Professional Documents
Culture Documents
Parhimpunan Purba
Jurusan Teknik Sipil PSD III, UNDIP
Abstruct
Compressive srrength i.s one of the imporlant mechanical choracterislic that it can inclicates the
conirete pe fibnnance. Otre o.f the imporlant material in concrete making is v'aler. I4later havc.filnclion
as mixing malerial antl lreatment material. ll'aler may not conlqin substral that harm ofconcrete.
This research is intendecl to h'tow the infltrence ol'sulpltale in the water both of as mixing malerial or
treatnent material. l-rorn this research indiccues that the sulphatc ion in lhe water most influence to
conc r ete pre s sur c s tr enql 11.
kuat tekan (compre,ssive slrenglh) dapat l. Bahan pengikat semen, dalam penelitian ini
mencerminkan kuat tarik marpun lekatan. digunakan semen Portland jenis I, merk
Dengan kata lain, kuat tekan dapat Nusantara dengan kemasan 40 kg.
mencerminkan I rnerja daribeton Hal yang 2 Bahan agregat, agregat halus dan kasar dari
sangat berpengerruh pada kuat tekan beton kali Bebeng , Yogyakarta
antara lain faktor air semen (f a.s), pemadatan 3 Air, diambrl dari .laringan arr bersih di
atau penggetaran, tipe semen, tipe agregat dan laboratorium Bahan Bangunan Teknik Sipil
yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh FT UGM
umur dan cara rawatan Bila beton dirawat terus 4. Asam sulfat H2SO4
menerus akan menunjukkan kuat tekan yang
terus menerus meningkat Kuat tekan dibatasi AIat:
oleh kuat tekan pasta semen atau kuat tekan i. Saringan dan ayakan standar (sieve) satu set
agregat kasar atau lekatan antara agregat. Kuat 2. Timbangan halus dan kasar, bascula
tekan pasta semen dipengaruhr oleh proses 3. Takaran baja, gelas ukur dan mistar
hidrasi. Proses hidrasi dapat berla:-rgsung bila 4. Beton molen kapasitas 150 liter, kerucut
ada air yang cukup. Suhu yang tinggi 3ugadapat Abrahms dan cetakan benda uli silrnder
mempercepat proses hidrasi dan sebaliknya ukuran dia l5 cm dan tinggi 30 cm
Untuk mendapatkan kuat tekan yang 5. Mesin uji tekan (()ontprcs.sion 7'e.s/ing
tinggi pada beton,banyak factor yang Machine) kapasitas 2000 kN merk Tanifuli
mempengaruhinya, diantaranya adalah kualitas yang drlengkapi dengan Strainometer untuk
atr, baik untuk campuran maupun untuk mengukur perpendekan benda uji dengan
perawatan keras. Air yang dipakai harus ketelitian 0,0 I mm.
memenuhi persyaratan-persayaratan tertentu, PELAKSANAAN PENELITTAN
yang diantaranya tidak boleh mengandung zat- Pemeriksaan bahan :
zat yang merugikan beton. Air dapat digunakan Pemeriksaan bahan meliputi penetapan
untuk bahan pencampur dan untuk perawatan ukuran butiran maksimum kerikil, pemeriksaan
beton. Salah satu syarat air sebagai pencampur berat jenis dan gradasi agregat, kekerasan
beton adalah tidak boleh mengandung senyawa kerikil, pemeriksaan Kandungan Lumpur dan
sulfat lebih dari I grlliter, sedangkan air untuk zat organis dalam pasir. Hasil pengujian bahan
perawatan tidak di syaratkan agregat halus dan kasar yakni gradasi
drtunjukkan dengan gambar. Gambar 1 adalah
37
gradasi pasir, gambar I graCasi kerikrl dan
gambar 3 adalah gradasi campuran
^80
x
t
I,o
l,,
, ,Ea ---?' I
I
E40
ta
I E
e
i.
