You are on page 1of 4

Sebagai pusat kegiatan dan pusat administratif dari Kota Purbalingga, Kabupaten

Purbalingga telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat
dari semakin meningkatnya pergerakan penduduk karena adanya peningkatan kebutuhan akan
lahan perumahan. Pada dasarnya suatu daerah pemukiman perumahan akan membangkitkan
perjalanan atau pergerakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik menggunakan moda
transportasi maupun berjalan kaki. Pergerakan penduduk pada suatu wilayah mempunyai
beberapa karakteristik, yang umumnya dipengaruhi aktivitas dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari.

Salah satu usaha untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memahami
pola pergerakan yang akan terjadi dari setiap rumah tangga. Oleh karena itu, perlu suatu
penelitian mengenai jumlah bangkitan yang terjadi dalam memprediksi kebutuhan akan sarana
dan prasaran.

Perencanaan jaringan transportasi hendaknya tergantung pada permintaan


pergerakan/perpindahan manusia dan barang. Permintaan pergerakan ini dapat di informasikan
dalam bentuk garis keinginan.

Kebutuhan akan pergerakan selalu menimbulkan permasalahan, khususnya pada saat


orang ingin bergerak untuk tujuan yang sama di dalam daerah tertentu dan pada saat yang
bersamaan pula. Kemacetan, keterlambatan, polusi suara dan udara adalah beberapa
permasalahan yang timbl akibat adanya pergerakan, salah satu usaha untuk dapat mengatasinya
adalah dengan memahami pola pergerakan yang akan terjadi, misalnya dari mana hendak ke
mana, besarnya, dan kapan terjadinya. Oleh karena itu, agar kebijakan investasi transportasi
dapat berhasil dengan baik, sangatlah penting dipahami pola pergerakan yang terjadi pada saat
sekarang dan juga pada masa mendatang pada saat kebijakan tersebut diberlakukan. Tamin bab 5

Klasifikasi pergerakan dapat terbagi menjadi tiga yaitu berdasarkan maksud perjalanan,
waktu dan karakteristik orang. Berdasarkan maksud perjalanan dalam kasus perjalanan hom-
based dapat seperti pergerakan kerja, pergerakan sekolah, pergerakan belanja, pergerakan sosial,
pergerakan rekreasi, dan pergerakan lainnya. Berdasarkan wakti dapat dibedakan menjadi
perjalanan jam sibuk dan perjalanan pada jam tidak sibuk. Berdasarkan karakteristik orang
perilaku perjalanan individu di pengaruhi oleh karakteristik sosial dan ekonomi. Seperti tingkat
pendapatan, pemilik mobil, dan jumlah anggota keluarga.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, karakteristik rumah tangga pada Kota Purbalingga
menunjukkan bahwa rata-rata jumlah anggota keluarga sebasar 3-4 orang, jumlah pendapatan
sebesar 3-4 juta, dan jumlah kepemilikan kendaraan sebanyak 2-3 kendaraan. Selanjutnya,
karakteristik perjalanan menunjukkan bahwa tujuan perjalanan di Kota Purbalingga sebagian
besar adalah bekerja dan rata-rata waktu tempuh yang digunakan lebih dari 30 menit.

Pergerakan yang terjadi disebabkan karena pemenuhan kebutuhan yang tersedia ditempat
lain. Artinya, keterkaitan antar wilayah ruang sangatlah berperan dalam menciptakan pergerakan.
Permasalahan transportasi seperti kemacetan, keterlambatan akan terjadi sebagai akibat
pergerakan atau perjalanan yang dilakukan sehingga terjadilah pemusatan asal bangkitan
pergerakan dalam waktu yang bersamaan serta adanya pembebanan lalu lintas yang begitu besar
pada jalur jalan yang menuju pusat-pusat kegiatan di kota…….

Semakin bertambah lahan perumahan semakin meningkat pula jumlah pergerakan


penduduk di kawasan perkotaan yang nantinya akan menimbulkan permasalahan transportasi.

782 pergerakan.

Seiring meningkatnya jumlah pergerakan, harus diimbangi oleh peningkatan sarana dan
prasarana transportasi pendukung yang dapat menunjang kebutuhan akan trasnportasi dalam
bentuk pergerakan manusia. Hal ini harus dilakukan agar tidak menganggu keseimbangan antara
sistim prasarana trasnportasi dan kebutuhan akan trasnportasi.

