You are on page 1of 8

MAKALAH

MENGGALI BIOGRAFI DAN TEORI


TOKOH TOKOH KEPERAWATAN
1. LIDYA E. HALL

A. Biografi Lidya E. Hall


Lidya E. hall dilahirkan pada 21 september 1906 di kota New york. Lidya E. Hall. Hall lulus dari York
Hospital School of Nursing pada tahun 1927 dengan ijazah keperawatan. Lalu dia melanjutkan pendidikan
perawat yang lebih tinggi di Perguruan Tinggi Guru di Columbia University di New York dan meraih gelar
Bachelor of Science dalam keperawatan kesehatan masyarakat pada tahun 1932. Setelah beberapa tahun dalam
praktek klinis, dia kembali pendidikannya dan menerima gelar master dalam pengajaran ilmu kehidupan alam
dari Columbia University pada tahun 1942. Kemudian, ia mengejar gelar doktor dan menyelesaikan semua
persyaratan.

Dia mulai bekerja di Life Extension Institute of Metropolitan Life Insurance Company di Pennsylvania
dan New York di mana fokus utama adalah pada kesehatan preventif. Pada tahun 1941, ia menjadi perawat
staf di Asosiasi New York dan tinggal di sana sampai 1947. Hall juga berhasil menjadi advokat keterlibatan
masyarakat dalam masalah kesehatan masyarakat. Dan pada tahun 1950, ia menjadi profesor di Universitas
Guru di Columbia, di mana mahasiswa keperawatan diajarkan sebagai konsultan medis

B. Teori Lidya E. Hall


3 teori Lidya E. Hall adalah :
1) Lingkaran Kepedulian (care)
Pada lingkaran kepedulian ini perawat yang professional akan menyediakan kebutuhan pasien.
Ketika kepedulian (care) berfungsi, perawat menerapkan pengetahuan yang alami dan ilmu
pengetahuan biologi yang menjadi dasar ilmu keperawatan yang kuat. Perawat harus
menciptakan suasana yang nyaman pada diri pasien, sehingga pasien itu menganggap perawat
mampu menghibur dan mampu memberi kenyamanan.
2) Lingkaran Inti (core)
Pada lingkaran inti ini perawat yang profesional dalam hubungannya dengan pasien bisa
membantu pasien untuk menyatakan perasaan / penyakit yang dideritanya. Intinya perawat harus
memperdulikan pasien untuk kesembuhan pasien.Perawat yang professional dengan
menggunakan tehnik berhubungan / berhadapan langsung dengan pasien guna untuk melihat
status kesehatan sekarang dan yang akan datang.
3) Lingkaran Keperawatan (cure).
Kepedulian perawat terhadap pasien yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, dan
cara pengobatan suatu penyakit, sehingga tidak hanya perduli, berhadapan langsung dengan
pasien tapi juga cara merawatnya. Perawat yang professional adalah perawat yang bisa
membantu si pasien agar cepat sembuh sehingga dapat meringankan beban keluarga.
C. Proses Keperawatan Menurut Lidya E. hall
Lidya E. Hall memberikan motivasi pada pasien demi proses penyembuhan. Aspek ini meliputi
5 proses keperawatan yaitu:

1. Penilaian
. Tahap pertama yaitu penilaian, meliputi tentang status kesehatan individu atau pasien. Menurut
teori Lidya E. Hall proses pengumpulan data ditujukan demi kepentingan kesehatan pasien dibandingkan demi
kepentingan perawat. Pengumpulan data ini harus mengarah pada peningkatan kesehatan individu.

2. Diagnosis / diagnosa
Tahap yang kedua adalah diagnosa keperawatan, dimana perawat mengamati penyakit pasien sehingga
dapat mengetahui penyakit yang dideritanya. Sehingga proses penyembuhannya akan lebih mudah dan lebih
cepat.

3. Perencanaan
Perencanaan adalah tahap yang ketiga, melibatkan prioritas utama pada pasien. Peran perawat adalah
membantu pasien menjadi sadar dan mengerti akan pentingnya kesehatan bagi kehidupannya. Inti dari
perencanaan ini untuk membantu pasien menjadi lebih mengerti dengan kebutuhan, perasaan dan motivasi.
Perawat bekerja sama dengan pasien untuk mencapai kesembuhan dengan pengobatan medis.

4. Implementasi
Tahap keempat Implementasi, melibatkan institusi rencana kerja yang nyata. Pada tahap ini merupakan
tahap pemberian pelayanan yang nyata antara perawat dengan pasien yang meliputi memandikan pasien,
membalut luka, makan, memberikan kebutuhan kenyamanan dan lain-lain. Perawat juga membantu pasien dan
keluarga untuk memahami dan menerapkan rencana medis untuk kesembuhannya.

