You are on page 1of 17

Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

PERSEPSI IBU POST PARTUM TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI


RUANG KEBIDANAN RSUD BASEMAH PAGAR ALAM TAHUN 2016

Ersita
Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Paembang
Email: zaki_azahir@yahoo.co.id

ABSTRAK

Di Indonesia, bayi baru lahir yang tidak mendapatkan kolostrum sebanyak 25,3%.
Persentase ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir di Sumatera
Selatan sebanyak 11,1%. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui persepsi ibu post
partum tentang pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan November 2016 dengan tiga orang ibu post partum normal dan kepala
ruangan kebidanan. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Hasil wawancara mendalam dengan ibu post partum
mengenai kognitif bahwa kolostrum adalah cairan kuning yang keluar setelah melahirkan
sampai dengan hari ketiga, yang bermanfaat untuk kesehatan bayi supaya bayi tidak
mudah terkena penyakit. Afektif ibu post partum ada yang kurang setuju dan merasa
cemas karena masih ada budaya di daerah informan dan juga karena kurangnya
informasi dari petugas kesehatan di ruang kebidanan mengenai kolostrum. Konatif ibu
post partum ada yang memberikan dengan cara menyusui langsung dan ada yang
menggunakan botol susu. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan kognitif ibu
post partum sudah baik, meskipun afektif ibu post partum masih ada yang kurang setuju
dan merasa cemas, tetapi konatif ibu post partum sudah baik karena memberikan
kolostrum kepada bayinya sampai hari ketiga. Disarankan petugas kesehatan
memberikan penyuluhan tentang pemberian kolostrum kepada ibu-ibu hamil agar
mengetahui manfaat dan mau memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir.
Kata Kunci: Ibu Post Partum, Persepsi, Kolostrum

ABSTRACT

In Indonesia, newborn infants who did not receive colostrum amounted to 25.3%. The
percentage of mothers who did not give colostrum to the newborn in South Sumatra
amounted to 11.1%. This study was conducted to determine the perceptions of
postpartum mothers about giving colostrum to the newborn. This study was conducted on
November 2016 by three normal postpartum mothers and obstetrics head-room. This
research design used qualitative methods with phenomenological approach. Results of in-
depth interviews, post partum mothers about cognitive that colostrum was a yellow liquid
that comes out after the birth until the third day, which was beneficial for the health of the
infant so that the infants was not easily affected by the diseases. Affective post partum
mothers who disagreed and felt anxious because there was still a culture of informants in
the area and also due to lack of information of health professionals in the obstetrics room
for giving colostrum. Conative post partum mothers who provided direct breastfeeding
way with breastmilk and there was a bottle of milk. Based on the research results, we
could conclude cognitive postpartum mothers were good, although affective postpartum
mothers still none the less agree and feel anxious, but conative post partum mothers are
good for giving colostrum to the infant until the third day. This study expected to the health
officials to provide counseling about giving colostrum to pregnant women in order to know
the benefits and to give colostrum to the newborn.
Keywords: Postpartum Mothers, Perception, Colostrum

160
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

PENDAHULUAN mempermudah bayi buang air besar

ASI dihasilkan oleh kelenjar pertama kali.1

payudara wanita melalui proses laktasi. Berdasarkan data RSUD

Proses terjadinya pengeluaran air susu BASEMAH Pagar Alam bulan januari

dimulai atau dirangsang oleh isapan sampai desember tahun 2015, ibu post

mulut bayi pada puting payudara ibu. partum yang tidak memberikan kolostrum

Gerakan-gerakan tersebut merangsang pada bayi baru lahir sebanyak 16,6%.

kelenjar pituitary anterior untuk Menurut peneliti, walaupun data ibu post

memproduksi sejumlah prolaktin yaitu partum yang memberikan kolostrum pada

hormon utama yang mengendalikan bayi baru lahir cukup tinggi, belum tentu

pengeluaran air susu.1 ibu tersebut mendapat informasi dari

Menurut Roesly (2008) dalam petugas kesehatan mengenai tujuan

penelitian Desiani N (2010) dengan memberikan kolostrum pada bayi baru

pemberian ASI 24-36 jam pertama lahir.

(kolostrum), bayi akan mendapatkan zat- Kolostrum adalah cairan pra-susu

zat penting dan mereka terlindungi dari yang dihasilkan dalam 24-36 jam pertama

berbagai penyakit berbahaya pada masa setelah melahirkan (pasca-persalinan).

yang paling rentan dalam kehidupannya. Kolostrum tidak bisa diproduksi secara

Selain itu, hal tersebut dapat menjadi sintesis. Menyusui atau tidak menyusui

media untuk menjalin hubungan kolostrum tetap ada. Setelah 24-36 jam

psikologis antara ibu dan bayinya. pertama, maka yang keluar adalah susu

Hubungan ini akan mengantarkan kasih peralihan.1

sayang dan perlindungan ibu kepada Dalam sebuah penelitian Noor H.

bayinya serta memikat kemesraan bayi Hasnah M (2010), persentase bayi baru

terhadap ibunya, sehingga terjalin lahir yang diberikan kolostrum dengan

hubungan yang harmonis dengan penuh benar di Rumah Sakit Umum Daerah

kasih sayang. Sinjai Tahun 2010 sebanyak 62,5%.

Kolostrum penting bagi bayi karena Pemberian kolostrum pada bayi baru lahir

mengandung banyak gizi dan zat-zat oleh ibu melahirkan dipengaruhi oleh dua

pertahanan tubuh. Kolostrum faktor, yaitu pengetahuan ibu dan

mengandung banyak karbohidrat, protein, dukungan keluarga.

antibodi dan sedikit lemak (yang sulit Oleh karena itu, pengetahuan

dicerna bayi). Bayi memiliki sistem tentang kolostrum sangat penting karena

pencernaan kecil, dan kolostrum banyak ibu yang tidak mengerti apa itu

memberinya gizi dalam konsentrasi tinggi. kolostrum. Ada anggapan pemberian

Kolostrum juga mengandung zat yang kolostrum perlu dihindarkan karena

161
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

mereka percaya keluarnya air susu yang HASIL DAN PEMBAHASAN


sebenarnya hanya mulai pada hari ketiga
A. Kognitif
(Atikah & Eni, 2010).
1. Pengertian
Peran perawat dalam penelitian ini
kolostrum
adalah sebagai edukator. Edukator
Dari hasil wawancara mendalam dengan
adalah peran perawat dalam membantu
para informan tentang pengertian
meningkatkan pengetahuan kesehatan,
kolostrum, maka didapatkan hasil
gejala penyakit bahkan tindakan yang di
wawancara sebagai berikut :
berikan, sehingga terjadi perubahan
“Pernah dengar, aku tahu dari dokter
perilaku lebih baik.3 waktu kontrol kehamilan pas usia 8
bulan kemaren, kolostrum adalah cairan
Berdasarkan uraian diatas
kuning yang keluar pada saat setelah
mengatakan ibu yang berasal dari daerah kita melahirkan, kalau putih itu adalah
asi.” (D)
mempunyai pengetahuan yang kurang
“Pernah dengar, Itu tu kayak cairan
mengenai pemberian kolostrum, apalagi yang abis melahirke itu warna kuning,
amen dak salah. Tau dari ayuk saya,
di daerah biasanya mempunyai mitos
kata ayuk saya tu kolostrum tu bagus
atau kepercayaan dalam hal tertentu. untuk bayi, untuk daya tahan tubuhnyo,
jadi saya disuruh dio untuk memberikan
Maka peneliti tertarik untuk meneliti
kolostrum itu pada anak saya, , dio dak
Persepsi Ibu Post Partum tentang tau pulo kandungannyo tu apo,
pokoknyo penting bae untuk bayi
Pemberian Kolostrum di Ruang
katonyo.” (S)
Kebidanan RSUD Basemah Pagar Alam. “Iya pernah dengar sih, yang keluar dari
payudara itu kan yang warno kuning-
kuning itu, Selamo ini, yang ayuk jingok
METODE PENELITIAN sih warno kuning tu lah. Ini melahirkan
anak keduo, yang pertamo anak ayuk
Desain penelitian ini menggunakan
umurnyo 4 tahun. Ayuk tau kolostrum
metode kualitatif dengan pendekatan dari dokter tempat ayuk galak konsul,
anak pertama ayuk kasih.” (ND)
fenomenologi. Informan dalam penelitian
ini adalah Ibu post partum normal diruang Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
kebidanan di RSUD Basemah pagar Alam mendalam dengan key informan, yaitu :
(informan) dan bidan kebidanan di RSUD “Kolostrum adalah cairan yang pertama
keluar sesaat setelah ibu melahirkan.
Basemah pagar Alam (key informan),
Karena selama masa kehamilan
jumlah informan 4 orang. Penelitian ini payudara itu memproduksi kolostrum itu
dan akan dikeluarkan segera setelah ibu
dilaksanakan di RSUD Basemah Pagar
melahirkan bayinya. Kolostrum itu
Alam bulan November 2016. Setelah berwarna kuning keemasan, disebabkan
oleh tingginya komposisi lemak dan sel-
data didapatkan dari hasil penelitian maka
sel hidup..” (S)
diolah dengan analisa tematik hasil
Berdasarkan hasil wawancara di atas,
wawancara di temukan kata kunci
kolostrum adalah cairan yang pertama
kemudian dikategorikan dan dapat tema.

162
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

keluar dari payudara setelah melahirkan kolostrum, selaen itu biar dio kenyang.”
(ND)
yang berwarna kuning keemasan.
Hal ini sesuai dengan Vidia & Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
Juwita (2010), bahwa kolostrum sering mendalam dengan key informan, yaitu :
disebut ASI pertama atau premilk, “Untuk kekebalan tubuh bayi, agar
tidak mudah sakit dan membantu bayi
merupakan suatu zat encer berwarna
untuk membersihkan ususnya. Kolostrum
jernih/kuning yang dihasilkan oleh itu bisa menjadi pencahar yang
membersihkan usus bayi sehingga
payudara selama beberapa hari pertama.
mukosa usus bayi yang baru lahir itu
Menurut Kusumawardhani (2010), segera bersih dan siap menerima ASI.”
(S)
kolostrum akan dikeluarkan segera
setelah ibu melahirkan bayinya. Berdasarkan hasil wawancara di atas,
Umumnya kolostrum akan keluar pada manfaat kolostrum adalah untuk
hari pertama hingga hari ketiga pasca kesehatan bayi, mencegah datangnya
melahirkan. penyakit dan untuk membersihkan
Berdasarkan hasil penelitian dan ususnya.
teori terkait, peneliti berpendapat bahwa Hal ini sesuai dengan Atikah & Eni
kolostrum merupakan cairan kuning yang (2010), bahwa manfaat kolostrum yaitu
dihasilkan oleh payudara yang keluar untuk imunitas tubuh, untuk pertumbuhan
pada hari pertama hingga hari ketiga dan untuk nutrisi bayi. Kolostrum juga
setelah persalinan. bermanfaat untuk membersihkan usus
bayi.
Dalam penelitian Desiani N (2010),
2. Manfaat kolostrum mengatakan kolostrum sangat bagus
Dari hasil wawancara mendalam untuk bayi, untuk kekebalan bayi dan
dengan para informan tentang manfaat supaya bayi tidak mudah sakit.
kolostrum, maka didapatkan hasil Berdasarkan hasil penelitian dan teori
wawancara sebagai berikut : terkait, peneliti berpendapat bahwa
“Untuk kesehatan bayi kito, mungkin manfaat kolostrum bagi bayi baru lahir
banyak vitaminnyo, misalnyo ado Vit. A,
sangat berguna untuk imunitas, nutrisi
ado Vit. C.” (D)
“Untuk kesehatan dio lah, untuk dan membersihkan usus bayi baru lahir.
kesehatan anak biar sgalo penyakit pada
bayi tu dak do dateng kayak tu na, cak
3. Kapan keluarnya kolostrum
Pilek, batuk, demam, apo mencret, diare.”
(S) Dari hasil wawancara mendalam
“Yo biar anak tu sehat, dak mudah
dengan para informan tentang kapan
sakit, biar dak demam, dak mudah batuk,
dak mudah pilek, kan mereka ni masih keluarnya kolostrum, maka didapatkan
bayi jadi istilahnyo tu antibodinyo tu kan
hasil wawancara sebagai berikut :
belom stabil kan jadi itulah ayuk kasih

163
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

“Pada saat hari pertama melahirkan ini sesuai dengan observasi yang
sudah keluar, biasanyo sampai hari ketigo
dilakukan peneliti selama tiga hari.
dan setelah itu yang keluar ASI.” (D)
“Sehabis melahirke, Idak, sampe
sekarang maseh galak keluar, dari
4. Kandungan kolostrum
semalem jam 8’an.” (S)
“Setau ayuk sih hari pertamo tu lah, Dari wawancara mendalam dengan para
waktu sudah melahirke tu na keluar,
informan tentang kandungan kolostrum,
Waktu itu sih pernah dokter jelaske
katonyo kolostrum tu keluarnyo sih tigo maka didapatkan hasil wawancara
hari.” (ND)
sebagai berikut :
Hal ini sesuai dengan hasil “Mungkin vitamin, ado untuk kekebalan
tubuh, yo cak zat besi tu. Kekebalan
wawancara mendalam dengan key
tubuh seperti penyakit yang disebabkan
informan, yaitu : oleh virus, bakteri, cak pilek, batuk.” (D)
“Kalo banyak vitamin, Vit. A, Vit. C.
“Ada yang dari hari pertama sampai
Caknyo cuma vitamin itu bae setau aku.”
dengan hari ke tiga, ada sampai hari ke
(S)
empat. Yang keluar adalah ASI,
“Katonyo sih ado vitaminnyo, yo cak itu
Kolostrum secara bertahap berubah
lah, Setau ayuk sih, cak Vit. A, Vit. B, Vit.
menjadi susu yang lebih matang dan
C, segalo vitaminlah, selain itu mungkin
akan berubah warna menjadi putih pucat,
yo ado semacem Proteinnyo, apo
itulah yang dikatakan ASI.” (S)
karbohidrat.“ (ND)
Berdasarkan hasil wawancara di
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
atas, kolostrum itu keluar setelah
mendalam dengan key informan, yaitu :
melahirkan sampai dengan hari ketiga.
Hal ini sesuai dengan
“Kandungan lemaknya rendah sedangkan
Kusumawardhani (2010), bahwa karbohidrat, protein, dan antibodi tinggi
misalnya IgA. Kolostrum juga
kolostrum akan dikeluarkan segera
mengandung vitamin A, E dan K serta
setelah ibu melahirkan bayinya. beberapa mineral seperti natrium dan Zn.”
(S)
Umumnya kolostrum akan keluar pada
hari pertama hingga hari ketiga pasca Berdasarkan hasil wawancara di
melahirkan. atas, kandungan kolostrum itu ada
Namun menurut Riksani (2012), vitamin, imunoglobin, protein, karbohidrat
mengatakan produksi kolostrum akan dan mineral.
berkurang perlahan, yaitu pada hari ke-3 Hal ini sesuai dengan Riksani
hingga hari ke-5. (2011), bahwa kolostrum banyak
Berdasarkan hasil penelitian dan mengandung laktosa, energi, lemak,
teori di atas, peneliti berpendapat bahwa protein, mineral, IgA, IgG, IgM, lisozym,
informan memberikan kolostrum kepada dan laktoferin.
bayinya selama tiga hari, meskipun Dalam penelitian Desiani N
jumlah kolostrum yang keluar sedikit. Hal (2010), mengatakan kandungan yang
terdapat dalam kolostrum berupa zat besi

164
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

dan banyak mengandung vitamin yang tinggi daripada ASI sebenarnya,


bagus untuk bayi. khususnya kandungan immunoglobulin A
Berdasarkan hasil penelitian dan (IgA), yang membantu melapisi usus bayi
teori terkait, peneliti berpendapat bahwa yang masih rentan dan mencegah bayi
kandungan dalam kolostrum ada vitamin, mengalami alergi makanan.
lemak, protein, zat besi, mineral dan Menurut Siregar (2004), bayi yang
imunoglobin disusui lebih sedikit terkena diare
dibandingkan dengan bayi yang diberikan
5. Penyakit yang dicegah oleh kolostrum makanan buatan. Bayi tersebut juga lebih
sedikit menderita saluran pernafasan dan
Dari wawancara mendalam dengan para telinga tengah.
informan tentang penyakit yang di cegah Berdasarkan hasil penelitian dan
oleh kolostrum, maka didapatkan hasil teori terkait, peneliti berpendapat bahwa
wawancara sebagai berikut : kolostrum itu dapat mencegah penyakit
pada bayi, misalnya alergi, diare dan
“Cak Penyakit pencernaan pada bayinyo, penyakit saluran pernafasan.
diare, maag, tipes, yo yang lainnyo lah,
selain itu kan untuk kekebalan tubuh tadi.”
(D) 6. Perbedaan kolostrum dan ASI
“Penyakit apo ye.. kato wong tu penyakit,
penyakit pencernaan, Yo cak Sakit perut,
muntah, mencret, supayo dak demam.” Dari wawancara mendalam dengan para
(S)
informan tentang perbedaan kolostrum
“Katonyo sih batuk cak itu nah, terus tu
biar dak diare, biar dak mencret, biar idak dan ASI, maka didapatkan hasil
mudah demam, caknyo itu bae eh.” (ND)
wawancara sebagai berikut :
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara “Idak, kolostrum itu kan cairan pertama
kali keluar pas setelah kito melahirkan,
mendalam dengan key informan, yaitu :
sedangkan ASI cairan selanjutnyo yang
keluar. Karno setelah bayi lahir, dio pasti
kelaparan, bayinyo nangis, jadi ado cairan
“Bisa untuk melawan virus dan bakteri,
kuning itu yang keluar.” (D)
misalnya flu, alergi. Untuk pencernaannya
misalnya diare.” (S)
“Yo Biso jadi, cak itu lah, kan samo-samo
keluar dari ini, dari payudara. Ado
Berdasarkan hasil wawancara di
bedanyo, cuma kalo ASI tu kan cak putih
atas, penyakit yang bisa dicegah oleh ye, kolostrum tu agak kuning-kuning. Iyo
setau aku warnonyo agak kuning, nah
kolostrum misalnya penyakit pada
ASI yo putih.” (S)
pencernaan, flu, diare, alergi, demam.
“Yo hampir samo sih, Cuma warnonyo be
Hal ini sesuai dengan Saleha
beda, kalo ASI tu kan warnonyo putih-
(2009), bahwa kolostrum mengandung sel putih itu, Mungkin waktu pengeluarannyo,
kalo kolostrum kan setau ayuk yang
darah putih dan antibody yang paling
keluar pertamo kali, kalo ASI mungkin

165
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

sesudah kolostrum itu baru keluar ASI.” Berdasarkan teori di atas, peneliti
(ND)
berpendapat bahwa ASI terbagi menjadi
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara tiga tahap yaitu kolostrum, ASI peralihan
mendalam dengan key informan, yaitu : dan ASI matang yang dibentuk sesuai
“Kolostrum berbeda dengan ASI, dari segi dengan keadaan dan kebutuhan bayi
proses produksi,warna dan komposisinya
baru lahir.
juga berbeda. Ya, proses produksinya itu
kan kolostrum dulu baru setelah itu keluar
ASI, dan warna kolostrum itu kuning
7. Kelebihan kolostrum dibanding ASI
sedangkan ASI berubah menjadi putih.
Kalau dari komposisinya, kolostrum itu
rendah lemak, tinggi protein dan memiliki
Dari wawancara mendalam dengan para
imunoglobin, kalau ASI kebalikan dari itu.”
(S) informan tentang kelebihan kolostrum
dibanding ASI, maka didapatkan hasil
Berdasarkan hasil wawancara di
wawancara sebagai berikut :
atas, kolostrum itu berbeda dengan ASI,
kolostrum berwarna kuning dan keluar
“Kolostrum tu dapat membantu antibodi
setelah melahirkan, sedangkan ASI pada bayinyo, untuk kesehatan bayinyo,
samo cak kekebalan tubuh tadi,
berwarna putih dan keluar setelah
sedangkan ASI itu nutrisi untuk makanan
kolostrum, sedangkan berdasarkan bayinyo, cak vitamin, karbohidrat,
protein.” (D)
komposisinya kolostrum rendah lemak,
tinggi protein dan imunoglobin sedangkan “Ini banyak vitamin untuk tubuh supayo
bergizi, supayo sehat kalo ASI tu, kalo
ASI tidak. Tetapi, kolostrum dan ASI
kolostrum tu bagus untuk kesehatan,
sama-sama keluar dari payudara. untuk mencegah penyakit.” (S)
Menurut Riksani (2012), ASI itu
“Yo untuk meningkatkan antibodi dio, biar
dibentuk secara bertahap sesuai keadaan idak mudah sakit. Kalo ASI untuk supaya
nutrisi dio terpenuhi, sistem
dan kebutuhan bayi baru lahir. Tahapan-
pencernaannyo kan belum biso berfungsi
tahapan tersebut yaitu :Kolostrum adalah secara optimalkan jadi yo madai pulo
budak bayi kito kasih pisang goreng.
ASI yang keluar pada beberapa hari
Mudah sakit yo mungkin be ado cak virus
pertama melahirkan, biasanya berwarna semacem cak itulah, cak demam
berdarah na.” (ND)
kuning kental dan keluar sebanyak satu
sendok teh, Susu transisi adalah susu Hal ini tidak sesuai dengan hasil
permulaan atau transisi yang lebih bening wawancara mendalam dengan key
dan jumlahnya lebih banyak, yang keluar informan, yaitu :
dari hari ke-3 sampai hari ke-10. Susu “Sebenarnya kolostrum dan ASI itu tidak
ada kelebihan ataupun kekurangannya,
matang adalah ASI yang keluar setelah
karena kolostrum dan ASI itu mempunyai
hari ke-10 pasca melahirkan yang manfaat masing-masing untuk bayi. Kalau
kolostrum itu sangat bagus untuk bayi
berwarna putih kekuning-kuningan.
baru lahir, karena mudah untuk dicerna,
walaupun jumlahnya sedikit tetapi cukup

166
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

untuk kapasitas lambung dan mencukupi B. Afektif


makanan yang dibutuhkan bayi baru lahir.
1. Tanggapan tentang pemberian
Kapasitas lambung bayi berusia 1 hari
sekitar 5-7 ml atau kira-kira sebesar kolostrum
kelereng, jadi jumlah kolostrum yang
keluar tepat untuk makanan bayi pertama
kali.” (S) Dari wawancara mendalam dengan para
informan tentang tanggapan dalam
Berdasarkan hasil wawancara di
pemberian kolostrum, maka didapatkan
atas, kolostrum dan ASI mempunyai
hasil wawancara sebagai berikut :
manfaat masing-masing yaitu kolostrum
lebih berguna untuk membersihkan usus,
“Setuju bae Kareno kolostrum itu kan
cukup untuk kapasitas lambung bayi baru baek untuk bayi kito, untuk kesehatan
bayinyo” (D)
lahir dan untuk antibodi dan mencegah
“Aku ni sebenernyo dak setuju, karno aku
penyakit. Sedangkan ASI, berguna untuk tu dak ngerti nian kolostrum tu apo, dak
pulo paham. Iyo masih barusan aku
nutrisi dan vitamin bagi tubuh bayi.
kasih, ayuk aku nyuruh terus.” (S)
Hal ini sesuai dengan Atikah & Eni “Kolostrum itu, kan gunonyo untuk
mencegah supayo dak mudah sakit
(2010), bahwa kolostrum sesuai untuk
anaknyo, Yo setuju-setuju bae, itu kan
kapasitas pencernaan bayi dan kato dokter jadi kito nurut be lah,
keadaannyo alhamdulillah sehat dan
kemampuan ginjal baru lahir yang belum
jarang keno penyakit.” (ND)
mampu menerima makanan dalam jumlah
Hal ini ada yang sesuai dan tidak sesuai
besar
dengan hasil wawancara mendalam
Dan menurut Saleha (2009),
dengan key informan, yaitu :
bahwa kolostrum mengandung sel darah
putih dan antibodi yang paling tinggi
“Saya sangat setuju, karena kita sudah
daripada ASI sebenarnya, khususnya mengetahui kalau kolostrum itu sangat
baik untuk bayi baru lahir.” (S)
kandungan imunoglobin A (IgA), yang
membantu melapisi usus bayi yang masih Berdasarkan hasil wawancara di
rentan dan mencegah kuman memasuki atas, tanggapan tentang pemberian
bayi. Sedangkan ASI merupakan nutrisi kolostrum adalah ada yang setuju dan
alamiah terbaik bagi bayi karena ada yang tidak setuju, tidak setuju
mengandung kebutuhan energi dan zat dikarenakan informan belum paham
yang dibutuhkan selama enam bulan tentang kolostrum.
pertama kehidupan bayi. Dalam penelitian Natalya (2010),
Berdasarkan teori di atas, peneliti mengatakan ibu post partum merasa
berpendapat bahwa kolostrum dan ASI itu sangat penting untuk memberikan
mempunyai manfaat masing-masing bagi kolostrum kepada bayi karena kolostrum
bayi. banyak mengandung vitamin.

167
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

Berdasarkan hasil penelitian terkait cemas dikarenakan belum mengerti


diatas, peneliti berpendapat bahwa ibu mengenai kolostrum dan selalu bertanya
post partum merasa penting untuk apa isi kolostrum dan kegunaan bagi
memberikan kolostrum, meskipun tubuh bayi.
informan masih ada yang tidak setuju Dalam penelitian Desiani N
untuk memberikan kolostrum. (2010), mengatakan kolostrum berguna
bagi bayi supaya bayi sehat dan tidak
2. Perasaan setelah memberikan mudah sakit, jadi ibu post partum senang
kolostrum memberikan kolostrum itu kepada
Dari wawancara mendalam dengan para anaknya.
informan tentang perasaan setelah Berdasarkan hasil penelitian
memberikan kolostrum, maka didapatkan terkait di atas, peneliti berpendapat
hasil wawancara sebagai berikut : bahwa kolostrum itu berguna bagi bayi
agar bayi tidak mudah sakit, meskipun
“Yo senang Kareno bayi tadi kan tadinya
informan yang diteliti ada yang merasa
lapar, terus saya kasih kolostrum kenyang
jadinyo. Sebelum diberi kolostrum dio cemas untuk memberikan kolostrum.
nangis, tapi setelah diberi kolostrum dio
jadi diam dan tenang.” (D)
“Agak-agak cemas, karno aku dak
3. Budaya/kepercayaan mengenai
paham, aku dak ngerti kolostrum tu apo,
kandungannyo tu apo, dak pulo yakinlah.
kolostrum
Tapi aku masih kasih karno aku pikir
kolostrum itu keluarnyo dari payudara,
Dari wawancara mendalam dengan para
jadi pasti Allah menciptake itu untuk bayi
samo cak ASI.” (S) informan tentang budaya/kepercayaan
“Yo seneng lah, siapo yang dak seneng
mengenai kolostrum, maka didapatkan
anak sehat, mungkin dari itu kan anak
ayuk biso sehat, terus tu berat badannyo hasil wawancara sebagai berikut :
cukup, dak do mudah rewel.” (ND)
“Ado, sebenarnyo sih bukan budaya yo
tapi seperti kepercayaan lah, orang-orang
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
yang di daerah tu mengatakan kalau
mendalam dengan key informan, yaitu : kolostrum itu susu basi, jadi jangan
diberikan ke bayi. Keluargo sebagian
“Menurut saya, ibu post partum ada yang
masih ado yang percayo, cak bibi yang
senang dan ada yang ragu memberikan
masih tinggal di daerah. Kareno kato
kolostrum kepada bayinya. Karena saya
dokter, itu bagus untuk kesehatan bayi
lihat, ibu post partum itu selalu bertanya
jadi saya tetap ngasikannyo.” (D)
apa isi kolostrum itu dan apa bagus untuk
“Amen budaya tu dak ado, tapi aku
bayinya atau tidak.” (S)
pernah dapet cerito dari kawan-kawan
kalo kolostrum itu dak bagus untuk bayi,
Berdasarkan hasil wawancara di atas,
soalnyo agek buat bayinyo mencret-
perasaan ibu post partum dalam mencret, kurang tau ngapo, tapi anakku
idak do, cak biaso bae, Uji keluargo tu
memberikan kolostrum, ada yang senang
dak setuju samo cerito kawan-kawan tu,
dan ada yang cemas, ibu post partum soalnyo biasonyo kato mereka tu bayi

168
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

baru lahir tu memang galak mencret, membuang kolostrum (susu pertama)


soalnyo kotoran bayi baru lahir tu
karena anggapan kolostrum tersebut
memang cak itu jadi bukan pengaruh dari
kolostrum” (S) menyebabkan penyakit bagi sibayi,
“Dak ado budaya tentang kolostrum.”
padahal meningkatkan kesehatan.
(ND) Berdasarkan hasil penelitian dan
teori terkait di atas, peneliti berpendapat
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
bahwa masih ada budaya/kepercayaan di
mendalam dengan key informan, yaitu :
masyarakat mengenai kolostrum yang
mengatakan kalau kolostrum itu tidak baik
“Ada, ada yang mengatakan kolostrum itu
basi, kolostrum itu bisa buat bayi jadi untuk kesehatan bayi. Maka dari itu,
sakit, kolostrum itu keluar hanya sedikit
petugas kesehatan diperlukan untuk
jadi akan buat bayi cepat lapar. Ya, saya
kurang setuju, karena saya mengetahui memberitahukan kebenarannya sehingga
kebenarannya mengenai cerita tersebut.
ibu post partum tidak terpengaruh dengan
Ya, kami mengatakan kalau itu semua
hanya berita yang tidak benar, karena mitos-mitos tersebut.
kenyataannya kolostrum sangat berguna
untuk bayi karena banyak protein,
vitamin, imunoglobin, mineral yang
4. Dukungan keluarga tentang
dibutuhkan bayi baru lahir.” (S)
pemberian kolostrum
Berdasarkan hasil wawancara di
Dari wawancara mendalam dengan para
atas, ada budaya/kepercayaan mengenai
informan tentang dukungan keluarga
kolostrum adalah kolostrum itu adalah
tentang pemberian kolostrum, maka
susu basi, kolostrum bisa membuat bayi
didapatkan hasil wawancara sebagai
mencret, dan cepat lapar.
berikut :
Hal ini sama dengan Riksani
(2012), ada beberapa mitos yang “Ado yang dukung, ado yang idak. Yang
mendukung laki ku, Laki ku membantu
berkembang di masyarakat dan tidak
menggendong, mengasuh. Kalau bayinyo
diketahui sumber kebenarannya, yaitu lapar, laki ku tu lah bantu gendong
supaya mudah untuk menyusui. Dan yang
kolostrum harus dibuang karena
idak mendukung bibi aku tadi, mungkin
merupakan susu basi, ASI belum keluar kareno bibi aku masih percayo dengan
cerito yang lamo.” (D)
pada hari pertama melahirkan, bayi baru
“Ado, keluarga tu ado yang mendukung
lahir tidak biasa menyusui, kolostrum supaya ngenjuke kolostrum untuk bayi
aku, suami setuju, uji dio bagus, amen
sangat sedikit sehingga bayi menangis
aku lagi istirahat, dedek aku ni lagi
karena merasa lapar, ibu terlalu lelah nangis, yo suami aku tu langsung
gendong anak aku, terus bantu aku unttuk
untuk menyusui setelah melahirkan.
nyusui. Apolagi mak aku, mertuo aku,
Dan sesuai dengan hasil selalu nanyo ngingetke apo sudah ngasih
kolostrum apo belom..” (S)
penelitian Siregar (2004), mengenai
“Yo dukung galo, dari ibu, ayuk, bapak,
kolostrum, adanya kebiasaan masyarakat dari suami terutama, Yo lah cak suami

169
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

atau ibu tu galak gendong, terus tu galak kolostrum, agar ibu terbiasa menyusui
bersihke mulut bayi aku misal ado siso-
sampai kolostrum berubah menjadi ASI
siso dari semacem ASI yang lengket di
mulut bayi.” (ND) selanjutnya.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara


5. Petugas kesehatan memberi
mendalam dengan key informan, yaitu :
informasi tentang kolostrum

“Saya lihat, keluarga ibu post partum


mendukung terutama suaminya. Ya, Dari wawancara mendalam dengan para
dengan membantu menggendong
informan tentang petugas kesehatan,
bayinya saat ibunya mau menyusui.” (S)
maka didapatkan hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara di
sebagai berikut :
atas, ada keluarga yang mendukung dan
ada yang tidak mendukung tentang “Idak ado, aku juga dak tau yo, mungkin
mereka tu banyak gawenyo. Hari ini
pemberian kolostrum. Hal ini di dukung
pasien di ruangan ini penuh, semalam
dari hasil observasi yang didapatkan saat aku masuk, ado dua yang kosong.
Pelayanan disini lumayanlah. Bidan disini
bahwa keluarga mendukung ibu post
selalu membantu kalau aku ado masalah.
partum memberikan kolostrum terutama Sebenarnyo sih kurang setuju,
seharusnyo kan mereka itu kan
suami, berupa dukungan seperti apabila
memberitahu kepada kami lah yo apo-apo
ibu istirahat sedangkan bayi menangis manfaat untuk ibu yang melahirkan dan
bayinyo..” (D)
maka ibunya langsung dibangunkan dan
“Selamo ini belom ado yang ngasih tau
membantu untuk menggendong bayi cak itu, aku jugo dak tau ngapo belum
ngasih tau, Yo aku kan baru masok
pada saat memberikan kolostrum.
ruangan ini, kalu kagek di enjuk taunyo,
Dalam penelitian Noor (2010), Mungkin ini lagi banyak gawe kali
perawat-perawatnyo ni.” (S)
mengatakan dukungan keluarga sangat
“Kalo petugas disini jarang sih kalo kito
berhubungan dalam pemberian kolostrum dak nanyo, mungkin dio sibuk, kan segalo
macem penyakit kan banyak disini, ini kan
pada bayi baru lahir.
kelas jadi satu ruangan tu ado 12 ibu jadi
Menurut Rusli (2008) dalam banyaklah pekerjaannyo, jadi dak
mungkin biso sikok-sikok. Yo, seharusnyo
Desiani N (2010), mengatakan dukungan
sih mereka memberitahu, tapi yo dak tau
keluarga sangatlah penting terutama amen mereka tu sibuk.“ (ND)
dukungan suami dimana semua itu
Hal ini tidak sesuai dengan hasil
merupakan bagian vital dalam
wawancara mendalam dengan key
keberhasilan atau kegagalan menyusui.
informan, yaitu :
Berdasarkan hasil penelitian dan
teori terkait, peneliti berpendapat bahwa
“Ya, Kami memberi tahu kalau kolostrum
keluarga terutama suami harus berperan itu banyak manfaatnya untuk bayi, supaya
bayi tidak mudah sakit dan mengingatkan
dalam membantu ibu untuk memberikan
ibu agar tidak memberikan makanan

170
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

tambahan selain ASI. Karena kita memberi penerangan agar ibu tidak
mengikuti program pemerintah ya,
memberi susu kaleng kepada bayi/anak
menganjurkan pemberian ASI eksklusif
sampai anak usia 6 bulan, jadi kami serta nasehat tentang gizi, makanan yang
mengingatkan ibu agar tidak memberikan
bergizi untuk ibu menyusui.
makanan tambahan. Begini ya Dek ya,
kami dalam memberikan informasi Dalam penelitian Desiani N
tersebut tidak setiap hari, kami harus
(2010), mengatakan bidan memberikan
mengerjakan pekerjaan utama lebih
dahulu. Dan juga ibu post partum yang mereka motivasi dalam pemberian
adek wawancara itu kan baru hari
kolostrum dengan selalu mengingatkan
pertama, mungkin nanti atau besok kami
beritahu, jadi kebetulan saat adek dan memberikan dorongan kepada
wawancara kami belum memberikan
mereka untuk memberikan kolostrum
informasi kepada ibu post partum
tersebut. Pekerjaan utama kami kan karena kolostrum banyak manfaat dan
merawat ibu post partum, misalnya pada
bagus untuk bayi.
ibu yang caesar harus diganti balutannya,
begitu juga ibu-ibu yang diruang Berdasarkan hasil penelitian
ginekologi harus di cek dulu satu-satu dan
terkait di atas, peneliti berpendapat
di ganti balutannya atau ada yang
masalah lain, misalnya mengganti infus bahwa peranan petugas kesehatan
yang macet dan lain-lain. Ya, karena kami
sangat diperlukan dalam memberikan
disini harus fokus dulu dengan pekerjaan
jika semua selesai dan ibu post partum informasi kepada ibu post partum
sedang tidak istirahat, kami akan
mengenai kolostrum, agar ibu post
memberikan informasi kepada mereka.”
(S) partum lebih memahami manfaat dari
kolostrum tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara di
atas, petugas kesehatan belum
C. Konatif
memberikan informasi kepada ibu post
1. Cara memberikan kolostrum
partum yang menjadi informan dalam
penelitian ini, dikarenakan petugas masih Dari wawancara mendalam dengan para
ada pekerjaan. Hal ini di dukung dari hasil informan tentang cara memberikan
observasi didapatkan bahwa tidak ada kolostrum, maka didapatkan hasil
bidan di ruang kebidanan memberikan wawancara sebagai berikut :
informasi mengenai kolostrum kepada ibu
“Dengan cara menyusui biaso. Idak ado,
post partum.
selalu ngasihkannyo dengan cara nyusui
Hal ini tidak sesuai dengan hasil tu lah. Caro laen yo, dengan caro
memerah susu ke dalam botol susu, kasih
penelitian Siregar (2004), bahwa peranan
ke bayi.” (D)
petugas kesehatan sangat diperlukan “Yo puting ini usahake masok mulutnyo,
mulut dedek bayinyo tu na deketke
dalam hal penyuluhan mengenai cara
dengan payudara ini, sempelke
merawat dan membersihkan payudara putingnyo, Amen dio dak galak buka
mulutnyo, aku tekenke dagunyo biar
dan agar ibu tetap terus menyusui
mulutnyo tebuka.” (S)
anaknya agar ASI-nya keluar dan

171
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

“Yo ayuk samo cak kitongasih ASI samo


dio na, mulut bayi tu kito letakke di
Berdasarkan hasil penelitian dan teori
payudara kito, kito buka mulutnyo, kalo
mulutnyo dak galak buka , kito teken terkait, peneliti berpendapat bahwa
dagunyo, kito masukke, kalo dak masuk
bagaimanapun cara ibu memberikan
yo masukke.” (ND)
kolostrum tersebut dan berapapun
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
jumlahnya segeralah diberikan kepada
mendalam dengan key informan, yaitu :
bayi baru lahir.

“Ada dengan cara menyusui biasa, ada 2. Keadaan bayi setelah diberi
yang di perah dan memberikan kolostrum kolostrum
kepada bayinya menggunakan botol
susu. Ya, ada, biasanya pada ibu yang Dari wawancara mendalam dengan para
melahirkan pada anak pertama. Sejauh
informan tentang keadaan bayi setelah
ini kami hanya dengan memberitahu. Ya,
mungkin nanti kami akan mengajarkan diberi kolostrum, maka didapatkan hasil
apabila ibu post partum belum
wawancara sebagai berikut :
mengetahui caranya, tapi kami akan lebih
fokus dengan pemberian informasi secara
verbal.” (S)
“Lebih baik lah dari sebelumnyo, bayi aku
kan lahirnyo selalu rewel terus, tapi kalau
Berdasarkan hasil wawancara di
diberi kolostrum jadi diam. Bayi aku
atas, ibu post patum memberikan nangis terus lah, digendong tetap nangis.”
(D)
kolostrum kepada bayinya, ada dengan
“Tidok dio kekenyangan, soalnyo dio
cara menyusui langsung dan ada yang lapar kalu, jadi tidoknyo dak nyenyak. Dio
nangis amen dio laper." (S)
menggunakan botol susu. Hal ini di
“Alhamdulillah tambah sehat, yo dari segi
dukung dari hasil observasi didapatkan berat badannyo, samo cak anak ayuk
yang pertamo kan ayuk kasih kolostrum
bahwa ibu memberikan kolostrum pada
kan, alhamdulillah sehat galo sampe
hari pertama sampai hari ketiga. sekarang.” (ND)
Menurut Kusumawardhani (2010),
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
pada saat nanti kolostrum sudah keluar,
mendalam dengan key informan, yaitu :
segeralah berikan kepada bayi, meskipun
jumlahnya sedikit. Produksi ASI dapat “Keadaan bayinya sehat, tidak ada
masalah apa-apa. Ya, kalau dalam waktu
menjadi rendah jika ibu tidak menyusui,
beberapa hari tidak akan terlihat masalah,
ingat prinsip diisap, semakin banyak ASI tetapi biasanya setelah umur lebih dari
satu bulan, bayi mudah terserang
yang akan diproduksi. Teknik perekat
penyakit.” (S)
mulut bayi ke payudara yang tidak
Berdasarkan hasil wawancara di
sempurna juga akan memperkecil proses
atas, keadaan bayi setelah diberi
perangsangan puting susu, hal ini
kolostrum menjadi tenang, tidurnya
menyebabkan alveoli tidak terangsang
nyenyak dan bayinya sehat.
memproduksi ASI.

172
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

Menurut Atikah & Eni (2010), satu sendok keadaan tertentu. Misal bayinya prematur,
kondisi fisiknya lemah, ada kecacatan
teh kolostrum memiliki nilai gizi sesuai
lahir dari mulut, ada masalah
dengan kurang lebih 30 cc susu formula. pencernaan.” (S)
Usus bayi dapat menyerap 1 sendok teh
Berdasarkan hasil wawancara di
kolostrum tanpa ada yang terbuang,
atas, kolostrum itu langsung diberikan
sedangkan untuk 30 cc susu formula
segera setelah melahirkan, kecuali pada
yang diisapnya, hanya satu sendok teh
bayi dengan keadaan tertentu.
sajalah yang dapat diserap ususnya.
Menurut Atikah & Eni (2010),
Berdasarkan teori di atas, peneliti
meskipun kolostrum keluar dalam jumlah
berpendapat bahwa dengan jumlah
sedikit, namun cukup untuk kebutuhan
kolostrum yang sedikit namun cukup
bayi
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi baru
Berdasarkan hasil penelitian
lahir.
terkait, peneliti berpendapat bahwa
pemberian kolostrum pada bayi baru lahir
3. Kapan sebaiknya memberikan sangatlah penting untuk bayi, dan
kolostrum
pentingnya dukungan keluarga dalam
Dari wawancara mendalam dengan para memotivasi ibu dalam pemberian
informan tentang waktu untuk kolostrum untuk pertama kali.
memberikan kolostrum, maka didapatkan
hasil wawancara sebagai berikut : 4. Kendala dalam memberikan kolostrum

“Secepatnyo pas kito pertama kali


Dari wawancara mendalam dengan para
melahirkan langsung dienjukkan. Karena
itu kan kolostrum untuk kesehatan bayi, informan tentang kendala dalam
jadi kalau idak dikasihkan secepatnyo
memberikan kolostrum, maka didapatkan
kagek bayinyo jadi sakit.” (D)
“Secepetnyo, setelah melahirke na, amen hasil wawancara sebagai berikut :
dedeknyo lah boleh nyusu kasihke lah.
Kendalanyo ado, badan aku ni masih
“Idak ado, bayinyo selalu galak dikasih
lemes, tapi tetep be di pakso disuruh
kolostrum. Mungkin rasanyo lemak, manis
ngenjukke, gek dibantu samo suami aku,
kali yeh.”(D)
bantu aku duduk supayo mudah untuk
nyusui.” (S)
“Ado, kadang dedeknyo ni susah nian
“Yo waktu sudah lahiran lah, Yo awalnyo,
buka mulutnyo, Mulutnyo tu nak
adaptasi dulu, pertamonyo dio dak galak
dipegangi dulu baru tebuka, kagek tebuka
tapi kito pakso pasti dio galak.” (ND)
denget tetutup lagi, Yo ku teken dagunyo
tu lah na, teken-teken dikit, cak itulah.” (S)
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
mendalam dengan key informan, yaitu : “Iyo pasti ado kendala sih, soalnyo kan
dari bayi kan dak semua bayi kan
langsung galak minum ASI jadi itulah
“Segera, setelah melahirkan langsung
kendalanyo. Kalo dio masih dak galak
diberikan, kecuali pada bayi dengan
langsung nempel ke payudara yo, kito

