You are on page 1of 14

METODE PERALATAN KONSTRUKSI

“VIBRATING COMPECTOR”

Oleh :
KELOMPOK 5

UNIVERSITAS HALU OLEO


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
D.III TEKNIK SIPIL
KENDARI
2018
Dalam pelaksanaan konstruksi jalan dan lapangan terbang, atau konstruksi-
konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan kepadatan tertentu diperlukan
peralatan untuk pemadatan. Pemadatan adalah usaha penyusunan kembali letak
butir sehingga pada tanah tersebut dicapai letak butiran yang rapat.
Berbagai riset dan kajian terus dilakukan semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan zaman yang kian cepat dan efisien. Salah satu perkembangan teknologi
yang berperan besar dalam menggeser peradaban manusia menuju zaman modern
sekarang ini adalah teknologi alat berat.
Tulisan ini dibuat untuk mengetahui dan memahami perbedaan alat – alat
berat, dan semoga menjadi ilmu tambahan baik itu untuk di lapangan pekerjaan
ataupun pada mata kuliah alat – alat berat dan pemindahan tanah mekanis.

1.1 Pengertian Compactor

Compactor adalah Alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau
area konstruksi sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan. Jenis roda
compactor terbuat dari besi seluruhnya atau ditambah berat berupa pasir atau air,
bisa terbuat dari karet (berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot),
yang berukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengarahkan ke bagian
yang akan dipadatkan.
Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire
roller atau drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya digunakan sheep foot
roller atau drum roller.
Fungsi dari alat ini adalah:
1) Memadatkan tanah
2) Memadatkan lapis perkerasan (lentur)
3) Memadatkan Lapis Atas (Surface)

1.2 Bagian – bagian Tandem Roller


1) Mesin (Engine).
2) Pompa kemudi (Steering Pump).
3) Pembagi daya (Power driver).
4) Pompa propeller (Propelling pump).
5) Pompa penggetar (Vibrating pump).
6) Katup kemudi (Teering Valve)
7) Silinder kemudi (Steering silinder).
8) Motor penggerak/pemutar (Ropelling motor).
9) Transmisi(Transmission).
10) Rem parkir (Parking brake).
11) Sambungan universal (Universal joint)
12) Roda gigi differensial (Differential gear).
13) Roda gigi planet (Planatory gear).
14) Motor getar (Vibration motor).
15) Penggetar (Vibrator).

1.3 Klasifikasi Roller


Terdapat berbagai macam roller yang biasa dipakai pekerjaan konstruksi,
masing-masing mempunyai bentuk yang berbeda sesuai kegunaannya, Klasifikasi
roller yang banyak dikenal antara lain:
1) Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak sendiri (self propelled) dan ada
yang ditarik traktor (towed).
2) Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (steel
wheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
3) Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya halus
(plain), segment, grid, sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.
4) Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel),
tandem roller (roda dua) dan three axle tandem roller.
5) Alat penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran
sebagai unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.

1.4 Tipe Dan Jenis Compactor


Jenis jenis compactor mempunyai spesiikasi tersendiri untuk dipakai
pemadatan berbagai jenis tanah, atau dengan memperhatikan berbagai faktor,
misalnya Untuk tanah pastis dan cohesive maka alat pemadat sheep foot roller
adalah paling cocok, pasir atau kerikil berpasir vibrating roller dan pneumatic tired
roller sering dipergunakan untuk tanah jenis ini, sementara untuk pasir bercampur
lempung atau tanah liat, compactor yang sesuai untuk jenis tnah ini adalah
segmented rollers.
Baca: Definisi Dump Truck Dan jenis-jenis dump truck
1) Smooth steel roller (penggilas besi dengan permukaan halus)
Dan Three wheel rollers (penggilas roda tiga)
Penggilas Roda Tiga (Three wheel roller) merupakan alat penggilas
yang tertua dan sampe sekarng masih digunakan sebagai pekerjaan alat
pemampatan tanah. Three wheel roller ini digunakan untuk memampatkan
lapisan yang terdiri dari bahanbahan yang berbutir kasar, misalnya untuk
pembuatan jalan. Alat ini mempunyai berat antara 6-12 ton.
Three wheel roller apabila diinginkan untuk
pemampatanyang besar, roda silindernya dapat diisi dengan zat cair
(minyak atau air) atau dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat
dengan zat cair atau pasir dapat meningkatkan berat alat 15%sampai 35%.
2) Tandem rollers (pemggilas tandem)
Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir.
Misalnya untuk penggilasan aspal beton agar diperoleh hasil akhir
permukaan yang rata. Tandem roller dibagi menjadi dua macam:
a) two axle tandem roller (dengan dua as).
Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya.
Dan beratnya antara 8-14 ton.
b) there axle tandem roller (dengan tiga as).
Thre axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan - pekerjaan yang
berat seperti mengerjakan landasan pesawat teerbang atau membuat
pondasi jalan.
Konstruksi dari threeaxle tandem roller apabila ditambah satu roda
depan yang dipasang pada perpanjangan overhead frame disebut walking
beam, yang dapat bergerak bebas naik turun mengikutiketidakrataan
permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan lebar rol dapat
dipertahankan besarnya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat
bergerak ke atassaja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian
walking beam dapat dilakukan penuh, sehingga walking beam tidak dapat
bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah.

