You are on page 1of 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahwa pada hakikatnya pendidikan itu adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah
dan masyarakat. Selaras dengan tuntutan perkembangan terhadap kualitas pelayanan dan hasil
pendidikan maka sudah selayaknya setiap k&mp&nen melakukanre reposisi yang mengarah
kepada aspirasi dan apresiasi dalam bentuk partisipasi masyarakatterhadap penyelenggaraan
sekolah yang berkualitas

Berdasarkan dasar hukum pembentukan komite sekolah yaitu uu No. 25 Tahun 2000 tentang
Program Pembangunan Nasional dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/
merupakan acuan komite sekolah demi pembentukan komite sekolah yang
transfaran,akuntabel,dan demokratis.

Komite sekolah dalam melaksanakan tugasnya berperan sebagai Advisory agency,


Supporting,Controling,and mediator.Komite sekolah merangkul peran orangtua dalam
menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu,melakukan kerjasama dengan sekitar
lingkungan sekolah dan memberi ide untuk berbagai kebutuhan pendidikan dengan pertimbangan
yang mengarahkan suatu kesepakatan peningkatan mutu sekolah.

Bentuk partisipasi masyarakat dapat dihimpun secara terorganisasi melalui suatu wadah
yang disebut komite $ekolah sebagai mitra sejajar dengan sekolah yang saling
bahumembahu dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang lebih baik.

Program kerja ini dimaksudkan sebagai perwujudan dari tujuan jangka pendek
maupun jangka panjang dan untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya program kerja yang
terarah terhadap dan berkeseimbangan di samping sebagai alat evaluasi , tolak ukur sudah sejauh
mana tujuan tersebut dapat dicapi dan faktor apa saja yang menjadi penghambat sehingga dapat
diantisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan Program kerja selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Komite Sekolah ?
2. Bagaimana Peran Komite sekolah?
3. Apa saja program komite sekolah dalam peningkata mutu sekolah?
4. Apa yang menjadi tujuan dari komite sekolah ?
5. Menyebutkan contoh program komite sekolah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Komite Sekolah
2. Untuk mengetahui Bagaimana Peran Komite sekolah
3. Untuk mengetahui Apa saja program komite sekolah dalam peningkata mutu
sekolah
4. Untuk mengetahui Apa yang menjadi tujuan dari komite sekolah
5. Untuk dapat Menyebutkan contoh program komite sekolah
BAB II
ISI

A. Pengertian Komite Sekolah


Pengertian komite sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
044/U/2002 merupakan badan mandiri yang mewadahi peran serta manyarakat dalam
rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di Satuan
Pendidikan. Sedangakn menurut UUSPN (Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional)
No, 20 Tahun 2003 Pasal 56 Ayat 3 komite sekolah adalah lembaga mandiri yang
dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan berdasarkan atas
pertimbangan, arah dan dukungan tenaga, sarana prasarana serta pengawasan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan (Sagala, 2011). Menurut Sukirno (2006), komite sekolah
adalah sebagai lembaga mandiri atau organisasi diluar struktur organisasi sekolah biasa
disebut nonstroktual.
B. Peran Komite Sekolah
Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 56 ayat (3)
menyatakan bahwa Komite Sekolah atau madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk
dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan,
arahan dan dukungan tenaga, sara dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang disampaikan Sagala
(2009: 257) bahwa komite sekolah memiliki fungsi yaitu sebagai pemberi pertimbangan,
pendukung, pengontrol, dan mediator.
 Pemberian pertimbangan maksudnya adalah berhubungan dengan:
1. Program dan kegiatan yang disusun dalam rencana pembangunan pendidikan
tingkat kabupaten/kota dan RKS serta RKT tingkat satuan pendidikan.
2. Pertimbangan kepada guru dalam pelaksanaan tugas supaya tidak sewenang-
wenang dalam menangani siswa (misalnya dalam hal memberi hukuman bagi
siswa).
3. Pertimbangan dalam hal peningkatan disiplin guru dan memberi solusi bagi
kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru
4. Pertimbangan dalam mengembangkan bakat dan minat siswa (misalnya dalam
keikutsertaan siswa dalam lomba-lomba).
 Sebagai pendukung antara lain:
1. Mendata jumlah guru yang memerlukan pendidikan dan latihan, mendata tingkat
pendidikan guru yang memerlukan peningkatan kualifikasi pendidikan
2. Mendukung program pengayaan bagi siswa yang lebih pintar, dan remedial bagi
siswa yang belum mencapai hasil yang dipersyaratkan
3. Mendukung pemanfaatan sarana-prasarana untuk mendukung pembelajaran
4. Memaksimalkan alokasi anggaran
 Fungsi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sebagai pengontrol antara lain:
1. Menanyakan proses belajar mengajar apakah sudah mengarah pada standar yang
dipersyaratkan
2. Menanyakan kondisi kesehatan, gizi, dan bakat peserta didik
3. Memantau pelaksanaan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan
Tahunan (RKT)
4. Ikut serta dalam penyusunan RKS dan RKT
5. Ikut memantau penggunaan dana BOS
6. Mengontrol pelaksanaan proses belajar mengajar guru.
C. Tujuan Program Sekolah

