Professional Documents
Culture Documents
(Proyek Rumah Tinggal di Jalan Tukad Musi III B, Sumerta Kelod, Denpasar
Timur)
Milik : Aditya Wahyu Laksmana, Gambar : Oka dan Kontraktor : Nyoman
Bawa Kartika
Dalam membuat bangunan khususnya dalam bidang teknik sipil sudah pasti memerlukan
bahan-bahan atau material tertentu yang digunakan dalam proyek. Bahan bangunan adalah
bahan-bahan yang di bakai untuk membuat konstruksi bangunan atau bahan-bahan yang member
sifat-sifat tertentu di dalam konstruksi bangunan dengan arti yang luas. Adapulah yang
mengartikan bahan bangunan adalah semua bahan pokok maupun bahan penolong yang di
perlukan untuk membangun suatu bangunan.
Bangunan bagian bawah adalah suatu bagian pada bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah. Jadi, jika selama ini kita mengira lantai merupakan bangunan bagian
bawah, ternyata salah. Di bawah lantai masih ada bagian dari bangunan yang paling
mendukung kokoh atau tidaknya suatu bangunan. Berikut bagian-bagian yang terdapat di
bawah bangunan.
A. Pondasi
Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan suatu konstruksi
bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di
atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu,
pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan
terhadap berat sendiri, beban – beban yang bekerja, gaya – gaya luar seperti tekanan angin,
gempa bumi dan lain – lain. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas
yang diijinkan.
PONDASI
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. Pondasi Telapak
a. A. Semen
Untuk mengikat butir- Fisik : Bahan berbutir halus yang lolos
butir agregat hingga ayakan 2 µm dan mempunyai berat jenis
membentuk suatu antara 3 sampai 3,15 gr/cm3
massa padat dan Kimia : Semen mengandung C3S dan C2S
mengisi rongga-rongga sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur-
udara di antara butir- unsur ini merupakan unsur paling
butir agregat dominan dalam memberikan sifat semen.
C3S segera mulai berhidrasi bila semen
terkena air secara eksotermis.
Berpengaruh besar terhadap pengerasan
semen terutama sebelum mencapai umur
14 hari. Membutuhkan air 24 % dari
beratnya. C2S bereaksi dengan air lebih
lambat dan hanya berpengaruh terhadap
pengerasan semen setelah 7 hari dan
memberikan kekuatan akhir. Unsur ini
membuat semen tahan terhadap serangan
kimia dan mengurangi penyusutan karena
pengeringan. Membutuhkan air 21% dari
beratnya. C3A berhidrasi secara
eksotermis, bereaksi secara cepat dan
memberikan kekuatan sesudah 24
jam. Membutuhkan air 40% dari beratnya.
Semen yang mengandung unsur ini lebih
dari 10% kurang tahan terhadap serangan
sulfat. C4AF kurang begitu besar
pengaruhnya terhadap pengerasan beton.
B. Pasir Untuk merekatkan dan Fisik :
sebagai campuran Berwarna hitam
semen Butirannya kasar, keras dan tajam,
berukuran 0.075 sampai 5.0 mm.
Sedikit mengandung lumpur, tidak
boleh melebihi 4%. Untuk mengujinya
cukup rendamkan segenggam
pasir dalam air. Jika warnanya coklat
dan keruh, dipastikan pasir tersebut
memiliki kandungan lumpur yang
cukup tinggi. Pasir beton yang tidak
mengandung lumpur airnya tidak akan
berubah warna meski menjadi kotor.
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
SiO2 65,00 – 96,68
Fe2O3 0,07 - 4,00
A12O3 0,71 – 7,18
K2O 0,09 – 0,36
Na2O 0,02 - 0,36
MgO 0,01 – 0,08
C. Batu Kerikil/ Batu Split Untuk memperkuat Fisik : merupakan bebatuan kecil yang
campuran semen dan umunya berukuran 2 mm dan 75
pasir mm, berbutir keras (tidak mudah hancur)
dan tidak berpori, tidak mengandung
lempung lebih dari 1%, tidak mengandung
zat reaktif alkali (dapat menyebabkan
pengembangan beton).