Faktor lain penyebab kemacetan di daerah perkotaan adalah meningkatnya


kecenderungan para pemakai jasa transportasi untuk menggunakan kendaraan pribadi
dibandingkan dengan kendaraan umum. (tamin)

Ketergantungan antar wilayah akan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah


pergerakan dan peningkatan jarak perjalanan yang dilakukan penduduk di kawasan perkotaan
setiap harinya. selain itu, volume lalu lintas pusat kota juga meningkta. Keadaan tersebut jika
tidak diimbangi dengan kesiapan sistem infrastruktur trasnportasi yang memadai, maka akan
menimbulkan berbagai dampak pada jaringan jalan, seperti kemacetan lalu lintas.
Besarnya pergerakan ditentukan oleh besarnya bangkitan setiap zona asal dan tarikan
setiap zona tujuan serta tingkat aksesbilitas sistem jaringan antarzona yang biasanya dinyatakan
dengan jarak, waktu, atau biaya (biaya gabungan).

Atribut yang mempengaruhi jumlah pergerakan.

PERGERAKAN ANTAR ZONA

ketika kebutuhan akan pergerakan besar, tentu dibutuhkan pula sistem jaringan
transportasi yang cukup untuk dapat menampung kebutuhan akan pergerakan tersebut. dengan
kata lain, kapasitas jaringan transportasi harus dapat menampung pergerakan.

Dalam jangka pendek, pola pergerakan (arus/volume lalu lintas) dipengaruhi dan sangat
ditentukan oleh sistem kegiatan soial ekonomi manusia dan sistem transportasi yang
melayaninya. Dengan kata lain, permintaan dan penawaran sistem transportasi mempengaruhi
bentuk pola sistem lalu lintas.

Aktivitas manusia itu multicorak dimana di satu sisi terdapat gaya hidup yang berbeda
dan berkembang, jadwal kegiatan yang berlainan, tempat kegiatan yang tersebar, apa yang
diinginkan orang tidak sama, pertembahan penduduk, tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup
bertambah, berkembang, dan berlain-lainan antara penduduk yang satu dengan lainnya, dan di
sisi lain transportasi yang mendukung tidak hanya dipandang dari kemampuannya menghemat
waktu semata, tetepai juga bagaimana agar objek yang ditranportasikan itu selamat dan tidak
rusak sampai di tempat yang diinginkan (aman), tidak lelah selama proses perpindahan
(nyaman), atau mungkin tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi dalam perpindahannya
(ongkos murah), serta selama perjalanan tidak terkendala oleh hambatan dan rintangan (lancar).

Maka tak dapat disangkal lagi, sebagai fasilitas pendukung seluruh kegiatan kehidupan,
tanpa harus melihat lokasi, perkembangan transportasi wajib setara dengan perkembangan
kegiatan kehidupan, baik kualitasnya atau kuantitasnya.

Untuk memenuhi hal tersebut, pengadaan transportasi untuk mendukung segala kegiatan
kehidupan harus diperhitungkan setepat dan secermat mungkin. Dibutuhkan ketelitian yang amat
tinggi dalam pengadaan fasilitas transportasi. Nulis apa lagi?
Morlok menyebutkan bahwa banyaknya jumlah perjalanan pada tahun rencana nanti, sangat
ditentukan oleh karakteristik tata guna lahan/petak-petak lahan (kawasan-kawasan) serta
karakteristik sosioekonomi tiap-tiap kawasan tersebut yang terdapat dalam ruang lingkup
wilayah kajian tertentu, seperti area kota, regional/propinsi atau nasional.

Karakteristik pelaku perjalanan suatu kota sangat perlu diketahui karena sangat berhubungan erat
dengan jumlah bangkitan dan tarikan pergerakan suatu zona kajian.

Konsep Perencanaan Transportasi Empat Tahap

1. Bangkitan perjalanan, faktor yang mempengaruhi: tata guna lahan/transportasi


2. Sebaran Perjalanan, tata guna lahan/transportasi
3. Pemilihan Moda Angkutan, transportasi/arus lalu lintas
4. Pemilihan Rute/Pembebanan Jaringan Lalu Lintas, transportasi/arus lalu lintas

KONSEP METODE ANALISIS REGRESI

1. MODEL ANALISIS REGRESI LINIER


Analisis regresi linier adalah metode statistic yang dapat digunakan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan memprediksi
variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas.

Analisis Garis Pengaruh

Setelah mendapatkan pola pergerakan dari analisis matriks asal tujuan maka pola pergerakan
dapat dinyatakan juga dengan garis keinginan. Garis keinginan menunjukkan gambaran
pergerakan yang terjadi, karena pola pergerakan juga mempunyai dimensi ruang yang lebih
digambarkan secara grafis. Cara membuat garis keinginan adalah menggambar atau memplotkan
arus pergerakan yang sudah diketahui dari zona asal ke tujuan berskala. Semakin besar dimensi
yang dipakai maka semakin besar arus pergerakan yang terjadi.

You might also like