3) Pneumatic tired rollers (penggilas roda ban angin)


Roller ini mempunyai roda - roda dari ban karet (pneumatic) dengan
permukaan yang dibuat rata. Susunan rodanya dibuat sedemikian rupa
sehingga jalur yang dilewati jatuh diantara jalur-jalur roda belakang.
Dengan demikia gilasan dapat merata pada satu lintasan roller.
Jumlah roda-roda gilas selalu gasal, Misalnya 9 (4 roda depan, 5
roda belakang), 11 (5 roda depan, 6 roda belakang) Berat roller jenis ini juga
dapat ditambah dengan mengisi air atau pasir dalam bak bak yang
disediakan dalam dinding mesin, sehingga berat satu roller dinyatakan dalam
dua angka, misalnya antara 9 samapai 16 ton.
Tekanan roda pada permukaan tanah dapat diatur dengan
tekanan udara dalam ban (inflation pressure), makin keras ban dipompa,
makin besar tekanan per satuan luas permukaan tanah. atau 13 (6 roda
depan, 7 roda belakang). Penggilasan dengan ban ini mempunyai ciri
khusus dengan adanya kneading effect, ialah air dan udara dapat ditekan ke
luar (pada tepi-tepi ban) yang segera akan menguap pada keadaan udara
yang kering. Kneading effect ini sangat membantu dalam usaha
pemampatan bahan-bahan yang banyak mengandung lempung atau tanah
liat.
Kneading effect ini juga diperbesar pengaruhnya dengan
membuat sumbu roda yang dapat bergoyang mengikuti ketidakrataan
permukaan tanah. Roda yang dapat bergoyang demikian ini disebutwhole
wheel, yang sangat berguna dalam mempertahankan tekanan yang sama
dari semuaroda roller, karena tidak ada roda roda yang menggantung bebas.
Bergoyangnya roda ini menyebabkan roller baik sekali untuk
digunakan pada penggilasan pasir atau bahan bahan dengan butir kasar,
karena gerakan ban akan membantu dalam mengatur kedudukan butir untuk
mencapai kemampatan yang optimal. Perlu diperhatikan pada penggilasan
bahan berbutir kasar yang tajam ban-ban penggilas akan cepat rusak,
sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan dalam pekerjaan
pengasapalan jalan. misalnya pada hot mix asphalt concrete, di samping
juga baik untuk penggilasan lapisan-lapisan tanah yang tipis.

4) Sheep foot type rollers (penggilas kaki kambing)


Sheepfoot roller termasuk alat pampat yang melindas dari
bawah. Bagian utama roller berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki-
kaki, sehingga tekanan roller dapat terpusat pada kepala kaki kaki yang
merupakan bidang bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan
luasyang besar.
Sheepfoot roller merupakan alat pampat yang ditarik, dan
pada waktu ditarik kaki-kaki domba akan masuk kedalam lapisan tanah,
dan dinding drum yang ada pada permukaan lapisan akan memberikan
kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk
pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan bahan tanah
yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak
mengandung lempung.