A. Batu Kali
Untuk memikul seluruh Fisik : Bongkahan batu yang umumnya
bobot bangunan beserta ukurannya tidak beraturan yang
isi/muatannya dan didapatkan dari sungai ataupun gunung.
menyalurkan/mendistri
busikan/menyalurkann Batu kali juga merupakan bahan bangunan
ya secara merata ke yang tahan terhadap kondisi lingkungan
tanah dibawahnya seperti hujan dan panas,
hingga stabil dan tidak Kimia : Terbuat secara alami
terjadi kerusakan dari mineral dan atau mineraloid dan juga
konstruksi dari oksida sederhana yaitu SiO2, TiO2,
Al2O3, FeO, Fe2O3, MnO, MgO, CaO,
Na2O, K2O, P2O5. Unsur utama mineral
lainnya adalah sulfur, flourit dan klorit
B. Semen Untuk mengikat butir- Fisik : bahan berbutir halus yang lolos
butir agregat hingga ayakan 2 µm dan mempunyai berat jenis
membentuk suatu antara 3 sampai 3,15 gr/cm3
massa padat dan
mengisi rongga-rongga Kimia : Semen mengandung C3S dan C2S
udara di antara butir- sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur-
butir agregat unsur ini merupakan unsur paling
dominan dalam memberikan sifat semen.
C3S segera mulai berhidrasi bila semen
terkena air secara eksotermis.
Berpengaruh besar terhadap pengerasan
semen terutama sebelum mencapai umur
14 hari. Membutuhkan air 24 % dari
beratnya. C2S bereaksi dengan air lebih
lambat dan hanya berpengaruh terhadap
pengerasan semen setelah 7 hari dan
memberikan kekuatan akhir. Unsur ini
membuat semen tahan terhadap serangan
kimia dan mengurangi penyusutan karena
pengeringan. Membutuhkan air 21% dari
beratnya. C3A berhidrasi secara
eksotermis, bereaksi secara cepat dan
memberikan kekuatan sesudah 24
jam. Membutuhkan air 40% dari beratnya.
Semen yang mengandung unsur ini lebih
dari 10% kurang tahan terhadap serangan
sulfat. C4AF kurang begitu besar
pengaruhnya terhadap pengerasan beton.
C. Pasir Untuk menjadi Fisik :
tumpuan batu kali dan Berwarna hitam
juga sebagai pemikul Butirannya kasar, keras dan tajam,
dari beban yang berada berukuran 0.075 sampai 5.0 mm.
diatasnya
Sedikit mengandung lumpur, tidak boleh
melebihi 4%. Untuk mengujinya cukup
rendamkan segenggam pasir dalam air.
Jika warnanya coklat dan keruh,
dipastikan pasir tersebut memiliki
kandungan lumpur yang cukup tinggi.
Pasir beton yang tidak mengandung
lumpur airnya tidak akan berubah warna
meski menjadi kotor.
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
SiO2 65,00 – 96,68
Fe2O3 0,07 - 4,00
A12O3 0,71 – 7,18
K2O 0,09 – 0,36
Na2O 0,02 - 0,36
MgO 0,01 – 0,08
D. Batuan Cadas Untuk menjadi Fisik : Batu cadas ini terbentuk dalam
tumpuan batu kali dan proses membekunya lava yang keluar dari
juga sebagai pemikul perut bumi, namun proses pembentukan
dari beban yang berada batu tidak terlalu sempurna sebab
diatasnya berpengaruh pada kadar oksigen yang
tinggi sehingga batu ini termasuk batu
yang rapuh. Batu cadas ini memiliki ciri
berwarna hitam, permukaan yang tidak
rata dan sedikit bergelombang.
Balok beton/balok sloof merupakan bagian dari bangunan bawah yang berada di atas
pondasi. Balok sloof ini berfungsi untuk meneruskan beban bangunan menuju ke pondasi.