Dari berbagai pengamatan dan analisis, sedikitnya ada tiga faktor yang menyebabkan
mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata.
 Faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan
pendekatan education function atau input-output analisis yang tidak dilaksanakan
secara konsekuen.
 Faktor kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara
birokratiksentralistik.
 Faktor ketiga, peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta masyarakat
khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat
minim.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut di atas, tentu saja perlu dilakukan upaya-
upaya perbaikan, salah satunya adalah melakukan reorientasi penyelenggaraan
pendidikan,
yaitu dari manajemen peningkatan mutu berbasis pusat menuju manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah. Salah satu wujud aktualisasi pelaksanaan MPMBS
adalah dibentuknya suatu badan yang mengganti keberadaan Badan Pembantu
Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni Komite Sekolah melalui Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional nomor : 044/U/2002 tanggal 2 April 2002. Penggantian nama
BP3 menjadi Komite Sekolah didasarkan atas perlunya keterlibatan masyarakat secara
penuh dalam meningkatkan mutu Pendidikan (Suparlan, 2008: 205).
Adapun tujuan dibentuknya Komite Sekolah yaitu (1) mewadahi dan menyalurkan
aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan
program
pendidikan di satuan pendidikan; (2) meningkatkan tanggung jawab dan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; (3) menciptakan
suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan
pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan (Lampiran Kepmendiknas
nomor: 044/U/2002). Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya, Komite
Sekolah harus menyusun program kerja atau sebuah perencanaan program atau dalam
hal ini Komite Sekolah membutuhkan pengelolaan yang baik agar dapat mewujudkan
tujuan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Pengelolaan Komite Sekolah
merupakan suatu cara untuk mengatur sebuah program, mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi, dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada dalam rangka memaksimalkan peran dan fungsi Komite Sekolah agar tujuan
dibentuknya Komite Sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Kemendikbud
(2016) menyebutkan bahwa program kemitraan melalui komite sekolah ini bertujuan
untuk: (1) menguatkan jalinan kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat
dalam mendukung lingkungan belajar yang dapat mengembangkan potensi anak secara
utuh; (2) meningkatkan keterlibatan orang tua/wali dalam mendukung keberhasilan
pendidikan anak di rumah dan di sekolah; dan (3) meningkatkan peran serta
masyarakat dalam mendukung program pendidikan di sekolah dan di masyarakat.
D. Program Komite Sekolah

PERAN
FUNGSI KOMITE KEGIATAN OPERASIONAL KOMITE
NO KOMITE

1. Pemberian 1.1 MemMemberi masukan 1.1.1 Mengadakan pendataan tentang kondisi


pertimbangan ,pertimbangan sosial ekonomi kelurga peserta didik dan
(Advisory) sumber daya pendidikan dalam
masyarakat.
1.1.2 menganalisi hasil pendataan sebagai
bahan pemberian masukan ,
pertimbangan, dan atau rekomendasi
kepada sekolah
1.1.3 menyampaikan masukan, pertimbangan
atau rekomendasi secar tertulis kepda
sekolah, dengan tem,busan kepada Dinas
Pendidikan dan Dewan Pendidkian.
1.1.4 1.1.4 Memberikan pertimbangan kepada
sekolah dalam rangka mengembangkan
kurikulum muatan lokal
1.1.5 Memberikan pertimbangan kepada
sekolah untuk meningktkan proses
pembelajran dan pengajaran yang
menyenangkan ( Pakem)
1.1.6 Memberikan masukan dan pertimbangan
kepadfa sekolah dalam pentusunan Visi,
misi, tujuan kebijakan dan kegiatan
sekolah
3. Pengontrol ( Mengadakan evaluasi dan Mengadakan rapat atau pertemuan
Controling) pengawasan terhadap kebijakan. secara rutin atau insidentil dengan kepala
Program, penyelenggaraan dan sekolah dan dewan guru
keluaran pendidikan Sering mengadakan kunjungan atu
silaturrahmi ke sekolah atau dewan guru
di sekolah
Meminta penjelasan Kepala Sekolah
tentang hasil belajar siswa
Bekerja sama dengan sekolah dalam
kegiatan penelusuran alumni.
4. Mediator 4.1 Melakukan Kerjasama dengan
4.1.1 Membina hubungan dan kerjasama yang
masyarakat harmonis dengan seluruh stakeholder
pendidikan.
4.1.2 Mengadakan penjajakan tentang
kemungkinan untuk dapat mengadakan
kerjasama atau MOU dengan lembaga
4.2 menampung dan menganalisis lain untuk kemajuan sekolah
aspirasi. Ide, tuntutan, dan berbagai
4.2.1 Menyebarkan kuesioner untuk
kebutuhan pendidikan yang memperolah masukan, saran, dan ide
diajukan oleh masyarakat. kreatif dari masyarakat.
4.2.2 Menyampaikan laporan kepada sekolah
secara tertulis tentang hasil
pengamatannya terhadap sekolah

