Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. ODINOFAGIA
Definisi
Nyeri tenggorokan adalah salah satu masalah yang paling umum terjadi.
Meskipun sebagian besar nyeri tenggorokan karena infeksi, ada banyak penyebab lain
yang kurang umum. Odinofagia atau nyeri tenggorokan merupaka gejala yang sering
dikeluhkan akibat adanya kelainan atau peradangan di daerah nasofaring, orofaring
dan hopofaring.
Faring
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
2
adakah hiperemis, stomatitis. Lidah diamati bentuk, gerakan, adakah massa
maupun pembesaran, apakah ada selaput. Tonsil diamati ukuran, warna,
kripte, adakah detritus, selaput, ulserasi. Dinding belakang faring adakah
hiperemis, jaringan granulasi, apakah ada sekret. Menggunakan kaca laring
dinilai epiglotis, valekula epiglotika, plika vokalis, rima glotis, serta daerah
nasofaring. Hidung diperiksa cavum nasi, adakah penyempitan, discharge,
deviasi septum, konkha nasalis. Telinga diperiksa adakah penyempitan liang,
adakah discharge, serta keadaan membran timpani. Sinur paranasal diperiksa
adakah nyeri tekan dan transiluminasi. Leher diperiksa adakah teraba
pembesaran kelenjar getah bening.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat berupa mikroniologis usap tenggorok,
foto polos esofagus dan dengan kontras dapat digunkan untuk membantu
menegakkan diagnosis kelainan esophagus. Dengan fluoroskopi, dapat dilihat
kelenturan dinding esofagus, adanya gangguan peristaltic penekanan lumen
esofagus dari luar, isi lumen esophagus dan kelainan mukosa esofagus.
Pemeriksaan dengan kontras ganda dapat dilakukan untuk melihat karsinoma
stadium dini. Esofagoskopi dilakukan untuk melihat langsung isi lumen
esophagus dan keadaan mukosanya.
3
B. Disfonia
Definisi
Disfonia merupakan istilah umum untuk setiap gangguan suara
yangdisebabkan kelainan pada organ-organ fonasi, terutama laring baik yang
bersifatorganik maupun fungsional. Disfonia Plika Ventrikularis, fonasi dengan
getaran korda vokalis palsu dan bukan dengan korda vokalis sejati menghasilkan
suara yang serak. Pada pengamatan, laring tampak normal namun korda vokalis palsu
terlihat menggantungdi atas atau menutup korda vokalis sejati. Diagnosis dapat
diduga secara klinis dan kemudiandibuktikan dengan planigram yang dilakukan
selama fonasi. Korda vokalis palsu bertemu dan bergetarsementara korda vokalis
sejati tetap terpisah. Penyebab disfonia bervariasi, antara lain proses radang,
neoplasma, paralisisotot laring, sikatriks, atau kelainan sendi. Selain penyebab
organik, disfonia juga bisa disebabkan penyebab fungsional yang sering berkaitan
dengan kondisi psikologis pasien. Disfonia dapat menjadi pertanda awal dari proses
penyakit yang serius pada laring, khususnya bila prosesnya progresif kronik pada
pasien usia tua terlebih jika ditambah riwayat merokok. Karsinoma sel skuamosa
adalah penyebab utama keganasan pada laring
Diagnosis
Anamnesi
- Sudah berapa lama keluhan tersebut dirasakan ?
- Apakah keluhan hilang timbul? Timbul mendadak atau perlahan ?
- Apakah pasien pernah serak sebelumnya ? jika pernah kapan dan berapa
lama?
- Apakah serak didahului pilek dan sakit tenggorokan ?
- Apakah suara serak atau tidak keluar suara sama sekali
4
Periksaan Fisik
5
DAFTAR PUSTAKA
Adams GL. Lawrence Boies. Peter Higer. BOIES Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6 :
EGC
Johnson, Jonas T, Rosen Clark A.2014. Bailey’s Head & Neck Surgery
Otolaryngology. Philadelphia
Charles D.L, Sylvan E. Pediatric Otolaryngology. Fourth Edition