Adanya sloof juga memudahkan pekerja dalam membangun dinding di atasnya. Balok
beton terbuat dari campuran baja dan beton. Baja berperan sebagai penguat struktur dan beton
berguna untuk meredam gaya geser. Balok beton biasanya dibuat dalam model beton bertulang
yang banyak diaplikasikan dalam pendirian rumah, gedung, jalan, dan jembatan. Terdapat dua
macam sloof yakni sloof struktur untuk mengikat bagian bawah kolom dan sloof praktis untuk
dudukan pasangan dinding yang belum diikat sloof struktur.
SLOOF
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. b. Portland Cement Untuk mengikat butir- Fisik : bahan berbutir halus yang
butir agregat hingga lolos ayakan 2 µm dan mempunyai
membentuk suatu berat jenis antara 3 sampai 3,15
massa padat dan gr/cm3
mengisi rongga-rongga
1. Kimia :
udara di antara butir-
butir agregat Komposisi kimia (kadar C3S,
C2S, C3A, C4AF) dimana kuat
tekan sangat tergantung pada
distribusi keempat mineral
c. tersebut. C3S berperan pada
perkembangan kuat tekan
terakhir, C4AF berperan dalam
panas hidrasi.
Reaktivitas
mineral clinker (kondisi
pembakaran kiln).
Distribusi alkali (kadar alkali
dan SO3).
Panas Hidrasi
2. d. Pasir (Agregat Halus) Untuk merekatkan Fisik :
e. dan sebagai Berwarna hitam
campuran semen Butirannya kasar, keras
dan tajam, berukuran
0.075 sampai 5.0 mm.
Sedikit mengandung
lumpur, tidak boleh
melebihi 4%. Untuk
mengujinya cukup
rendamkan segenggam
f. pasir dalam air. Jika
warnanya coklat dan
keruh, dipastikan pasir
tersebut memiliki
kandungan lumpur yang
cukup tinggi. Pasir beton
yang tidak mengandung
lumpur airnya tidak akan
berubah warna meski
menjadi kotor.
Kimia :
UNSURPORSEN
(%)
SiO2 65,00 –
96,68
Fe2O3 0,07 -
4,00
A12O3 0,71 –
7,18
K2O 0,09 –
0,36
Na2O 0,02 -
0,36
MgO 0,01 –
0,08
3. g. Kerikil (Agregat Kasar) Untuk merekatkan Fisik : merupakan bebatuan kecil
h. dan sebagai yang umunya berukuran 2 mm dan
campuran semen 75 mm, berbutir keras (tidak
mudah hancur) dan tidak
berpori, tidak mengandung
lempung lebih dari 1%, tidak
mengandung zat reaktif alkali
(dapat menyebabkan
pengembangan beton).
t.
9. u. Paku Papan Untuk perekat papan Fisik : Logam keras berujung
cor, untuk runcing,umumnya terbuat dari baja
melekatkan dua
bahan dengan Kimia : Mudah bereaksi dengan
menembu keduanya oksigen, mudah bereaksi dengan
air, sulit terbakar
v.
C. BETON RABAT
Beton Rabat (lean concrete) adalah lapisan beton yang dibangun di dalam galian tanah.
Fungsinya sebagai landasan cor beton, cetakan (bekisting) cor beton pada sisi bawah, penahan
kelembaban, serta penyetabil kerataan permukaan beton. Adanya rabat beton dapat juga
mempermudah para pekerja dalam menyelesaikan tugasnya karena kondisi lingkungan yang
lebih bersih dan tidak becek. Adapun ukuran ketebalan rabat beton biasanya tidak lebih dari 5
cm.
Beton Rabat umumnya dibuat menggunakan campuran semen, pasir, dan kerikil dengan
perbandingan 1:3:5. Namun kadang-kadang mutu bahan-bahan penyusun rabat beton tersebut
berada jauh di bawah standar. Contohnya ukuran kerikil yang terlalu besar, pasir yang bercampur
dengan tanah, atau air yang banyak mengandung lumpur. Sehingga perbandingannya pun perlu
disesuaikan lagi. Disarankan memakai beton siap pakai (ready mix) yang berjenis K125 atau B0
karena mutunya lebih bagus daripada beton yang dibuat secara manual.
