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 12


lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah),
melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan
langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang
langsung).
Gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan mengikuti lengkungan
bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui horizon. Perambatan melalui lintasan
ini sangat kuat pada daerah frekuensi 30 kHz – 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut
permukaan bumi akan meredam sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu
ukuran dengan panjang gelombang sinyal. Sinyal dari pemancar AM utamanya merambat
melalui lintasan ini.

Gelombang langit diradiasikan oleh antenna ke lapisan ionosfir yang terletak di


atmosfir bagian atas dan dibelokkan kembali ke bumi. Ada beberapa lapisan ionosfir yakni
lapisan D , E, F1 dan F2, dimana keberadaannya di langit berubah-ubah menurut waktu,
dan sangat mempengaruhi perambatan sinyal. Lapisan D dan E adalah lapisan yang paling
jauh dari matahari sehingga kadar ionisasinya rendah. Lapisan ini hanya ada pada siang
hari, dan cenderung menyerap sinyal pada daerah frekuensi 300 kHz – 3 MHz.

Gelombang langsung (line of sight) merupakan garis lurus imajiner yang


menghubungkan satu access point denganaccess point lain. Idealnya, sebuah garis pandang
tidak memiliki penghalang (bangunan atau pepohonan) sama sekali sehingga tidak
menurunkan kualitas sinyal. Banyaknya penghalang dalam sebuah garis pandang akan
mengurangi kekuatan sinyal yang diterima oleh access point. Sebuah garis pandang yang
baik bukan berarti tidak memiliki pengahalang sama sekali, melainkan hanya memiliki
sedikit penghalang (seperti sedikit pohon dan gedung).

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 13


2.3.1.2 Free Space Loss
Free Space Loss (FSL) adalah loss (kerugian) yang terjadi dalam sambungan
komunikasi melalui gelombang radio. Pada saat sinyal meninggalkan antenna, sinyal akan
berpropagasi atau lepas ke udara. Antenna yang kita gunakan akan menentukan bagaimana
propagasi akan terjadi. Pada frekuensi 2.4 GHz sangat penting sekali untuk menentukan
agar jalur antara dua antenna ini tidak ada penghalang. Kita kemungkinan besar akan
melihat adanya degradasi dari sinyal yang berpropagasi di udara jika ada hambatan di jalur.
Pohonan, bangunan, tiang PLN, tower, gunung semua merupakan contoh dari penghalang.

Tetapi sebagian besar redaman dalam system wireless adalah redaman karena sinyal
harus merambat diudara. Persamaan dari redaman Free Space (Free Space Loss / FSL)
adalah sebagai berikut:

Atau bisa juga dengan :

Dimana :
d : jarak (km)
λ : frekuensi (MHz)

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 14


2.3.1.3 Fresnel Zone
Fresnel Zone Adalah area disekitar garis lurus antar antena yang digunakan
sebagai media rambat frekuensi.
• Secara ideal fresnel zone harus dipenuhi.
• 20 % gangguan fresnel zone akan mempengaruhi kualitas link namun lebih dari
itu akan sangat mempengaruhi.
• Halangan fresnel zone dapat berupa bangunan dan juga pepohonan ( karena air
pada daun akan menyerap sinyal )
Namun karena adanya faktor pembiasan gelombang radio dari atmosfer, terdapat factor
yang disebut dengan faktor-K. factor K adalah factor scalar (diasumsikan sebagai jalur
tertentu yang konstan) yang mana membantu mengukur kelengkungan gelombang yang
dipancarkan.

Gambar 1.4 nilai K

Dimana dapat dihitung dengan persamaan :

Dimana :
r : rasio dari radius beam
r0 : jarak sesungguhnya pada bumi

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 15


2.4 Langkah Percobaan
2.4.1 Membangung Link Line of Sight (LOS)
1. Untuk dapat menentukan peta yang akan dipakai dalam program Radio Mobile,
pilih menu “File” , “Map properties”. Kemudian pada kolom “Latitude” dan
“Longitude” masukan koordinat peta yang diinginkan. Misalkan untuk peta bali
dapat dimasukan koorndinat “-8.494195” dan “115.2136”.

2. Kemudian klik “extract”. Program akan otomatis men-download peta digital dari
server yang telah ditentukan oleh Radio Mobile. Hasilnya akan seperti berikut jika
menggunakan koordinat bali.