5.Evaluasi.
Tahap terakhir, Evaluasi adalah suatu proses untuk melihat kemajuan kondisi kesehatan pada pasien.
Tahap proses evaluasi diarahkan untuk melihat hasil dari perawatan, condong kepada berhasil atau tidaknya
pasien dalam mencapai suatu kesehatan atau kesembuhan.

D. Aplikasi dan Pembatasan Teori


Pada teori keperawatan Lidya E. Hall ada beberapa wilayah yang membatasi aplikasi dan cara
perawat kepada teori kepedulian pasien.
1. Langkah suatu penyakit.
2. Pasien membutuhkan perhatian yang lebih dari seorang perawat untuk proses penyembuhannya.
3. Masalah umur.
4. Faktor pembatasan adalah uraian bagaimana cara membantu seseorang kearah yang lebih mengerti
tentang kesehatan. Keluarga hanya berada didalam perawatan melingkar (care, core, cure).

Akhirnya, Theori Hall hanya untuk individu atau seseorang yang sedang sakit. Ini tidak akan menandakan
bahwa keperawatan berhubungan langsung dengan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dan
meniadakan konsep tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan untuk mencegah suatu penyakit. Seorang
kllien dibentuk oleh bagian-bagian berikut yang saling tumpang-tindih, yaitu: manusia (inti), status patologis
dan pengobatan (penyembuhan) dan tubuh perawatan. Perawat sebagai pemberi perawatan.

2. Faye Gleen Abdellah

A. Biografi Faye Glenn Abdellah


Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City.Pada tahun 1942, Abdellah
memperoleh ijazah keperawatan dan magna cum laude dariFitkin Memorial Hospital School of Nursing
New Jersey (sekarang Ann Mei School of Nursing).
Ia menerima gelar Sarjana Sains pada tahun 1945, sebuah gelar Master of Arts pada 1947 dan Doktor
Pendidikan di Guru's College, Columbia University. Pada tahun 1947 ia juga mengambil Master of Arts
Degree in Physiology. Dengan pendidikan lanjutan nya, Abdellah bisa memilih untuk menjadi dokter.
Abdellah kemudian menjadi instruktur perawat dan peneliti dan membantu mengubah fokus profesi dari
penyakit terpusat untuk pasien berpusat. Dia memperluas peran perawat untuk memasukkan mengurus
keluarga dan orang tua.
Pada tahun 1957 Abdellah memimpin tim riset di Manchester, Connecticut,yang membentuk dasar bagi
apa yang dikenal sebagai perawatan pasien progresif.
Abdellah mengajar pertama di Yale University School of Nursing. pada waktu itu ia diminta untuk
mengajar kelas yang disebut "120 Prinsip Praktek Keperawatan," menggunakan buku teks standar
keperawatan diterbitkan oleh Liga Nasional untuk Keperawatan yang mencakup pedoman yang tidak
memiliki dasar ilmiah.
Abdellah melayani selama 40 tahun di US Public Health Service (PHS) Ditugaskan Corps, sebuah
cabang militer. Pada tahun 1981 ia bernama wakil marga ahli bedah, perawat membuatnya pertama dan
wanita pertama yang memegang posisi dan menjabat dalam posisi tersebut selama delapan tahun. Sebagai
ahli bedah umum deputi, itu adalah tanggung jawab Abdellah untuk mendidik orang Amerika tentang
masalah kesehatan masyarakat, dan ia bekerja tekun di bidang AIDS, perawatan rumah sakit, merokok,
alkohol dan kecanduan obat, cacat mental, dan kekerasan.
Dia juga mantan Kepala Nurse Officer untuk AS Dinas Kesehatan, Departemen Kesehatan dan Human
Services, Washington DC. Dia adalah salah satu yang melakukan penelitian di daerah itu, dan
mempengaruhi kebijakan publik tentang panti jompo. Dia bertanggung jawab untuk membangun rumah
standar keperawatan di Amerika Serikat.
Abdellah telah sering menyatakan bahwa ia percaya perawat harus lebih terlibat dalam diskusi kebijakan
public Dalam posisi pemerintahnya, Abdellah juga terus berusaha untuk meningkatkan kesehatan dan
keselamatan lanjut usia di Amerika.

