You are on page 1of 2

NAMA : RIKI SAHRIL

JURUSAN : FKIP EKONOMI


NPM : 16-212-060

URAIAN DESKRIPSI SINGKAT PRAKTEK SUPREMASI HUKUM DI BUTON

Pengertian Supremasi Hukum

Pengertian supremasi hukum merupakan usaha untuk memberi jaminan terwujudnya keadilan.
Keadilan mesti di posisikan dengan cara netral, artinya tiap-tiap orang mempunyai kedudukan
serta perlakuan hokum yang sama tanpa ada terkecuali. Hal ini dapat termuat dalam UUD ’45
pasal 27 ayat 1, yang berbunyi “segala warga Negara berbarengan kedudukannya di dalam
hukum serta pemerintah serta wajib menjunjung hukum serta pemerintahan itu dengan tak ada
kecualinya”.

Tujuan supremasi

Tujuan utama adanya supremasi hukum adalah menjadikan hokum sebagai sesuatu pimpinan
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mana apabila tujuan tersebut
tercapai dapat menghasilkan beberapa hal seperti meningkatkan integrdits sumber daya manusia,
memberikan keadilan social, menjaga nilai moral bangsa, menciptakan masyarakat yang
demokratis,serta memberikan jaminan perlindungan hak individu dalam bernegara dan
bermasyarakat.
Adapun Praktek Hukum Supremasi di Buton

1. Posabu
Posabu yaitu salah satu hukuman yang ada di buton dengan bentuk pencopotan jabatan
seseorang, namun hokum ini di berlakukan pada social politik.
2. Papasi
Papasi merupakan salah satu bentuk hukuman yang di berlakukan di buton yaitu berupa
pengasingan kepada orang yang melanggar hokum di buton dan oran terjerat hokum
tersebut akan di asingkan di pulau karang ( diluar pulau buton ).
3. Gogoli
Gogoli adalah hukuman yang dilakukan sangat tegas, tidak pandang status social,
masyarakat maupun pemerintahan bisah mendapatkan hukuman ini. Hukuman ini pernah
dilakukan kepada salah satu sultan di buton yang menyalagunakan kekuasaannya, dan
melanggar sumpah jabatan. Dia adalah sultan ke-VIII ( Mardan Ali ). Beliau di jatuhi
hukuman mati dengan cara leher dililit dengan tali sampai meninggal ( dengan kata lain
di hokum gantung ).
4. Tatasi Pulanga
Tatasi pulanga ini di bagi menjadi dua suku kata yang mempunyai arti, tatasi berarti
potong dan pulanga yang berarti hak politik. Maka tatasi pulanga bisa di artikan sebagai
salah satu bentuk hukuman berupa memutuskan hak-hak politik bagi orang yang
melanggar peraturan. Tatasi pulanga mungkin sama istilahnya dengan non-job.

You might also like