You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada akhir abad 100, Sigmund Freud untuk pertama kalinya mengkombinasikan
speklasi-spekulasi filosofis dengan metode ilmiah primitif. Dari pengombinasian antara
spekulasi dan bukti klinis, Freud mengembangkan sebuah teori modern pertama
mengenai kepribadian. Kemudian, sejumlah peneliti lain ikut mengembangkan teori
kepribadian, sebagian dari mereka mengandalkan spekulasi filosofis dan yang lain
berangkat dari bukti empiris, namun tetap saja kedua kubu mengkombinasikan kedua
aspek dalam derajat masing-masing.
Istilah kepribadian berasal dari bahasa Latin persona, mengacu kepada topeng
teatrikal yang dikenakan aktor-aktor zaman Romawi dulu dalam drama-drama Yunani
mereka. Para aktor Romawi Kuno ini mengenakan sebuah topeng (persona) untuk
memproyeksikan sebuah peran ata penampilan yang keliru. Penggalian istilah kepribadian
dengan cara seperti ini tentunya tidak dapat menghasilkan definisi yang bisa diterima.
Meskipun tidak ada definisi tunggal yang diteima oleh semua teoitisi kepribadian
namun dapat dikatakan secara umum bahwa kepribadian (personality) adalah suatu pola
watak yang relatif permanen, dan sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi
sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang. Watak (traits) memberikan kontribusi
bagi perbedaan-perbedaan individu dalam perilakunya,konsistensi perilakunya
disepanjang waktu, dan stabilitas perilaku tersebut disetiap situasi. Watak mungkin saja
unik, atau umum bagi beberapa kelompok orang, atau mungkin dimiliki seluruh spesies
manusia namun, polanya selalu berbeda bagi setiap individu. Karena itu, masing-masing
pribadi meskipun mirip dengan yang lain dalam satu-dua hal, tetap memiliki sebuah
kepribadian yang unik. Karakter (characteristic) adalah kualitas unik seseorang yang
mencakup atribut-atribut, seperti temperamen, fisik dan intelegensia.
Teori sosial psikoanalitik Karen Horney dibangun diatas asumsi bahwa kondisi sosial
dan budaya, khususnya pengalaman masa kanak-kanak, sebagian besar bertanggungjawab
bagi pembentukan kepribadian. Manusia yang tidak pernah terpuaskan kebutuhannya atas
cinta dan kasih sayang selama kanak-kanak akan mengembangkan permusuhan dasar
(basic holistic) terhadap orang tua mereka dan sebagai konsekuensinya, menderita
kecemasan dasar (basic anxiety). Seperti teoritikus kepribadian lainnya, pandangan
horney mengenai kepribadian, merupakan refleksi dari pengalaman-pengalaman
hidupnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana gambaran umum psikoanalitik sosial ?
1.2.2 Bagaimana dorongan konfulsif ?
1.2.3 Bagaimana konsep dari konflik intrapsikis ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui gambaran umum psikoanalitik sosial
1.3.2 Untuk mengetahui dorongan konfulsif
1.3.3 Untuk mengetahui konflik intrapsikis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Teori Psikoanalisis Sosial