io0
!20
t
I /
iro
I
0
0
0.15
Z 0.3 0.6 |2 2.{ 4.8
Gambar 3. Gradesi campuran
r0+
otZ)'r
{.8 t0m
Lub!ng ayrkan (mm)
38
T abel 1. Perancangart Adukan Beton Standard Di
kan Bet l)tnas Pet(erJaan
Pek U
umum
1 Kuat tekan beton yang disyaratkan pada umur 28hai 25 MPa
2 Deviasi standar, s 7 MPa
., Niiai tzunbah 0n): 1,62 s 12MPa
4 Kr,rat tekan rata-t ata yang direncanakan fc',r 37 MPa
5 Jerus sernen biasa
6 Jenis agregat kasar Batu oecah
Jenis agregat halus alami
7 Faktor air sernen f.a.s 0.45
8 Faktor air semen maksimum 0,60
Faktor air semen yang dipakai 0.45
9 Nilai slump yang direncanakan 100 mm
10 Ukuran maksimum agregat kasar 20 mm
11 Keperluan air 170 lr
t2 Keperluan semen 378 ks
13 Keperluan semen tnintmtun 275 ks
t4 Keperluan semen yang dipakai 378 krr
15 Penvesuaian iurnlah f.a.s
t6 Daerah gradasi agregat halus 1
Pasir dan kerikil drbuat jenuh air kering 5 Beton yang air campurannya mengandung
muka (SSD). Semua bahan susun ditimbang H2SO4 2 grll dan dirawat dalam air biasa
dengan perbandingan kebutuhan yang (Ns)
direncanakan, dicampur dalam concrete mixer.
Benda uji berbentuk silinder sebanyak 54 buah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dibuat dalam 5 perlakua:r beton yakni : Agregat halus dan kasar
1. Beton Normal yang dirawat dalam air biasa Dari hasil pemeriksaan pasir dihasilkan
(N1) kandungan Lumpur sebesar 1,14%, berat jenis
2. Beton Normal yang dirawat dalam air yang 2,239 grlcm3, berat jenis jenuh kering muka
mengandung H2SO16 gr,4 (N2) (SSD) 2,748 grlcm3 dan nilai serapan air 2,239.
3. Beton yang air campurannya mengandung Pemeriksaan terhadap gradasi butiran pasir
H2SO4 6 grll dan dirawat dalam air biasa memberikan modulus halus butir sebesar 3,064
(N3) termasuk gradasi I. Dapat disimpulkan pasir
4. Beton normal yang drrawat dalam alr yang cukup baik dipakai untuk campuran beton.
mengandung H2SOr 2 grll (Na) Pemeriksaan kerikil menghasilkan berat
ienis 2,403 grlcm3, beral jenis .ienuh kering
muka 2,500 grlcm3, pembubukan sebesar
39
12,90 oA. Pemeriksaan gracasi menghasilkan
nilai modulus halus butir (mhb) sebesar 6,879
dan serirpan air 3,507o/o. Dapat disimpulkan
9.,
bahwa kerikil cukup baik untuk digunakan. H
i>
dr'
Kuat tekan beton
Dalam pengamatan inderawi yang dilakukan
terhadap benda uji silinder beton menunjukkan a
!(
kenampakan N2, N3, N4 dan N5 yang berbeda
dengan Nl yakni wama benda uji menjadi
keputih-putihan. Untuk beton N2 dan N4
ketebalan warna keputihan ini sangat tipis
cu*u* s. rou-aingo;trat tetan"ueton"*,, ir, *o
untuk umur 7 dan 14 hari, dan sekitar 1 mm
Hal ini disebabkan oleh sulfat yang terkandung
pada umur 28 hari. Fengujian benda uji
dalam ajr adukan beton N3 akan ikut dalam
terhadap kuat tekan dilakukan pada umur 7, l4
reaksi hidrasi semen. Meskipun demikian pada
dan 28 hari. Untuk setialr pengujian diwakili
oleh 3 buah data. Penguji.rn terhadap benda ujr
umur 28 hari, nilai kuat tekan beton
menunjukkan nilai yang hampir sam4 sehingga
beton untuk mengetahui kuat tekannya dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis
dilakukan dengan mesin tekan atau perlakuan beton N1, N2, dan N3 tidak
Compressive Testittg Machine milik
memberikan pengaruh pada ikatan awal semen
Laboratoriun Bahan Bangunan Teknik Sipil FT.
