You are on page 1of 5

Nama Pangkat Golongan Ruang Jenjang Pendidikan

GOLONGAN IV (Pembina)
Pembina Utama IV E
Pembina Utama Madya IV D
Pembina Utama Muda IV C
Pembina Tingkat I IV B
Pembina IV A
GOLONGAN III (Penata)
Penata Tingkat I III D
Penata III C lulusan S3 atau sederajat
Penata Muda Tingkat I III B lulusan S2 sederajad/S1
Kedokteran/S1 Apoteker
Penata Muda III A lulusan S1 atau sederajat
GOLONGAN II (Pengatur)
Pengatur Tingkat I II D
Pengatur II C lulusan D3 atau sederajat
Pengatur Muda II B lulusan D1/D2 atau sederajat
Tingkat I
Pengatur Muda II A lulusan SMA atau sederajat
GOLONGAN I (Juru)
Juru Tingkat I I D
Juru I C
Juru Muda Tingkat I I B lulusan SMP atau sederajat
Juru Muda I A lulusan SD atau sederajat

Eselon Golongan Golongan Jabatan instansi pusat Jabatan instansi daerah Jabatan instansi daerah
Pangkat Pangkat (provinsi) (kabupaten/kota)
Tertinggi Terendah
Ia IV/e IV/d Sekretaris Jenderal · Direktur
Jenderal ·Sekretaris · Sekretaris
Utama · Kepala Badan · Inspektur
Jenderal · Inspektur
Utama · Direktur Utama · Auditor
Utama · Wakil Jaksa Agung ·Jaksa
Agung Muda · Deputi · Wakil
Sekretaris Kabinet
Ib IV/e IV/c Staf Ahli Sekretaris Daerah
IIa IV/d IV/c Kepala Biro · Kepala Pusat · Asisten Asisten · Staf Ahli Sekretaris Daerah
Deputi Gubernur · Sekretaris
DPRD · Kepala
Dinas · Kepala
Badan · Inspektur · Direktu
r RS Umum Daerah Kelas A
IIb IV/c IV/b Kepala Biro · Direktur RS Asisten · Staf Ahli
Umum Daerah Kelas B · Bupati/Walikota · Sekretaris
Wakil Direktur RS Umum DPRD · Kepala
Kelas A · Direktur RS Dinas · Kepala
Khusus Kelas A Badan · Direktur RS Umum
Daerah Kelas A dan B
IIIa IV/b IV/a Kepala Bagian · Kepala Kepala Kantor · Kepala Kepala
Bidang · Kepala Subdirektorat Bagian · Sekretais pada Kantor · Camat · Kepala
Dinas/ Bagian · Sekretaris pada
Badan/Inspektorat · Kepala Dinas/ Badan/Inspektorat ·
Bidang · Inspektur Inspektur Pembantu · Direktur
Pembantu · Direktur RS RS Umum Kelas C · Direktur
Umum Kelas C · Direktur RS Khusus Kelas B · Wakil
RS Khusus Kela B · Wakil Direktur RS Umum Kelas A
Direktur RS Umum Kelas dan B · Wakil Direktur RS
B · Wakil Direktur RS Khusus Kelas A
Khusus Kelas A · Kepala
UPT Dinas
IIIb IV/a Ill/d Kepala Bagian pada RS Kepala Bidang pada Dinas dan
Daerah · Kepala Bidang Badan · Kepala Bagian dan
pada RS Daerah Kepala Bidang pada RS
Umum Daerah · Direktur RS
Umum Daerah Kelas
D · Sekretaris Camat
IVa Ill/d Ill/c Kepala Subbagian · Kepala Kepala Subbagian · Kepala Lurah · Kepala
Subbidang · Kepala Seksi Subbidang · Kepala Seksi Subbagian · Kepala
Subbidang · Kepala
Seksi · Kepala UPT Dinas dan
Badan
IVb Ill/c Ill/b Sekretaris Kelurahan · Kepala
Seksi pada
Kelurahan · Kepala Subbagian
pada UPT · Kepala Subbagian
pada Sekretariat
Kecamatan · Kepala TU
Sekolah Menengah Kejuruan
Va Ill/b Ill/a Kepala Urusan Kepala TU Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama · Kepala TU
Sekolah Menengah Umum

Jenjang kepangkatan PNS (GOLONGAN) terbagi menjadi 4 kelompok yaitu:


1. Kelompok “Juru” / Golongan I

– I/a disebut dengan Juru Muda

– I/b disebut dengan Juru Muda Tingkat I

– I/c disebut dengan Juru

– I/d disebut dengan Juru Tingkat I


Keterangan : Merupakan golongan dengan pendidikan formal terakhir SD , SMP
2. Kelompok “Pengatur” / Golongan II

– II/a disebut dengan Pengatur Muda

– II/b disebut dengan Pengatur Muda Tingkat I

– II/c disebut dengan Pengatur

– II/d disebut dengan Pengatur Tingkat I

Keterangan : Golongan II/a merupakan golongan dengan pendidikan formal terakhir SMA,
Golongan II/b merupakan golongan dengan pendidikan formal terakhir tamatan D1 dan D2
sederajad, Golongan II/c merupakan golongan dengan penididkan terakhir D3 sederajad.
3. Kelompok “Penata” / Golongan III

– III/a disebut dengan Penata Muda

– III/b disebut dengan Penata Muda Tingkat I


– III/c disebut dengan Penata

– III/d disebut dengan Penata Tingkat I

Keterangan : Golongan III/a merupakan golongan dengan pendidikan terakhir S1 sederajad,


Golongan III/b merupakan golongan dengan pendidikan terakhir dokter, apoteker, dokter gigi, S2
dan sederajad, Golongan III/c merupakan golongan dengan pendidikan terakhir S3 sederajad.