Teori psikoanalisis sosial dibentuk berdasarkan asumsi bahwa kondisi sosial dan
kultural, terutama pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, sangat besar pengaruhnya
dalam membentuk kepribadian seseorang. Orang-orang yang tidak mendapatkan
kebutuhan akan cinta dan kasih sayang yang cukup selama masa kanak-kanak
mengembangkan rasa permusuhan dasar (basic hostility) terhadap orangtua mereka dan
sebagai akibatnya mengalami kecemasan dasar (basic hostility). Gambaran diri ideal
diekspresikan dalam bentuk pencarian neuritik akan kemuliaan (neoritic search for
glory), permintaan neuritik (neurotic claims), atau kebanggaan neurotik (neurotic pride).
Kebencian diri diekspresikan dalam bentuk penghinaan terhadap diri (self contempt) atau
tidak menjadi diri sendiri (alienation from self).
Teori psikoanalisis dari Karen Horney (Horn eye) dibentuk berdasarkan asumsi
bahwa kondisi sosial dan kultural, terutama pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak,
sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian seseorang. Orang yang tidak
mendapat kasih sayang yang cukup pada masa kanak-kanak mengembangkan
permusuhan dasar (basic hostility) terhadap orang tua mereka. Dan akibatnya mengalami
kecemasan dasar.
Horney mengatakan bahwa seseorang melawan kecemasan dasar dengan cara
melakukan tiga cara pokok dalam berhubungan dengan orang lain, yaitu mendekati orang
lain, melawan orang lain, menjauhi orang lain. Individu yang normal mungkin
menggunakan cara manapun dari ketiga cara tersebut. Namun orang orang neurotik
terdorong hanya dengan menggunakan satu cara saja. Tingkah laku komplusif mereka
dapat berkembang menjadi sebuah konflik intrapsikis yang dapat berupa sebuah
gambaran diri ideal atau kebencian diri.
Gambaran ciri ideal diekspresikan dalam bentuk :
1. Pencarian neurotik akan kemuliaan (neurotic search for glory),
2. Permintaann neurotik (neurotic claims)
3. Kebanggan neurotik (neurotik pride). Kebencian diri diekspresikan dalam bentuk
penghinaan terhadap diri (self-contempt) atau tidak menjadi diri sendiri
(alienation from self).
Seperti halnya teoritikus kepribadian lainnya, pandangan Horney mengenai
kepribadian merupakan refleksi dari pengalaman-pengalaman hidupnya. Bernard Paris
(1994) menulis bahwa “ pemikiran-pemikiran Horney diperoleh dari usahanya untuk
mengatasi penderitaan batin pasien-pasiennya. Apabila yang ia alami tidak kuat, maka
pemikiran-pemikiranya menjadi kurang mendalam. Psikoanalisis adalah cabang ilmu
yang dikembangkan oleh sigmund freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan
perilaku psikologi manusia. Pada mulanya Horney merupakan pengikut Freud, yang
kemudian terpengaruh oleh carl gustav jung dan alfard adler. Akhirnya dia
mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik. Manusia berada pada satu
totalitas penglamannya dan fungsinya dan bagian-bagian kepribadian seperti fisiokimia,
emosi, kognisi, sosial, kultura, spiritual, hanya dalam hubungan satu dengan yang
lainnya sebagai suatu kepribadian yang utuh.
Pada mulanya Horney adalah pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh Jung
dan Adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik;
manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian
keprbadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural, spiritual, hanya dapat
dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai kepribadian yang utuh.
Disisi lain, Horney menentang teori Freud dalam hal :
1. Teori Freud terlalu mekanistik dan biologis sehingga tidak bisa menggambarkan
keutuhan motivasi dan tigkah laku manusia.
2. Perhatian Freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil, sehingga berakibat
penekanan yang salah pada motivasi sosial dan konflik. Seharusnya, keamana dan
ketidakpuasan (nonseksual) yang menjadi kekuatan pendorong berfungsinya
kepribadian.
3. Tingkah laku agresi dan destruksi bukan heredutas seperti yang dikemukakan Freud,
tetapi merupakan sarana bagaimana orang berusaha melindungi keamanannya.
4. Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang inferior dan cemburu
karena peran kelaminnya lebih rendah dari lai-laki, sedang Horney (dan Adler)
berpendapat bahwa penis envy adalah simbolik wanita yang menginnginkan
kesamaan status dan kesamaan seperti pria.
Psikoanalitik teori Karen Horney mengembangkan salah satu teori yang paling
terkenal dari neurosis. Dia percaya neurosis yang dihasilkan dari kecemasan dasar yang
disebabkan oleh hubungan interpersonal. Teorinya mengusulkan bahwa strategi yang
digunakan untuk mengatasi kecemasan seringkali digunakan secara berlebihan,
menyebabkan mereka mengambil bentuk kebutuhan. Menurut Horney, kecemasan dasar
(karena neurosis) dapat terjadi akibat berbagai hal termasuk, "dominasi langsung atau
tidak langsung, ketidakpedulian, perilaku tak menentu, kurangnya rasa hormat untuk
kebutuhan individu anak, kurangnya bimbingan yang nyata, sikap meremehkan, terlalu
banyak kekaguman atau tidak adanya itu, kurangnya kehangatan yang dapat diandalkan,
harus berpihak dalam perselisihan orang tua, terlalu banyak atau terlalu sedikit tanggung
jawab, perlindungan lebih, terpisah dari anak-anak lain, ketidak adilan, diskriminasi,
ingkar janji, suasana bermusuhan, dan seterusnya "(Horney, 1945).
a. Pentingnya Pengalaman Masa Kanak-Kanak
Horney percaya bahwa konflik neurotik dapat muncul dari hampir semua tahapan
perkembangan, tetapi masa kanak kanak adalah masa dimana sebagian besar masalah
timbul. Horney (1937) menyakini bahwa pengalaman pengalaman yang merusak
(pelecehan seksual, pemukulan atau penolakan) ini hampir selalu ditimbulkan oleh
kurangnya kehangatan kasih sayang yang tulus. Kecemasan dan permusuhan
cenderung ditekan (repress), atau dikeluarkan dari kesadaran, karena menunjukan
rasa takut bisa membuka kelemahan diri, dan menunjukan rasa marah beresiko
dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan. Bayi mengalami proses melingkar,
yang oleh Horney dinamakan Lingkaran setan atau vicious circle (1937). Dimulai
sejak akhir, bayi membutuhkan kehangatan dan kasih sayang untuk dapat menghadapi
tekanan lingkungan.
a. Kalau kehangatan cinta dan kasih sayang ini tidak cukup diperoleh
b. Bayi menjadi marah dan muncul perasaan permusuhan karena diperlakukan secara
salah itu.
c. Tetapi kemarahan harus di repress agar perolehan cinta dan rasa aman yang hanya
sedikit (tidak cukup) itu tidak hilang sama sekali.
d. Perasaan menjadi kacau, muncul kecemasan dasar dan permusuhan dasar.
e. Kebutuhan kasih sayang dan cinta semakin besar.
f. Kemungkinan akan semakin banyak kebutuhan kasih sayang yang tidak terpenuhi
sehingga semakin kuat pula perasaan marah yang timbul.
g. Perasaan permusuhan menjadi semakin kuat.
h. Repressi harus semakin kuat dilakukan agar perolehan kasih sayang yang hanya
sedikit itu tidak hilang.
i. Tegangan perasaan kacau, marah, gusar, mangamuk semakin kuat.
j. Kembali ke (4) ini akan membuat kecemasan dasar dan permusuhan dasar
semakin kuat, dan akan terus semakin parah kalau lingkaran 4 > 5 > 6 > 7 > 8 > 9
> 4 dst. terus menerus terjadi.