3. Untuk menambahkan unit, buka men “file” kemudian “unit properties”. Masukan
nama dan koordinat titik yang akan dibangun. Koordinat dapat diliah dari
mengarahkan mouse pada peta.
4. Untuk menambahkan jaringan/ network terdapat beberapa parameter yang perlu
diatur sebelumnya. Pertama pilih menu “file” kemudian “network properties”.
Disini ditentukan unit yang akan digunakan dalam jaringan.

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 16


5. Isi nama network yang diinginkan, misalkan “network 1”
6. Maksimum dan minimum frekuensi adalah lebar frekuensi yang dipakai untuk
koneksi. Contohnya untuk koneksi WLAN menggunakan frekuensi 2.4GHz.
sehingga :
a. Frekuensi minimum (MHz) : 2400
b. Frekuensi maksimum (MHz) : 2499
7. Surface refractivity adalah ukuran pembiasan udara diatas permukaan tanah.
Parameter ini secara default adalah 301.
8. Ground conductivity adalah sifat konduktif tanah. Parameter ini sangat menentukan
refleksi gelombang radio di atas permukaan tanah. Secara umum, semakin
konduktif medan semakin besar resiko redaman yang terjadi. Parameter ini juga isi
sesuai default.
9. Relative ground permittivity. Isi yang disarankan untuk ukuran rata rata adalah 15.
10. Climate/iklim juga mempengaruhi sinyal radio wireless yang dipancarkan. Oleh
karena itu perlu diperhatikan lokasi pemasangan WLAN.
11. Polarisasi antenna dapat menggunakan horizontal atau vertikal. Penentuan
polarisasi berdasarkan hasil survey lokasi apakah kondisi lapangan memungkinkan
untuk di lewati sinyal vertikal yang tentunya mempunyai beam yang lebih lebar
daripada horizontal. Jika kondisi LOS sebaiknya menggunakan polarisasi vertikal
untuk memudahkan proses pointing atena.
12. Additional loss adalah redaman yang diakibatkan oleh: City (gedung) dan Forest
(pepohonan)

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 17


13. Topologi yang digunakan adalah data net, star topology (master/slave). Topologi
ini sesuai dengan konsep WLAN yang juga menerapkan mode AP-client.
14. Sistem yang digunakan merukan spesifikasi antenna yang akan digunakan.
Contohnya adalah sebagai berikut :
• Transmit power : 18 dBm
• Receive threshold/Rx Sensitivity : -90 dBm
• Semi parabolic grid antenna
• Antenna gain : 24 dBi
15. Membership merupakan parameter untuk memilih unit yang akan tergabung dalam
sistem yang telah dibuat. Unit yang dipilih akan ditentukan apakah berperan sebagai
master atau slave.

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 18


16. Untuk pengujian link buka menu “tool” kemudian “radio link” maka akan
muncul gambar seperti berikut.

2.5 Tugas Pendahuluan dan Tugas Tambahan


Untuk tugas pendahuluan dan tugas tambahan koordinasikan dengan asdos
bersangkutan

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 19


PERCOBAAN III

PERANCANGAN ANTENA
YAGI

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
omunikasi Nirkabel UNIVERSITAS UDAYANA
20
PERCOBAAN III
PERANCANGAN ANTENA YAGI

3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip dasar dari antena
2. Praktikan bisa mensimulasikan antena yagi dengan frekuensi 800 MHZ
3. Praktikan mengetahui SWR, Gain dan pola radiasi antena

3.2 Peralatan
 Personal Computer
 Software Yagi Calculator
 Software MMANA-GAL

3.3 Dasar Teori


Antena Yagi secara teoritis yaitu antena yang terdiri dari 3 macam elemen.
Dimana 3 macam yang memegang peranan penting dalam konstruksi antena Yagiyaitu ref
lektor, dipole dan direktori dalam pengimplementasianya sebuah antena
Yagi dapat dibuat dari elemen berbentuk pararel silindris.

Pada gambar 1 menunjukkan bahwa elemen-elemen Yagi terletak sejajar


pada Z axis, sedangkan boom ataupun bahan penyangga elemen sejajar dengan X axis.
Dipol reflektor adalah kawat yang diletakkan di dekat dipol yang diberi
sumber (driven element) yang bertugas merefleksikan balik gelombang yang
mendatanginya. Sedangkan Dipol direktor adalah kawat yang di sekitar driven

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 21


yang bertugas meneruskan gerakan gelombang yang mengenainya (Alaydrus, 2011: 87).
Biasanya antena yang menggunakan sebuah reflektor dan beberapa
direktor adalah antena Yagi. Antena Yagi digunakan dari frekuensi 100 MHz
sampai beberapa GHz.
Antena Yagi terdiri dari tiga bagian yang masing-masing akan dijelaskan
sebagai berikut.