Untuk dapat melakukan kiegiatan operasional tersebut, Komite Sekolah memerlukan


dukungan fasilitas yang memadai. Fasilitas organisasi terdiri dari aspek sumber daya manusia,
prasarana fisik kantor, administrasi dan keungan serta data.Jadi dalam menjalankan segala
program kerja dibutuhkan suatu perangkat organisasi komite sekolah.
a. Perangkat Organisasi Komite Sekolah

Perangkat organisasi Komite Sekolah minimal yang harus ada, yang memungkinkan
berjalannya roda organisasi Komite Sekolah adalah: Personel Komite Sekolah, Struktur
Organisasi disertai job descriptionsetiap personel dan tata-hubungan antarpersonel, Panduan
Organisasi (antara lain berupa AD/ART), fasilitas penunjang (Kantor/Sekretariat, tenaga
administrasi).

b. Kepengurusan

Komite Sekolah yang terdiri atas personel yang dibentuk berdasarkan ketentuan yang
ada (dijelaskan pada topik Pembentukan Komite Sekolah) dibentuk menjadi sebuah organisasi
yang paling tidak terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota.

E. Peningkatan Program Peran Serta Komite Sekolah

Program kerja komite sekolah terbagi atas dua bagian besar :

1. Program Umum Komite


 Pertemuan rutin setiap bulan sekali antara pengurus dan anggota
 Pertemuan Komite dengan pengelola pendidikan
 Penyusunan RAPBS bersama sekolah

2. Program Khusus :

 Program jangka panjang, menengah dan jangka pendek

Jangka pendek

a. Rapat pengurus Komite sekolah secara periodik.


b. Membantu mempromosikan sekolah
c. Kerjasama dalam peningkatan mutu pendidikan.
d. Membantu mengusahakan dana untuk pembangunan fisik sekolah.

Jangka Panjang

a. Memonitor peningkatan mutu pendidikan.


b. Meningkatkan mutu guru dan karyawan.
c. Membantu mengusahakan dana untuk pemeliharaan sarana fisik sekolah.
d. Pencitraan publik sekolah di mata masyarakat.

Jangka Menengah

a. Terlibat langsung dengan pertemuan orang tua siswa.


b. Ikut mempromosikan sekolah kepada masyarakat luas
c. Mendukung program peningkatan mutu pendidikan.
d. Mendukung program peningkatan sarana prasarana Sekolah dengan mencari dana
untuk pembangunan sekolah, misal dengan orangtua siswa.

 Penggalian dana untuk fisik sekolah


 Mencari donatur yang peduli terhadap pendidikan
 merencanakan kerja fisik sekolah
 Mengevaluasi seluruh kegiatan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Komite sekolah adalah lembaga mandiri yang dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan berdasarkan atas pertimbangan, arah dan dukungan
tenaga, sarana prasarana serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan
2. Komite Sekolah atau madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan
dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan
dan dukungan tenaga, sara dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan
3. Tujuan dibentuknya Komite Sekolah adalah sebagai wadah dan penyalurkan
aspirasi dan prakarsa masyarakat , meningkatkan tanggung jawab dan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan , menciptakan suasana dan
kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan
pelayanan pendidikan.
4. Setiap komite sekolah memiki progam sekolah. Secara garis besar progam
sekolah terbagi menjadi 2, yaitu progam umum dan khusus.

You might also like