Horney (1939) membuat hipotesis bahwa masa kanak-kanak yang berat berperan
penting dalam menimbulkan kebutuhan-kebutuhan neurotik. Kebutuhan-kebutuhan
ini menjadi kuat karena hal ini merupakan satu satunya cara bagi sang anak untuk
merasakan perasaan aman. Walaupun demikian satu pengalaman awal tidak bisa
berperan untuk membentuk kepribadian di kemudian hari. Walaupun pengalaman-
pengalaman masa dewasa juga berpengaruh penting, terutama bagi individu normal,
pengalaman masa kanak kanak mempunyai peranan utama dalam perkembangan
kepribadian. Orang orang terus menerus menjalani pola pola tingkah laku yang sama
melakukan hal semacam itu karena mereka mengartikan pengalaman-pengalaman
baru sesuai dengan pola-pola tingkah laku yang sudah berkembang dalam diri mereka.
b. Pengaruh Kultur
Walaupun horney tidak gagal mempertimbangan faktor genetis, ia berulang kali
menitik beratkan pengaruh kultural sebahagi peran utama perkembangan kepribadian
neurotik dan kepribadian normal. Ia menyakini bahwa kultur modern terbentuk
berdasarkan kompetisi antar individual. Daya saing dan rasa permusuhan dasar yang
ditimbulkan oleh kultur modern menyebabkan perasaan terpisah. Perasaan sendiri di
dunia yang tidak ramah ini akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan kasih
sayang (need for affection) yang pada akhirnya membuat orang menilai cinta terlalu
tinggi. Sebagai akibatnya banyak orang melihat cinta dan kasih sayang sebagai
jawaban atas permasalahan yang mereka hadapi. Memang cinta yang tulus dapat
menjadi pengalaman yang baik dan bermanfaat bagi seseorang. Akan tetapi
kebutuhan akan cinta yang berlebihan akan menjadi dasar yang kuat bagi
berkembangnya neurosis.
Menurut horney, masyarakat Barat mempunyai peranan dalam menimbulkan
lingkaran setan ini diantaranya dalam beberapa hal. Pertama, orang orang dalam
masyarakat diperkenalkan dengan ajaran kultur tentang kekeluargaan dan kerendahan
hati kedua keinginan masyarakat untuk sukses dan berhasil mencapai sesuatu tidak
pernah berakhir ketiga masyarakat Barat meyakinkan orang-orang bahwa mereka
hidup bebas dan dapat memperoleh apapun yang mereka inginkan melalui kerja keras
dan ketekunan. Kontradiksi kontradiksi ini yang ditimbulakan oleh pengaruh
lingkungan dan bukan pengaruh biologis menghasilkan konflik-konflik intrapsikis
yang mengancam kesehatan mental dari orang normal dan menghasilkan rintangan-
rintangan yang sulit dihadapi orang orang neutorik.