3.3.1 Driven
Driven merupakan bagian paling penting dari sebuah antena Yagi karena
elemen inilah yang akan membangkitkan gelombang elektromagnetik menjadi
sebuah sinyal yang akan di pancarkan. Untuk menjadikan sebuah driven yang
menghantarkan radiasi dengan baik, biasanya menggunakan antena dipole sebagai
bentuk driven antena. Pada umumnya panjang fisik driven adalah setengah
panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima.

3.3.2 Reflektor
Sesuai dengan namanya reflektor, elemen ini merupakan elemen
pemantul. Elemen reflektor ditempatkan di belakang dipole dan dibuatlebih
panjang dari pada panjang dipole.

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 22


Tujuan utama dari penempatan reflektor di belakang adalah untuk
membatasi radiasi agar tidak melebar kebelakang namun kekuatan pancarannya
akan diperkuat ke arah sebaliknya. Reflektor juga bersifat menjadikan antena
lebih induktif.

3.3.3 Direktor
Elemen Direktor merupakan elemen pengarah yang diletakkan didepan
antena dipole terlipat (driven), direktori akan memaksakan radiasi dari driven
menuju ke satu arah. Elemen ini juga kadang sering disebut dengan elemen parasitic.

Antena Yagi Uda termasuk dalam tipe antena parasitic array. Konfigurasi
antena Yagi Uda dapat dilihat seperti pada berikut:

Elemen kedua dari antena dinamakan driven dan yang lain adalah
parasitic. Dipole pertama memiliki ukuran lebih panjang dibandingkan dengan
driven.Dipole kedua ini difungsikan untuk sebagai reflector. Elemen yang berada pada
sisi kanan dari driven memiliki ukuran lebih pendek dari elemen sebelumnya.
Elemen ini memiliki fungsi sebagai director. Director dan reflector mengatur
radiasi sepanjang sumbu x. Antena Yagi Uda banyak dipakai sebagai antena
Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 23
penerima TV dan memiliki directivity yang bagus serta struktur yang sederhana.
Antena Yagi Uda termasuk jenis antena yang banyak dipergunakan karena
memiliki gain yang tinggi, biaya pembuatannya murah serta proses pembuatannya
yang relatif mudah. Antena Yagi Uda terdiri atas sebuah dipole yang disusun
dengan beberapa elemen parasitic (parasitic elemen), dimana terdapat dua macam
elemen parasitic tersebut yaitu:
• Sebuah reflector yang berfungsi memantulkan radiasi dari driven
• Satu atau beberapa director yang berfungsi mengarahkan radiasi dari driven
kearah tertentu

Pada antenna Yagi Uda jumlah elemen mempengaruhi gain antena


tersebut. Semakin banyak elemen maka semakin tinggi pula gain yang
dimilikinya. Sampai sekarang antena Yagi sangat dikenal, terdapat banyak
pembahasan mengenai realisasi antena tersebut, yang membedakan adalah jarak
sejumlah direktor, jarak antara elemen antena dan tingginya masing-masing
elemen. Pada kebanyakan kasus, jumlah elemen, jarak dan tinggi dibedakan
berdasarkan percobaan. Sekarang ini banyak program untuk modeling antena Yagi
untuk mengoptimalkannya berbasis komputer.Sebelum memulai analisa angka
dari antena Yagi, beberapa hal untuk mempermudah diperkenalkan :
• Antena dianggap dalam medium lossless.
• Elemen antena dibuat dari konduktor dengan kualitas yang sempurna.
• Arus dan pengisian dikonsentrasikan pada sumbu dari kabel antena.

