Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Masyarakat di zaman modern seperti saat ini tidak dapat terlepas dari apa
yang dinamakan akuntansi. Namun akuntansi yang telah diterapkan sekarang, baik
di perusahaan yang berorientasi pada profit atau non profit sebenarnya telah
mengalami evolusi.
Tonggak sejarah yang masih tertulis dan dikatakan sebagai awal dan cikal
bakal akuntansi adalah zaman Luva Paciolo. Pacioli memperkenalkan system
pembukuan berpadsangan, yang di sebut double entry bookkeeping system.
KAJIAN PUSTAKA
Awal perkembangan riset keperilakuan ini telah dikaji dalam studi yang
dilakukan Lord (1989) mengelompokkan perkembangan riset akuntansi
keperilakuan (behavioral accounting research) dari tahun 1952 samapai dengan
tahun 1981. Lord (1989) mengelompokkan perkembangan hasil penelitian yang
berkaitan dengan bidang riset akuntansi keperilakuan menjadi enam fokus
penelitian, antara lain akuntansi dalam konteks organisasi (accounting in
anorganizational context), penganggaran (budgeting), pemikiran psikologi
(earlypsychology thoughts), pemrosesan informasi manusia (human information
processing), dan kontingensi teori (contingency theory), dan koferensi dan
peristiwa (conferences and events).
DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir,
maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database
khusus yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang
nyata, khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS
dapat digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial.
DSS juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer
membuat semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti
decision support tools, access database, dan modelling software, pengambilan
keputusan menjadi bagian setiap orang.
PEMBAHASAN
3.1.1 Budgeting
Oleh karena itu dalam menangani tingginya biaya, menurunnya laba, dan
menajamnya persaingan telah mengakibatkan perusahaan mencari cara-cara untuk
merampingkan kegiatan usaha mereka dan mengumpulkan lebih banyak data akurat
untuk tujuan pengambilan keputusan. Oleh karena itu muncullah ide Just In Time
(JIT) yang hanya memproduksi apabila ada permintaan. Akibatnya pemborosan
dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya
produksi yang lebih rendah. Tujuan utama JIT adalah untuk meningkatkan laba dan
posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usahapengendalian biaya,
peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.
Sebuah contoh penelitian di bidang JIT dilakukan oleh Balakrishnan (1996)
yang meneliti perusahaan-perusahaan yang mengadopsi sistem inventori JIT dan
pengaruhnya terhadap Ratio Return on Assets (ROA). Penelitian ini dimotivasi oleh
perusahaan-perusahaan kelas dunia di Amerika yang mulai mengadosi JIT karena
dapat mengurangi kos. Jadi, adanya pertimbangan Cost and benefit. Turunnya nilai
persediaan berarti turunnya kos.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, haru disadari
bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang
juga mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi
mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bag
perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu lengkap, dapat
dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan pengendalian dan pengambilan
keputusan manajemen. Selain itu efisiens operasi perusahaan dan kinerja
perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan
dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informas juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change sert timbulnya
kejahatankejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.
4.2 Saran
4.3 Batasan
Kurangnya data yang lengkap tentang akuntansi keprilakuan membuat
penulis sulit mendefinisikan lebih terperinci hubunganya dengan pengembangan
akuntansi manajemen
REFERENSI
Siegel, G.; Marconi, dan Helena R. Behavior Accounting. Scott Foresman and
Company. 3. Ed 1988
Argyris. 1952. The Impack of Budget on People. New York: The Controllesrship
Foundation
Covaleski, M dan M.W. Dirsmith. 1986. The budgeting process of power and
politic. Accounting Organisation and Society
Czarniawaska, Joerges, B., dan Jacobsson, B. 1986. Budget in a Cold Climate.
Accounting Organisation and Society
Lord, Alan T. 1989. The Develpment of Behavioral Thougt in Accounting.1952-
1981. Behavioral Research In Accounting. Vol 1, United in USA.
Supriyono. 1999. Manajemen Biaya Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis.
Yogyakarta : BPFE
Hancombe, Richard and Philiph Norman (1989). Strategic Leadership : The
Missing Link. International edition, Singapore : Mc Grawhill Book Co.
Hansen, Don R. And Maryanne M. Mowen (2000). Managemen Accounting. 5
edition. Conconnati-Ohio: South-Western College Publishing
Kaplan, R dan Norton, D.1992. The Balanced Scorecar-measures that Drive
Performance. Harvard Business Review
Rahman, Syaiful dkk. 2007. ”Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja terhadap
Kejelasan Peran, Pemberdayaan Psikologis, dan Kinerja Manajerial”.
Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntansi X di Makasar.
Cahyono, Dwi dkk. 2007. “Pengaruh Moderasi Sistem Pengendalian Manajemen
dan Inovasi Terhadap Kinerja”. Kumpulan Makalah Simposium Nasional
Akuntansi ke X, di Makasar.
Drake, A. R., et al. 1999. Cost System and Incentive Structure Effects on Innovation,
Efficiency and Profitability in Teams.