B. Model Kosep dan Teori Keperawatan Faye Abdellah


Model konsep Faye Abdellah Difokuskan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi manusia pada
intinya adalah memberikan kebutuhan secara fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual bagi para pasien
maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan dengan hubungan interpersonal, psikologi,
pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi. Perawat dapat secara umum
merumuskan kebutuhan manusia dalam empat kategori, diantaranya kenyamanan, kebersihan dan keamanan,
keseimbangan fisiologi, factor-faktor psikologi dan sosial dan factor sosiologi dan komunitas. Dari Keempat
kebutuhan tersebut dikembangkan menjadi 21 kebutuhan atau masalah keperawatan diantaranya:
1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik.
2. Mempertahankan aktifitas, latihan, istirahat dan tidur yang optimal.
3. Mencegah kecelakaan, cedera, atau trauma lain serta adanya infeksi.
4. Mempertahankan mekanika tubuh.
5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh.
6. Mempertahanka nutrisi.
7. Mempertahankan eliminasi.
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9. Mengenali respons fiologis tubuh terhadap kondisi penyakit baik patologis maupun fisiologis.
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11. Mempertahankan fungsi sensorik.
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, reaksi positif dan negative.
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara emosi dan penyakit organic.
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal.
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal.
16. Memfasilitasi pencapaian tujuantujuan spiritual personal yang progresif.
17. Mengahisilkan/mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18. Memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan
perkembangan yang berbeda.
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosi.
20. Menggunakan sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul
dari penyakit.
21. Memahami peran dan maslah sosial sebagai factor yang mempengaruhi dalam munculnya penyakit.

3. Hildegrod E. Peplau

A. Biografi Hildegrod E. Peplau


Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909. Lulus Diploma Keperawatan dari
Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College bidang interpersonal Psychology 1943,
dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa (Psychiatrict) 1947 dan Doktor Pendidikan bidang pengembangan
kurikulum 1953. DR Peplau memiliki pengalaman kerja dibidang keperawatan dan praktek paruh waktu di
keperawatan jiwa swasta. Dia telah mengajar bidang keperawatan jiwa selama beberapa tahun dan
professor emeritus dari Unversitas Rugers. Lulusan sarjana bidang keperawatan yang pertama eropa pusat
di fasilitas oleh DR. Peplau di Belgia.
Dr. Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga nasional kesehatan jiwa,
dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direjtur eksekutif dan presiden persatuan Perawat Amerika dan
anggota akademi keperawatan amerika. Dia telah bekerja/melayani sebagai konsultan keperawatan bagi
berbagai Negara-negara asing dan bagian bedah umum angkatan udara US. Pensiun pada 1974 dan masih
aktif dalm keperawatan. Bukunya 1952 telah diterbitkan kembali 1988 (komunikasi pribadi, 4 November
1987). Kontribusinya yang banyak bagi keperawatan adlah hasil kualitas rintisanya dalam komunikasi dan
persepsinya mengenai keperawatan.
B. Model Konsep dan Teori Keperawatan Hildegrod E. Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia
yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Hubungan Interpersolan Perawat – Pasien. Proses yang dimaksud antara perawat klien ini memiliki
empat tahap di antaranya: pertama, tahap orientasi di mana perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulandata; kedua, fase identifikasi peran perawat apakah
sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta
melaksanakan asuhan keperawatan ; ketiga, fase eksplorasi di mana perawat telah membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien; keempat, fase resolusi di mna perawat berusaha untuk secara bertahan
kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan
kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat
adanya tindakan keperawatan yang diarahkan nkepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Model
hubungan interpersonal dapat gambarkan sebagai berikut:

Perawat Klien

Hubungan interpersonal

Fase orientasi

Fase identifikasi

Fase eksplorasi

Fase resolusi

Model Peplau telah terbukti berguna bagi teori perawat kemudian dan dokter dalm mengembangkan
intervensi keperawatan yang lebih canggih dan terapi.
Tujuh Peran Keperawatan Peplau menggambarkan peran karakter dinamis khas untuk perawat
klinis:
1. Peran Asing: Menerima klien dengan cara yang sama saat bertemu orang asing dalam situasi
kehidupan lainnya; memberikan ikilm menerima bahwa membangun kepercayaan.
2. Peran narasumber: Jawaban pertanyaan, menafsirkan data pengobata klinis, memberikan
informasi.
3. Peran pengajaran: Memberikan intriksi dan memberikan pelatihan; melibatkan analisis dan
sintesis dari pengalaman peserta didik.
4. Peran konseling: Membantu klien memahami dan mengintegrasikan makna keadaan hidup saat
ini; memberikan bimbingan dan dorongan untuk melakukan perubahan.
5. Peran pengganti: Membantu klien memperjelaas domain dari ketergantungan, saling
ketergantungan, dan kemandirian dan bertindak atas nama klien sebagai advokat.
6. Peran kepemimpinan: Membantu klien memikul tanggung jawab maksimal untuk memenuhi
tujuan pengobatan dengan cara saling memuaskan.
7. Teknis peran ahli; Menyediakan perawatan fisik dengan menampilkan keterampilan klinis;
Mengoprasikan peralatan.

4. Dorothy E. Johnson
A. Biografi Dorothy E. Johnson
Nama lengkap

You might also like