3.4 Langkah Percobaan


3.4.1 Perancangan antena Yagi menggunakan software Yagi Calculator
1. Hidupkan PC
2. Siapkan software Yagi Calculator (Software ini portable jadi tidak perlu diinstal)
3. Instal software MMANA-GAL_Basic
4. Buka software Yagi Calculator, pilih Task kemudian pilih Design Yagi
5. Masukkan nilai frekuensi (MHZ)
6. Pada Diameter of dipole bend dan Dipole gap at feed point otomatis menyesuaikan
dengan besarnya frekuensi
7. Gunakan RG-6 (foam PE) 75 ohm sebagai kabel penghubung

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 24


8. Masukkan ukuran boom dan tentukan bentuk / tipe boom
9. Pada konstruksi direktor/reflektor tentukan bentuk, tipe pemasangan dan diameter
bahan
10. Pada konstruksi dipole (driven) tentukan bentuk, tipe pemasangan dan diameter
bahan
11. Setting semuanya seperti pada gambar berikut

12. Kemudian pilih calculate dilanjutkan dengan memilih create .mma


13. Kemudian pilih Save .mma, simpan file dan berikan nama YagiPraktikum.mma

3.4.2 Simulasi Antena Yagi menggunakan software MMANA-GAL


Setelah mendapatkan hasil perhitungan, selanjutnya disimulasikan menggunakan
software MMANA-GAL dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Buka software MMANA-GAL
2. Klik open kemudian pilih file YagiPraktikum.mma

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 25


3. Pada bagian Geometry dapat dilihat berbagai sata spesifikasi dari antena yang dibuat
seperti Frekuensi yang digunakan, jumlah director, wire dan lain sebagainya.

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 26


4. Klik Menu Calculate untuk persiapan men-simulasi antenna. Ada beberapa hal yang
dapat kita ubah pada menu Calculate tersebut, yaitu, frekuensi operasi antena,
tinggi tower, dan jenis material antena (apakah itu kawat atau pipa, tembaga atau
aluminium).
5. Tekan tombol start pada menu Calculate untuk mensimulasikan antena, informasi
yang akan dikeluarkan antara lain adalah SWR, Gain, sudut elevasi pancaran.

6. Pada bagian Far fields plots akan didapatkan pola radiasi antena beserta data – data
lainnya seperti Front/Back ratio, Frekuensi yang digunakan, Impedansi, SWR

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 27


7. Selanjutnya kembali pada menu Calculate dan pada bagian bawah tampilah pilih
Plots
8. Klik Details dan tunggu sampai sistem menganalisa data antena

9. Analisa grafik pada submenu Z (Impedansi)


10. Analisa grafik pada submenu SWR (Standing Wave Ratio)
11. Analisa grafik pada submenu Gain/FB

3.5 Tugas Pendahuluan dan Tugas Tambahan


Buatlah laporan pendahuluan dan tambahkan dasar teori mengenai :
a. Sejarah antena Yagi-Uda
b. Antena Yagi dapat diaplikasikan untuk apa saja
c. Impedansi
d. SWR
e. Gain
f. Dan dasar teori lain yang berhubungan dengan antena yagi
Pada bagian Impedansi, SWR dan Gain sertakan satu soal yang berhubungan
dengan antena.

Praktikum Sistem Komunikasi Nirkabel 28


PERCOBAAN IV

DRIVE TEST JARINGAN 2G


(GSM) DAN 3G (WCDMA)

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
omunikasi Nirkabel UNIVERSITAS UDAYANA
29
PERCOBAAN IV
DRIVE TEST JARINGAN 2G (GSM)
DAN 3G (WCDMA)

4.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dalam melakukan drive test.
2. Mahasiswa dapat melakukan optimasi jaringan dengan baik dan benar dengan
menggunakan aplikasi G-NetTrack Pro untuk pengukuran drive test.

