Professional Documents
Culture Documents
Abstrak—PLN Pekan Baru mendapatkan pasokan natural natural gas disalurkan secara natural flow dari sumur gas
gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik dari sumur dengan tekanan yang cukup tinggi. Hasil simulasi reservoir
dilapangan Segat secara natural flow. Apabila gas tetap yang telah dilakukan oleh EMP Bentu Ltd menunjukkan
didistribusikan menggunakan natural flow, natrural gas tidak apabila natural gas disalurkan secara natural flow, maka
bisa didistribusikan hingga akhir periode PJBG. Hal tersebut produksi gas tidak mampu terpenuhi sampai berakhirnya
karena akan terjadi penurunan tekanan dari sumur-sumur
periode PJBG. Agar sumur-sumur gas di lapangan Segat
gas. Untuk itu perlu dilakukan sizing kompresor yang akan
ditempatkan di Seng Gas Plant. Kompresor digunakan untuk dapat bertahan lebih lama, tekanan sumur-sumur tersebut
meningkatkan tekanan gas dari sumur agar tekanan dari harus diatur lebih rendah, sehingga tekanan di Seng Gas
wellhead dapat diatur lebih rendah sehingga gas dapat Plant mencapai 100 psig.
didistribusikan hingga akhir periode PJBG. Sizing kompresor Tekanan minimal yang ditentukan dalam PJBG
dimulai dengan menghitung sifat-sifat kimia dari natural gas tidak akan terpenuhi jika tekanan natural gas di Seng Gas
yang didapatkan dari komposisi kimia gas. Perhitungan Plant hanya mencapai 100 psig. Kompresor booster
kecepatan spesifik dilakukan untuk mengetahui apakah tipe
diperlukan untuk meningkatkan tekanan gas dari 100 psig
kompresor yang dipilih sudah sesuai dengan kebutuhan. Dari
hasil perhitungan didapatkan tipe kompresor yang sesuai
menjadi 450 psig. Untuk itu perlu dilakukan sizing
adalah reciprocating dua stage, silinder double acting dengan kompresor yang akan digunakan untuk keperluan tersebut.
daya 1498.3 HP dan putaran 1200 rpm. Sizing ditujukan antara lain, untuk pemilihan tipe kompresor
yang sesuai dengan kebutuhan menggunakan perhitungan
Kata Kunci— kompresor, natural gas, dan reciprocating kecepatan spesifik berdasarkan [1], mendapatkan spesifikasi
kompresor yang akan direkomendasikan untuk digunakan di
Seng Gas Plant..
I. PENDAHULUAN
D. Piston displacement
Pada sizing kompresor reciprocating ini, silinder yang
digunakan adalah jenis double acting. Piston displacement
adalah volume yang dihasilkan silinder berdasarkan
perpindahan piston. Volume tersebut berdasarkan satuan
ACFM (actual cubic feet per minute), dimana ACFM
dikonversikan dari SCFM (standard cubic feet per minute)
dengan persamaan berikut [4]
( )= ( ) (16)
dimana: Zs= kompresibilitas gas pada kondisi suction
Ps = tekanan gas pada kondisi suction (psia)
Zstd= kompresibilitas gas pada kondisi standar
Pstd= tekanan gas pada kondisi standar (psia) Gambar 3 Grafik volume bottle sizing [2].
H. Rod load
Setiap kompresor reciprocating mempunyai keterbatasan Gambar 7 Beban tarik rod [6]
terhadap beban tekanan operasi dan inersianya. Beban 3. Nett Rod load
tekanan dan inersia tersebut akan diterima secara langsung Nett Rod load adalah gaya yang terjadi pada piston rod
oleh rod, yaitu batang yang menghubungkan connecting rod yang didapatkan dari penjumlahan vektor antara gaya
dan piston seperti pada Gambar. Beban karena tekanan yang inersia dan gaya tekan gas (gas force). Nilai dari nett rod
bekerja dan inersia dari komponen reciprocating disebut load dapat diplot sebagai fungsi sudut crank sehingga dapat
rod load [4]. diketahui beban maksimum yang terjadi pada piston rod
berdasarkan posisi sudut crank Gaya total yang dialami
oleh rod adalah jumlah dari gaya dari tekanan gas dan gaya
inersia
= ± (30)
Gambar 5 Skema piston displacement [5].