2.2 Pengantar Teori Psikoanalisis Sosial


Horney lama kelamaan tidak sepaham dengan psikoanalisis ortodoks/konvensional
dan membentuk sebuah teori revisi yang merefleksikan pengalaman-pengalaman
pribadinya, baik pengalaman klinis maupun bukan. Terutama pengalaman-pengalaman
masa kanak-kanak awal, mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian
manusia, menjadi kepribadian neurotik atau sehat. Horney setuju dengan pendapat Freud
bahwa terutama pada kanak-kanak awal merupakan hal yang penting, tetapi letak
perbedaannya dengan freud adalah pada keyakinannya bahwa dorongan sosial lebih
berperan penting dalam perkembangan kepribadian dibandingkan dengan dorongan
biologis.

2.3 Permusuhan Dasar dan Kecemasan Dasar


Apabila orangtua tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya akan keamanan dan
kepuasan, maka sang anak akan mengembangkan perasaan permusuhan dasar (basic
hosility) terhadap orangtuanya. Rasa permusuhan yang ditekan kemudian mengarahkan
kepada perasaan tidak aman yang kuat dan kecemasan yang samar-samar. Kondisi ini
disebut sebagai kecemasan dasar (basic anxiety), yang Horney jelaskan sebagai perasaan
toleransi dan tidak berdaya di dunia yang dianggap tidak ramah. Horney meyakini bahwa
permusuhan dasar dan kecemasan dasar saling terkait satu sama lain. Dorongan-dorongan
ermusuhan adalah sumber utama timbulnya kecemasan dasar.
Pada awalnya Horney mengidentifikasi empat cara umum yang dilakukan untuk
menjaga diri mereka dari perasaan sendirian di dunia yang tidak ramah. Cara pertama
adalah kasih sayang, sebuah strategi yang tidak selalu mengarah pada cinta tulus. Cara
kedua adalah submissiveness. Orang-orang neurotik yang patuh kepada orang lan sering
kali melakukannya untuk mendapatkan kasih sayang.
Power adalah pertahanan diri terhadap rasa permusuhan dari orang lain yang nyata
atau khayalan dan bisa muncul dalam wujud kecenderungan untuk mendominasi orang
lain. Prestige adalah perlindungan terhadap rasa malu dan biasanya diekspresikan dengan
cara memperlakukan orang lain. Possession bertindak sebagai pelinfung terhadap
kemiskinan dan biasanya menjelma dalam bentuk kecenderungan untuk tidak suka
berbagi dengan orang lain.
Cara pertahanan diri yang keempat adalah menjauh (withdrawal). Orang-orang
neurotik sering kali melindungi diri merekan dari kecemaan dasar dengan cara
mengembangkan kemandirian dari orang lain atau dengan cara memisahkan diri secara
emosional dari orang lain.