5) Vibration Rollers (Penggilas getar)


Vibration Roller adalah termasuk tandem roller, yang cara
pemampatan-nya menggunakan efek getaran, dan sangat cocok digunakan
pada jenis tanah Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena
adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir butir tanah cenderung akan
mengisi bagian bagian yang kosong yang terdapat di antara butir- butirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses pemampatan dengan
vibration roller ialah:
a) Frekuensi getaran,
b) Amplitude dan
c) Gaya sentrifugal.

6) Vibratory plate compactor (alat pemadat getaran)


Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4
sampai 6 ton saja, salah satu jenisnya ada dilengkapi dengan roda karet
yang dapat dinaik-turunkan. Waktu bekerja roda karet digantung, sehingga
yang menyentuh permukaan tanah adalah roda-roda bajanya. Apabila ingin
dipindahkan (dibawa), roda karet diturunkan kemudian roller ditarik
dengantraktor atau truk, jenis lain dari tipe adalah hanya dengan
dioperasionalkan dengan tangan saja.
Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang
galian, sehingga konstruksinya dibuat khusus sedemikian rupa agar sesuai
untuk pekerjaan tersebut. Roda yang sebelah dibuat dari baja halus dengan
diameter roda lebih besar, yang digunakan sebagai pemampat, sedang
rodayang sebelahnya lagi dan juga roda kemudi (guide roll) dibuat dari ban
karet dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan roller ini untuk
memampatkan parit sedalam antara 16 sampai 23 inci.

7) Mesh grid rollers (penggilas dengan roda anyaman)


Meshgrid Roller adalah Mesin gilas yang rodanya berbentuk
anyamanyaman. Baik untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang
banyak mengandung butiran kasar lebih baik digunakan meshgrid roller.
Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampuatan yang
dihasilkan adalah pemampatan dariatas ke bawah, yang artinya bagian atas
akan mencapai kemampatan terlebih dahulu pada bagian bawah. Hal ini
karena penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas ke dalamlapisan
tanah bebentuk trapezium, sehingga tekanan per satuan luas di bagian atas
lebih besar dari pada bagian bawah. Jika tebal lapisan yang harus
dimampatkan besar, maka tekanan per satuan luas ini untuk bagian
bawah sudah tidak cukup besar untuk mencapai kemampatan yang
diharapkan.
Untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak
mengandung butiran kasar lebih baik digunakan meshgrid roller. Alat ini
memperbesar tekana persatuan luas permukaan, juga bidang bidang
rodanya dapat masuk ke dalam lapisan tanah, sehingga terjadi pemampatan
dari bawah.

8) Segment rollers (penggilas dengan roda tersendiri dari lempengan


Untuk tanah yang mengandung lempung (Tanah Liat),
terutama tanah yang basah, Meshgrid Roller kurang memberi hasil yang
baik, karena Tanah akan tertinggal diantara batang-batang besi anyaman
roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang
rodanya tersusun dari lempempengan-lempengan baja kecil-kecil. yang
akan memberikan tekanan persatuan luas cukup besar dan dapat masuk
kedalam tanah sehingga terjadi pemampatanlangsung dari bawah.

1.5 Cara Kerja Compactor


Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll
berada di depan dan drive roll di belakang, sehingga operator menghadap
ke guide roll di depan, tetapi mudahnya kita anggap bahwa roller bergerak
maju bila berjalan ke arah guide roll.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan,
maka pekerjaan dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini
karena bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk menggeser
(melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih dulu bagian bawah,
penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang sudah dipampatkan. Untuk
berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju,
hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser kea rah
jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan lapisan yang seluruh
lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), pass ke 9 roller kembali
menuju ke alur yang pertama.
Pengulangan ini dilakukan terus menerussampai jumlah pass yang
diperlukan untuk mecapai pemampatan yang dikehendaki pada tiap jalur
sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A) juga perlu diberikan,
karena dalamarah belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit
dan pada yang di bagian lurus.
pada penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama dimulai dan
bagian bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas (bagian
lintasan luar).Untuk lintasan lintasan berikutnya diulang mulai dari lintasan
pertama lagi.

