You are on page 1of 40

Pendidikan Agama

Hukum Islam; Profetik Agama


Dalam Hukum

Oleh :
Muhammad Arief Wibowo

Akademi Komunitas Kelautan dan


Perikanan Wakatobi
Kementrian Kelautan dan Kelautan
Hukum Islam

?????
Hukum Islam


Defenisi Hukum Islam; Hukum yang
bersumber dari Al Qur’an dan Hadis,
serta merupakan bagian dari ajaran
Islam. 
Syari’at : Ditetapkan
secara langsung dan tegas
oleh Allah (Al Qur’an)
Hukum Islam : 
Fiqh :Ditetapkan pokok-
pokoknya saja (Al Qur’an
dan Hadis) dan perlu
dikembangkan dengan
ijtihad
Hukum Islam
Syari’at landasan fiqh


SYARI’AT

FIQH
Fiqh ialah pemahaman
orang tentang syari’at

1. Wahyu Allah di dalam Al-Qur’an 1. Hasil karya manusia


dan Sunnah Rosul 2. Bersifat fleksibel dan elastis
2. Bersifat konstan dan tetap 3. Tidak harus berlaku universal
berlaku di sepanjang zaman 4. Dapat disesuaikan dengan
3. Tidak boleh disesuaikan dengan situasi dan kondisi
situasi dan kondisi (berubah) 5. Mengenal perubaha
4. Fundamental 6. Instrumental
5. Ruang lingkup lebih luas 7. Ruang lingkup terbatas
6. Menunjukkan kesatuan dalam 8. Disandarkan pada ulma
Islam mujtahid
Hukum Islam


Sifat Hukum Islam 
Bidimensional


Adil


Individualistik dan Kemasyarakatan

Bidang Hukum Islam

Ibadah Mu’amalah
(Manusia – Allah) (Manusia – Manusia)
Hukum Islam

Hukum Islam – Demokrasi Pancasila



Hukum Islam : Syari’at 
Demokrasi Pancasila :
dan Fiqih Otonomi Daerah
(OTODA)

Sumber : Al-Qur’an
dan Hadis 
Sumber : Pancasila
dan UUD 1945

Madzhab Fiqih :
Maliki, Hanafi, Syafi’i, 
OTODA : Jatim, Kaltim,
Hanbali Sulsel, dll
Hukum Islam

Pancasila – Al Qur’an
1.Ketuhanan yang Mahas 1.Surah Al-Iklas ayat 1
Esa
2.Surah Al-Maidah ayat
2.Kemanusian yang adil 35
dan beradab
3.Surah Ali Imron ayat
3.Persatuan Indonesia
103 dan 105
4.Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat 4.Surah Syura ayat 28
kebijaksanaan dalam 5.Surah An-Nisa’ Ayat
permusyawaratan
135
perwakilan
5.Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Hukum Islam

Agama – Demokrasi

Agama berasal dari wahyu Allah

Demokrasi berasal berasal dari pergumulan
pemikiran filofis manusia

Tidak ada yang mampu menjelaskan secara
eksplit adanya hubungan simbiosis –
mutualisme (saling menguntungkan) antara
agama dan demokrasi
Hukum Islam

Agama – Demokrasi

Dalam kaitan yang bersifat dialektis agama
dan demokrasi saling mendukung.

Agama Demokrasi

Agama memberikan dukungan positif terhadap
demokrasi

Demokrasi memberikan peluang bagi proses
pendewasaan kehidupan beragama.
Hukum Islam

Agama – Demokrasi
Hukum Islam

Agama – Demokrasi


Kesimpulan :

Agama dan Demokrasi mempunyai
kandungan etis yang sama

Agama = Demokrasi
Demokrasi ≠ Agama
Hukum Islam

Agama – Demokrasi

Demokrasi Islam dianggap sebagai


sistem yang mengukuhkan konsep-
konsep Islami yang sudah lama
berakar.
Konsep-konsep Islami :

Musyawarah (syura)

Persetujuan (ijma’)

Penilaian Interpretative yang mandiri
(Ijtihad)
Hukum Islam

Agama – Demokrasi
Musyawarah (syura)

Musyawarah merupakan konsekuensi politik
kekhalifahan manusia.

Masalah musyawarah juga dijelaskan di Al-Qur’an surat
al-Syura : 28, yang isinya kepada para pemimpin dalam
kedudukan apapun untuk menyelesaikan masalah yang
dipimpinnya dengan cara musyawarah.

Dengan demikian, tidak akan terjadi kesewenang-
wenangan dari seorang pemimpin terhadap rakyat yang
dipimpinnya.
Hukum Islam

Syura
Secara Sempit Syura adalah
Ketentuan yang harus ditetapkan sebagai hasil keputusan
jama’ah

Secara Umum syura


Advis (pemberian pendapat) dan Musyawarah (Tukar
Pendapat)

Secara Universal syura


Eksistensi jama’ah, hak dan tanggung jawab yang diambil dari
Solidaritas antar individu sebagai bagian darinya dan
merupakan kehendak individu.
Saling tukar fikiran, saling menasehati dan berdiskusi secara
terbuka.
Hukum Islam

Syura
Hukum Islam

Syura
Hukum Islam

Syura
Hukum Islam

Syura
Hukum Islam

Syura
Hukum Islam

Syura
Hukum Islam

Agama – Demokrasi
Persetujuan (ijma’)

Persetujuan (konsensus) telah lama diterima sebagai konsep
pengesahan resmi dalam hukum Islam.