2.4 Dorongan Komplusif


1. Kebutuhan-kebutuhan Neurotik
Horney menemukan sepuluh kategori kebutuhan neurotik yang belakangan akan
berubah yang menggambarkan orang-orang neurotik dalam usahanya untuk melawan
kecemasan dasar. Masing-masing kebutuhan-kebutuhan neurotik berikut ini akan
berhubungan dengan orang lain dalam berbagai cara.
a. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan diri.
Dalam pencarian akan kasih sayang dan penerimaan diri orang-orang neurotik
berusaha dengan cara apapun untuk menyenangkan orang lain. Mereka berusaha
memenuhi harapan orang lain, cenderung takut mengatakan dirinya benar serta
cenderung kurang nyaman dengan permusuhan/pertengkaran orang lain dan rasa
permusuhan dalam dirinya
b. Kebutuhan neurotik akan rekan yang kuat.
Kurangnya rasa percaya diri membuat orang-orang neurotik berusaha
mendekatkan diri mereka dengan pasangan yang lebih kuat atau berpengaruh.
Termasuk dalam kebutuhan ini adalah penilaian yang terlalu tinggi terhadap cinta
dan ketakutan jika sendirian atau ditinggalkan.
c. Kebutuhan neurotik untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit.
Orang-orang neurtik seringkali berusaha untuk tidak menonjol, berada ditempat
kedua, dan merasa puas dengan stimulus yang sangat sedikit. Mereka menurunkan
kemampuan mereka ketingkat yang lebih rendah dan takut membuat permintaan
yang membebani orang lain.
d. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan.
Kekuasaan dan kasih sayang mungkin merupakan dua kebutuhan neurotik yang
paling besar. Kebutuhan akan kekuasaan biasanya dibarengi dengan adanya
kebutuhan akan penghargaan sosial dan kepemilikan yang menjelma dalam
bentuk kebutuhan untuk mengatur orang lain dan menghindari perasaan lemah
atau tidak pintar.
e. Kebutuhan neurotik untuk memanfaatkan orang lain.
Orang-orang neurotik sering menilai orang lain bedasarkan bagaimana orang-
orang tersebut bisa digunakan atau dimanfaatkan untuk kepentingan mereka,
tetapi pada saat yang sama, mereka takut dimanfaatkan oleh oranglain.
f. Kebutuhan neurotik akan penghargaan sosial atau gengsi.
Beberapa orang melawan kecemasan dasar dengan berusaha menjadi orang
pertama ,orang paling penting, atau menarik perhatian orang lain agar tertuju pada
dirinya.
g. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi.
Orang-orang neurotik mempunyai kebutuhan untuk dikagumi atas diri mereka
daripada atas apa yang mereka miliki. Harga diri mereka yang tinggi harus terus
menerus ditunjang dengan kegaguman dan penerimaan dari orang lain.
h. Kebutuhan neurotik akan ambisi dan pencapaian pribadi.
Orang-orang neurotik sering kali mempunyai dorongan kuat untuk menjadi yang
terbaik-sales terbaik, pemain boling terbaik ,atau kekasih terbaik. Mereka harus
mengalahkan orang lain untuk membuktikan keunggulan mereka.
i. Kebutuhan neurotik akan kemandirian dan kebebasan
Banyak orang-orang neurotik yang mempunya kebutuhan yang kuat untuk
menjauh dari orang lain ,yang membuktikan mereka bisa bertahan hidup tanpa
orang lain.
j. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketidakmungkinan untuk salah.
Dengan berusaha semaksimal mungkin untuk sempurna, orang-orang neurotik
mendapat “bukti” atas harga diri dan keunggulan pribadi mereka. Mereka takut
membuat kesalahan dan mempunyai kelemahan pribadi sehingga mereka selalu
berusaha untuk menyembunyikan kelemahan mereka dari orang lain.
2. Kecenderungan Neurotik
Horney mengidentifikasi tiga sikap dasar yang disebut kecenderungan
neurotik (neurotic trends) yaitu mendekati orang lain, melawan orang lain, menjauhi
orang lain. Horney menggunakan istilah konflik dasar karena anak-anak yang sangat
muda tergolong ke tiga arah pertahanan diri, yaitu mendekati, melawan dan menjauhi.
Kecenderungan Neurotik
Mendekati Orang Melawan Orang Menjauhi Orang
Lain Lain Lain
Kepribadian Kepribadian agresif Kepribadian
penurut memisahkan diri
Konflik dasar atau Perasaan ketidak Perlindungan dari Perasaan terpisah
sumber dari berdayaan permusuhan atau
kecenderungan ketidakramahan
neurotik orang lain
Kebutuhan 1. Kasih sayang 1. Kekuasaan 1. Kemandirian
neurotik dan penerimaan 2. Pemerasan dan kebebasan
2. Rekan yang 3. Penghargaan 2. Kesempurnaan
berpengaruh atau dan dan gengsi
kuat ketidakmungki
3. Batasan sempit nan untuk salah
dalam hidup 4. Kekaguman
pribadi
5. Pencapaian
pribadi
Ciri normal yang Ramah, penuh Kemampuan untuk Mandiri dan
serupa cinta kasih bertahan di tenang
lingkungan ang
kompetitif
2.5 Konflik Intrapsikis

Terdapat dua konflik intrapsikis paling penting, yaitu gambaran diri ideal dan
kebencian diri. Gambaran diri ideal merupakan usaha untuk mengatasi konflik dengan
membuat gambaran diri sendiri yang seperti dewa. Kebencian diri merupakan
kecenderungan yang saling berhubungan tetapi juga tidak masuk akal dan kuat untuk
menganggap tendah dirinya yang sebenarnya.