berupa sedikit memperlambat reaksi hidrasi
tiGM, merk Tanifuji berkapasitas maksimum
Reaksi yang terjadi antara ion-ion sulfat dengan
2000 kN.
semen atau beton adalah pada Ca(OH)2 dan
Kuat tekan beton dihitur-rg dengan rumus :
Kalsium Aluminat Hidrat (3CaO Al2Or.
t:^P_
12H2O). P.eaksi ion-ion sulfat dengar Ca(OH)2
dan Kalsrum Aluminat Hidrat dapat ditulis
A
sebagai berikut :
40
untuk umur 7, 14 dan 28 hari rrasing-masing
sebesar 25,74 MPa,29,33 MPa dan 33,46 MPa ^tl
d
P{
memperlihatkan bahwa ion sulfat akan
memperlambat proses pengerasan beton. d rr
6
Jika daprat disimpulkan bahwa atr )i
o
Ptr
perawatan beton tidak masuk atau tidak l,
menggantikan air yang ada didalam beton, d
lt.
tetapi air perawatan beton yang mengandung
v
zatkimia agresif sulfat akan memperlemah atau
merusak kekuatan beton secara perlahan-lahan
dimulai dari sisi luar yang mempunyai kontak ;---;-; ! -
langsung dengan lingkungan yang mengandung
Gambar 7. Perbandingan kuat tekan beton Nl, Nr, Ns
sulfat tersebut.
Dari Gambar 5 tampak bahwa kuat tekan beton
Pada beton N5, diperoleh kuat tekan
Nl dan N2 ternyata memiliki nilai yang relative
pada umur 1, 14 dan 28 hari berturut-turut
sama. Akan tetapi pada beton N4 ter.ladi
penurlrnan nilai mulai dari umur l4
hari hingga adalah sebesar 24,86 MPa, 28,67 MPa dan
umur 28 hari, walaupun kuat tekan beton yang
33,06 MPa l(uat tekan yang dihasilkan ini
ternyata lebih kecil dari beton N I berturut-turut
dihasilkan tetap nark sejalan dengan umur
sebesar 0,88 MPa, 0,66 mPa dan 0,40 MPa. Hal
betonnya. Penurunan kuat tekan beton tersebut
relative kecil, yaitu 1,514 MPa dari beton N1 ini menunjukkan pengaruh yang sama dari ion
pada umur 28 hari. Ini menunjukkan bahwa air sulfat, yaitu memperlambat proses pengerasan
perawatan beton tidak masuk ke dalam beton beton, seperti yang terjadi pada beton N3,
hanya berbeda dalam derajat perlambatannya.
sehingga proses hidrasi berlangsung secara
normai. Namun pada beton N4 kuat tekan yang
Air perawatan beton yang mengandung dihasilkan relativ sama
unsur kimia agresif sulfat akan berpengaruh Dari hasil regresi di'susun kuat tekan
dengan merusak beton secara perlahan-lahan beton untuk perlakuan i, 3 dan 5 pada Tabel 2
mular dari tepr dan sudut beton dengan
Dari Tabel 2 ini dapat dilihat bahwa beton N5
rleSadinya pelepasan butir-butrr partikel beton akan mengalami pengurangan kuat tekan untuk
dan pengembangan atau pemekaran. umur 7, I4 dan 28 hari masing-masing sebesar
Seperlr hal nya hasil diatas, pada beton 0,88 MP4 0,66 MPa dan 0,40 1\{Pa terhadap
dengan perlakuan 1,4 dan 5, dengan konsentrasi beton Nl, sedangkan untuk beton N3 kuat
HzSO, yang berbeda (2 grll) memberikan hasil tekannya lebih kecil masing-masing sebesar
yang hampir sama. Dengan mengubah
5,99 MPa, 4"05 MPa dan 1,40 MPa dari N1.