BETON RABAT
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. z. Semen
Fisik : Bahan berbutir halus yang lolos
Untuk mengikat butir- ayakan 2 µm dan mempunyai berat jenis
butir agregat hingga antara 3 sampai 3,15 gr/cm3
membentuk suatu Kimia : Semen mengandung C3S dan C2S
massa padat dan sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur-
mengisi rongga-rongga unsur ini merupakan unsur paling
udara di antara butir- dominan dalam memberikan sifat semen.
butir agregat C3S segera mulai berhidrasi bila semen
terkena air secara eksotermis.
Berpengaruh besar terhadap pengerasan
semen terutama sebelum mencapai umur
14 hari. Membutuhkan air 24 % dari
beratnya. C2S bereaksi dengan air lebih
lambat dan hanya berpengaruh terhadap
pengerasan semen setelah 7 hari dan
memberikan kekuatan akhir. Unsur ini
membuat semen tahan terhadap serangan
kimia dan mengurangi penyusutan karena
pengeringan. Membutuhkan air 21% dari
beratnya. C3A berhidrasi secara
eksotermis, bereaksi secara cepat dan
memberikan kekuatan sesudah 24
jam. Membutuhkan air 40% dari beratnya.
Semen yang mengandung unsur ini lebih
dari 10% kurang tahan terhadap serangan
sulfat. C4AF kurang begitu besar
pengaruhnya terhadap pengerasan beton.
2. aa. Pasir Untuk merekatkan dan Fisik :
sebagai campuran Berwarna hitam
semen Butirannya kasar, keras dan tajam,
berukuran 0.075 sampai 5.0 mm.
Sedikit mengandung lumpur, tidak
boleh melebihi 4%. Untuk mengujinya
cukup rendamkan segenggam
pasir dalam air. Jika warnanya coklat
bb.
dan keruh, dipastikan pasir tersebut
memiliki kandungan lumpur yang
cukup tinggi. Pasir beton yang tidak
mengandung lumpur airnya tidak akan
berubah warna meski menjadi kotor.
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
SiO2 65,00 – 96,68
Fe2O3 0,07 - 4,00
A12O3 0,71 – 7,18
K2O 0,09 – 0,36
Na2O 0,02 - 0,36
MgO 0,01 – 0,08
3. cc. Kerikil Untuk memperkuat Fisik : merupakan bebatuan kecil yang
campuran semen dan umunya berukuran 2 mm dan 75
pasir mm, berbutir keras (tidak mudah hancur)
dan tidak berpori, tidak mengandung
lempung lebih dari 1%, tidak mengandung
zat reaktif alkali (dapat menyebabkan
pengembangan beton).
Bangunan bangunan atas yaitu bagian bangunan yang berada di atas permukaan lantai
dan berada dibawah atap. Bangunan bagian tengah merupakan bagian yang berfungsi
mendukung maksud pendirian bangunan tersebut.
A. LANTAI
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
SiO2 65,00 – 96,68
Fe2O3 0,07 - 4,00
A12O3 0,71 – 7,18
K2O 0,09 – 0,36
Na2O 0,02 - 0,36
MgO 0,01 – 0,08
2. Beton Rabat Sebagai landasan cor Beton Rabat umumnya dibuat
beton, cetakan menggunakan campuran semen, pasir, dan
(bekisting) cor beton kerikil dengan perbandingan 1:3:5.
pada sisi bawah, Namun kadang-kadang mutu bahan-bahan
penahan kelembaban, penyusun rabat beton tersebut berada jauh
serta penyetabil di bawah standar. Contohnya ukuran
kerataan permukaan kerikil yang terlalu besar, pasir yang
beton. bercampur dengan tanah, atau air yang
banyak mengandung lumpur. Sehingga
perbandingannya pun perlu disesuaikan
lagi. Disarankan memakai beton siap
pakai (ready mix) yang berjenis K125
atau B0 karena mutunya lebih bagus
daripada beton yang dibuat secara manual.
3. Semen Untuk mengikat butir- Fisik : Bahan berbutir halus yang lolos
butir agregat hingga ayakan 2 µm dan mempunyai berat jenis
membentuk suatu antara 3 sampai 3,15 gr/cm3
massa padat dan Kimia : Semen mengandung C3S dan C2S
mengisi rongga-rongga sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur-
udara di antara butir- unsur ini merupakan unsur paling
butir agregat dominan dalam memberikan sifat semen.
C3S segera mulai berhidrasi bila semen
terkena air secara eksotermis.
4. Air Air diperlukan untuk Fisik :
bereaksi dengan semen 15. Air harus bersih (bening)
sehingga dapat menjadi 16. Tidak mengandung lumpur lebih dari
bahan perekat antara 2 gram /liter.
agregat halus (pasir), 17. Tidak mengandung lumpur minyak
agregat kasar (kerikil) dan benda terapan lain yang bisa
serta bahan campuran dilihat secara visual.
beton lainya 18. Tidak mengandung garam yang dapat
merusak beton (asam organik) lebih
19. dari 15 gram / liter.
20. Tidak mengadung senyawa sulfat
lebih dari 1 gram / liter.
21. Tidak mengandung chlorida (cl) lebih
dari 0,5 gram / liter.
Kimia : Air adalah substansi kimia
dengan rumus kimia H2O satu molekul air
tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara
kovalenpada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar)
and temperatur 273,15 K (0 °C).
5. Keramik Sebagai penutup lantai Fisik : berbentuk persegi atau persegi
agar terlihat lebih
pannjang yang memiliki berbagai ukuran
menarik dan lebih
aman bagi anak anak dan memiliki permukaan yang mengkilat
jika terjatuh
Kimia: Keramik industri sebagian besar
adalah oksida (senyawa ikatan oksigen),
akan tetapi ada juga senyawa carbida
(senyawa ikatan karbon dan logam berat),
nitrida (senyawa ikatan nitrogen), borida
(senyawa ikatan boron) dan silida
(senyawa ikatan silikon).
B. Dinding / Tembok
Dinding/tembok adalah bagian dari bangunan atas yang terletak tepat di atas sloof.
Dinding berguna sebagai penutup interior bangunan, partisi ruangan, dan pendukung estetika.
Posisinya yang berada tepat di tengah-tengah bangunan juga membuat dinding sekaligus
berperan menopang beban bangunan yang ada di atasnya.
Ada 3 jenis dinding menurut bahan pembuatnya yakni dinding tradisional, dinding semi-
permanen, dan dinding permanen. Dinding tradisional terbuat dari bahan-bahan murni alam
seperti kayu dan bambu. Dinding semi-permanen dibangun dari kombinasi dinding tradisional
dan dinding modern. Dinding modern merupakan istilah lain dari dinding beton. Saat ini juga
tengah dikembangkan dinding futuristik yang dilengkapi dengan teknologi canggih.
DINDING / TEMBOK
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. ff. Batu Bata Sebagai Fisik :
bahan/material 1. Batu bata bebas dari retak atau cacat,
utama dalam dan dari batu dan benjolan apapun.
pembuatan 2. Batu bata harus seragam dalam ukuran,
tembok/dinding. dengan sudut tajam dan tepi yang rata.
Dinding batu bata 3. Permukaan harus benar dalam bentuk
biasanya dipakai persegi panjang satu sama lain untuk
sebagai konstruksi menjamin kerapian pekerjaan.
non struktural yang 4. Mempunyai ukuran yang standart yaitu
tidak menahan •Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan
beban. Tebal 52 cm
•Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan
Tebal 50 cm
5. Mempunyai kekuatan yang baik akan
memberikan suara dering jika diketok.
