Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
A. SERLI
A 231 15 131
DOSEN PENGAMPUH :
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAPER(BATANG PERKLIAN)
SEBAGAI SOLUSI DALAM MENYELESAIKAN PERKALIAN BILANGAN
CACAH PADA SISWA KELAS V SDN TONDO”. Hambatan dan permasalahan
yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan makalah ini banyak ditemui oleh
penulis, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan
yang timbul tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Guru atas segala bentuk bantuannya
yang telah meringankan penyelesaian penulisan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi.
Dalam proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara efektif.
Demikian juga dalam pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien maka diperlukan media pembelajaran yang
memudahkan siswa belajar. Apalagi pada pembelajaran matematika yang
memiliki tingkat kesulitan dan keabstrakan konsep yang lebih tinggi dibanding
dengan mata pelajaran yang lain.
Sejalan dengan hal tersebut, Azhar Arsyad (2003: 15) menyatakan bahwa
dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu
metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi media yang digunakan.
Media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan guru.
Dari hasil wawancara saya bersama salah satu guru di SDN tondo, guru
tersebut mengatakan bahwa masih ada siswa yang masih kurang memahami
masalah perkalian, guru juga mengatakan susah untuk mengajarkan atau
memahamkan materi perkalian, disini maksud dari guru susah mengajarkan itu
karena masih ada siswa yang belum bisa melakukan perkalian. Jadi dari hasil
wawancara saya bersama salah satu guru di SDN Tondo saya mengambil
kesimpulan untuk mengatasi masalah tersebut saya menggunakan alat peraga
untuk mempermudah, dan alat peraga yang saya gunakan adalah BAPER
(Batang perkalian).
B. Rumusan Masalah
Apakah media pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga
BAPER (batang perkalian) dapat membantu menyelesaikan masalah perkalian
bilangan cacah pada kelas V SDN TONDO?
C. Tujuan Masalah
Media pembelajarann matematika dengan menggunakan alat peraga BAPER
(batang perkalian) dapat membantu menyelesaikan masalah perkalian bilangan
cacah pada kelas V SDN TONDO.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah
artinya perantara atau pengantar. Menurut Sadiman media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan menurut
Djamarah adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja
dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk mempresentasikan atau
menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan siswa untuk dapat terlibat
langsung dengan pembelajaran matematika
B. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi atensi.
Media ini dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang
ditampilkan dalam materi pelajaran.
2. Fungsi afektif.
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/ mahasiswa ketika
proses belajar mengajar berlangsung.
3. Fungsi kognitif.
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami
teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
5. Fungsi Psikomotoris
Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan
suatu kegiatan, terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.
6. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang
telah dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam
merespon pembelajaran.
C. Manfaat Media
Kita ambil contoh batang 4 dan batang 8. Setiap batang perkalian basis desimal
mempunyai sembilan baris.
1. Ambil batang 4 dan batang 8, kemudian tuliskan baris ke-3 dan ke-7
seperti gambar dibawah ini:
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penggunaan media pembelajaran dalam bidang matematika, masih jarang
dilakukaan oleh para pendidik yang hanya fokus menyampaikan materi
sehinngga membuat beberapa peserta didik merasa bosan dan beranggapan
bahwa mateatika itu hanya angka dan hitung-hitungan. Jadi, sebaiknya unttuk
seluruh pendidik dapat menggunakan media pemelajaran dalam proses belajar
mengajar, agar proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan peserta didik juga
merasa nyaman.Namun, tak selamanya media dapat menunjang pembelajaran,
jadi sebaiknya pendidik dapat mengatur penggunaan media dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA