You are on page 1of 1

2.6.

1 Teknik Budidaya Apel


Teknik budidaya apel sebagai berikut (Susila, 2006) :
a. Persiapan Lahan
Pencangkulan tanah dilakukan hingga kedalaman 40 cm atau lebih, kemudian
dibiarkan terkena sinar matahari langsung. Pupuk kandang ditambahkan sebanyak 1,5
kg/m2. Membuat bedengan dengan tinggi sekitar 15 cm, lebar 100 cm, panjang 10 cm, dan
jarak antar bedengan sekitar 40 cm. Pada bedengan dibuat parit dengan lebar 15 cm dan
kedalaman 25 cm, serta jarak 40 cm.
b. Penanaman
Membuat garis memanjang pada barisan yang telah diberi pupuk kandang.
Menaburkan biji yang telah dicampur pupuk kandang pada alur tersebut. Menutup kembali
biji pada alur dengan pukan setebal 1 cm, dan tutup dengan jerami atau daun pisang.
Pupuk pertama pada saat tanam diaplikasikan dengan cara ditabur pada alur.
c. Pemeliharaan
Penyiraman dikakukan secara terus – menerus hingga biji berkecambah.
Penjarangan dilakukan untuk tanaman yang tumbuh rapat, sehingga diperkirakan jarak
tanamnya 5 cm. Melakukan penyiangan gulma agar tidak terjadi kompetisi. Pembumbunan
pangkal ubi yang muncul ke permukaan tanah. Pupuk kedia diaplikasikan pada saat
tanaman berumur 1 – 1,5 bulan. Pupuk terdiri dari urea 50 kg/ha dan KCl 20 kg/ha.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan bila diperlukan, yaitu bila terjadi gejala
adanya serangan hama atau penyakit. Untuk tindakan preventif, pestisida disemprotkan
setiap minggu setelah tanam dengan dosis sesuai anjuran.
e. Panen
Panen pada umumnya dilakukan sekitar umur 3 – 4 bulan, tergantuk varietas wortel
yang dibudidayakan. Saat panen yang tepat adalah umbi tidak terlalu tua dan tidak terlalu
muda. Pemanenan dilakukan secara hati – hati. Sebaiknya tanah digemburkan terlebih
dahulu, kemudian umbi dicabut atau dapat juga dengan bantuan garpu.

Susila, Anas D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Bogor : Departemen Agronomi
dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB.

You might also like