4. jj. Partisi Gypsum atau GRC Fiber Semen a. Penggunaan Fisik : Ringan, Praktis, serta mudah
eksterior seperti diangkat, dipotong, dibor, dilem, dicat,
dinding, cladding, dipola
lisplank, kover
kolom. Kimia : Memiliki kelarutan dengan HCl,
b. Penggunaan berat jenis 2.31-2.33, memiliki skala
Interior seperti kekerasan mohn 1.5-2, dan memiliki
kk. bahan penyekat rumus kimia CaSO4.2H2O (Kalsium
partisi, peredam Sulfat)
suara, panel
5. Pasir Untuk merekatkan Fisik :
dan sebagai Berwarna hitam
campuran semen Butirannya kasar, keras dan tajam,
berukuran 0.075 sampai 5.0 mm.
Sedikit mengandung lumpur, tidak
boleh melebihi 4%. Untuk mengujinya
cukup rendamkan segenggam
pasir dalam air. Jika warnanya coklat
dan keruh, dipastikan pasir tersebut
memiliki kandungan lumpur yang cukup
tinggi. Pasir beton yang tidak
mengandung lumpur airnya tidak akan
berubah warna meski menjadi kotor.
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
SiO2 65,00 – 96,68
Fe2O3 0,07 - 4,00
A12O3 0,71 – 7,18
K2O 0,09 – 0,36
Na2O 0,02 - 0,36
MgO 0,01 – 0,08
6. Semen Untuk mengikat Fisik : Bahan berbutir halus yang lolos
butir-butir agregat ayakan 2 µm dan mempunyai berat jenis
hingga membentuk antara 3 sampai 3,15 gr/cm3
suatu massa padat Kimia : Semen mengandung C3S dan C2S
dan mengisi sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur-
rongga-rongga unsur ini merupakan unsur paling dominan
udara di antara dalam memberikan sifat semen. C3S segera
butir-butir agregat mulai berhidrasi bila semen terkena air
secara eksotermis.
Kolom adalah bagian dari bangunan atas yang terletak di atas sloof dan di sela-sela
dinding. Kolom memiliki kegunaan sebagai penyangga utama dari beban yang ada di atasnya.
Kolom juga berguna untuk mengikat dinding supaya kondisinya tetap stabil. Ring balok yang
digunakan pada bangunan ini adalah 15/20, 15/58,
Selain kolom utama, dikenal pula kolom praktis yang turut membantu menahan beban
bangunan. Umumnya kolom utama memiliki ukuran diameter 20/20 dengan jarak pembuatan 3,5
meter. Sedangkan kolom praktis mempunyai diameter berukuran 15/15 dengan jarak maksimum
pembuatan yaitu 3,5 meter.
KOLOM
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. ll. Papan Cor Bahan yang digunakan Fisik : ketahanan kayu kuat terhadap
untuk pengecoran dak serangan dari unsur unsur perusak kayu
dan beton bertulang seperti jamur
atau Untuk mencetak
adukan beton Kimia: Terdiri dari selulosa,hemiselulosa dan
poliskarida
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
Yakni meliputi pintu, jendela, dan lubang udara. Penentuan ventilasi ini akan
mempengaruhi keindahan, kenyamanan, dan keamanan bangunan jadi harus benar-benar
diperhitungkan. Letak ketiga elemen ini sebaiknya memperhatikan kesatuannya dengan dinding
bangunan
Ring balok atau ring balk adalah struktur yang diletakkan di atas pasangan batu dan bata.
Fungsi ring balok adalah sebagai tumpuan konstruksi atap dan sebagai pengikat pasangan
dinding batu bata bagian atas agar tidak runtuh. Ring balok yang umumnya digunakan untuk
bangunan rumah tinggal sederhana adalah ring balok dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm.
RING BALOK
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. Semen Untuk mengikat Fisik : Bahan berbutir halus yang lolos
butir-butir agregat ayakan 2 µm dan mempunyai berat jenis
hingga antara 3 sampai 3,15 gr/cm3
membentuk suatu
massa padat dan Kimia : Semen mengandung C3S dan C2S
mengisi rongga- sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur-
rongga udara di unsur ini merupakan unsur paling dominan
antara butir-butir dalam memberikan sifat semen. C3S segera
agregat mulai berhidrasi bila semen terkena air secara
eksotermis.
