You are on page 1of 1

Surat Al-Maidah ayat 1 ( Tafsir Al-Misbah), 2009

‘Uqud jama’ dari Akad, adalah 2 hal yang di ikat dengan kuat. Permasalah tentang janji dan menepati
janji yang menjadi persoalan akad.

Surat Al Baqarah ayat 275 ( Tafsir Al-Misbah), 2006

Surat ini termasuk ayat terakhir yang turun diantara ayat2 yang menerangkan tentang riba.

Riba’ artinya az-ziyadah ( penambahan), para ulama merumuskan bahwa setiap transaksi hutang piutang
yang menghasilkan manfaat bagi yang memberi pinjaman itu Riba’.

Dalam Riba jelas ada penganiayaan, sedangkan dalam jual beli tidak ada penganiayaan, dan saling
memanfaatkan.

Allah mengharamkan riba karena ada penganiayaan. Allah tidak menghendaki adanya penganiayaan,
terhadap yang memberi hutang juga terhadap yang menerima hutang.

Tafsir Ali Imran 130 (Tafsir Al-Misbah), 2007

Makna dari ayat ini, adalah tentang kesatuan dari ayat sebelumnya. Antara peperangan dengan
ekonomi.

Terdapat 4 surat yang menjelaskan tentang riba secara bertahap penurunannya, pertama surat Ar-Rum
39, kedua An-Nisa 160-161 ketiga Ali Imran 130 dan terakhir Al-Baqarah 275.

Tidak selamanya kata Laa Ta’qulu dalam al-qur’an memakan artinya secara harfiah, tetapi bisa di artikan
menggunakan.

Kata adh’afan mudha’afan (berlipat ganda) disini adalah, menggambarkan keadaan riba’ pada masa itu.

Sementara digaris besari oleh para ulama, penambahan itu terjadi setelah pemberian, setelah
perjanjian, bukan sebelum perjanjian. Tetapi ulama kita sebagian besar memahaminya, setiap
penambahan setiap keuntungan yang diambil dari member hutang dari orang, itu Riba. Tetapi menurut
Syeikh Thantowi pemimpin tertinggi Al-Azhar Riba itu adalah apabila dia itu mengandung
exploitasi/penganiayaan.

You might also like