1.6 Produksi Compactor


Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m 2) yang
dapat dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki
per satuan waktu. Dibawah merupakan keterangan dari persamaan
produktivitas compactor
F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)
L = lebar efektif pada gilas (m)
V = kecepatan compactor (m/jam)
JM = kondisi manajemen dan medan kerja
N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai
kemampatan yang dikehendaki.
Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas
melewati satu jalur tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan
permukaan yang rata, maka tiap pass dengan passyang berikutnya harus
saling menindih (overlap) antara 15-30cm.
Q = Q’ . E (m2 / jam)
Q’ = 60.v (w – 0)/ N (m2/jam)
Keterangan:
V = Kecepatan (km/jam)
W = lebar roda (drum) roller (meter)
O = Overlap (meter)
N = Jumlah Lintasan
E = job Efisiensi
Q untuk setiap lapis
Q1 = Q x T (m3/jam)
T = Tebal lapis tanah yang dipadatkan (meter)
Jika kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata – rata dapat
mengacu pada pedoman berikut ini:
1) Sheep foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam (mph)
atau 7.5 km/jam.
2) Pneumatic tired roller dengan penggerak sendiri 7 mile per jam
(mph).
3) Sheep foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 – 10 mph atau kurang
lebih dari 7.5 – 15 km/jam.
4) Sheep foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6
km/jam.
5) Pneumatic roller ditarik 3 – 5 mph atau 4.5 – 7.5 km/jam.
1.7 Contoh Analisa Produksi Tandem Roller
Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan
untuk memampatkansuatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi).
Jumlah pass yang diperlukan 10 kali, lebar efektif compactor 60cm,
kecepatan operasi 2km/jam. Kondisi manajemen baik dankondisi medan
baik. Berapakah produksi compactor per jamnya?
Hitungan:
F = L x V x JM/N
0,6 x 2000 x 0,75/10
90 m2/lapis/jam
Ketebalan per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9
m3 jam (CM).
Contoh 2:
Tentukan produksi pneumatic tired roller yang memiliki berat 10 ton,
penggerak sendiri, lebar efektif 1800 mm. Kepadatan yang diinginkan ialah
10 cm dengan 4 lintasan.
Kecepatan yang digunakan 7 mph (kurang lebih 11 km/jam).
Jadi :
W = 1800 mm
L = 10 cm = 100 mm.
S = 11 km/jam
P =4
Perkiraan produksi:
W x L x S/P Cm3/jam
1,8 x 11 x 100/4
485 m3 (compacted) per jam.
Faktor koreksi belum diperhitungkan dalam perkiraan tersebut.
Lebar jalan = 10 meter
Lebar roda = 2 meter
Berapa jumlah Lajur yang harus dilalui?
Jawab:
Lajur
10 meter/2 – 0.3
5,88 (6 lajur karena harus ada overlap)
Lebar total (pemadatan) tanpa overlap = 2 x 6 = 12 meter
Overlap Baru:
12 – 10/6
0,33 meter
Jika overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya atau
diganti alatnya dengan yang mempunyai lebar rodanya lebih lebar daripada
lebar roda alat awal.
Selesai sudah semua yang saya tuliskan dari mulai latar belakang,
pengertian dari compactor, jenis – jenis compactor dampai dengan
produktivitas compactor yang dilengkapi dengan soal dan jawaban.
Semoga tulisan ini dapat membantu saudara yang membutuhkan, sekian dan
terimakasih.
BAB II
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Dengan adanya pendefinisian alat berat di atas beserta fungsinya,
kita dapat mengetahui meskipun alat dia atas tidak pernah kita lihat secara
langsung. Dalam proyek-proyek besar alat berat sangat berguna untuk
mengefisinsikan waktu pelaksanaan proyek.
NAMA-NAMA KELOMPOK 5
1. JUMARDIN P3A1 16 042
2. LA DEKI P3A1 16 043
3. LAODE NURMANI DANI P3A1 16 044
4. LA ODE ZULYANAN P3A1 16 045
5. LAFIKAR MAHZARULLAH P3A1 16 046
6. MOH. ANDI ASIKIN P3A1 16 047
7. MUH. FERDIANSYAH KADIR P3A1 16 048
8. MUH. FADLI P3A1 16 049
9. MUH. GAMMAR TEJA KUSUMA P3A1 16 050
10. MUHAIKAL P3A1 16 051
11. JUKRIANTO BADARU P3A1 16 041
12. MUSTIKA P3A1 16 059

You might also like