4.2 Peralatan
 Aplikasi G-NetTrack Pro
 Smartphone
 Laptop
 Software Google Earth

4.3 Dasar Teori


4.3.1 Drive Test
Drive Test adalah proses mengumpulkan data parameter di sisi MS (Mobile
Station) atau Handphone dengan seperangkat alat dan di jalankan mengelilingi area yang
akan di ukur. Drive Test dilakukan pada dua jenis tindakan yang berbeda, yaitu
mengendarai mobil dan berjalan mengelilingi area. Untuk mengumpulkan data
parameter pada suatu lokasi gedung misalnya lobi, ballroom maupun aula dilakukan
dengan berjalan mengelilingi lokasi, tindakan ini disebut dengan Walk Test.
Sedangkan untuk mengumpulkan data parameter pada suatu lokasi jalan raya dari
lokasi jalan A sampai dengan jalan B, Biasanya dengan mengendarai mobil dan mengukur
jalan atau area yg mempunyai jalan yg bisa di lalui mobil, tindakan ini disebut Drive Test.
Tetapi pada penerapannya istilah Drive Test lebih sering digunakan dari pada walk
Test. Tetapi pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama hanya metodenya saja yang
berbeda. Adapun produsen perangkat Drive Test saat ini cukup banyak, yang popular di
antaranya Nemo, Agilent, TEMS, Xcall, Panorama, Grayson, dan lain-lain.
4.3.2 Jenis – Jenis Pengukuran Drive Test
Jenis-jenis pengukuran drive test mengunakan G-NetTrack Pro dibagi menjadi
mode pengukuran, yaitu :
a. Idle Mode
Praktikum Dasar Sistem Komunikasi 30
Pengukuran kualitas sinyal yang diterima MS dalam keadaan idle (tidak
melakukan call/sms). Biasanya mode ini dilakukan hanya untuk mengetahui
kekuatan sinyal suatu area yang terindikasi low signal / no services.
b. Dedicated Mode / Voice Sequence
Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal (Long Call atau
Short Call ke nomor tujuan tertentu). Untuk mengukur dan mengidentifikasi
kualitas voice.
c. Data Sequence
4.3.3 Aplikasi G-NetTrack Pro
Aplikasi G-NetTrack Pro adalah aplikasi menarik banyak digunakan pengaturan
smart phone untuk ponsel. G-NetTrack bisa juga digunakan sebagai pelengkap dari RF
Signal Tracker. Pada Aplikasi G-NetTrack ini terdapat 4 menu utama yaitu :
• Cell : Berisi ringkasan data sektor BTS yang sekarang melayani HP kita mulai dari
MCC, MNC, LAC, RNC, CELLID, dll.
• Nei : Berisi informasi cell neighbors/tetangga di sekitar cell
• Map : Berisi peta google map. Ada pilihan untuk memilih informasi apa yang akan
ditampilkan di peta ini, yakni : Level kuat sinyal yang diterima, Kualitas, Cell,
Download rate, Upload rate dan kecepatan. Saat drive test, sinyal terkuat adalah
merah – jingga – kuning – hijau – biru – abu-abu dan hitam untuk yang terlemah.
• Info : berisi informasi tentang HP dan sofware G-NetTrack yang sedang dipakai.

4.4 Langkah Percobaan


1. Tentukan rute drive test yang akan dilalui, seputaran lingkungan kampus UNUD
Jimbaran. Rute untuk masing-masing kelompok TIDAK BOLEH sama !
2. Pilih operator jaringan yang akan dipakai untuk melakukan drive test :
• Telkomsel - XL
• XL - Tri
• Indosat - XL
• Tri – Indosat
• Telkomsel – Indosat
• Telkomsel - Tri
3. Silahkan pilih diantara kedua layanan jaringan dibawah ini :
• Layanan 2G

Praktikum Dasar Sistem Komunikasi 31


• Layanan 3G

4. Lakukan Drive Test Voice Sequence dengan kedua operator jaringan yang telah
dipilih dengan ketentuan dibawah ini :
- Called Number : 08563918421
- Call Duration : 10 detik
- Pause Between Calls : 10 detik.
- Number of Calls : 50

5. Lakukan Drive Test Data Sequence dengan kedua operator jaringan yang telah
dipilih dengan ketentuan dibawah ini:

Alamat untuk Ping URL , Download URL, Upload URL : www.imissu.unud.ac.id

6. Setelah melakukan drive test, plot hasil drive test tersebut ke dalam Google Earth.
Tampilkan semua hasil exportnya :
• Voice Sequence 2 G : Rx Level, Rx Qual, Cell ID, SNR, DLRate dan ULRate
• Voice Sequence 3 G : RSCP, Cell ID, SNR, DLRate dan ULRate
• Data Sequence 3G: RSCP, Cell, SNR, ULRate, DLRate
• Data Sequence 2G: Rx Level, Rx Qual, Cell, SNR, ULrate, DL Rate

7. Kemudian :
• Berikan penjelasan anda tentang perbandingan hasil voice diatara kedua
operator.
• Berikan penjelaan anda tentang perbandingan antara hasil data kedua operator.

Untuk laporan resmi, setiap kelompok membuat langkah-langkah drive test dengan G-
NetTrack Pro secara detail dengan disertai sreencapture dari smartphone
.
5.5 Tugas Pendahuluan dan Tugas Tambahan
Untuk tugas pendahuluan dan tugas tambahan koordinasikan dengan asdos
bersangkutan

Praktikum Dasar Sistem Komunikasi 32

You might also like