Konsensus memainkan peranan yang menentukan dalam
perkembangan hukum Islam dan memberikan sumbangan yang sangat
besar pada tafsir hukum.

Konsep konsensus memberikan dasar bagi penerimaan sistem yang
mengakui suara mayoritas.

Dikarenakan tidak adanya rumusan yang pasti mengenai stuktur
negara dalam Al-Qur’an, legitimasi negara bergantung pada sejauh
mana organisasi dan kekuasaan negara mencerminkan kehendak
umat. Atas dasar inilah konsensus dapat menjadi legitimasi sekaligus
prosedur dalam suatu demokrasi islam.
Hukum Islam

Ijma’
Hukum Islam

Ijma’
Hukum Islam

Ijma’
Hukum Islam

Ijma’
Hukum Islam

Ijma’
Hukum Islam

Ijma’
Hukum Islam

Ijma’
Hukum Islam

Agama – Demokrasi
Penilaian Interpretative yang mandiri (Ijtihad)

Konsep ini merupakan langkah kunci menuju
penerapan perintah Tuhan disuatu tempat atau waktu.

Ijtihad dapat berupa seruan untuk melakukan pembaharuan
radikal.

Dalam Islam kekuasaan berasal dari kerangka Al-Qur’an.

Saat ini yang harus dilakukan adalah melakukan ijtihatuniversal
di semua tingkatan. Sudah selayaknya saat ini dilakukan
pemikiran ulang yang mendasat untuk membuka jalan bagi
munculnya eksplorasi. Inovasi dan kreatifitas.
Hukum Islam

Ijtihad
Hukum Islam

Ijtihad
Tugas 1 Pendidikan Agama
1.Tuliskan dan jelaskan; Surah Al-Iklas ayat 1,
Surah Al-Maidah ayat 35, Surah Ali Imron
ayat 103 dan 105, Surah Syura ayat 28,Surah
An-Nisa’ Ayat 135 !
2.Tuliskan dan jelaskan ayat-ayat Al-Qur’an
lainnya, selain ayat-ayat di atas tentang
kehidupan bermsyarakat dan bernegara !
Note : Tugas Pribadi
Tugas 2 Pendidikan Agama
Buat makalah tentang;
1.Syura
2.Ijma’
3.Ijtihad
Note : Tugas Kelompok (3 kelompok)
Profetik Agama Dalam Hukum

?????
Profetik Agama Dalam Hukum

Pengertian Profetik Agama

Profetik berasal dari bahasa inggris prophetical yang
mempunyai makna Kenabian atau sifat yang ada
dalam diri seorang nabi.

Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai
manusia yang ideal secara spiritual-individual, tetapi
juga menjadi pelopor perubahan, membimbing
masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan
perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
Profetik Agama Dalam Hukum

Contoh dalam sejarah ;

Didalam sejarah, Nabi Ibrahim melawan Raja Namrud,
Nabi Musa melawan Fir’aun, Nabi Muhammad yang
membimbing kaum miskin dan budak belia melawan
setiap penindasan dan ketidakadilan. Dan mempunyai
tujuan untuk menuju kearah pembebasan.

Menurut Ali Syari’ati dalam Hilmy (2008:179) para nabi
tidak hanya mengajarkan dzikir dan do’a tetapi mereka
juga datang dengan suatu ideologi pembebasan.
Profetik Agama Dalam Hukum

Fungsi protetik agama dalam hukum :

Agama sebagai sarana menuju kebahagiaan
dan juga memuat peraturan-peraturan yang
mengondisikan terbentuknya batin manusia
yang baik, yang berkualitas, yaitu manusia
yang bermoral (agama sebagai sumber moral).

Kearifan yg menjiawi langkah hukum dengan
memberikan sanksi hukum secara bertahap
sehingga membuat orang bisa memperbaiki
kesalahan (bertaubat kepada Tuhan).
Profetik Agama Dalam Hukum

Tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum :

Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat
sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang
sah serta sesuai dengan Al Qur’an dan Hadis, sehingga tercipta
suatu kondisi masyarakat yang sadar dan taat hukum.

Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan
mentauladani pribadi Rasulullah, agar manusia selamat dan
bahagia dunia dan akhirat (antara manusia dengan manusia,
antara manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).

Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit)
dan Primordial dan Formalisme sempit yang akan melahirkan
berbagai konflik sosial, politik bahkan menjurus kepada
perpecahan dan perperangan.
Tugas 3 Pendidikan Agama
Tuliskan dan jelaskan teladan yang dapat
diambil dari Rasulullah Nabi Muhammad SAW
dalam :
1.Bernegara
2.Berpolitik
3.Kehidupan sehari-hari (bertetangga, Jual beli
dll)
Note : Tugas Pribadi

You might also like