173
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

masukke air ASI/kolostrum itu ke dalem dalam memberikan kolostrum termasuk


botol susu..” (D)
bayi yang malas menyusu, dan harus
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara diberikan perhatian khusus.
mendalam dengan key informan, yaitu :
5. Ibu memberikan makanan tambahan
Dari wawancara mendalam dengan para
“Ada ibu yang sulit untuk menyusui
dikarenakan bayinya menolak untuk informan tentang makanan tambahan,
menyusu, ada ibu yang mengeluh
maka didapatkan hasil wawancara
payudaranya bengkak dan nyeri pada
saat menyusui. Saya hanya memberikan sebagai berikut :
saran untuk selalu mencoba menyusui
agar bayi terbiasa dengan puting ibu, dan
bisa juga dengan memerah susu untuk “Idak, Aku pengen tu cuman kolostrum tu
mencegah payudara ibu menjadi be yang aku kasihkan samo bayi aku tu.
bengkak.” (S) Mungkin sampai anak aku umur 6 bulan
kagek, baru aku kasih makanan
Berdasarkan hasil wawancara di tambahan cak Susu formula, bubur. Kalau
nyusui setiap dio nak tiduk, saat santai.
atas, kendala dalam memberikan
Kalau makanan tambahan saat dio nak
kolostrum adalah bayi menolak menyusui, makan pagi, makan siang dan malam.”
(D)
bayi sulit untuk membuka mulutnya dan
“Idak dulu lah, kageklah. Soalnyo kalo
ibu mengeluh payudaranya bengkak dan usianyo belum 6 bulan setau aku, aku tu
dak galak ngasih dio tu selain ngasih ASI.
nyeri saat menyusui.
Paling kasih susu formula be untuk
Hal ini sesuai dengan Riksani sementara itu dulu sudah itu aku nak
kasih bubur. Nyusu masih, tapi yo dikit-
(2012), bahwa hambatan menyusui pada
dikit jangan nyusu terus. Mungkin sekali
bayi adalah bayi menolak payudara ibu, apo duo kali sehari tu sisonyo makan
yang laen.” (S)
menolak sebelah payudara, bayi malas
“Kalo untuk sekarang belumlah, masih
menyusu, bayi tidak berhenti menyusu bayi dio kan, Kato wong sih kalo untuk
anak umur 6 bulan, bagusnyo ASI tu lah,
dan bayi bingung puting.
Yo gek takutnyo mencret, gek sakit perut,
Dan dalam penelitian Siregar Kan sistem pencernaanyo kan belum biso
berfungsi secaro sempurna, takutnyo gek
(2004), bahwa bayi yang enggan
ganggu sistem pencernaannyo kalo kito
menyusu harus mendapat perhatian kasih makanan keras, Cak bubur na, kan
belum biso bayi makan bubur.” (ND)
khusus, karena kadang-kadang itu
merupakan gejala dari penyakit-penyakit Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
yang membahayakan jiwa anak, misal dengan key informan, yaitu :
anak yang sakit berat, tetanus
“Ada ibu yang tidak ada kendala, ada ibu
neonatorum, meningitis/ensefalitis,
yang tidak memberikan makanan dan ada
hiperbilirubinemia juga yang tidak. Ya, mungkin karena ibu
post partum tadi tidak mau memberikan
Berdasarkan hasil penelitian dan
kolostrumnya. Jadi, sambil menunggu ASI
teori terkait di atas, peneliti berpendapat nya keluar, ibu tersebut memberikan susu
formula.” (S)
bahwa banyak hambatan yang terjadi

174
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

Berdasarkan hasil wawancara di adalah cairan kuning yang keluar


atas, ibu post partum yang menjadi setelah melahirkan sampai dengan
informan tidak memberikan makanan hari ketiga, yang bermanfaat untuk
tambahan kepada bayinya. Hal ini di kesehatan bayi supaya bayi tidak
dukung dari hasil observasi didapatkan mudah terkena penyakit, misalnya
bahwa ibu tidak memberikan makanan penyakit pada pencernaan, flu, diare,
tambahan kepada bayi dan tidak terlihat alergi, demam karena mengandung
susu formula di atas meja pasien. vitamin, imunoglobin, protein,
Menurut Atikah & Eni (2010), susu karbohidrat dan mineral. Ibu post
formula tidak dianjurkan diberikan kepada partum mengetahui mengenai
bayi karena susu formula mudah kolostrum tersebut dari keluarga dan
terkontaminasi, susu formula yang terlalu dokter saat periksa kehamilan.
encer akan membuat bayi kurang gizi, 2. Afektif ibu post partum ada yang
dan susu formula yang terlalu kental akan setuju dan senang untuk memberikan
membuat bayi kegemukan. kolostrum kepada bayinya karena ibu
Dalam penelitian Desiani N memahami manfaatnya dan ada
(2010), mengatakan ibu post partum yang kurang setuju dan merasa
masih memberikan susu formula untuk cemas karena masih ada budaya di
bayinya setelah persalinan karena daerah yaitu kolostrum merupakan
mereka merasa ASInya sedikit keluar, susu basi, kolostrum bisa membuat
proses persalinan yang lama dan ASI bayi mencret dan cepat lapar dan
kurang untuk memenuhi kebutuhan bayi juga karena kurangnya informasi dari
sehingga bayinya masih merasa lapar. petugas kesehatan di ruang
Berdasarkan teori dan penelitian kebidanan mengenai kolostrum,
terkait di atas, peneliti berpendapat sehingga ibu post partum ada yang
bahwa susu formula tidak baik untuk kurang memahami dengan jelas
kesehatan bayi, meskipun kolostrum yang tentang kolostrum itu sendiri.
keluar sedikit, ibu tetap harus 3. Konatif ibu post partum tentang
memberikan kolostrum untuk memenuhi pemberian kolostrum kepada bayinya
kebutuhan bayi. ada dengan cara menyusui langsung
dan ada yang menggunakan botol
SIMPULAN DAN SARAN
susu. Konatif ibu post partum dalam
SIMPULAN
penelitian ini sudah baik karena
1. Kognitif informan mengenai
memberikan kolostrum kepada
kolostrum dalam penelitian ini baik,
bayinya dari hari pertama sampai hari
informan mengatakan kolostrum
ketiga.

175
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

SARAN Pemberian Asi Oleh Ibu Melahirkan.


Diharapkan kepada RSUD Bagian gizi kesehatan masyarakat
Basemah Pagar Alam kepada fakultas kesehatan masyarakat:
Memberikan penyuluhan tentang universitas sumatera utara
pemberian kolostrum kepada ibu-ibu (www.undip.ac.id/33391/1/khrist_gafri
hamil dan dapat memotivasi ibu dalam ela.pdf) diakses pada tanggal 24
meningkatkan pemberian kolostrum pada Desember 2012.
bayi baru lahir. 10. Noor, H.Hasnah M. 2010. Analisis
Faktor yang Berhubungan dengan
Pemberian Kolostrum Pada Bayi
DAFTAR PUSTAKA Baru Lahir di RSUD Sinjai. Makasar:
Poltekes Makasar (Jurnal Media
1. Atikah & Eni. 2010. Kapita Selekta :
Kebidanan Poltekes Makasar, PDF)
ASI & Menyusui. Yogyakarta: Nuha
diakses pada tanggal 07 Nopember
Medika
2012.
2. Desiani, Natalya. 2010. Perilaku Ibu
Post Partum dalam Pemberian
Kolostrum di RSUD Dr.H.M. Rabbain
Muara Enim. STIK Bina Husada
Palembang
3. Hidayat, A. Aziz. 2009. Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
4. Vidia & Juwalita. 2010. Konsultasi
Kebidanan. Jakarta: Erlangga.
5. Kusumawardhani. 2010.
6. ASI Bikin Anak Cerdas. Jakarta:
Djambatan
7. Riksani, Ria. 2012 Keajaiban ASI (Air
Susu Ibu). Jakarta Timur: Dunia
Sehat.
8. Saleha, Sitti. 2009. Asuhan
Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta:
Salemba Medika.
9. Siregar, Dr. Mhd. Arifin. 2004. Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi

176

You might also like