4. Kelompok “Pembina” / Golongan IV

– IV/a disebut dengan Pembina

– IV/b disebut dengan Pembina Tingkat I

– IV/c disebut dengan Pembina Utama Muda

– IV/d disebut dengan Pembina Utama Madya

– IV/e disebut dengan Pembina Utama

Eselon adalah tingkat jabatan struktural. Eselon tertinggi sampai dengan eselon terendah dan
jenjang pangkat untuk setiap eselon sebagaimana tersebut dalam Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2002.

1. Eselon I

Eselon I merupakan jabatan struktural yang tertinggi, terdiri dari 2 jenjang yaitu Eselon IA dan
Eselon IB. Jenjang pangkat bagi Eselon I adalah terendah Golongan IV/c dan tertinggi Golongan
IV/e. Secara kepangkatan, personelnya sudah berpangkat PEMBINA yang makna
kepangkatannya adalah MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN. Di tingkat provinsi, Eselon I
dapat dianggap sebagai PUCUK PIMPINAN WILAYAH (PROVINSI) yang berfungsi sebagai
penanggungjawab efektivitas provinsi yang dipimpinnya. Hal itu dilakukan melalui keahliannya
dalam menetapkan kebijakan-kebijakan pokok yang akan membawa provinsi mencapai sasaran-
sasaran jangka pendek maupun jangka panjang.

Contoh di tingkat pusat (Kementerian):


Eselon I terdiri dari Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan,dll.
Contoh di tingkat daerah (Provinsi misalnya):
Eselon I yaitu Sekretaris Daerah

2. Eselon II

Eselon II merupakan hirarki jabatan struktural lapis kedua, terdiri dari 2 jenjang yaitu Eselon IIA
dan Eselon IIB. Jenjang pangkat bagi Eselon II adalah terendah Golongan IV/c dan tertinggi
Golongan IV/d. Ini berarti secara kepangkatan, personelnya juga sudah berpangkat PEMBINA
yang makna kepangkatannya adalah MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN. Di tingkat
provinsi, maka Eselon II dapat dianggap sebagai MANAJER PUNCAK SATUAN KERJA
(INTANSI). Mereka mengemban fungsi sebagai penanggungjawab efektivitas instansi yang
dipimpinnyamelalui keahliannya dalam perancangan dan implementasi strategi guna
merealisasikan implementasi kebijakan-kebijakan pokok provinsi.

Contoh di tingkat pusat (Kementerian):


Eselon II terdiri dari Kepala Biro, Kepala Pusat, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan,
dll.

Contoh di tingkat daerah (Provinsi misalnya):


Eselon I yaitu Sekretaris Daerah

3. Eselon III

Eselon III merupakan hirarki jabatan struktural lapis ketiga, terdiri dari 2 jenjang yaitu Eselon
IIIA dan Eeselon IIIB. Jenjang pangkat bagi Eselon III adalah terendah Golongan III/d dan
tertinggi Golongan IV/d. Ini berarti secara kepangkatan, personelnya juga berpangkat PEMBINA
atau PENATA yang sudah mumpuni (Penata Tingkat I) sehingga tanggungjawabnya adalah
MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN. Di tingkat provinsi, Eselon III dapat dianggap
sebagai MANAJER MADYA SATUAN KERJA (INTANSI) yang berfungsi sebagai
penanggungjawab penyusunan dan realisasi program-program yang diturunkan dari strategi
instansi yang ditetapkan oleh Eselon II.
Contoh di tingkat pusat (Kementerian):
Eselon III terdiri dari Kepala Bagian, Kepala Bidang, dll.
Contoh di tingkat daerah (Provinsi misalnya):
Eselon III yaitu Sekretaris Badan, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Bagian, dll.

4. Eselon IV

Eselon IV merupakan hirarki jabatan struktural lapis keempat, terdiri dari 2 jenjang yaitu Eselon
IVA dan Eselon IVB. Jenjang pangkat bagi Eselon IV adalah terendah Golongan III/b dan
tertinggi Golongan III/d. Ini berarti secara kepangkatan,personelnya berpangkat PENATA yang
sudah cukup berpengalaman. Makna kepangkatannya adalah MENJAMIN MUTU. Oleh
karenanya di tingkat provinsi, Eselon IV dapat dianggap sebagai MANAJER LINI SATUAN
KERJA (INSTANSI) yang berfungsi sebagai penanggungjawab kegiatan yang
dioperasionalisasikan dari program yang disusun di

tingkatan Eselon III.

Contoh di tingkat pusat (Kementerian):


Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi.
Contoh di tingkat daerah (Provinsi misalnya):
Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi.

Jabatan Menteri, Kapolri, Panglima TNI, Jaksa Agung, Ketua Mahkamah Agung, Ketua
Mahkamah Konstitusi, KETUA KPK itu bukan jabatan eselon. Begitu juga dengan jabatan
sebagai Gubernur atau Bupati/Walikota, itu bukan jabatan dalam Eselon, itu adalah jabatan
politik.

You might also like