2. Pasir Untuk merekatkan Fisik :
dan sebagai Berwarna hitam
campuran semen Butirannya kasar, keras dan tajam,
berukuran 0.075 sampai 5.0 mm.
Sedikit mengandung lumpur, tidak
boleh melebihi 4%. Untuk
mengujinya cukup rendamkan
segenggam pasir dalam air. Jika
warnanya coklat dan keruh,
dipastikan pasir tersebut memiliki
kandungan lumpur yang cukup tinggi.
Pasir beton yang tidak mengandung
lumpur airnya tidak akan berubah
warna meski menjadi kotor.
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
F. TANGGA
Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan,
dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll. Statistik yang dikompilasi
oleh Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar
kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada
di luar kendali mereka yang merancang dan membangun tangga. Namun, ada terlalu banyak
kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi
berharga terhadap pencegahan kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan
baik.
TANGGA
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. Beton Bertulang Berfungsi untuk menahan Fisik : Beton
tegangan tekan dan bertulangmemiliki
tegangan tarik yang karakteristik tegangan
disebabkan adanya beban hancur tekan yang
lentur pada suatu tinggi dan diimbangi
bangunan dengan tegangan
hancutarik yang
rendah
Kimia : Mudah
bereaksi dengan
oksigen dan air dan
sulit terbakar
7. Railing (besi) Sebagai pegangan ketika Fisik : Tidak
menaiki/menuruni mengalami perubahan
tangga zat, memiliki titik
didih 2862 derajat
celcius, titik lebur
1538 derajat celcius ,
bersifat konduktor,
penghantar listrik,
mengkilap dan
berwarna keabuan
Kimia : Mudah
bereaksi dengan
oksigen dan air dan
sulit terbakar
A. Plafon Gypsum
Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari
ruangan bangunan ( rumah ).Fungsi dari pada langit-langit atau plafon adalah :
a. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap.
b. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap.
c. Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung.
e. Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka macam bentuk
PLAFON GYPSUM
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. Gypsum Merapikan Fisik : Ringan, Praktis, serta mudah diangkat,
Konstruksi dipotong, dibor, dilem, dicat, dipola
Rumah, Rumah
Bebas dari Kimia : Memiliki kelarutan dengan HCl, berat
Kotoran dan Debu, jenis 2.31-2.33, memiliki skala kekerasan
Membuat Rumah mohn 1.5-2, dan memiliki rumus kimia
Terlihat Elegan CaSO4.2H2O (Kalsium Sulfat)
B. PLAT BETON 8 cm
PLAT BETON
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. Semen Untuk mengikat Fisik : Bahan berbutir halus yang lolos ayakan
butir-butir agregat 2 µm dan mempunyai berat jenis antara 3
hingga sampai 3,15 gr/cm3
membentuk suatu
massa padat dan Kimia : Semen mengandung C3S dan C2S
mengisi rongga- sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur- unsur
rongga udara di ini merupakan unsur paling dominan dalam
antara butir-butir memberikan sifat semen. C3S segera mulai
agregat berhidrasi bila semen terkena air secara
eksotermis.
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
RING BALOK
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. Semen Untuk mengikat Fisik : Bahan berbutir halus yang lolos ayakan
butir-butir agregat 2 µm dan mempunyai berat jenis antara 3
hingga sampai 3,15 gr/cm3
membentuk suatu
massa padat dan Kimia : Semen mengandung C3S dan C2S
mengisi rongga- sebesar 70% sampai dengan 80%. Unsur- unsur
rongga udara di ini merupakan unsur paling dominan dalam
antara butir-butir memberikan sifat semen. C3S segera mulai
agregat berhidrasi bila semen terkena air secara
eksotermis.