III. HASIL PERHITUNGAN
Gaya inersia terjadi karena adanya massa dari part
reciprocating yang bergerak dengan percepatan tertentu. A. Parameter Perhitungan
Arah dari gaya inersia ini selalu berlawanan dari arah gerak Parameter yang diperlukan untuk sizing kompresor adalah
piston. Untuk mengetahui besar gaya inersia harus diketahui sebagai berikut:
terlebih dahulu percepatan dari piston dimana percepatan kapasitas (Q) = 15 MMSCFD
piston berubah sesuai dengan sudut crank. Percepatan dari temperatur suction (Tin) = 100 ◦F
piston dapat diperoleh dengan menurunkan persamaan tekanan suction (Pin) = 100 psig,
perpindahan piston dari skema di Gambar 5. Gaya Inersia tekanan discharge (Pout) = 450 psig
didapatkan dengan persamaan berikut [5]. putaran (N) = 1200 rpm
= = + (24) B. Perhitungan Sifat-sifat Gas
dimana: l = panjang connecting rod (in) Properties gas pada tabel berikut dihitung berdasarkan
kompoisi kimia hasil uji lab pada 24 januari 2014. Nilai
r = jari-jari crank (in)
MW, Mcp,Tc, dan Pc diambil berdasarkan [6].
ω = kecepatan sudut crank (rad/s) Tabel 3 Komposisi kimia natural gas dan berat molekul
θ = sudut crank Komponen y (fraksi mol) MW y,MW
m = masa part reciprocating (lb)
Carbon Dioxide 0,00232 44,01 0,1021032
2. Gas Pressure Load
Gambar 6 dan 7 menunjukkan bagaimana beban Nitrogen 0,0073 28,0134 0,20449782
tarik dan kompresi terjadi dalam silinder double acting. Methane 0,9879 16,043 15,8488797
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 5
Tin 100 F 120 F Gambar 8.b Grafik distribusi tekanan silinder terhadap sudut crank stage 2
Pin 114,696 psia 230,86 psia Berat komponen reciprocating pada Tabel 6 diperlukan
Zin 0,9893 0,9626 untuk mendapatkan nilai gaya inersia yang terjadi sehingga
didapat Gambar 9.a dan Gambar 9.b. Perhitungan ini akan
Tout 197,4 F 220,87 F
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 6
menghasilkan nilai rod load yang dialami komponen 1. Nilai putaran spesifik (Ns) didapat 1,41 dimana pada
reciprocating akibat kondisi operasi yang dijalankan. Nilai nilai tersebut merupakan range dari kompresor
nett force yang didapat pada setiap stage dapat dilihat pada reciprocating.
Gambar 10 dan Gambar 11, kemudian dapat dicocokkan 2. Dari hasil perhitungan didapatkan spesifikasi dan
dengan rod load maksimum yang diijinkan berdasarkan performance dari kompresor reciprocating adalah
[8]. sebagai berikut.
Tabel 7 Spesifikasi kompresor hasil perhitungan
Tabel 6 Berat komponen reciprocating [8]. Spesifikasi
Berat Piston Rod (lb) Berat Crosshead (lb) Total Frame : JGK/4
Stage 1 212,20 76,4 288,6 Stroke 5,5 in
Stage 2 157,8 76,4 234,2 Diameter rod 2 in
Connecting rod (center 13,75 in
distance) 2,75 in
Radius crank 5,625 in
Stage 1:
D silinder 12 in
Valve Plate valve (CT 148)
Q(ACFM) 1442,25
Ev 84,64%
Power 679,7 HP
Stage 2:
D silinder 9,125 in
Valve Plate valve (CT 102)
Q (ACFM) 862,94
Ev 88,45%
Gambar 9.a Rodload stage 1
Power 818,6 HP
Total Power 1498.3 HP
Driver :
Gas Engine Waukesha L70441
1680 HP 1200 rpm
GSI
3. Dari perhitungan rod load dihasilkan gaya maksimal,
dan minimal yang bekerja pada piston rod berikut: