You are on page 1of 9

MAKALAH

MENYUSUN METODE PENELITIAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengembangan Proposal

Oleh :

Ana Afifah P1337424418056


Dyah Ikasumiwi P1337424418063
Elian Suci Tiwaningtyas P1337424418064
Hesti Ratri Nugrahaeni P1337424418073
Hilmah Hardyanti P1337424418074
Ima Nurcahyanti Putri P1337424418075
Mutia Kanza P1337424418082
Nurul hidayati Amini P1337424418087
Shinta Dhian Hasna A. P1337424418094
Susmiyati P1337424418098
Yuliyanti Silalahi P1337424418105

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PRODI ALIH JENJANG KELAS ALUMNI NON REGULER
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya. Kami juga menghaturkan terimakasih kepada Ibu
Umaroh, SKM, SSiT, M.Kes sebagai dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Proposal yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyusun makalah ini.

Makalah ini membahas mengenai metode penelitian cross-sectional.


Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi mata
kuliah Pengembangan Proposal, kami mengucapkan terimakasih dan terbuka
terhadap semua pihak yang melakukan koreksi dan memberikan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan makalah ini.

Semarang, 30 Agustus 2018

Penyusun
METODE PENELITIAN

A Jenis dan Desain Penelitian

Metode penlitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan

pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dinamika

korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,

observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).

Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran

dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan

(Notoatmodjo, 2010).

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara, patokan duga, atau dalil sementara,

yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo,

2010). Hipotesis kerja (Ha) merupakan suatu rumusan hipotesis dengan tujuan

untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala

muncul, sedangkan hipotesis nol (Ho) dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan

atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara dua kelompok atau lebih

mengenai suatu hal yang dipermasalahkan (Notoatmodjo, 2010).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan

seksualitas dengan perilaku seksual remaja.

Ha : Terdapat hubungan antara pengetahuan seksualitas dengan perilaku

seksual remaja.

Ho : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan seksualitas dengan

perilaku seksual remaja.


C. Variabel penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimilliki atau didapatkan oleh penelitian tentang suatu konsep pengertian

tertentu (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini variabel yang di amati

meliputi :

1. Variabel Terikat

Variabel dependen ini merupakan variabel yang dipengaruh atau menjadi

akibat karena variabel bebas (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat penelitian ini

adalah perilaku seksual remaja.

2. Variabel bebas

Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama

variabel independen artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain

(Notoatmodjo, 2010). Variabel independen pada penelitian ini adalah pengetahuan

seksualiatas.

V a r i a b e l d e p e n d e n V a r i a b e l i n d e p e n d e n
Perilaku seksual remaja Pengetahuan seksualitas

 B e r b i c a r a d a n m e m a n d a n g Perkembangan reproduksi remaj a


 B e r s e n t u h a n Anatomi fisiologi alat reproduksi laki-lakidan perempuan
 B e r p e l u k a n Pengambilan keputusan
 B e r p e g a n g a n t a n g a n P e r i l a k u s e k s u a l
 O n a n i Penyakit menular seksual
 M a s t u r b a s i
 B e r c i u m a n ( K i s s i n g )
 Menempelkan alat kelamin (Petting)
 Berciuman sampai meninggalkan bekas,biasanya di daerah sekitar leher (Necking)
 Bersetubuh (Intercourse )
D. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akanditeliti

(Arikunto, 2006).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri

1 Subang sebanyak 1010 siswa.

E. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap yang mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2006). Sampel dari

penelitian ini adalah responden yang termasuk dalam kriteria inklusi sebagai

berikut :

Kriteria inklusi :

1. Tercatat aktif sebagai siswa SMA Negeri 1 Subang

2. Berjenis kelamin laki-laki atau perempuan

3. Termasuk ke dalam usia remaja (10-19 tahun)

4. Bersedia mengisi kuesioner

Kriteria Eklusi :

1. Bukan siswa SMA Negeri 1 Subang

2. Tidak termasuk ke dalam usia remaja (<10 atau >19 tahun)

3. Tidak bersedia mengisi kuesioner

Keseluruhan sampel adalah siswa kelas XI di SMA N 1 Subang sejumlah 293

siswa, yang terbagi ke dalam 8 kelas : 6 kelas IPA dan 2 kelas IPS.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010).


Variabel Definisi Operasional Skala Ukuran
1 2 3 4
Pengetahuan Seksualitas Tingkat kemampuan siswa remaja untuk
menjawab dengan benar tentang
seksualitas yang meliputi perkembangan
reproduksinya, anatomi fisiologi alat
reproduksi laki-laki dan perempuan,
pengambilan keputusan perilaku seksual
dan penyakit menular seksual.

Perilaku Seksualitas Segala tingkah laku remaja yang


didasari hasrat seksual dari mulai
berbicara dan memandang, bersentuhan,
berpelukan, berpegangan tangan, onani,
masturbasi, berciuman (Kissing),
menempelkan alat kelamin (Petting),
berciuman sampai meninggalkan bekas,
biasanya di daerah sekitar leher
(Necking) hingga bersetubuh
(Intercourse).

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner (daftar

pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan

pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Responden mengisi instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan

seksualitas dan kuesioner perilaku seksual.Intrumen berupa penyebaran angket

kepada siswa SMA Negeri1 Subang dengan pengawasan oleh peneliti,

sebelumnya diberikan penjelasan terlebih dahulu dan meminta kesediaannya

untuk menjadi responden dalam penelitian.


H. Alur Pengolahan Data

Menurut Arikunto (2006) pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap

sebagai berikut :

1) Editing data yaitu meneliti kembali data yang terkumpul dan sudah diisi

oleh responden.

2) Coding data yaitu memberi kode untuk setiap item pertanyaan sehingga

memudahkan pengolahan data.

3) Entry data yaitu setelah data diberi pengkodean, data kemudian

dimasukkan dalam program komputer dengan program SPSS untuk

selanjutnya diolah.

4) Tabulating yaitu data disusun dalam tabel untuk memudahkan dalam

menganalis.

Data yang dikumpulkan adalah data primer. Pengambilan data

menggunakan angket yang berisi identitas, tingkat pengetahuan remaja tentang

kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah. Peneliti akan datang

sendiri ke responden yang ada di SMA Negeri 1 Subang, dan selama mengisi

angket ditunggui oleh peneliti dan jika ada yang tidak jelas maka dapat ditanyakan

secara langsung kepada peneliti

I. Analisa Data

• Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel

darihasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusidan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).Dalam analisis ini

akan disajikan gambaran mengenai hubungan pengetahuan tentang seksualitas


dengan perilaku seksual remaja.Nampak hasil bahwa responden yang memiliki

pengetahuan seksualitas kurang adalah 4,8%. Sementara mengenai perilaku

seksual responden yang memiliki perilaku seksual kurang adalah 2,7%.

• Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Hasilnya tampak pengetahuan responden

tentang seksualitas kurang dan mempunyai perilaku seksual yang kurang

sebanyak 64,3%. Serta p = 0.00 atau <0.05. Maka terdapat hubungan yang

bermakna antarapengetahuan seksualitas dengan perilaku seksual.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Citra: Jakarta.

Rahma, Marliana. 2018. Hubungan Antara Pengetahuan Seksualitas Dengan

Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri 1 Subang. Midwife Journal.

Volume 5 No. 01, Januari 2018

You might also like