1. Gambaran Diri Ideal


Horney mengunkapkan tiga aspek dari gambaran ideal diantaranya:
a. Pencarian neurotik akan kemuliaan
b. Pernyataan neurotik
c. kebanggan neurotik
2. Kebencian Diri
Horney menemukan enam cara utama mengekspresikan kebincian diri, diantaranya:
a. Tuntutan yang tak henti-henti terhadap diri yang.
b. Dakwaan terhadap diri yang kejam.
c. Penghinaan terhadap diri.
d. Frustasi diri.
e. Penyiksaan diri atau penganiayaan diri.
f. Tindakan dan dorongan menghancurkan diri.

Kecenderungan neurotik yang timbul dari kecemasan dasar, berkembang dari


hubungan anak dengan orang lain. Dinamika kejiwaan yang terjadi menekankan pada
konflik budaya dan hubungan antar pribadi. Dalam hal ini Horney tidak mengabaikan
faktor intrapsikis dalam perkembangan kepribadian. Menurutnya, proses intrapsikis
semula berasal dari pengalaman hubungan antar pribadi, yang sudah terjadi menjadi
bagian dari sistem keyakinan, proses intrapsikis itu mengembangkan eksistensi dirinya
terpisah dari konflik interpersonal. Ada empat macam konsep diri :

a. Diri rendah ( Despised Real Self )


Konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan dan kemenarikan diri, yang
didasarkan pada evaluasi orang lain yang dipercayainya, khususnya orang tuanya.
Evaluasi negatif mungkin mendorong orang untuk merasa tak berdaya.
b. Diri Nyata ( Real Self )
Pandangan subyektif bagaimana diri yang sebenarnya, mencakup potensi untuk
berkembang, kebahagiaan, kekuatan, kemauan, kemampuan khusus dan keinginan
untuk “realisasi diri”, keinginan untuk spontan menyatakan diri yang sebenarnya.
c. Diri Ideal ( Ideal Self )
Pandangan subyektif mengenai diri yang seharusnya, suatu usaha untuk menjadi yang
sempurna dalam bentuk khayalan, sebagai kompensasi perasaan tidak mampu dan
tidak dicintai.
d. Diri Aktual ( Actual Self )
Berbeda dengan real self yang subyektif, aktual self adalah kenyataan diri seseorang,
fisik dan mental apa adanya, tanpa dipengaruhi oleh persepsi orang lain.

Konflik intrapsikis yang terpenting adalah gambaran diri ideal atau ideal self image
dengan diri yang dipandang rendah atau despised real self. Membangun diri ideal adalah
usaha untuk memecahkan konflik dengan membuat gambaran bagus mengenai diri
sendiri. Diri rendah adalah kecenderungan yang kuat dan irasional untuk merusak
gambaran nyata diri.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori psikoanalisis sosial Karen Horney dibentuk berdasarkan asumsi bahwa kondisi
sosial dan kultural, terutama pengalaman masa kanak-kanak sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian seseorang. Individu yang tidak mendapatkan cinta dan kasih
sayang yang cukup selama masa kanak-kanak akan mengembangkan rasa permusuhan
dasar terhadap orang tua mereka, sehingga timbul lah kecemasan dasar di dalam diri
mereka. Untuk melawan kecemasan dasar tersebut, individu melakukan perlawanan
terhadap kecemasan dasar tersebut dengan cara berhubungan dengan orang lain. (1)
Mendekati orang lain, (2) melawan orang lain, (3) menjauhi orang lain. Akan tetapi hanya
individu normal yang melakukan hal tersebut. Berbeda dengan orang neurotik yang
berperilaku kompulsif sehingga cenderung melakukan dengan satu cara. Tingkah laku
mereka yang kompulsif tersebut, berkembang menjadi konflik intrapsikis yang dapat
berupa gambaran diri ideal maupun kebencian diri.

3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis mengetahui bahwa masih banyak
kekurangan untuk itu penulis berharap mendapatkan kritik dan saran yang membangun
agar dalam pembuatan makalah yang akan datang bisa lebih baik dari yang sekarang, dan
semoga dengan membaca makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang Konsep
Psikoanalisis Soasial.
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press

Feist, Jess & Gregory J. Feist. Teori Kepribadian. 2013. Jakarta: Salemba Humanika

Hall, Calvin S. & Gardner Lindzey.Teori-Teori Holistik. 2008. Yogyakarta: Kanisius

You might also like