konsentrasi larutan H2SO4 pada campuran
adukan beton (Beton N5) dan air perawatar.r Tabel 2. Kuat tekan beton hasil regresi dalam
beton (beton N4) seperti terlihat pada Gambar MPa
6, maka diperol,:h kuat tekan yang relative Perlakuan Umur Beton
hamper sama pada ketiga perlakuan Nl, N4 Beton 7 hari 14 hari 28 harr
dan N5. N1 25 74 29 JJ 33.46
N2 25 24 ?R 3q 31,96
t,
N3 19.7 5 )\ )4 32.06
)9 )1 '11 57
qd N4 25,44
N5 24,86 28,67 33,06
6
)th
o
Dengan melihat Tabel 2 dapat diketahur bahwa
+lt
6 beton N3 dan N5 menghasilkan kuat tekan awal
Y :r yang rendah bila dibandingkan dengan tipe
I yang lain. Hal rnr menunjukkan bahwa pada
beton N3 dan N5, ion sulfat dalam adukan
.-*;----1--lr- :r e s t
beton akan memperlambat proses pengerasan
Gambar 6. Perbandingan kuat lekan beton Nr, Na, Ns awal dari beton dan setelah itu proses
41
pengerasarl beton akar berlangsung cepat Penrukiman, Badan Penelitian dan
sehingga tercapai kuat tekan maksimum beton Pengembangan PU, Bandung
yang relativ hampir sama dengan kuat tekan Astanto, T B; 2005, Konstruksi Beton
beton N1 Besarnva pengaruh perlambatan Bertulang, Penerbit Kanisius.
pengerasan beton tergantung pada konsentrasi Yogakarta
sulfatny4 yaitu den_qan semakin besar Masruri, N; 1993, PengarLrh Garam Sulfat
konsentrasi sulf'atnya maka makin besar terhadap Beton dan PencegahannyE
perlambatan yang teqadi pada pengerasan Pusat Penelitian dan Pengembangan
betonnya. Pemukiman, Vol. lX no I I - 12, hal
Dengan ciemikian dapat dikatakan 21 -23,Jakarta
bahwa penggunaan Sulphate llesistittg portland 4. Murdock, L.J, 1999; Bahan dan prakt:k
Cement sangat berguna bagi struktur beton Beton; terjemahan Erlangga, Penerbit
yang berada pada lingkungan yang Erlangga, Jakarta
mengandung ion sulfat. Priyosulistiyo, HRC; 1994, Concrete N4ix
Design; P A U UGM Yogakarta
KESIMPULAN SK SNI S-37-1990-03 mengenar.
,t - Air perawatan yang mengardung ion sulfat Spesifikasi Beton Tahan Sulfat, Dep
' dengan konsentrasi tinggi akan PU, Jakarta
menghasilkan kuat tekan beton yang lebih Teychenne, D C; Franklin, R E; dan
rendah Erbtroy, H.C; 1982, Design of Normal
- Air adukan yang mengandung ion sulfat Concrete Mixes; Dep Of the
akan memperlambat proses hidrasi E,nvironment, Cement Concrete
pengerasan beton sebanding dengan Association, London
konsentrasi ion sulfatnya
lokrodimuljo, K, 1996; Teknologi Beton-
- Untuk daerah dengan air menganclung Penerbit Naviri, Yogakarta
sulfat tinggi, dianjurkan menggunakan
semen tahan s ilfat.
DAFTAR PUSTAKA
42