Kimia :
UNSUR PORSEN (%)
E. ATAP
Jika suatu bangunan dilihat dari luar, akan terlihat bagian atap yang berada pada bagian
paling atas bangunan. Jika dilihat dari fungsi dasarnya, atap pada suatu bangunan berfungsi
untuk melindungi seluruh bagian dalam (interior) bangunan dari cuaca seperti panas, hujan,
salju, angin badai, dan lain sebagainya. Sementara itu, atap juga berfungsi sebagai pelindung
bagian privasi dari suatu bangunan. Kini desain atap suatu bangunan juga mempengaruhi
tampilan suatu bangunan.
ATAP
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. Genteng Sebagai penutup Fisik : berwarna merah kecoklatan setelah
atap yang paling
dibakar dan memiliki daya tahan terhadap
umum digunakan
karna sifatnya dapat panas
menahan panas dan
Kimia : genteng umunya ditambahkan dengan
dapat
polimer emulsi yang terdiri dari monomer, air,
menghangatkan
surfaktan inisiator, dan komponen utama
ruangan pada
misalnya KOH
malam hari
Bowplank ialah penanda sementara yang digunakan untuk menentukan titik-titik as pada
area kerja di dalam proyek pembangunan sesuai dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan
sebelumnya. Fungsi utama bowplank adalah sebagai penentu arah pondasi dan ketinggian lantai
bangunan. Bowplank juga bisa berfungsi untuk membuat sudut siku dengan menggunakan
bantuan theodolit.
Karena hanya dipasang untuk sementara waktu, bowplank biasanya dibuat dari bahan
yang murah seperti kayu berkualitas rendah. Kayu yang berbentuk tiang pancang ini selanjutnya
ditancapkan di sudut-sudut area pekerjaan pembuatan bangunan. Sedangkan kayu yang
berbentuk papan dipasang secara horisontal menghubungkan masing-masing tiang pancang.
Setelah itu, titik-titik as untuk menandai area kerja pondasi, kolom, dinding, dan lain-lain dibuat
memakai tali kenor yang dibentangkan serta diikatkan di papan kayu yang dipasang secara
mendatar.
Terdapat enam syarat yang harus dipenuhi agar pembuatan bowplank benar dan sesuai
ketentuan, di antaranya :
1. Kedudukan masing-masing patok kayu dibuat sedemikian rupa agar kekuatannya terjamin dan
tidak mudah goyah.
2. Posisinya berada di jarak yang cukup dari titik pembangunan sehingga tidak mengganggu atau
diganggu pekerjaan lainnya.
3. Keberadaannya bisa dilihat dengan jelas sehingga para pekerja bisa mudah menemukannya.
4. Penanda yang dipasang secara horisontal harus berada di satu bidang yang rata.
5. Arahnya harus diletakkan serempak menghadap ke dalam bangunan.
6. Benang merupakan penanda untuk garis tengah pondasi dan dinding.
BOWPLANK
NO BAHAN FUNGSI KARAKTERISTIK
1. Kayu Sebagai penanda Fisik : kayu bersifat relative lunak sehingga
yang ditancapkan dapat digunakan sebagai bahan begisting
ke tanah yang posisi
dari setiap tancapan Kimia :Kayu sebagian besar tersusun atas tiga
kayu harus sesuai unsur yaitu unsur C, H dan O. Unsur-unsur
dengan bangunan tersebut berasal dari udara berupa CO2 dan dari
tanah berupa H2O. Namun, dalam kayu juga
terdapat unsur-unsur lain seperti N, P, K, Ca,
Mg, Si, Al dan Na. Unsur-unsur tersebut
tergabung dalam sejumlah senyawa organik,
2. Benang Sebagai penanda
untuk garis tengah Berupa lilitan dari serat yang memiliki struktur
pondasi dan dinding lembut dan fleksibel (mudah dibentuk)
3. Paku Sebagai bahan Fisik : Terbuat dari logam keras dan berujung
untuk menyambung runcing dan pada ujung sebaliknya berbentuk
antara 2 kayu agar lepengan dan umumnya terbuat dari baja
posisi dan uurannya
Kimia : Mengandung zat besi (Fe) dan
sesuai dengan
bangunan yang tembaga (Cu) murni.
akan dibuat